Mencurigai Si Bos

Hari ini Zain tidak bisa mengambil laporan itu secara langsung dari tangan Izzi. Zain melakukan rapat di luar kota hari ini. Sebelumnya Izzi sudah menawarkan untuk menemani Zain, tapi dia menolak dan untuk tetap tinggal di Perusahaan saja. Siapa bilang Izzi tidak senang? Bahkan Izzi sampai jingkrak-jingkrak kesenangan ketika mendengar pengakuan dari Zain. Sebenarnya hanya embel-embel Izzi saja, Izzi menawarkan solusi itu.

Izzi melirik Map berwarna biru di atas mejanya. Itu berkas Laporan Akhir Tahun. Minggu lalu, Zain meminta Izzi untuk memberikannya, tapi sepertinya Zain lupa. Izzi mengambil Map itu dan segera menarunya di ruangan Zain.

Izzi membuka pelan pintu itu, ya meski tidak ada orangnya, setidaknya Izzi sopan. Bunyi decitan pintu sempat membuat Izzi terkejut dan mengusap dadanya pelan. Di tutupnya lagi pintu itu. Satu kata dari ruangan ini yaitu rapi. Izzi terkagum melihat betapa disiplinnya seorang Zain Amami. Mungkin karena Zain sangat menyukai keheningan, sampai-sampai ruangan ini di cat berwarna abu dengan kombinasi putih.

Tidak mencolok bukan???

Ada sebuah foto yang terpajang di atas mejanya. Itu foto Zain. Begitu berwibawa dan.....Dingin.

Izzi tersenyum tipis.

Tidak bisa membayangkan bagaimana jika istrinya kelak harus di cuekin oleh suami seperti Zain.

Izzi segera menaruh Map itu, jika lama-lama berada di ruangan Zain, bisa-bisa jadi masalah. Ketika Izzi ingin membalikkan badannya, Izzi nelihat sebuah benda dari ekor matanya. Izzi menyipitkan matanya, seperti tidak asing baginya.

"Kok ini kotak bisa ada di sini? " Gumam Izzi pelan. Izzi mencoba mengingat kembali. Kotak ini sama persis yang penguntit itu kirimkan padanya waktu pertama kali. Dan juga terdapat pita berwarna pink di atasnya. Dan tidak salah lagi, sebenarnya Izzi sudah membuangnya, tapi untuk apa Zain memungutnya kembali??

Izzi sudah berfikir yang tidak-tidak. Apa jangan-jangan...

Izzi menutup mulutnya untuk tidak teriak. Masih terkejut apa yang di fikirnya. Tidak mungkin Zain melakukan hal bodoh ini. Tapi ini sudah jelas.

Oh My God!!! Izzi!!! Apa yang kamu pikirkan?!!!

Izzi menggigit bibir bawahnya pelan. Sudah cukup lama dia berada di ruangan ini. Segera Izzi berbalik dan menaruh lagi kotak itu. Mungkin itu hanya kebetulan saja pikirnya.

☕☕☕

"Dari mana aja lo?! Bos kagak ada, lo enak-enakkan kelayapan. "

"Lo kalo ngomong bisa gak sih di pikir dulu?! Asal ceplos aja!!" Izzi tak kalah celetuk. " Gue lagi balikin tuh Map yang berisi Laporan Akhir Tahun."

"Laporan? " Galang membeo. " Laporan apaan? " Ucap Ranti menambahkan.

"Laporan Akhir Tahun. Gue lupa mau ngasi. "

"Lagian tumben tuh si Bos gak ngajak lo? Malah ngajak Alana lagi. "

Izzi mengkerut tidak suka. " Masa sih?! Kok bisa? " Ranti mengedikkan bahunya acuh. Ada rasa tidak terima mendengar kalimat itu. Jika Zain tidak mengizinkannya ikut, untuk apa Zain mengajak si Alana pergi menemaninya. Izzi resah menggigit bibir bawahnya. Dimas tersenyum tipis melihat kegelisahan Izzi. Dimas mengusap punggung Izzi pelan.

"Gak usah khawatir. Jodoh gak akan kemana. " Tegur Dimas lembut, sedikit memberi ketenangan pada Izzi.

"A-apaan sih Bang. " Ucap Izzi gugup. Galang mendecih melihat respon dari Izzi.

"Alahhh Zii.. Zii... Kalo cemburu bilang, jangan di empet takutnya mampet. " Sambung Galang.

"Emangnya wc apa mampet-mampet!! "

Terpopuler

Comments

hayatun nufus

hayatun nufus

sabar zi...

2022-09-06

0

Nadira Anggraini

Nadira Anggraini

kyknya temen" zi pada kongkalikong ma si bos..wt jd tim hore watt ngomporin si zi agar suka ma zain

2022-01-16

0

Atikah'na Anggit

Atikah'na Anggit

Dimas kaya tau yaa tentang Zain

2022-01-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!