Kecelakaan

Saat Devan mau pergi keluar untuk mencari Maya, terlihat pintu apartemen terbuka, menampilkan sosok perempuan yang Devan cari dari tadi.

"Assalamualaikum"

Devan langsung lari kearah Maya dan memeluknya erat.

" Sayang, kamu kenapa?" Maya merasa heran dengan Devan.

"Kamu darimana saja? Aku tadi cari-cari kamu, kamu nya gak ada. Kamu darimana? Kenapa keluar gak bilang-bilang sama aku?" Devan mencerca Maya dengan banyak pertanyaan.

"Ayo duduk dulu." Maya mengajak Devan duduk di sofa ruang tamu.

"Aku tadi pergi ke mini market yang ada di lantai 1 apartemen, membeli ini." Maya menunjukkan belanjaannya.

"Bukannya aku gak bilang sama kamu. Tadi aku mau telephone kamu, hp ku kehabisan baterai."

"Maaf ya... Aku keluar gak bilang sama kamu dulu."

Maya menjelaskan satu persatu kepada Devan sambil mengelus lengan Devan supaya dia sedikit tenang.

"Iya aku maafin.. Tapi kalau mau pergi jalan-jalan atau kemana aja bilang sama aku, nanti aku carikan sopir." pinta Devan dan diiyakan Maya.

"Sekarang kamu pergi ke kamar trus mandi." Maya meminta Devan untuk segera berbersih.

"Aku ke dapur dulu untuk masak buat makan malam kita." lanjutnya.

...................

"Banyak banget sayang, masaknya?" tanya Devan saat menuju meja makan tersaji begitu banyak jenis lauk.

"Iya aku sengaja. Kamu hubungi Romi ajak dia makan disini!." pinta Maya

"Kamu peduli amat sama Romi."

"Gimana gak peduli sayang, dia kan sahabat kamu, asisten kamu, dan dia selalu menyiapkan keperluan kamu di kantor. Kasihan dia, sayang. Dia kan masih jomblo. Nanti kalau makan di restoran dia pasti sendirian, padahal yang lain berpasangan." Devan tertawa mendengar ucapan Maya.

"Kamu benar sayang. Ya udah aku hubungi Romi dulu."

Devan menuju ruang TV untuk menghubungi asistennya itu.

Ting tong

Devan yang tahu siapa yang datang langsung berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu untuk Romi.

"Masuk Rom."

"Makasih Dave."

Devan mengajak Romi menuju ruang makan.

"Tumben ngajak makan bareng. Ada apa nih? tanya Romi

"Aku kasian aja liat orang jomblo makan sendirian di restoran tak ada pasangan." jawab Devan santai.

"Sialll." umpat Romi

"Kau ngatain aku jomblo gitu maksudnya?" tanya Romi kesal akan bosnya itu.

Devan tertawa melihat Romi kesal.

"Sudah-sudah ayo makan. Keburu dingin ini nanti makanannya." ajak Maya

Akhirnya mereka makan dengan diselingi beberapa obrolan ringan.

Selesai makan, Romi langsung balik ke apartemennya yang letaknya tepat didepan apartemen Devan. Dia memilih pulang daripada menjadi obat nyamuk bagi pasangan suami istri itu.

.................

"Bukannya kemarin kamu bilang tanggal m*ns mu seminggu lagi? kok semalam sudah datang?" tanya Devan disela sarapan paginya.

"Aku juga gak tahu. Biasanya juga selalu majukan." jawab Maya.

"Ya udah, nanti kamu ikut aku ya?"

"Kemana?" tanya Maya.

"Nanti kamu juga bakal tahu".

"Main rahasia-rahasiaan ya sekarang."

Selesai urusan paginya di apartemen, Devan, Maya dan Romi menuju rumah sakit. Ya..Devan emang mengajak Maya ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya. Devan semalam yang mengetahui kalau sang istri kedatangan tamu, langsung menghubungi Romi untuk membuat janji dengan dokter Kemal.

"Sayang, kok kita ke rumah sakit?" tanya Maya ketidak mereka sampai di depan lobi rumah sakit.

"Siapa yang sakit?" lanjutnya.

"Tidak ada, aku ada janji disini."

"Ayo.." Devan menggandeng tangan istrinya menuju ruangan Dr. Kemal.

"Dengan Tuan Devan!" tanya seorang perawat ketika Devan baru sampai di meja informasi.

"Iya" jawabnya singkat.

"Anda sudah ditunggu Dr. Kemal. Anda bisa langsung ke ruangannya." jelas perawat itu

"Terimakasih."

Devan dan Maya menuju ruang Dr. Kemal.

"Masuk tuan Devan, Nyonya silahkan duduk" Dr. Kemal tanpa basa basi langsung mempersilahkan Devan dan Maya masuk.

"Tuan Romi semalam sudah menceritakan semua kepada saya. Jadi hari ini bisa segera dilakukan pemeriksaan." lanjutnya

"Apa nyonya sudah siap?" pertanyaan Dr. Kemal membuat Maya mengerutkan keningnya dalam

"Apa maksudnya Dev?" tanya Maya bingung, kenapa dengan dirinya. Kenapa harus diperiksa.

Karena Devan diam saja, akhirnya Dr. Kemal yang menjelaskan ke Maya kalau Devan ingin melakukan program bayi tabung.

"Tapi 6 bulan yang lalu kami baru melakukannya Dok."

"Gak mungkinkan dalam waktu dekat harus melakukan lagi?" Maya heran kenapa Devan diam saja. Apa Devan sudah benar-benar tidak sabar untuk memiliki keturunan. Bukankah Devan yang selalu menguatkan Maya kalau mereka selalu gagal dalam melakukan berbagai program kehamilan. Tapi kenapa sekarang justru Devan yang memaksanya.

"Mungkin saja jika Nyonya bersedia diperiksa."

"Semua tidak ada yang tidak mungkin." Terang Dr. Kemal

Devan menatap mata Maya lekat dan memberikan anggukan samar.

Maya mengambil nafas dan menutup mata sejenak untuk menenangkan pikirannya.

"Baiklah, Dokter bisa periksa saya sekarang."

Dokter dan perawat membawa Maya ke ruang Lab.

Devan menunggu di ruang tunggu bersama Romi.

Selesai pemeriksaan Lab. yang hasilnya bisa dilihat 2 hari lagi. Mereka memutuskan pulang.

"Sayang, kenapa kamu diam saja dari tadi?" tanya Devan saat mereka berjalan menuju parkiran.

"Sayang, maafkan aku." Devan memegang tangan Maya membuat Maya harus menghentikan langkahnya.

"Aku minta maaf, maaf tidak memberi tahu kamu sebelumnya. Aku..." belum sempat Devan menyelesaikan ucapannya, Maya menyentak tangan Devan yang memegang tangannya.

"Kamu gak pernah ngerti perasaan ku Devan." teriak Maya dengan lelehan air mata dipipinya.

"Kamu benar-benar jahat Devan." Maya lari mencari taxi di sebrang rumah sakit, tapi sebelum sampai di sebrang jalan, tiba-tiba.....

Tiiiiiinnnnnnnnnnn

Brukkkk

Kejadiannya begitu cepat, Devan masih diam mematung melihat tubuh istrinya melayang beberapa meter dari tempat semula.

Devan masih syok, Devan gak percaya kalau yang tertabrak itu istrinya, Mayanya, cintanya.

Hingga tarikan dari tangan Romi menyadarkannya. Devan berlari ke istrinya yang tergeletak di tengah jalan. Devan membelah kerumunan manusia yang mengelilingi istrinya.

"Sayang...Sayang bangun sayang..Maafkan aku..Aku minta maaf..amAku gak akan maksa kamu lagi..Sayang bangun." Devan memeluk tubuh istrinya yang penuh luka dan sudah tak sadarkan diri itu.

Hingga petugas medis datang untuk segera dilakukan tindakan perawatan.

Tubuh Maya dibawa ke ruang IGD

"Sepertinya kita harus segera melakukan tindakan operasi, Dok." kata salah satu perawat

"Darah dari vag*n* keluar banyak, tidak normal."

"Sepertinya terjadi benturan diperutnya." terang perawat satunya.

" Panggil dokter kandungan segera.!" perintah dokter IGD

Setelah pemeriksaan ini itu dan juga pemeriksaan yang dilakukan dokter kandungan akhirnya tindakan operasi dilakukan dengan persetujuan anggota keluarga.

Devan sempat syok saat dokter kandungan yang menangani istrinya tadi adalah Dr. Kemal.

Dr. Kemal memberitahu Devan kalau Maya harus segera melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim akibat benturan saat kecelakaan tadi.

....

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

ya tuhan..
enggak nyangka kejadiannya bakal seperti ini

2023-09-09

0

Erma Wahyuni

Erma Wahyuni

kasihan😭😭😭

2021-07-31

0

aku siapa...

aku siapa...

😧😧😧

2021-07-26

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Syarat
3 Dokter Kemal
4 tanggung jawab
5 Kecelakaan
6 Perpustakaan kota
7 Amarah Devan
8 Aku sudah menemukannya
9 Kamu mau kan?
10 Kita bantu...
11 Pingsan
12 Tunjukkan jalan-Mu
13 Nayra selamat
14 Menerima Tawaran
15 Salah mengira
16 Cantik
17 Tidak mau menjadi beban
18 Enam Syarat
19 Romi
20 Devan kesal
21 Pergi ke makam
22 Apakah aku sanggup?
23 Pesan Ayah
24 Ikhlas merelakan
25 Belum Siap
26 Suasana canggung
27 Mencium Tangan Suami
28 Baru tangan yang dipegang
29 Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30 Rencana gagal
31 Saya suaminya
32 Keterkejutan Salma
33 Belum mau cerita
34 Aturan dan Hukuman
35 Memar
36 Kalau gak pintar berarti........
37 Beraninya Cuma Mengancam
38 Dimulai Kembali
39 Sudah Menjadi Candu
40 Ingin Segera Hamil
41 Bimbang
42 Flashback 1
43 Flashback 2
44 Susu
45 Kram Diperut
46 Kenapa Kamu Mencintainya...?
47 Apa gak salah?
48 Jangan harap bisa melihat kami
49 Kak Faiz
50 Penyesalan Carol
51 Kedatangan Orang Tua Devan
52 Bermuka Dua
53 Dasar Tuan Muda.......
54 Class Yoga khusus
55 Aku tahu faktanya
56 Bersedekah
57 Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58 Ketenangan sebelum badai melanda
59 Penyatuan Terakhir
60 Belum Pulang
61 Tak Percaya
62 Kamu bukan manusia Devan
63 Terungkap
64 Terancam dan Tersudutkan
65 Anggap Saja Itu Karma
66 Siapa Rara Arasyid??
67 Mangsa Baru
68 Cinta Pertama
69 Pelukan Hangat
70 Menunggu Target
71 Target Masuk Perangkap
72 Apakah ini akhir...???
73 Kebenaran
74 Dimana Nayra
75 Menuju Dubai
76 Suara teriakan
77 Selalu dan Selalu
78 Fokus
79 Milip akuh...
80 Kangen
81 Memang ini saatnya
82 Keputusan Nayra
83 Sayembara
84 Rujuk
85 Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86 belum bisa tidul belempat
87 Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88 Aku akan membantumu
89 ikan Mas
90 tidul disini, Ma?
91 Masa depan
92 hamil lagi
93 Akta nikah
94 wanita hebat
95 Siapkan diri kalian
96 Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97 Anatomi tubuh
98 Kitab Fathul Izar
99 Ngerjain Papa...
100 Suami ku, Ustadz ku..!!
101 Pergulatan panas
102 Kami ingin mandiri
103 Mengutamakan kenyamanan istri
104 "Sabun, aku datang!!"
105 Aku ingin mendengar
106 Balon
107 Belum Puas
108 Kiala gak mau adik
109 Ganas dan Liar
110 Dimakan apa Diminum
111 Apa ini gak salah???
112 the best, tak ada duanya
113 Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114 Nasi Padang
115 Anggap saja kita mau demo
116 Kadonya didalam perut Mama
117 Romi dan Linda
118 Bajunya murah, diskon lagi
119 Sungguh luar biasa
120 Doanya Romi manjur
121 Riasan tebal
122 Romi dan Linda Part 2
123 Romi dan Linda Part 3
124 Yakin Mamanya gak ingin...
125 Cemburu
126 Liburan di empang
127 Serasa dunia milik berdua
128 Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129 Mengincar Keluarga Arasyid
130 Diculik
131 Papa kemana
132 Musuh dalam selimut
133 Sayang,.tolong bantu aku!!
134 Siapa orangnya?
135 Agen rahasia cilik
136 Apa yang kamu inginkan?
137 Gila kamu, Ilyas
138 Semoga ini cukup
139 Mama mana, Pa?
140 Kamu datang
141 Cincin
142 Hanya takdir Allah
143 Performa nanti malam
144 Dikerjai anaknya Devan
145 Membuat jalan lahir
146 Kapan Mama bangun, Papa?
147 Anak Mama memang pintar
148 Maafkan Kiara, Ma
149 Memberi Nama
150 Foto Bersama
151 Novel Baru
152 Novel Baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Syarat
3
Dokter Kemal
4
tanggung jawab
5
Kecelakaan
6
Perpustakaan kota
7
Amarah Devan
8
Aku sudah menemukannya
9
Kamu mau kan?
10
Kita bantu...
11
Pingsan
12
Tunjukkan jalan-Mu
13
Nayra selamat
14
Menerima Tawaran
15
Salah mengira
16
Cantik
17
Tidak mau menjadi beban
18
Enam Syarat
19
Romi
20
Devan kesal
21
Pergi ke makam
22
Apakah aku sanggup?
23
Pesan Ayah
24
Ikhlas merelakan
25
Belum Siap
26
Suasana canggung
27
Mencium Tangan Suami
28
Baru tangan yang dipegang
29
Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30
Rencana gagal
31
Saya suaminya
32
Keterkejutan Salma
33
Belum mau cerita
34
Aturan dan Hukuman
35
Memar
36
Kalau gak pintar berarti........
37
Beraninya Cuma Mengancam
38
Dimulai Kembali
39
Sudah Menjadi Candu
40
Ingin Segera Hamil
41
Bimbang
42
Flashback 1
43
Flashback 2
44
Susu
45
Kram Diperut
46
Kenapa Kamu Mencintainya...?
47
Apa gak salah?
48
Jangan harap bisa melihat kami
49
Kak Faiz
50
Penyesalan Carol
51
Kedatangan Orang Tua Devan
52
Bermuka Dua
53
Dasar Tuan Muda.......
54
Class Yoga khusus
55
Aku tahu faktanya
56
Bersedekah
57
Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58
Ketenangan sebelum badai melanda
59
Penyatuan Terakhir
60
Belum Pulang
61
Tak Percaya
62
Kamu bukan manusia Devan
63
Terungkap
64
Terancam dan Tersudutkan
65
Anggap Saja Itu Karma
66
Siapa Rara Arasyid??
67
Mangsa Baru
68
Cinta Pertama
69
Pelukan Hangat
70
Menunggu Target
71
Target Masuk Perangkap
72
Apakah ini akhir...???
73
Kebenaran
74
Dimana Nayra
75
Menuju Dubai
76
Suara teriakan
77
Selalu dan Selalu
78
Fokus
79
Milip akuh...
80
Kangen
81
Memang ini saatnya
82
Keputusan Nayra
83
Sayembara
84
Rujuk
85
Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86
belum bisa tidul belempat
87
Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88
Aku akan membantumu
89
ikan Mas
90
tidul disini, Ma?
91
Masa depan
92
hamil lagi
93
Akta nikah
94
wanita hebat
95
Siapkan diri kalian
96
Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97
Anatomi tubuh
98
Kitab Fathul Izar
99
Ngerjain Papa...
100
Suami ku, Ustadz ku..!!
101
Pergulatan panas
102
Kami ingin mandiri
103
Mengutamakan kenyamanan istri
104
"Sabun, aku datang!!"
105
Aku ingin mendengar
106
Balon
107
Belum Puas
108
Kiala gak mau adik
109
Ganas dan Liar
110
Dimakan apa Diminum
111
Apa ini gak salah???
112
the best, tak ada duanya
113
Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114
Nasi Padang
115
Anggap saja kita mau demo
116
Kadonya didalam perut Mama
117
Romi dan Linda
118
Bajunya murah, diskon lagi
119
Sungguh luar biasa
120
Doanya Romi manjur
121
Riasan tebal
122
Romi dan Linda Part 2
123
Romi dan Linda Part 3
124
Yakin Mamanya gak ingin...
125
Cemburu
126
Liburan di empang
127
Serasa dunia milik berdua
128
Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129
Mengincar Keluarga Arasyid
130
Diculik
131
Papa kemana
132
Musuh dalam selimut
133
Sayang,.tolong bantu aku!!
134
Siapa orangnya?
135
Agen rahasia cilik
136
Apa yang kamu inginkan?
137
Gila kamu, Ilyas
138
Semoga ini cukup
139
Mama mana, Pa?
140
Kamu datang
141
Cincin
142
Hanya takdir Allah
143
Performa nanti malam
144
Dikerjai anaknya Devan
145
Membuat jalan lahir
146
Kapan Mama bangun, Papa?
147
Anak Mama memang pintar
148
Maafkan Kiara, Ma
149
Memberi Nama
150
Foto Bersama
151
Novel Baru
152
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!