Romi

Setelah persyaratan yang diajukan ketiga belah pihak telah disetujui dan ditanda tangani.

Hari ini, Romi dibuat pusing oleh Maya dan Devan yang memintanya untuk mengurus semua keperluan menikah Devan dan Nayra yang akan dilaksanan besok Insha Allah.

Devan manginginkan pernikahan keduanya ini dilakukan secara sah dimata agama maupun hukum.

Karena keinginan Devan itu membuat Romi harus bolak-balik menghubungi kedutaan Indonesia yang ada di Turki.

Dan betapa pusingnya Romi belum selesai mengurus surat dikedutaan sudah dihubungi Maya untuk menyiapkan persiapan acara nikah Devan dan Nayra.

Ditambah lagi Nayra yang ditanya dimana ayahnya selalu bilang tidak tahu, apa sudah meninggal pun juga dijawab dia masih hidup.

Apa yang harus Romi lakukan pada Nayra?

Haruskah dia mencari ayah Nayra ke seluruh penjuru pelosok dunia?

Ditanya foto ayahnya saja Nayra tidak punya.

Entah tidak punya atau pura-pura tidak punya.

Dan itu semua membuat kepala Romi mau pecah rasanya. Bisakah tubuhnya itu dibagi menjadi 4 bagian saja biar tidak pusing tujuh keliling.

Pertama ngurus surat untuk Devan di KBRI

Kedua, Maya yang minta ini minta itu

Ketiga, Nayra yang masih belum jelas siapa nanti walinya

Keempat, urusan kantor yang tidak mungkin dia tinggalkan, apalagi Devan hari ini malas pergi ke kantor

Oh Tuhan....bisakah waktu berhenti sejenak, batin Romi.

"Maaf Tuan Romi, karena Tuan Devan tidak mau sampai orang tuanya tahu lebih baik Tuan Devan nikah siri saja." kata Dr. Lalu Muhamad Iqbal Duta Besar Indonesia untuk Turki melalui sambungan telepon

"Dan juga ini tentang calon istrinya juga yang belum diketahui ayahnya dimana." Lanjut beliau.

"Tapi masalahnya bos saya mintanya nikah sah secara hukum maupun agama Tuan Iqbal." jawab Romi.

"Kalau seperti itu saya tidak bisa membantu Tuan. Saya takut Tuan Damar tanya sama saya, karna dia tahu anaknya berada disini. Beliau juga sering tanya gimana proyek yang dikerjakan oleh Tuan Devan disini." jelas Dr. Lalu Muhamad Iqbal

"Maka dari itu saya lebih baik tidak membantu, dan anda jangan takut bila saya nanti mengatakan ini dengan Tuan Damar. Saya janji tidak akan mengatakannya ke beliau." janji Dr. Lalu Muhamad Iqbal.

"Baik Tuan Iqbal akan saya sampaikan ke bos saya."

"Maaf sudah mengganggu waktu anda."

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam."

"Haduhhhh...aku yakin bos akan marah. Biarlah, tinggal pilih nikah atau ndak?" Romi bicara sendiri setelah selesai menelepon Tuan Iqbal.

Derrrtttttttt

📞 Bos Devan calling

"Halo bos"

"Gimana?"

Romi menyerit bingung

"Apanya yang gimana bos?"

"Susah selesai ngurus surat-suratnya?"

"Belum bos"

"Apa saja yang kau kerjakan Romi?"

Romi menjauhkan HP dari telinganya saat mendengar bentakan Devan.

"Ini sudah jam 3 sore dan kamu belum selesai Romi." Devan terdengar sudah mulai geram akan keleletan yang dikerjakan Romi.

"Apa kamu mau dipecat, hah" bentak Devan.

"Kalau anda memecat saya, saya akan kembali lagi ke Tuan Damar." jawab Romi santai.

"Awas kau Romi, kalau sampai besok aku gak jadi nikah, ku hapus bonus mu bulan ini dan bulan seterusnya." ancam Devan.

"Daripada bos marah-marah, lebih baik bos konsultasi ke Dokter Kemal." saran Romi.

"Kebetulan Dr. Kemal sekarang ada di Istanbul untuk beberapa hari. Bos sama Nayra bisa konsultasi kapan baiknya berhubungan untuk segera mendapatkan hasilnya." jelas Romi

"Jadi bos jangan mikir besok jadi nikah apa tidak. Percuma nikah kalau Nayra nya tanggal merah. Iya gak,bos." kelakar Romi membuat Devan disebrang sana tak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Ya sudah sana cepat urus suratnya." tut tut tut sambungan langsung dimatikan sepihak oleh Devan.

"Pasti si bos tadi langsung salah tingkah mendengar ucapanku tadi.." hihihihihi

...............

"Sayang..kamu didalam?" tanya Devan dibalik pintu kamar mandi saat tak mendapati Maya disana.

"Iya sayang, sebentar." teriak Maya dari dalam kamar mandi

Devan duduk di sofa yang ada di sudut kamarnya.

Tadi setelah diberitahu Romi kalau Dr. Kemal sedang di Istanbul, Devan buru-buru menghubungi Dr. Kemal.

Akhirnya Devan membuat janji dengan Dr. Kemal hari ini setelah Ashar.

"Ada apa sayang?" tanya Maya yang baru saja selesai mandi.

"Ayo kita konsultasi ke Dr. Kemal." ajak Devan to the point.

Maya mengerutkan dahinya, untuk apa pirkirnya.

Devan yang mengerti kalau Maya bingung, akhirnya menjelaskan "Kita akan konsultasi dengan Nayra juga. Memeriksakan kondisinya juga."

Maya mengngguk."Baiklah aku siap-siap dulu."

"Kamu sudah beritahu Nayra? tanya Maya

"Belum"

"Kasih tau dia dulu, Sayang. Biar dia juga siap-siap." pinta Maya

"Kamu aja."

Maya geleng kepala melihat sikap cuek Devan yang tiba-tiba muncul.

"Ayo, aku sudah" Maya berdiri dan segera keluar kamar untuk mencari Nayra.

"Nay.."

Tok tok tok

Ceklek

Maya mendorong daun pintu itu lalu mengintip ke dalam dilihatnya Nayra yang baru selesai sholat Ashar.

"Ada apa kak?" tanya Nayra sambil melipat alat sholatnya.

"Devan ngajak kita untuk menemui Dr. Kemal." kata Maya

Siapa Dr. Kemal, pikir Nayra

"Dia dokter kandungan." Nayra mengangguk

"Kamu nanti akan diperiksa Dr. Kemal sebelum menikah besok." ujar Maya

"Kamu siap-siap dulu, aku tunggu didepan." lanjut Maya dan keluar dari kamar Nayra.

"Untung sudah mandi" gumam Nayra

..............

"Selamat sore menjelang malam bos." sapa Romi dengan muka kusut, rambut acak-acakan dan dasi sudah dilepasnya.

"Hhmmmm.." Devan memicingkan matanya melihat penampilan Romi yang biasanya tampil rapi sekarang seperti gemb*l.

"Kak Romi tadi dari mana kok tampilannya acak"an gitu?" Nayra mendekat ke Romi dan memandang Romi dari atas sampai bawah, kemudian kembali lagi ke atas.

"Kak Romi tadi kalah berantem lagi yaa?" tanya Nayra dengan tampang polosnya.

"Sudah Nay jangan pedulikan dia, ayo kita ke ruangan Dr. Kemal." Maya menarik tangan Nayra di ikuti Devan dari belakang.

"Romi tunjukkan ruangan Dr. Kemal?" teriak Maya.

"Tadi aja jangan pedulikan aku, sekarang malah teriak-teriak minta ditunjukkan jalan. Emang bos sama istri sama saja, jangan-jangan nanti Nayra juga seperti itu..amit-amit...." gerutu Romi sepanjang jalan menuju ruangan Dr. kemal.

...........

"Sebelumnya saya mau tanya ke nona Nayra." Nayra mengangguk.

"Kapan Nona Nayra terakhir ha*d?" Nayra menyerit bingung.

"Tepatnya tanggal pertama nona h*id." Nayra mencoba mengingat-ingat kapan terakhir dia ha*d. Jarinya sudah mulai dia hitung.

"Sekitar tiga minggu yang lalu dok, tepatnya tanggal berapa saya lupa. Tapi biasanya siklus h*id saya itu maju 4-5 hari. Mungkin minggu ini sudah tiba masanya." terang Nayra yang sudah mulai mengingat masa h*idnya.

"Baiklah........"

***

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

kok aku gemes Sam Devan .
mau mau pura pura cuek

2023-09-09

0

Erma Wahyuni

Erma Wahyuni

baiklah apa dokter

2021-08-01

0

Amie123 Ajj

Amie123 Ajj

kak Romi berguru aja sama Naruto 😂😂

2021-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Syarat
3 Dokter Kemal
4 tanggung jawab
5 Kecelakaan
6 Perpustakaan kota
7 Amarah Devan
8 Aku sudah menemukannya
9 Kamu mau kan?
10 Kita bantu...
11 Pingsan
12 Tunjukkan jalan-Mu
13 Nayra selamat
14 Menerima Tawaran
15 Salah mengira
16 Cantik
17 Tidak mau menjadi beban
18 Enam Syarat
19 Romi
20 Devan kesal
21 Pergi ke makam
22 Apakah aku sanggup?
23 Pesan Ayah
24 Ikhlas merelakan
25 Belum Siap
26 Suasana canggung
27 Mencium Tangan Suami
28 Baru tangan yang dipegang
29 Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30 Rencana gagal
31 Saya suaminya
32 Keterkejutan Salma
33 Belum mau cerita
34 Aturan dan Hukuman
35 Memar
36 Kalau gak pintar berarti........
37 Beraninya Cuma Mengancam
38 Dimulai Kembali
39 Sudah Menjadi Candu
40 Ingin Segera Hamil
41 Bimbang
42 Flashback 1
43 Flashback 2
44 Susu
45 Kram Diperut
46 Kenapa Kamu Mencintainya...?
47 Apa gak salah?
48 Jangan harap bisa melihat kami
49 Kak Faiz
50 Penyesalan Carol
51 Kedatangan Orang Tua Devan
52 Bermuka Dua
53 Dasar Tuan Muda.......
54 Class Yoga khusus
55 Aku tahu faktanya
56 Bersedekah
57 Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58 Ketenangan sebelum badai melanda
59 Penyatuan Terakhir
60 Belum Pulang
61 Tak Percaya
62 Kamu bukan manusia Devan
63 Terungkap
64 Terancam dan Tersudutkan
65 Anggap Saja Itu Karma
66 Siapa Rara Arasyid??
67 Mangsa Baru
68 Cinta Pertama
69 Pelukan Hangat
70 Menunggu Target
71 Target Masuk Perangkap
72 Apakah ini akhir...???
73 Kebenaran
74 Dimana Nayra
75 Menuju Dubai
76 Suara teriakan
77 Selalu dan Selalu
78 Fokus
79 Milip akuh...
80 Kangen
81 Memang ini saatnya
82 Keputusan Nayra
83 Sayembara
84 Rujuk
85 Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86 belum bisa tidul belempat
87 Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88 Aku akan membantumu
89 ikan Mas
90 tidul disini, Ma?
91 Masa depan
92 hamil lagi
93 Akta nikah
94 wanita hebat
95 Siapkan diri kalian
96 Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97 Anatomi tubuh
98 Kitab Fathul Izar
99 Ngerjain Papa...
100 Suami ku, Ustadz ku..!!
101 Pergulatan panas
102 Kami ingin mandiri
103 Mengutamakan kenyamanan istri
104 "Sabun, aku datang!!"
105 Aku ingin mendengar
106 Balon
107 Belum Puas
108 Kiala gak mau adik
109 Ganas dan Liar
110 Dimakan apa Diminum
111 Apa ini gak salah???
112 the best, tak ada duanya
113 Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114 Nasi Padang
115 Anggap saja kita mau demo
116 Kadonya didalam perut Mama
117 Romi dan Linda
118 Bajunya murah, diskon lagi
119 Sungguh luar biasa
120 Doanya Romi manjur
121 Riasan tebal
122 Romi dan Linda Part 2
123 Romi dan Linda Part 3
124 Yakin Mamanya gak ingin...
125 Cemburu
126 Liburan di empang
127 Serasa dunia milik berdua
128 Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129 Mengincar Keluarga Arasyid
130 Diculik
131 Papa kemana
132 Musuh dalam selimut
133 Sayang,.tolong bantu aku!!
134 Siapa orangnya?
135 Agen rahasia cilik
136 Apa yang kamu inginkan?
137 Gila kamu, Ilyas
138 Semoga ini cukup
139 Mama mana, Pa?
140 Kamu datang
141 Cincin
142 Hanya takdir Allah
143 Performa nanti malam
144 Dikerjai anaknya Devan
145 Membuat jalan lahir
146 Kapan Mama bangun, Papa?
147 Anak Mama memang pintar
148 Maafkan Kiara, Ma
149 Memberi Nama
150 Foto Bersama
151 Novel Baru
152 Novel Baru
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Prolog
2
Syarat
3
Dokter Kemal
4
tanggung jawab
5
Kecelakaan
6
Perpustakaan kota
7
Amarah Devan
8
Aku sudah menemukannya
9
Kamu mau kan?
10
Kita bantu...
11
Pingsan
12
Tunjukkan jalan-Mu
13
Nayra selamat
14
Menerima Tawaran
15
Salah mengira
16
Cantik
17
Tidak mau menjadi beban
18
Enam Syarat
19
Romi
20
Devan kesal
21
Pergi ke makam
22
Apakah aku sanggup?
23
Pesan Ayah
24
Ikhlas merelakan
25
Belum Siap
26
Suasana canggung
27
Mencium Tangan Suami
28
Baru tangan yang dipegang
29
Sampai Semua Keinginanku Terwujud.
30
Rencana gagal
31
Saya suaminya
32
Keterkejutan Salma
33
Belum mau cerita
34
Aturan dan Hukuman
35
Memar
36
Kalau gak pintar berarti........
37
Beraninya Cuma Mengancam
38
Dimulai Kembali
39
Sudah Menjadi Candu
40
Ingin Segera Hamil
41
Bimbang
42
Flashback 1
43
Flashback 2
44
Susu
45
Kram Diperut
46
Kenapa Kamu Mencintainya...?
47
Apa gak salah?
48
Jangan harap bisa melihat kami
49
Kak Faiz
50
Penyesalan Carol
51
Kedatangan Orang Tua Devan
52
Bermuka Dua
53
Dasar Tuan Muda.......
54
Class Yoga khusus
55
Aku tahu faktanya
56
Bersedekah
57
Melanjutkan rencana yang sempat tertunda
58
Ketenangan sebelum badai melanda
59
Penyatuan Terakhir
60
Belum Pulang
61
Tak Percaya
62
Kamu bukan manusia Devan
63
Terungkap
64
Terancam dan Tersudutkan
65
Anggap Saja Itu Karma
66
Siapa Rara Arasyid??
67
Mangsa Baru
68
Cinta Pertama
69
Pelukan Hangat
70
Menunggu Target
71
Target Masuk Perangkap
72
Apakah ini akhir...???
73
Kebenaran
74
Dimana Nayra
75
Menuju Dubai
76
Suara teriakan
77
Selalu dan Selalu
78
Fokus
79
Milip akuh...
80
Kangen
81
Memang ini saatnya
82
Keputusan Nayra
83
Sayembara
84
Rujuk
85
Lawan mereka dan jangan mudah dibodohi
86
belum bisa tidul belempat
87
Kebahagiaan dan Keceriaan itu Mendamaikan Hati
88
Aku akan membantumu
89
ikan Mas
90
tidul disini, Ma?
91
Masa depan
92
hamil lagi
93
Akta nikah
94
wanita hebat
95
Siapkan diri kalian
96
Apa kamu sudah siap Devandra Ayasi....?
97
Anatomi tubuh
98
Kitab Fathul Izar
99
Ngerjain Papa...
100
Suami ku, Ustadz ku..!!
101
Pergulatan panas
102
Kami ingin mandiri
103
Mengutamakan kenyamanan istri
104
"Sabun, aku datang!!"
105
Aku ingin mendengar
106
Balon
107
Belum Puas
108
Kiala gak mau adik
109
Ganas dan Liar
110
Dimakan apa Diminum
111
Apa ini gak salah???
112
the best, tak ada duanya
113
Kapan Papa menanamnya? Kok sudah tumbuh?
114
Nasi Padang
115
Anggap saja kita mau demo
116
Kadonya didalam perut Mama
117
Romi dan Linda
118
Bajunya murah, diskon lagi
119
Sungguh luar biasa
120
Doanya Romi manjur
121
Riasan tebal
122
Romi dan Linda Part 2
123
Romi dan Linda Part 3
124
Yakin Mamanya gak ingin...
125
Cemburu
126
Liburan di empang
127
Serasa dunia milik berdua
128
Keduanya hancur karena keluarga Arasyid
129
Mengincar Keluarga Arasyid
130
Diculik
131
Papa kemana
132
Musuh dalam selimut
133
Sayang,.tolong bantu aku!!
134
Siapa orangnya?
135
Agen rahasia cilik
136
Apa yang kamu inginkan?
137
Gila kamu, Ilyas
138
Semoga ini cukup
139
Mama mana, Pa?
140
Kamu datang
141
Cincin
142
Hanya takdir Allah
143
Performa nanti malam
144
Dikerjai anaknya Devan
145
Membuat jalan lahir
146
Kapan Mama bangun, Papa?
147
Anak Mama memang pintar
148
Maafkan Kiara, Ma
149
Memberi Nama
150
Foto Bersama
151
Novel Baru
152
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!