"Gimana Zii cutinya kemarin? enak? "
"Boro-boro enak bang! Tidur aja susah! "
"Loh?! kok gitu? " Dimas membalikkan badannya menghadap Izzi yang kini tengah memijit keningnya, menyedihkan." Bukannya lo bilang bakalan tidur panjang? "
"Kayak snow white aja tidur panjang. "
"Diem lo cadel! " Galang mendengus sebal. Lagi-lagi dirinya di katai cadel.
"Tahu lah bang! Hidup gue selalu rumit! " Menyandarkan punggungnya di kursi. " Yang penguntit lah, kerjaan banyaklah, di tambah si Bos yang sering marah, jadi Sekretaris perusahaan tuh kagak enak bang!!! " Izzi menangis. Ranti dan Galang terkejut melihat wanita yang super disiplin seperti Izzi menangis. Memang sih, Izzi itu sangat pintar dalam bidang manajemen, apalagi jika di suruh presentasi, pasti selalu benar. Tapi mereka semua tidak tahu, bahwa Izzi sangat tertekan mendapati jabatan ini? Zain selalu menekannya. Tang banyak typo lah, kurang inilah, itulah, sampai Izzi lembur dalam waktu 1 minggu.
Ranti mengusap punggung Izzi pelan. " Udah Zii, gue tahu yang lo rasa'in sekarang, mana kita tahu, kalo ternyata lo sangat tertekan sama jabatan lo. "
"Udah tahu gini, si Centini ngebet banget pengen jadi Sekretarisnya si Bos. "
"Gue capek Ran... gue juga pengen bebas, gue maklumin lah, si pengagum rahasia gue tuh ngirim nasi uduk tiap hari gue gak permasalahin.. " Izzi mengusap air matanya pelan. " Tapi ini?! Si Bos selalu ngekang gue! Di kira tenaga gue tenaga mesin apa?! Gini-gini gue juga pernah ngalamin capek! "
"Gue juga heran sih sama tuh Zain iprit! apa saking teladannya kali ya, dia tidur aja sampe tuh muka di tutupin pake berkas-berkas perusahaan. "
"Itu namanya fase penghafalan Ga... "
"Fase penghafalan pale lo?! Tanpa ngelihat berkas itu aja, tuh otak udah jenius. "
"Apa nyokap lo ngekang lo lagi? "
"Sampe nyokap gue mau mati pun, bakalan ngekang gue Ran! Lo tahu sendiri kan, nyokap gue ngebet banget pengen punya cucu? " Ranti menatap sendu Izzi. "Nyokap gue tuh iri Ran sama temennya.."
"Ya tinggal ngadopsi aja! gitu aja repot. "
"Lo kalo kagak paham gak usah ngomong. " Dimas menyela.
"Mungkin lo belum ketemu jodoh kali Zii, lo gak usah khawatir, lo tinggal ngeyakini nyokap lo aja. "
"Hah.... Rasanya hidup gue ini selalu di penuhi masalah Ran. Gue sampe pernah mikir, kapan gue mati. "
"Gundulmu!!! " Ranti menyentil pelan kening Izzi, Izzi meringis kesakitan. " Kalo ngomong di jaga! "
"Kalo lo tiba-tiba, mati di sini sih gak pa-pa banyak yang nolong. Nah kalo lo di kuburan?!Siapa yang mau nolong lo?! "
"Ada tuh setan! palingan langsung di kubur. "
"Senono aja lo ngomong! "
☕☕☕☕
Mereka bertiga mengintip dari luar jendela. Tidak bisa membayangkan bagaimana jika salah satu dari mereka harus ada di posisi seperti Galang. Saat ini Galang sedang di makan habis-habisan oleh Zain. Izzi meneguk salivanya, segitu marahkah si Bosnya itu? Padahal cuma salah 1 typo saja sudah di marahi seperti itu. Izzi tidak bisa membayangkannya.
"Selama ini kamu melakukan apa saja Galang? Kamu paling senior di sini, seharusnya kamu bisa mengatasinya. "
"Saya sudah mengecek ulang Pak. "
"Mengecek ulang tapi seperti ini hasilnya?! Tidak becus!! "
Wawwww parrahhhhh!!
Kasihan sekali si Galang Pasti saat ini dia lagi gemeteran.
"Kamu harus contoh si Evellyn! Dia baru bekerja 2 tahun di sini sudah bisa melakukannya. Tapi kamu?! Kamu sudah berapa lama kerja di sini Galang?! "
"3 tahun pak. "
Zain menghela nafas panjang. " Kamu boleh keluar sekarang. "
"Se-sekarang Pak? " Galang bertanya hati-hati.
"Kamu mau gajimu turun Galang? "
"Ti-tidak Pak. Kalau begitu saya pamit. " Galang pun keluar dengan wajah di tekuk.
"Gimana? enak? "
Galang menoleh sebentar. " Capek gue!! "
"Kemarahan yang haqiqi. " Gumam Izzi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
hayatun nufus
sabar aj yg banyak...
2022-09-06
0
@azma@
masih nyimak
2021-04-23
0
Herlina Lina
lanjut terus.....
2020-03-24
2