"Kenapa muka kamu, Nay?" tanya rekan kerja Nayra.
"Macam zombi yaaaa." kelakar Nayra membuat rekan kerja yang ada di ruang ganti ketawa
"Zombi kalau cantiknya seperti kamu ya gak bakalan ada yang kabur, Nay." kata salah satu dari mereka.
"Nyatanya satu aja gak ada yang ketangkap." ujar Nayra
"Itu mah derita kamu, Nay." membuat suasana ruang ganti menjadi riuh karna canda tawa mereka yang akan over shift.
Nayra kemarin kerja shift sore lanjut shift malam, jadi pagi ini Nayra baru selesai kerja dan akan pulang untuk istirahat. Nayra sudah rindu sama bantal dan gulingnya. Pengen bobok....
"Ya udah kita duluan yaa?" pamit satu persatu rekan kerja Nayra.
Dan disana tersisa 3 orang termasuk Nayra.
"Aku pulang dulu, ya" pamit Nayra.
"Iya Nay hati-hati."
Sampai rumah Nayra bersih-besih, makan dan sekarang waktunya untuk memeluk guling yang sedari tadi dia rindukan.
zZ zZ zZ zZ
Akhirnya Nayra tidur namun baru beberapa menit dia memejamkan mata dia sudah terlihat bangun.
"Ya Allah...aku lupa kalau hari ini hari terakhir" Nayra terlihat panik, dia beranjak dari kasur dan membuka lemari, mencari sesuatu disana. Ketemu....Nayra membuka kotak persegi lalu dihitungnya total uang yang ada di dalam kotak itu.
"£ 10.000,- ditambah di tabungan £ 15.000,- jadi totalnya baru £ 25.000,-."
"Ya Allah..kurang setengah nya lagi." Nayra mendesah kasar.
Kemana lagi Nayra harus mencari uang sebesar £25.000,-.
Dilihatnya kartu nama yang Nayra terima kemarin.
Dia ambil dan dilihat kembali.
Haruskah Nayra menghubungi nomor yang tertera disana?
Apa dia siap kalau harus masuk di tengah-tengah keluarga yang belum dia kenal.
Atau dia harus merelakan rumah peninggalan kakeknya.
Nayra bingung harus apa.
Duk duk duk
"Nayra buka pintunya."
Duk duk duk
Nayra memejamkan matanya saat mendengart teriakan dari luar.
"Bismillahhirrahmanirrahim."
Nisa berdiri dan keluar dari kamar menuju pintu depan
ceklek
"Keluar juga akhirnya." ucapnya sinis.
"Mana uangnya?" langsung ke inti
"Aku cuma ada segini" Nayra menyerahkan uang yang ada di genggamannya.
"Ini baru setengah nya, belum lagi bunga nya." tukas sang depkolektor
"Kalau mau ambil itu, dua minggu lagi aku lunasi."
"Yakin mau lunasi?" Nayra anggukkan kepala cepat.
"Lebih baik kau pergi dari rumah ini, karna sekarang rumah ini milik bos kami.."
"Nggak...jangan ambil rumah ini aku mohon." Nayra menghalangi mereka yang akan masuk kedala rumah.
"Minggir kamu.." Nayra didorong.
"Tidak...jangan..." teriak Nayra yang sudah mulai mengeluarkan air mata saat mendengar benda yang jatuh dari dalam rumah. Mereka pasti menghancurkannya.
Nayra mendekat ke ketua depkolektor.
"Aku mohon Tuan, aku mohon jangan hancurkan rumah itu...aku mohon." Nayra memohon dengan sangat kepada mereka.
"Aku janji, akan segera melunasinya."
"Aku mohon jangan hancurkan rumah itu"
Nayra menangis tersedu-sedu tapi mereka tidak ada yang peduli.
"Aku mohon Tuan." ucap Nayra sekali lagi
"Berisik" salah seorang dari mereka mendorong Nayra hingga Nayra terjatuh.
Brukkk
Akhhhh
"Nayra" teriak Maya yang baru turun dari mobil saat melihat Nayra didorong tadi.
"Kamu gak apa-apa?" Nayra menggeleng lemah dan berusaha berdiri dibantu Maya.
"Kamu mau kemana?" tanya Maya saat melihat Nayra mencoba mendekat kembali ke para depkolektor yang merusak benda-benda yang ada di rumah Nayra.
"Nayra.....jangan Nayra....!" teriak Maya yang mau menyusul Nayra tapi dihadang Devan.
"Sudah kamu dimobil saja biar aku yang urus.! Aku gak gak mau kamu kenapa-napa."
"Tapi..."
"Maya" ucap Devan lirih penuh penekanan.
Akhirnya Maya kembali ke mobil dan sesekali menoleh kebelakang.
Romi yang juga datang menemani Devan mendekati rumah Nayra.
"Aku mohon Tuan..jangan dirusak lagi...aku janji akan melunasinya segera...tapi beri aku waktu 2 minggu lagi..aku mohon Tuan." Nayra memegangi tangan ketua depkolektor
Tangan Nayra disentak kasar hingga dia oleng dan hampir jatuh kalau saja tidak ada yang memegangi nya.
Dilihatnya orang yang memeganginya, Nayra yang emang matanya sembab karna menangis tidak bisa melihat dengan jelas siapa pria itu. Tapi dia bukan salah satu dari komplotan depkolektor.
"Terimakasih" ucap Nayra lirih diangguki pria itu.
"Hei Nayra" panggil depkolektor itu membuat Nayra membalikkan badannya.
"Cepat kemasi barang mu dan pergi dari rumah ini." tukasnya.
Nayra menggeleng lemah "Tidak..aku mohon jangan aku dari rumah ini." air mata Nayra makin deras mengalir
"Berapa hutangnya?" tanya pria yang berdiri tepat di belakang Nayra, membuat Nayra kembali membalikkan badannya melihat siapa orang itu.
Nayra mengerutkan dahi tidak mengenali pria itu.
"Apa kau mau jadi pahlawan baginya?" tanya depkolektor
"Hutang dia terlalu banyak untuk kau bisa lunasi." laanjutnya
"Berapa? sebutkan saja ,£50.000,- £100.000,- atau £200.000,-"
"ck...jangan sombong kau, kau tak akan bisa melunasi hutang dan bunga yang dia pinjam ke bos kami."
Devan menyulurkan tangan ke Romi, Romi yang mengerti maksud dari bosnya langsung memberikan selembar cek.
Devan menulis beberapa angka disana.
Dilemparnya cek itu ke depkolektor.
"Ku rasa segitu cukup untuk melunasi hutan dan bunganya." depkolektor itu tersenyum puas saat melihat nominal yang tertera di cek itu sebesar £150.000,-
"Ini baru namanya kerjasama." mereka tertawa puas
"Cabut." depkolektor dan para anteknya keluar dari rumah Nayra.
Maya yang melihat orang-orang itu sudah keluar dari rumah Nayra bergegas lari masuk ke rumah Nayra.
"Tuan terimakasih. Nanti akan saya kembalikan uang anda. Tapi beri saya waktu." ucap Nayra lirih dan bergetar
Belum sempat Devan menjawab, terdengar teriakan Maya.
"Nayra" Maya mendekat ke Nayra dan mengecek tubuh Nayra
"Kamu gak apa kan, Nay" Maya terlihat khawatir melihat kondisi Nayra. Apalagi saat dia memegang tangan Nayra yang dingin, berkeringat dan bergetar.
"Ak..." Brugh
Nayra jatuh pingsan di pelukan Maya.
"Nayra...bangun Nay" tidak ada respon dari Nayra
"Kita bawa ke rumah sakit" tukas Devan
"Jangan dipapah sayang, digendong aja!" perintah Maya ketika melihat Devan dan Romi yang memapah Nayra.
"Kamu Romi siapkan mobil" perintah Maya lagi.
Mau tidak mau akhirnya Devan yang menggendong Nayra menuju mobil.
........
Ini keterangannya yaa
Mata uang Turki
Turki Lira (Turki: Türk lirası; simbol: ₺; kode: TRY; biasanya disingkat sebagai TL) adalah mata uang Turki dan Republik Turki Siprus Utara.
£ 1,- setara dengan ± Rp. 1.700,-
...........
Assalamualaikum
Mohon dukungannya ya Readers, biar saya lebih semangat lagi untuk menulis Novel Rahim Pengganti.
Karena dukungan like, coment and vote dari kalian para Readers adalah semangat bagi author untuk tetap bisa berkarya dan up tiap hari.
Terimakasih 🤗
Salam sayang untuk kalian semua*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Morna Simanungkalit
Tetap semangat ya thor ....ceritanya menarik lanjut ya thor.
2024-09-07
0
EndRu
seru
2023-09-09
0
Humaira
semangat yok semangat
2021-08-08
0