Setelah pertemuan Maya dan Nayra beberapa hari yang lalu, hari ini Maya mengajak ketemuan dengan Nayra di salah satu restoran di jalan xxx.
Maya juga sudah memberitahu Devan jika dia sudah menemukan calon ibu pengganti.
"Aku sudah menemukannya, sayang" itu isi pesan yang Maya kirim ke Devan waktu pertemuan pertamanya dengan Nayra.
"Jangan buru-buru, aku ingin yang menjadi calon ibu penggantinya dari keluarga baik-baik. Tidak asal comot sana comot sini." isi balasan pesan dari Devan ke Maya.
..........
" Terimakasih ya sayang sudah mengantar kesini." kata Maya saat mereka sampai di parkiran restoran tempat janjian Maya dan Nayra.
"Kamu tidak mau masuk dulu?" tanya Maya
Devan menggeleng "Tidak, aku sebentar lagi ada meeting."
"Ya udah, aku masuk dulu. Hati-hati dijalan"
Maya keluar dari mobil segera masuk ke restoran.
"Kebiasaan" Devan menggeleng kepala melihat tingkah Maya yang selalu lupa akan rasa hormatnya pada suami kalau merasa bahagia.
Devan lalu melajukan kembali kendaraan nya menuju kantor.
Maya melihat tempat yang kosong yang cocok untuk dijadikan tempat duduknya dengan Nayra nanti.
oke..ketemu
tempat duduk dipojok dekat jendela dan kolam ikan kecil dengan dinding vertical garden.
Maya menuju tempat itu dan duduk untuk menunggu calon madunya.
Jujur sakit, tapi dia harus kuat.
"Permisi mau pesan apa?" tanya pelayan yang datang menghampirinya.
"Ada kopi?" tanya Maya balik
"Ada nona, nona mau pesan kopi apa?"
"Americano"
"Ada yang lain nona?"
"Tidak itu saja, nanti pesan lagi.
"Baik, mohon tunggu sebentar."
Setelah pelayan tadi pergi
"Maaf kak saya terlambat" ucap Nayra yang baru sampai.
Maya tersenyum "Tidak kok, aku juga baru sampai."
"Mau pesan apa?" tanya Maya
"Orange juice saja" jawab Nayra
Maya mengangkat sebelah tangannya memanggil pelayan.
"Orange juice satu" ucap Maya ketika pelayan itu sudah sampai didekatnya.
"Kamu dari mana? kok kelihatannya habis lari-lari gitu." Maya heran melihat Nayra yang nafasnya terdengar ngos-ngosan.
"Iya, tadi saya takut telat makanya lari-lari." Nayra berusaha tersenyum.
Padahal tadi waktu berjalan menuju restoran Nayra dihadang depkolektor yang mau menagih hutang padanya. Ya...waktu pelunasan hutang besok adalah hari terakhir, dan depkolektor tadi memaksanya harus hari ini lunas. Makanya Nayra kabur, daripasa diseret ke tempat saudagar, pikir Nayra.
"Hhmm...kakak mau jalan-jalan ya, kok ngajak aku ketemuan disini?" tanya Nayra.
"Tidak, aku ada perlu aja sama kamu."
"Pengen ngobrol-ngobrol gitu aja."
"Kamu mau kan?"
"Kamu gak sibuk kan?" Tanya Maya
Nayra menggeleng "Nggak kak, Nayra gak sibuk kok"
"Nay, aku mau cerita sama kamu."
"Ini pertama kalinya aku cerita sama orang lain." Nayra hanya diam membiarkan Maya bercerita.
"Ini tentang rumah tanggaku."
Akhirnya Maya menceritakan kisah rumah tangganya, yang mulai dia sudah menikah selama lima tahun, belum dikarunia momongan, melakukan program ini, program itu. Semua Maya ceritakan tanpa dia kurangi sedikitpun. Bahkan permintaan ayah mertunya pun juga dia ceritakan.
"Astaqfirullahalazim" Nayra menutup mulutnya tak percaya akan permintaan ayah mertua Maya itu.
"Yang sabar ya kak, semua pasti ada jalannya." Nayra mencoba menenangkan.
"Mungkin setelah ini nanti kak Maya akan segera di beri karunia-Nya." doa Nayra untuk Maya.
"Itu gak mungkin Nay" Maya menunduk setelah mengucapkan itu.
"Mungkin kak, jika kita percaya akan kekuasaan-Nya sesuatu gak tak mungkin terjadi pasti akan terjadi jika Allah sudah berkehendak." ujar Nayra.
"Enggak Nay, tepat sebulan lalu aku kecelakaan dan harus menjalani operasi. Operasi yang bikin aku syok ketika sadar dari koma selama seminggu." Maya mulai bercerita lagi
"Rahim ku di angkat, Nay. Aku gak mungkin bisa hamil lagi." tangis Maya pecah, begitupun Nayra yang matanya juga sudah berembun dari tadi akhirnya menetes juga.
Nayra yang melihat itu langsung menggeser posisi duduknya pindah di sebelah Maya dan mengelus pundah Maya pelan.
"Sabar ya kak..Semua sudah jalan-Nya. Kak Maya harus ikhlas, harus sabar, dan tawakal. Jangan putus dalam berdoa meminta yang terbaik dari sang khalik." Nayra masih setia mengelus pundah Maya
"Nay...Kamu bisa bantu aku nggak?" Maya menggeser posisi duduknya menyamping agar bisa melihat wajah Nayra.
"Bantu apa kak.?"
Maya memegang kedua tangan Nayra. Nayra heran, tapi dia diam saja.
"Nay...." Maya menjeda ucapannya sebentar untuk mengambil nafas sebelum melanjutkan kata selanjutnya.
"Maukah kau menjadi ibu pengganti bagi anak kami.?" Nayra syok mendengar permintaan Maya padanya.
Apa???
Ibu pengganti
Apa itu maksudnya?
Nayra masih mencoba tenang karna dia belum paham maksud dari ucapan Maya.
"Kami akan membayar berapapun yang kamu minta."
"Kamu maukan menikah dengan suami saya?"
"Mengandung dan melahirkan anak untuk kami."
Nayra langsung tersentak mendengar kalimat selanjutnya dari Maya.
Apa Nayra gak salah dengar?
Menikah dengan suami orang
Mengandung
Melahirkan
Nayra melepas genggaman tangan Maya pada dirinya.
"Apa maksud kakak.?"
"Nayra wanita baik-baik yang gak akan mungkin masuk dalam rumah tangga orang lain."
"Jika kakak emang membutuhka seorang wanita yang bersedia mengandung dan melahirkan anak untuk kakak dan suami kakak."
"Lebih baik kakak cari yang lain saja."
"Nayra gak bisa."
"Maaf kan Nayra kak." Nayra berdiri dari duduk nya dan mengambil tasnya untuk segera pergi dari sana.
Nayra gak habis pikir dengan permintaan Maya.
Menjadi ibu pengganti
Mengandung
Melahirkan
Habis itu dibuang
Yaaa...meskipun dikasih uang berkarung-karungpun Nayra gak akan mau.
Dia pikir Nayra wanita gampangan apa?
Maya yang melihat Nayra pergi langsung mengejarnya.
"Nay..tunggu Nay.." Maya meraih tangan Nayra
"Apalagi sih kak?."
"maaf Nayra gak bisa" Nayra melepas genggaman tangan Maya tapi kesulitan karna Maya menggenggamnya erat.
Nayra memejamkan matanya untuk mencoba tenang
"Nay..kamu perlu uang secepatnya kan?."
"Aku akan kasih berapapun yang kamu minta asal kamu mau melahirkan anak kami."
Nayra menghembuskan nafas kasar
"Nggak kak.."
"Baiklah" Maya lepas genggaman tangannya
"Ini buat kamu, jika kamu berubah pikiran. Segera hubungi kakak ya." Maya memberikan Nayra kartu namanya.
Nayra menerimanya lalu pergi.
........
Nayra sampai dirumahnya.
Dia menghempaskan tubuhnya dikasur.
Hari ini benar-benar gila.
Ada ya orang yang mengijinkan suaminya menikah hanya untuk diambil keturunannya saja habis itu dibuang.
Apa mereka gak mikir gimana perasaan ibu pengganti itu?
Disewa rahimnya untuk melahirkan anak untuk mereka.
Apa coba yang mereka pikirkan?
Nayra tak habis pikir dengan pola pikir orang kaya
Hanya karna keturunan
Lagi-lagi karna keturunan
huufffff
Tok tok tok
"Nayra kami tahu kamu didalam. Keluar kamu." terdengar suara teriakan dari luar disusul gedoran pintu yang keras.-
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
EndRu
nay.. besok hari terakhir bayar hutang Lhoh...terima permintaan Maya nih akhirnya. kepepet
2023-09-09
0
Phoenix VR
iyu maya mikir g' gmn nasib nayra setelah dia melahirkan ank'y kelak sebagai rahim pengganti g' mungkin dia d pertahankan oleh devan ap dia mw d madu terus pasti g' kn???
2021-08-10
0
Humaira
keturunan. itu yang di takutkan setiap wanita yang sudah menikah yang menantikan adanya garis dua disetiap bulannya saat menantikan kehadiran malaikat kecil
2021-08-07
0