Saat ini Maya dan Nayra ada disalah satu pusat perbelanjaan yang ada di kota Istanbul. Maya mengajak Nayra keliling disana untuk membeli beberapa baju dan perlengkap wanita lainnya.
"Nay..coba baju yang ini deh!" Maya meminta Nayra mencoba baju yang dia pilih tadi.
Nayra mengambilnya dan mencobanya.
"Gimana kak?" tanya Nayra setelah keluar dari kamar pas.
"Bagus, pas banget di badan kamu Nay. Kamu jadi tambah cantik deh." puji Maya tersenyum melihat penampilan Nayra yang memang cantik.
"Tapi ini terlalu terbuka, kak. Nayra gak pernah pake baju seperti ini. Yang lain aja ya, Kak" pinta Nayra yang memang tidak suka memakai pakaian terbuka.
"Baiklah, cari aku carikan yang sedikit tertutup." Maya pergi dari kamar pas dan mencari lagi baju untuk dipakai Nayra.
"Yang ini gimana, Nay?" tanya Maya saat melihat Nayra yang berjalan ke arahnya.
"Bagus, kak. Bajunya juga sedikit tertutup, gak terbuka banget." pendapat Nayra saat melihat baju yang dibawa Maya.
"Ya udah kamu coba dulu." Nayra kembali lagi ke kamar pas untuk mencobanya.
Maya menunggu di luar kamar pas dengan setianya.
Dia tersenyum saat melihat pintu kamar pas terbuka.
Terlihat Nayra yang begitu anggun dengan pakaian dress yang dia pilihkan.
"Perfect!" hanya satu kata yang Nayra keluarkan saat melihat Nayra keluar dari kamar pas.
Nayra tersipu malu saat Maya mengatakan jika dia terlihat perfect.
"Aku mau ambil beberapa baju yang berbeda model, tapi jangan terbuka, sedikit tertutup seperti yang dia pakai." perintah Maya ke karyawan toko.
Setelah selesai membeli baju, Maya dan Nayra membeli keperluan wanita lainnya, mulai dari tas, sepatu, make up dan lainnya.
"Nay...cari makan yuk!..Laper banget sudah." ajak Maya
"Iya kak, Nayra juga sudah lapar."
Akhirnya mereka mencari makan di restoran yang masih ada di satu gedung dengan pusat perbelanjaan.
............
"Gimana bos..?" tanya Romi tanpa konteks yang jelas.
Devan menyeritkan dahinya, "Apanya?" tanya Devan balik.
"Gadis semalam" jawab Romi singkat
"Nayra maksudnya?" tanya Devan memastikan dan diangguki Romi.
"Baik, dia tadi diajak jalan sama Maya." jawab Devan santai sambil menyantap makan siangnya.
"Apa gadis itu masih menolak bos?" tanya Romi lagi membuat Devan meletakkan sendok dan garpunya kasar.
Romi terlonjak kaget. Gawat...si bos marah, batinnya.
"Bisa gak tanyanya nanti setelah makan." Bentak Devan yang memang sekarang lagi bad mood karna perjanjian kontrak dengan salah satu perusahaan fashion gagal.
Romi langsung diam dan melanjutkan makannya. Dia takut jika Devan sudah bad mood pasti akan keluar taring singanya. Lebih baik cari aman, batinnya.
...........
"Alhamdulillah....akhirnya sampai rumah juga." Maya langsung menjatuhkan dirinya diatas sofa setelah seharian dia berbelanja dengan Nayra. Mereka lupa waktu dan sore menjelang maghrib baru pulang.
"Mau Nayra ambilkan minum, kak?" tawar Nayra dan diangguki Maya.
Nayra berjalan ke dapur untuk mengambil air minum dingin untuknya dan juga untuk Maya.
"Ini kak, minum dulu." Nayra menyodorkan air dingin ke Maya.
"Alhamdulillah...segar juga akhirnya tenggorokan ku." Nayra teryawa mendengar ucapan Maya.
"Istirahat dulu, Nay!" pinta Maya
"Itu belanjaan juga kamu taruh di kamar kamu sendiri."
Aku mau istirahat dulu, capek." lanjutnya
Nayra mengangguk dan membawa beberapa paper bag yang isinya baju, tas, sepatu dan juga make up masuk ke kamarnya, kamar tamu.
Hufffff
Nayra membuang nafas kasar.
"Capek banget ya hari ini?" Nayra menjatuhkan badannya ke ranjang, menatap langit-langit kamar.
"Kak Maya baik banget sampai mau membelikan aku beberapa baju dan juga yang lainnya." Nayra menoleh ke arah dimana dia meletakkan beberapa paper bag yang dibelikan Maya.
"Kalau aku seperti ini terus yang ada aku akan jadi benalu dan bisa-bisa dianggap pelakor sama tetangga kak May." pikir Nayra.
"Bagaimana kalau aku cari kerja saja?" tanya Nayra pada diri sendiri.
"Biar aku dapat penghasilan lagi." lanjutnya.
Akhhhhhh
Nayra menjerit tertahan dengan menggigit ujung bantal.
"Semua berkasku kan ada didalam koper, dan kopernya semalam tertinggal." ucap Nayra lirih dan seketika wajah Nayra nampak kembali murung. Tiba-tiba saja tanpa diundang air mata itu jatuh dengan sendirinya.
Nayra langsung mengusap air matanya kasar dan langsung bangun untuk duduk.
"Aku harus kuat, gak boleh sedih ataupun nangis lagi."
"Aku harus bangkit lagi untuk menjadi yang terbaik, terhebat dan terdepan."
"Ingat Nayra.."
"Masa depanmu masih panjang."
"Masih banyak yang belum kamu gapai."
ucap Nayra untuk dirinya sendiri.
"Semangat!!!" ucap Nayra tegas dan keras.
Lalu Nayra bergegas bangkit dari duduknya karna tadi dia belum sholat Maghrib,tidak lupa dia juga membersihkan diri dulu.
...............
Nayra berjalan ke arah dapur untuk membuat makan malam. Dilihatnya sekeliling tidak nampak keberadaan Maya. Masih tidur mungkin, pikir Nayra.
Nayra membuka kulkas, dia mengambil daging dan sayur pokcoy.
"Bikin korean food kelihatannya lebih mudah." guman Nayra.
Akhirnya Nayra berkutat lagi dengan pisau dan alat dapur lainnya.
Memiliki hobi memasak sejak kecil dan pernah juga belajar dari sang mama membuat Nayra terlihat lihai di dapur untuk mengolah makanan.
Dia juga bekerja direstoran di bagian dapur sebagai asisten koki. Namun sepertinya untuk sekarang dia akan jadi koki pribadi di keluarga Ayasi.
Karena kelihaian dan kecekatannya dalam memasak, Nayra hanya membutukan waktu kurang dari satu jam untuk memasak.
Akhirnya masakan Nayra sudah siap dihidangkan di atas meja makan.
"Alhamdulillah....." ucap syukur Nayra kelika melihat hidangan yang dia sajikan.
"Mudah-mudahan suka." Nayra tersenyum
Dia kembali lagi ke dapur untuk memcuci bekas perabot dapur yang dia gunakan untuk memasak tadi sambil menunggu sang tuan rumah.
.........
"Makan sekalian dirumah, Rom." ajak Devan ketika dia sampai di rumah.
"Siap bos." Romi mengambil koper yang dia taruh bagasi lalu menyeretnya masuk ke dalam rumah mengikuti Devan dari belakang.
"Assalamualaikum" ucap salam Devan dan Romi, tapi tidak ada yang menyahuti salam mereka.
"Sepi banget bos..kemana perginya penghuni rumah.?" tanya Romi
"Ke hutan mungkin" jawab Devan asal
"Si bos bisa juga bercanda." Romi tertawa
Devan menghentikan langkahnya, melihat sudah ada makanan diatas meja makan.
Dia beralih melihat dapur, nampak sosok yang masih asing baginya. Nayra.
Dilihatnya lagi makanan di atas meja.
"Aku kira Maya yang masak" guman Devan lirih.
"Kenapa bos?" tanya Romi
Devan menggeleng dan memanggil Nayra.
"Nayra" suara serak dan berat itu masuk di pendengaran Nayra. Nayra tahu suara siapa itu dan diapun segera menyudahi acara mencuci alat masak.
"Iya Kak ada apa?" tanya Nayra ketika dia sudah ada didekat Devan tapi agak jauh sedikit. Nayra menunduk, tidak ingin melihat wajah Devan.
"Cantik"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
EndRu
loh udah muji cantik aja Kak Devan ya
2023-09-09
0
Humaira
kata kramatnya keluar 'cantik'
2021-08-11
1
Erma Wahyuni
sedih ya..si istri krban perasaan..rumuit bnget sih
2021-08-01
0