Nayra selamat

Sesampai dirumah kakeknya Nayra melihat ada mobil yang sangat Nayra kenal, mobil yang hampir setahun ini tidak terpakir di halaman rumah sang kakek. Mobil peninggalan sang Mama yang diambil paksa sama Paman dan Bibi nya yang katanya untuk membayar hutang Mama.

Nayra berjalan cepat menuju pintu rumah, dilihatnya di dalam sana paman, bibi dan kedua anaknya tengah menikmati makan siang.

Tunggu...

Bukannya tadi sebelum pingsan Nayra ingat dengan jelas jika ruang tamu, ruang keluarga dan juga dapur berantakan.

Kenapa sekarang sudah rapi?

Gak mungkin Paman atau Bibi ataupun kedua anak bibi yang membersihkan itu semua.

Nayra tahu betul siapa mereka.

"Bibi.." panggil Nayra saat dia memasuki ruang keluarga.

Semua yang ada dimeja makan yang lagi menikmati makan siang itu menoleh ke sumber suara.

Ck..kedua anak Paman dan Bibinya berdecak sebal melihat Nayra.

"Hilang sudah selera makanku setelah melihat dia." kedua anak bibinya itu langsung pergi menuju kamar.

"Loh itu kan kamar ku..." ucap Nayra saat melihat mereka berdua masuk kedalam kamarnya.

"Iya itu sekarang kamar Susan sama Salma. Dan kamu, silahkan angkat kaki dari rumah ini. Bawa itu semua pakaian kamu." Bibi Fatma menunjuk tas yang ada didekat sofa dengan dagunya.

Nayra menoleh, melihat ada satu tas kecil dan 1 buah koper besar.

"Maksud bibi apa? Ini rumah Kakek yang diberikan untuk Mama. Kenapa bibi ngusir Nayra dari rumah Mama Nayra sendiri." Nayra mulai menangis.

"Aku gak peduli, ini juga rumah ku. Aku ini kakak dari mama kamu, jadi aku yang berhak mendapatkan tempat ini." jelas sang Bibi.

"Bukannya kamu bisa pulang ke rumah Papa kamu yang sombong itu? Kasihan banget gak diakui anak." ejek Bibi Fatma.

Nayra memejamkan mata, menghirup udara dan menghembuskannya pelan.

"Baiklah jika bibi dan paman mau menempati rumah ini, Nayra hanya berpesan, tolong jaga rumah peninggalan kakek dengan baik. Assalamualaikum"

Nayra keluar membawa koper dan sebuah tas. Lenyap sudah keinginannya untuk istirahat sejenak.

Nayra menghentikan langkahnya saat dia sudah berada didepan rumah yang dia tinggali sejak lima tahun terakhir itu. Rumah yang penuh kenangan, dari kebahagian juga kesedihan.

"Semoga Bibi bisa menjaga rumah kakek dengan baik."

Nayra melanjutkan langkahnya, dia bingung harus kemana.

Pergi kerumah teman tidak mungkin, dia tidak begitu dekat dengan teman kerjanya.

Pergi cari kostan juga tidak mungkin, dia sudah tidak memiliki uang sepeserpun.

"Kemana aku harus pergi?" Nayra hampir meneteskan lagi air mata nya.

"Tidak..jangan menangis Ra. Air mata mu terlalu berharga untuk kau buang sia-sia." gumamnya

Sempat terlintas dipikirannya untuk menerima tawaran dari Maya.

Tidak..tidak...itu tidak mungkin.

Tapi kamu akan aman Nayra disana

Tidak, itu akan menyakiti banyak hati

Tapi nanti kamu akan memiliki banyak uang setelah melahirkan Nayra.

Tidak, itu sama saja aku menjual anak ku

Tapi Devan tampan Nayra, kamu bisa merayunya

Iya dia tampan, idaman banget

Tapi tidak, aku tidak akan merebut apa yang sudah milik orang lain

Tapi Nayra...

"DIAM.!" teriak Nayra yang mulai pusing saat mendengar bisikan-bisikan setan itu.

Banyak orang yang melihat Nayra saat dia teriak tadi. Tapi Nayra merasa masa bodo.

Langkah Nayra kini berhenti di depan tempat kerjanya.

"Nayra" Nayra menoleh saat namanya dipanggil.

"Pak Zaki" sapa Nayra pada manager restoran tempatnya bekerja.

"Kamu mau kemana membawa koper segala?" Tanya Zaki saat melihat koper yang dipegang Nayra.

"Bukannya tadi kamu ijin tidak masuk kerja?" tanyanya lagi.

"Hhmmm iya pak, tadi Nayra sempat ijin. Tapi boleh nggak pak kalau Nayra masuk kerja gak jadi ijin?" tanya Nayra dengan senyum penuh harap

Zaki tertawa "Iya boleh, tapi buat apa kamu koper segala Nay? Mau kemana emangnya?" tanya sang manager yang usianya masih muda, 28th dan juga dia menyukai Nayra tapi Nayra kelihatannya tidak tahu.

"Hhmmm sebenarnya Nayra diusir pak dari rumah" jawabnya lirih

"Ya sudah, kamu simpan aja dulu di ruang ganti. Tapi nanti saat pulang kerja temui saya dulu. Kebetulan saya ada jadwal piket sampe malam." kata Zaki

"Makasih pak" Nayra tersenyum bahagia saat mendapat ijin diperbolehkan masuk kerja.

Nayra langsung menuju ruang ganti.

Dilihatnya jam mulai kerjanya masih satu jam lagi, jadi dia memutuskan untuk tidur sebentar di kursi yang ada didalam ruang ganti.

"Lumayan biar lebih segar nantinya" batin Nayra.

.............

"Sayang kamu dimana?" tanya Maya disebrang sana

"Masih dikantor banyak kerjaan." Jawab Devan singkat

"Kamu gak makan dirumah?"

"Nggak, nanti aku ada meeting dengan klien di restoran, mungkin pulang malam. Sudah dulu aku banyak kerjaan." sambungan telfon langsung diputus sama Devan tanpa menunggu jawaban dari Maya

"Rom..jam berapa kita meeting dibrestoran xx" tanya Devan sesaat setelah memutus sambungan telfon dari Maya

"Jam 8 malam bos" jawab Romi

Devan melihat jam yang melingkar di lengan tangannya menunjukkan jam 7 lewat 10 menit.

"Kita berangkat sekarang." mendengar perintah dari sang bos Romi segerang bangkit dari duduknya.

"Baik bos" Romi menundukkan badannya sedikit memberi hormat ke Devan

"Kamu ini Rom, gak usah bersikap seperti itu. Gak baik, biasa saja. Aku gak suka." ucap Devan yang tidak suka ada orang yang menunduk kepadanya.

Emang dia Kiyai, Ustad, Habib, Guru besar yang harus dihormati dengan menundukkan badannya gitu, pikir Devan

"Hehehehehe..Bercanda Dev." Devan geleng kepala melihat itu.

"Sudah ayo, aku gak mau telat." Devan keluar diikuti Romi.

.................

"Nay ayo pulang"

"Iya kalian duluan aja, aku mau menghadap dulu ke pak Zaki."

"Ya udah, kita duluan ya Nay."

"Oke."

Nayra menuju ruangan Zaki

Tok tok tok

"Masuk"

Ceklek

Nayra mendorong pintu dan masuk ke ruangan Zaki

"Permisi Pak." sapa Nayra

"Kamu sudah selesai kerja?" tanya Zaki

"Sudah Pak" jawabnya

"Aku ada tempat untuk bisa kau tempati untuk tinggal sementara. Apa kamu mau lihat?" tanya Zaki

"Tenang aja gratis kok. Apartemen punya adikku." jelas Zaki

"Baiklah pak"

"Ayo"

Setelah Nayra mengambil koper dan tasnya dia menuju parkiran. Zaki sudah menunggunya disana.

Nayra langsung masuk ke mobil Zaki setelah memasukkan koper dibagasi belakang.

Zaki yang memang menyukai Nayra sejak lama tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

Zaki langsung menyerang Nayra, Nayra yang kaget langsung berteriak dia memukul dada Zaki. Dia berusaha untuk lepas dari kukungan Zaki.

Bugh

.

Zaki langsung menyingkir dari tubuh Nayra saat ada yang menonjok wajahnya.

Nayra yang lepas dari kukungan Zaki langsung ditarik keluar oleh orang yang menonjok Zaki tadi.

"Romi, kamu urus dia?"

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

waah seru cerita nya...

2023-09-09

0

Humaira

Humaira

di usir dari rumah dan hampir dilecehkan sama managernya sendiri.

Nayra..kamu harus kuat yaaa

2021-08-11

1

Erma Wahyuni

Erma Wahyuni

kasihan sekali nayra, sdh diusir dr rmh sendiri😭😭semoga devan baik hati menikahi nayra dan bisa mencintai nayra juga

2021-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Syarat
3 Dokter Kemal
4 tanggung jawab
5 Kecelakaan
6 Perpustakaan kota
7 Amarah Devan
8 Aku sudah menemukannya
9 Kamu mau kan?
10 Kita bantu...
11 Pingsan
12 Tunjukkan jalan-Mu
13 Nayra selamat
14 Menerima Tawaran
15 Salah mengira
16 Cantik
17 Tidak mau menjadi beban
18 Enam Syarat
19 Romi
20 Devan kesal
21 Pergi ke makam
22 Apakah aku sanggup?
23 Pesan Ayah
24 Ikhlas merelakan
25 Belum Siap
26 Suasana canggung
27 Mencium Tangan Suami
28 Baru tangan yang dipegang
29 Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30 Rencana gagal
31 Saya suaminya
32 Keterkejutan Salma
33 Belum mau cerita
34 Aturan dan Hukuman
35 Memar
36 Kalau gak pintar berarti........
37 Beraninya Cuma Mengancam
38 Dimulai Kembali
39 Sudah Menjadi Candu
40 Ingin Segera Hamil
41 Bimbang
42 Flashback 1
43 Flashback 2
44 Susu
45 Kram Diperut
46 Kenapa Kamu Mencintainya...?
47 Apa gak salah?
48 Jangan harap bisa melihat kami
49 Kak Faiz
50 Penyesalan Carol
51 Kedatangan Orang Tua Devan
52 Bermuka Dua
53 Dasar Tuan Muda.......
54 Class Yoga khusus
55 Aku tahu faktanya
56 Bersedekah
57 Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58 Ketenangan sebelum badai melanda
59 Penyatuan Terakhir
60 Belum Pulang
61 Tak Percaya
62 Kamu bukan manusia Devan
63 Terungkap
64 Terancam dan Tersudutkan
65 Anggap Saja Itu Karma
66 Siapa Rara Arasyid??
67 Mangsa Baru
68 Cinta Pertama
69 Pelukan Hangat
70 Menunggu Target
71 Target Masuk Perangkap
72 Apakah ini akhir...???
73 Kebenaran
74 Dimana Nayra
75 Menuju Dubai
76 Suara teriakan
77 Selalu dan Selalu
78 Fokus
79 Milip akuh...
80 Kangen
81 Memang ini saatnya
82 Keputusan Nayra
83 Sayembara
84 Rujuk
85 Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86 belum bisa tidul belempat
87 Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88 Aku akan membantumu
89 ikan Mas
90 tidul disini, Ma?
91 Masa depan
92 hamil lagi
93 Akta nikah
94 wanita hebat
95 Siapkan diri kalian
96 Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97 Anatomi tubuh
98 Kitab Fathul Izar
99 Ngerjain Papa...
100 Suami ku, Ustadz ku..!!
101 Pergulatan panas
102 Kami ingin mandiri
103 Mengutamakan kenyamanan istri
104 "Sabun, aku datang!!"
105 Aku ingin mendengar
106 Balon
107 Belum Puas
108 Kiala gak mau adik
109 Ganas dan Liar
110 Dimakan apa Diminum
111 Apa ini gak salah???
112 the best, tak ada duanya
113 Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114 Nasi Padang
115 Anggap saja kita mau demo
116 Kadonya didalam perut Mama
117 Romi dan Linda
118 Bajunya murah, diskon lagi
119 Sungguh luar biasa
120 Doanya Romi manjur
121 Riasan tebal
122 Romi dan Linda Part 2
123 Romi dan Linda Part 3
124 Yakin Mamanya gak ingin...
125 Cemburu
126 Liburan di empang
127 Serasa dunia milik berdua
128 Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129 Mengincar Keluarga Arasyid
130 Diculik
131 Papa kemana
132 Musuh dalam selimut
133 Sayang,.tolong bantu aku!!
134 Siapa orangnya?
135 Agen rahasia cilik
136 Apa yang kamu inginkan?
137 Gila kamu, Ilyas
138 Semoga ini cukup
139 Mama mana, Pa?
140 Kamu datang
141 Cincin
142 Hanya takdir Allah
143 Performa nanti malam
144 Dikerjai anaknya Devan
145 Membuat jalan lahir
146 Kapan Mama bangun, Papa?
147 Anak Mama memang pintar
148 Maafkan Kiara, Ma
149 Memberi Nama
150 Foto Bersama
151 Novel Baru
152 Novel Baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Syarat
3
Dokter Kemal
4
tanggung jawab
5
Kecelakaan
6
Perpustakaan kota
7
Amarah Devan
8
Aku sudah menemukannya
9
Kamu mau kan?
10
Kita bantu...
11
Pingsan
12
Tunjukkan jalan-Mu
13
Nayra selamat
14
Menerima Tawaran
15
Salah mengira
16
Cantik
17
Tidak mau menjadi beban
18
Enam Syarat
19
Romi
20
Devan kesal
21
Pergi ke makam
22
Apakah aku sanggup?
23
Pesan Ayah
24
Ikhlas merelakan
25
Belum Siap
26
Suasana canggung
27
Mencium Tangan Suami
28
Baru tangan yang dipegang
29
Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30
Rencana gagal
31
Saya suaminya
32
Keterkejutan Salma
33
Belum mau cerita
34
Aturan dan Hukuman
35
Memar
36
Kalau gak pintar berarti........
37
Beraninya Cuma Mengancam
38
Dimulai Kembali
39
Sudah Menjadi Candu
40
Ingin Segera Hamil
41
Bimbang
42
Flashback 1
43
Flashback 2
44
Susu
45
Kram Diperut
46
Kenapa Kamu Mencintainya...?
47
Apa gak salah?
48
Jangan harap bisa melihat kami
49
Kak Faiz
50
Penyesalan Carol
51
Kedatangan Orang Tua Devan
52
Bermuka Dua
53
Dasar Tuan Muda.......
54
Class Yoga khusus
55
Aku tahu faktanya
56
Bersedekah
57
Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58
Ketenangan sebelum badai melanda
59
Penyatuan Terakhir
60
Belum Pulang
61
Tak Percaya
62
Kamu bukan manusia Devan
63
Terungkap
64
Terancam dan Tersudutkan
65
Anggap Saja Itu Karma
66
Siapa Rara Arasyid??
67
Mangsa Baru
68
Cinta Pertama
69
Pelukan Hangat
70
Menunggu Target
71
Target Masuk Perangkap
72
Apakah ini akhir...???
73
Kebenaran
74
Dimana Nayra
75
Menuju Dubai
76
Suara teriakan
77
Selalu dan Selalu
78
Fokus
79
Milip akuh...
80
Kangen
81
Memang ini saatnya
82
Keputusan Nayra
83
Sayembara
84
Rujuk
85
Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86
belum bisa tidul belempat
87
Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88
Aku akan membantumu
89
ikan Mas
90
tidul disini, Ma?
91
Masa depan
92
hamil lagi
93
Akta nikah
94
wanita hebat
95
Siapkan diri kalian
96
Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97
Anatomi tubuh
98
Kitab Fathul Izar
99
Ngerjain Papa...
100
Suami ku, Ustadz ku..!!
101
Pergulatan panas
102
Kami ingin mandiri
103
Mengutamakan kenyamanan istri
104
"Sabun, aku datang!!"
105
Aku ingin mendengar
106
Balon
107
Belum Puas
108
Kiala gak mau adik
109
Ganas dan Liar
110
Dimakan apa Diminum
111
Apa ini gak salah???
112
the best, tak ada duanya
113
Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114
Nasi Padang
115
Anggap saja kita mau demo
116
Kadonya didalam perut Mama
117
Romi dan Linda
118
Bajunya murah, diskon lagi
119
Sungguh luar biasa
120
Doanya Romi manjur
121
Riasan tebal
122
Romi dan Linda Part 2
123
Romi dan Linda Part 3
124
Yakin Mamanya gak ingin...
125
Cemburu
126
Liburan di empang
127
Serasa dunia milik berdua
128
Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129
Mengincar Keluarga Arasyid
130
Diculik
131
Papa kemana
132
Musuh dalam selimut
133
Sayang,.tolong bantu aku!!
134
Siapa orangnya?
135
Agen rahasia cilik
136
Apa yang kamu inginkan?
137
Gila kamu, Ilyas
138
Semoga ini cukup
139
Mama mana, Pa?
140
Kamu datang
141
Cincin
142
Hanya takdir Allah
143
Performa nanti malam
144
Dikerjai anaknya Devan
145
Membuat jalan lahir
146
Kapan Mama bangun, Papa?
147
Anak Mama memang pintar
148
Maafkan Kiara, Ma
149
Memberi Nama
150
Foto Bersama
151
Novel Baru
152
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!