Perpustakaan kota

Devan sempat syok saat dokter kandungan yang menangani istrinya tadi adalah Dr. Kemal.

Dr. Kemal memberitahu Devan kalau Maya harus segera melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim akibat benturan saat kecelakaan tadi. Kalaupun tidak diangkat akan berbahaya bagi tubuh Maya.

Akhirnya dengan berat hati Devan menandatangani surat tindakan operasi.

Devan menyesal telah memaksa Maya untuk melakukan program yang dia inginkan. Padahal Devan tahu kalau Maya belum siap untuk melakukan lagi.

Seandainya Devan tidak memaksa, Maya tidak akan kecelakaan dan terbaring di ruang operasi

Seandainya Devan mengerti perasaan Maya, mungkin sekarang Maya masih tertawa bahagia.

Seandainya.....

Tapi ini semua sudah takdir, Devan tidak bisa merubahnya.

Devan hanya bisa berdoa semoga Maya baik-baik saja, operasinya berhasil, dan kebahagiaan akan selalu menyertai mereka.

..............

Dilain tempat, tepat nya di Istanbul, Turki.

"Laa..." teriak wanita dewasa setelah mendengar benda terjatuh dari kamar sang adik. Dia berlari menuju kamar adiknya.

duk duk duk

"La buka pintunya, kamu gak apa kan?" dia mencoba membuka pintu kamar adiknya tapi kelihatanya dikunci dari dalam

"La kakak mohon buka pintunya."

duk duk duk

Wanita itu berlari keluar menuju samping rumah, terlihat jendela kamar adiknya yang terbuka

Dia mendekat dan mengintip kamar adiknya.

"Astaqfirullahalazim" wanita itu menutup mulutnya, terkejut akan kondisi adiknya yang seperti habis minum racun.

Dia memanjat lewat jendela untuk masuk ke kamar, saat sudah di dalam kamar dia mendekat ke adiknya.

"Dek..Dek bangun dek.."

"Astaqfirullah...Ya Allah...Ini gimana..hik..hik..hikk" dia menangis melihat kondisi adiknya.

Dia meraba tangan adiknya mencari denyut nadi tapi gak ketemu.

Dia merogoh saku celananya dan segera menghubungi ambulan.

"Nona, silahkan anda melakukan pendaftaran dulu untuk mengurus administrasi." saran perawat padanya

"Kami akan segera melakukan tindakan untuk pasien." lanjut perawat

Sesampainya dirumah sakit adiknya dibawa ke IGD dan dia langsung melakukan apa yang diarahkan perawat tadi.

Saat dia berjalan menuju IGD dia melihat kalau adiknya dibawa keluar.

Dia berlari mengejar.

"Dokter...Dokter tunggu."

"A..adik saya mau dibawa kemana?" tanyanya dengan mengatur nafas karena habis lari.

"Kami akan melakukan tindakan operasi."

"Adik anda dalam keadaan kritis"

"Dan detak jantung bayi yang dikandungnya juga lemah"

"Jadi kami akan segera mengoperasinya."

"Tolong anda segera menandatangani persetujuan operasi agar segera ditindak lanjuti." terang Dokter dengan sabar.

"Tolong selamatkan adik saya Dokter." pintanya

"Itu sudah jadi tugas kami"

Dokter dan beberapa perawat langsung mendorong brankar adiknya itu.

Wanita itu kembali menuju tempat administrasi untuk persetujuan operasi adiknya.

Dia menangis dilorong rumah sakit dekat tempat adiknya melakukan tindakan operasi.

Dia mengingat biaya yang begitu besar untuk tindakan operasi adiknya.

Belum lagi kondisi adiknya.

"hik..hik....hik...Ma..hik..Apa yang harus hik..Nayra lakukan hik"

"Nayra gak tau harus minta tolong siapa lagi, Ma."

"hik..hik..hik..Hanya Nayla yang aku punya, Ma."

"hik..hosshh..Nayra gak mau sendirian, Ma hik.."

Nayra menangis tersedu-sedu. Meratapi nasibnya dan nasib sang adik, Nayla.

Dilihatnya pintu ruang operasi dibuka.

Nayra langsung mendekat.

"Dokter gimana kondisi adik saya?" tanya Nayra saat dokter baru keluar dari ruang operasi.

Dokter menghela nafas dalam sebelum berbicara.

"Kami mohon maaf." Dokter menundukkan kepalanya

Nayra masih diam berusaha tenang.

"Kedua pasien tidak selamat, sang ibu terlalu banyak menelan obat racun serangga. Tapi kami juga menemukan kalau sang ibu sebelum meminum racun serangga dia sempat membenturkan perutnya." Dokter menerangkan kondisi Nayla.

"Tidak...Tidak mungkin...Itu tidak mungkin kan dokter, adik saya masih hidup kan dokter?"

Nayra mengguncang lengan sang Dokter, dia masih tidak percaya kalau adik dan calon keponakannya telah meninggalkannya sendirian.

"Kami mohon maaf, kami sudah berusaha, tapi Tuhan yang menentukan."

Dokter mengusap pundak Nayra pelan lalu pergi.

"Pasien akan segera dibawa ke kamar jenazah, tolong segera diurus surat-surat nya agar segera dimakamkan." ucap perawat pada Nayra.

"Ya Allah..apa yang harus Nayra lakukan?" dia menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangan, menahan tangisnya agar tidak kembali pecah.

.................

Sebulan berlalu setelah kecelakaan yang menimpa Maya.

Dia sudah bisa menerima kondisinya sekarang.

Dia juga sudah bisa tersenyum bahkan tertawa.

Sekarang mereka sudah tinggal di Istanbul sekitar satu minggu yang lalu.

Sesuai janji Devan, mereka akan tinggal di Istanbul selama setahun sebelum akhirnya balik ke Indonesia.

"Sayang, nanti aku bolehkan jalan-jalan." tanya Maya saat memasangkan dasi di kerah leher Devan.

"Aku pengen ke perpustakaan kota" lanjutnya.

"Boleh, asal diantar supir" Devan menarik pinggang Maya lebih dekat memeluknya erat.

"Sayang lepasin..aku belum selesai ini masang dasinya." Maya berusaha melepas tangan Devan yang melingkar di pinggangnya.

"Gak mau, aku maunya seperti ini biar kamu gak kemana-mana" Devan menunduk melihat wajah istrinya.

"Kenapa kamu lihatin aku kaya gitu?" tanya Maya

"Kamu makin lama makin cantik." Devan menggesekkan hidungnya dengan hidung Maya.

"Gombal." Maya tersenyum saat Devan menggodanya

Devan juga tersenyum, lalu...CUP

Devan mencium bibir Maya sekilas lalu melepas pelukannya pada Maya

"Sayang aku berangkat dulu."

"Aku lupa kalau ada meeting"

Devan menuju sofa untuk memakai sepatu diikuti Maya yang membawa tas dan jas milik Devan.

Devan berdiri dan memakai jasnya lalu mengambil tasnya yang dipegang Maya.

"Aku berangkat." cup. kebiasaan Devan sebelum pergi, mencium kening Maya.

Maya belum sempat mencium tangan Devan, suaminya sudah kabur duluan. Kebiasaan

.............

Tepat jam 11.00 waktu Istanbul, Turki. Maya sudah sampai di pepustakaan kota. Dia ingin meminjam beberapa buku yang bisa dia baca kala bosan menunggu Devan sendirian di rumah.

Saat mencari-cari buku yang sekiranya pas untuk dibaca, matanya tanpa sengaja melihat susunan buku di rak dengan tema Biologi. Maya mendekat ke rak tersebut lalu melihat-lihat. Tepat, ini yang dia cari. Buku dengan judul SUROGASI, atau lebih dikenal dengan sewa rahim/ ibu pengganti/rahim pengganti.

Setelah mendapatkan buku itu, Maya langsung menuju restoran dekat perpustakaan kota untuk makan siang bersama Devan. Yaa..mereka tadi sempat janjian makan siang bersama.

Maya sampai duluan di tempat janji dan memesan makanan sebelum Devan datang.

Biar nanti saat Devan datang mereka bisa langsung makan.

Dia menunggu Devan sambil membaca isi buku yang dia pinjam tadi di perpustakaan.

"Sayang, maaf ya lama" Devan datang mencium kening Maya dan duduk di hadapan Maya.

Maya tersenyum dan meletakkan buku yang dibacanya.

"Gak apa kok sayang, makanannya juga belum datang."

"Tadi aku sudah pesan untuk kita berdua." ungkap Maya

"Terimakasih"

"Sudah dapat tadi bukunya?" tanya Devan

"Sudah...Ini.." Maya menunjukkan buku yang dia pinjam tadi ke hadapan Devan

Devan mengerutkan keningnya saat tau judul buku yang Maya pinjam.

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

Nayla itu yang mengandung anaknya Tuan Carol kah?

2023-09-09

0

Humaira

Humaira

babak baru dimulai

2021-08-07

0

Erma Wahyuni

Erma Wahyuni

rahim pengganti

2021-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Syarat
3 Dokter Kemal
4 tanggung jawab
5 Kecelakaan
6 Perpustakaan kota
7 Amarah Devan
8 Aku sudah menemukannya
9 Kamu mau kan?
10 Kita bantu...
11 Pingsan
12 Tunjukkan jalan-Mu
13 Nayra selamat
14 Menerima Tawaran
15 Salah mengira
16 Cantik
17 Tidak mau menjadi beban
18 Enam Syarat
19 Romi
20 Devan kesal
21 Pergi ke makam
22 Apakah aku sanggup?
23 Pesan Ayah
24 Ikhlas merelakan
25 Belum Siap
26 Suasana canggung
27 Mencium Tangan Suami
28 Baru tangan yang dipegang
29 Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30 Rencana gagal
31 Saya suaminya
32 Keterkejutan Salma
33 Belum mau cerita
34 Aturan dan Hukuman
35 Memar
36 Kalau gak pintar berarti........
37 Beraninya Cuma Mengancam
38 Dimulai Kembali
39 Sudah Menjadi Candu
40 Ingin Segera Hamil
41 Bimbang
42 Flashback 1
43 Flashback 2
44 Susu
45 Kram Diperut
46 Kenapa Kamu Mencintainya...?
47 Apa gak salah?
48 Jangan harap bisa melihat kami
49 Kak Faiz
50 Penyesalan Carol
51 Kedatangan Orang Tua Devan
52 Bermuka Dua
53 Dasar Tuan Muda.......
54 Class Yoga khusus
55 Aku tahu faktanya
56 Bersedekah
57 Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58 Ketenangan sebelum badai melanda
59 Penyatuan Terakhir
60 Belum Pulang
61 Tak Percaya
62 Kamu bukan manusia Devan
63 Terungkap
64 Terancam dan Tersudutkan
65 Anggap Saja Itu Karma
66 Siapa Rara Arasyid??
67 Mangsa Baru
68 Cinta Pertama
69 Pelukan Hangat
70 Menunggu Target
71 Target Masuk Perangkap
72 Apakah ini akhir...???
73 Kebenaran
74 Dimana Nayra
75 Menuju Dubai
76 Suara teriakan
77 Selalu dan Selalu
78 Fokus
79 Milip akuh...
80 Kangen
81 Memang ini saatnya
82 Keputusan Nayra
83 Sayembara
84 Rujuk
85 Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86 belum bisa tidul belempat
87 Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88 Aku akan membantumu
89 ikan Mas
90 tidul disini, Ma?
91 Masa depan
92 hamil lagi
93 Akta nikah
94 wanita hebat
95 Siapkan diri kalian
96 Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97 Anatomi tubuh
98 Kitab Fathul Izar
99 Ngerjain Papa...
100 Suami ku, Ustadz ku..!!
101 Pergulatan panas
102 Kami ingin mandiri
103 Mengutamakan kenyamanan istri
104 "Sabun, aku datang!!"
105 Aku ingin mendengar
106 Balon
107 Belum Puas
108 Kiala gak mau adik
109 Ganas dan Liar
110 Dimakan apa Diminum
111 Apa ini gak salah???
112 the best, tak ada duanya
113 Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114 Nasi Padang
115 Anggap saja kita mau demo
116 Kadonya didalam perut Mama
117 Romi dan Linda
118 Bajunya murah, diskon lagi
119 Sungguh luar biasa
120 Doanya Romi manjur
121 Riasan tebal
122 Romi dan Linda Part 2
123 Romi dan Linda Part 3
124 Yakin Mamanya gak ingin...
125 Cemburu
126 Liburan di empang
127 Serasa dunia milik berdua
128 Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129 Mengincar Keluarga Arasyid
130 Diculik
131 Papa kemana
132 Musuh dalam selimut
133 Sayang,.tolong bantu aku!!
134 Siapa orangnya?
135 Agen rahasia cilik
136 Apa yang kamu inginkan?
137 Gila kamu, Ilyas
138 Semoga ini cukup
139 Mama mana, Pa?
140 Kamu datang
141 Cincin
142 Hanya takdir Allah
143 Performa nanti malam
144 Dikerjai anaknya Devan
145 Membuat jalan lahir
146 Kapan Mama bangun, Papa?
147 Anak Mama memang pintar
148 Maafkan Kiara, Ma
149 Memberi Nama
150 Foto Bersama
151 Novel Baru
152 Novel Baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Syarat
3
Dokter Kemal
4
tanggung jawab
5
Kecelakaan
6
Perpustakaan kota
7
Amarah Devan
8
Aku sudah menemukannya
9
Kamu mau kan?
10
Kita bantu...
11
Pingsan
12
Tunjukkan jalan-Mu
13
Nayra selamat
14
Menerima Tawaran
15
Salah mengira
16
Cantik
17
Tidak mau menjadi beban
18
Enam Syarat
19
Romi
20
Devan kesal
21
Pergi ke makam
22
Apakah aku sanggup?
23
Pesan Ayah
24
Ikhlas merelakan
25
Belum Siap
26
Suasana canggung
27
Mencium Tangan Suami
28
Baru tangan yang dipegang
29
Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30
Rencana gagal
31
Saya suaminya
32
Keterkejutan Salma
33
Belum mau cerita
34
Aturan dan Hukuman
35
Memar
36
Kalau gak pintar berarti........
37
Beraninya Cuma Mengancam
38
Dimulai Kembali
39
Sudah Menjadi Candu
40
Ingin Segera Hamil
41
Bimbang
42
Flashback 1
43
Flashback 2
44
Susu
45
Kram Diperut
46
Kenapa Kamu Mencintainya...?
47
Apa gak salah?
48
Jangan harap bisa melihat kami
49
Kak Faiz
50
Penyesalan Carol
51
Kedatangan Orang Tua Devan
52
Bermuka Dua
53
Dasar Tuan Muda.......
54
Class Yoga khusus
55
Aku tahu faktanya
56
Bersedekah
57
Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58
Ketenangan sebelum badai melanda
59
Penyatuan Terakhir
60
Belum Pulang
61
Tak Percaya
62
Kamu bukan manusia Devan
63
Terungkap
64
Terancam dan Tersudutkan
65
Anggap Saja Itu Karma
66
Siapa Rara Arasyid??
67
Mangsa Baru
68
Cinta Pertama
69
Pelukan Hangat
70
Menunggu Target
71
Target Masuk Perangkap
72
Apakah ini akhir...???
73
Kebenaran
74
Dimana Nayra
75
Menuju Dubai
76
Suara teriakan
77
Selalu dan Selalu
78
Fokus
79
Milip akuh...
80
Kangen
81
Memang ini saatnya
82
Keputusan Nayra
83
Sayembara
84
Rujuk
85
Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86
belum bisa tidul belempat
87
Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88
Aku akan membantumu
89
ikan Mas
90
tidul disini, Ma?
91
Masa depan
92
hamil lagi
93
Akta nikah
94
wanita hebat
95
Siapkan diri kalian
96
Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97
Anatomi tubuh
98
Kitab Fathul Izar
99
Ngerjain Papa...
100
Suami ku, Ustadz ku..!!
101
Pergulatan panas
102
Kami ingin mandiri
103
Mengutamakan kenyamanan istri
104
"Sabun, aku datang!!"
105
Aku ingin mendengar
106
Balon
107
Belum Puas
108
Kiala gak mau adik
109
Ganas dan Liar
110
Dimakan apa Diminum
111
Apa ini gak salah???
112
the best, tak ada duanya
113
Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114
Nasi Padang
115
Anggap saja kita mau demo
116
Kadonya didalam perut Mama
117
Romi dan Linda
118
Bajunya murah, diskon lagi
119
Sungguh luar biasa
120
Doanya Romi manjur
121
Riasan tebal
122
Romi dan Linda Part 2
123
Romi dan Linda Part 3
124
Yakin Mamanya gak ingin...
125
Cemburu
126
Liburan di empang
127
Serasa dunia milik berdua
128
Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129
Mengincar Keluarga Arasyid
130
Diculik
131
Papa kemana
132
Musuh dalam selimut
133
Sayang,.tolong bantu aku!!
134
Siapa orangnya?
135
Agen rahasia cilik
136
Apa yang kamu inginkan?
137
Gila kamu, Ilyas
138
Semoga ini cukup
139
Mama mana, Pa?
140
Kamu datang
141
Cincin
142
Hanya takdir Allah
143
Performa nanti malam
144
Dikerjai anaknya Devan
145
Membuat jalan lahir
146
Kapan Mama bangun, Papa?
147
Anak Mama memang pintar
148
Maafkan Kiara, Ma
149
Memberi Nama
150
Foto Bersama
151
Novel Baru
152
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!