Ya..... ketahuan deh???

Izzi beberapa membuang nafasnya secara kasar. Mengingat perlakuan Zain kemarin padanya membuat Izzi harus bangun lebih pagi lagi. Jam 7 Izzi sudah ada di ruangannya. Biasanya belum jam 8 Izzi belum kelihatan batang hidungnya. Berkas-berkaa itu membuatnya semakin pusing. Izzi harus berkutat lagi di depan laptopnya.

Hari yang menyedihkan!!!

Cantika datang. Izzi mengerutkan keningnya heran. Entah kemasukan setan dari mana satu anak itu pagi-pagi sekali sudah datang di sini.

"Enak ya mbak, jadi Sekretarisnya Pak Zain? Pasti bisa lebih leluasa. " Ucapan yang dalam artian menyindir itu, membuat Izzi menatap Cantika datar.

"Biasa aja. " Izzi melanjutkan mengetiknya.

"Coba kalo gue yang ada di posisi mbak, pasti enak. "

"Enak bisa deket-deket, atau lengket? "

"Dua-duanya sih! " Seru Cantika.

"Dasar! " Gumam Izzi.

"Apa mbak?! "

"Hah, gak ada cuma di sini panas. " Izzi mengibas-ngibaskan kedua tangannya di depan ajahnya. Cantika mendecih.

"Kalo mbak Izzi udah bosen sama posisi jadi Sekretaris, bilang ke gue ya? " Izzi menaikkan sebelah alisnya.

Stresss nih anak!!.

Emang dikira enak jadi Sekretarisnya Zainnn Iprittt itu? Cuma menang tampang doang yang ganteng, tapi hatinya tidak, ya sama aja.

"Eh Izzi, nih cewek kecentilan tumben ada di sini? " Galang yang baru datang langsung melihat Cantika dengan tatapan tidak enak.

Izzi menyandarkan punggungnya ke kursi. " Mau minta teori buat deketin si Bos katanya. " Jawab Izzi tanpa minat.

Ranti mengerutkan keningnya heran. " Emang ada? " Sambil menarik kursinya ke belakang.

"Ya ada lah!!! " Seru Galang. " Cewek kegatelan model dia, ya milihnya yang tinggi-tinggi. "

"Tingginya yang ada di kasur itu ya? "

"Itu kutu kamprettt!!! " Cantika salah tingkah.

"Nape lo Centini? pantat lo sakit? apa ambeyen? Periksa gih sono. "

"Itu gara-gara pantatnya kurang belaian kali. " Ranti menambahkan. Cantika langsung menatap horor Ranti dan Galang.

"Bagus! Pergi sono. "

"Mata lo item udah kayak panda, ngapain aja lo semalem? "

"Ini gara-gara pengagum rahasia gue plus si Zainnn ipritt tuh. "

"Pengagum rahasianya kenapa? "

"Gak tahu tuh! Tiba-tiba udah ngechat gue. Gue tahu kenapa dia bisa tahu no. gue ya? "

"Mungkin ngacak kali. " Ucap Galang.

"Kalo ngacak sih bisa di bilang iya. "

"Terus dia nulis apaan? "

"Katanya gini nih, " Hai My Sweet Izzi, good night ya, semoga mimpi indah. Jangan terlalu kecapekan ya... " Gitu katanya. " Ranti dan Galang tak kuasa menahan tawa. Emang dah, nasibnya teman satu ini sungguh di luar dugaan.

"Terus yang kedua? "

"Ini nih gara-gara kalian berdua! "

"Lah?! kok kita sih?! " Ucap Ranti dan Galang serempak.

"Si Bos marah gara-gara kalian berdua libur, udah gitu tugas gue yang gue kerja'in susah payah di buang lagi sampe berantakan, katanya banyak typo. "

"Sebenernya sih, si Bos ngelarang kita buat libur bareng, cuma kita berdua ngotot ya udah! "

"Bangke lo berdua!! " Izzi mengumpat. " Gue jadi sasarannya."

Teus tuh nasi uduk dari pengagum lo lagi? "Ucap Ranti.

Izzi mengangguk. " Di buang kasian, takutnya dia marah, terus tiba-tiba ngirim bom lagi, kan bahaya. "

"Emang ada? " Ranti bertanya sambil menahan ketawanya.

"Gue capek Ran... " Izzi membanting mousenya hingga jatuh, Galang melotot.

"Lo kenapa Zii?! "

"Yang penguntit lah, si bos lah, semuanya bikin gue enek tahu gak?!! " Ranti mengusap pelan lengan Izzi.