"Saya sudah beberapa kali memberitahumu untuk tidak menyerahkan semua pada Alana, Evellyn?! Seharusnya kamu mengerti hal itu!! "
"Tapi Pak, Alana sendiri yang memintanya, lagi pula sepertinya dia juga mampu untuk mengerjakannya. "
"Dan kamu mempercayainya? " Izzi bungkam.
"Dan karena kelalaianmu, semuanya menjadi hancur, Evellyn!! Lihat ini! " Zain melempar semua berkas-berkas yang ada di atas meja, semua berantakan di lantai. Izzi mempertahankan air matanya untuk tidak keluar. Hatinya sudah terlalu sakit menerima cacian dari Bosnya itu. Zain menghela nafas panjang.
"Kamu itu sudah lama bekerja di sini Evellyn, sedangkan Alana, dia baru 2 hari bekerja di sini, kamu harusnya mendampinginya, bukan membiarkannya. " Tubuh Izzi bergetar. Semua pasang mata melihat kearah mereka berdua. Masalahnya Zain memarahinya bukan di ruangannya, tapi di di depan semua para karyawan.
Memalukan!!!
"Seharusnya kamu lebih profesional Evellyn, jangan mentang-mentang Alana masih baru di sini, kamu se enaknya memperkerjakannya seperti itu. Alana butuh pendamping. "
"Bapak tidak bisa menyalahkan saya sepenuhnya!!! "
Zain melihat ke arah Izzi, tidak percaya karena Izzi berani berbicara keras padanya. Bahkan Ranti sampai melongo melihatnya. Izzi menghapus air matanya kasar.
"Jangan mentang-mentang Bapak seorang bos di sini, Bapak se enaknya menyalahkan semuanya ke saya. Saya masih punya hati untuk menyerahkan semuanya pada Alana! " Izzi mengatur deru nafasnya.
"Dia sendiri yang meminta agar saya tidak mendampinginya. Seharusnya Bapak sangat senang mempunyai karyawan seperti Alana!! "
Ah!!! Lagi-lagi air mata ini keluar. Menyebalkan!!!
"Bapak memarahi saya, saya terima. Bapak menyuruh saya untuk mengerjakannya saya terima, bahkan sampai saya lembur pun karena tugas yang Bapak berikan saya terima. Tapi tidak untuk ini!!!
"Bapak membahas tentang peofesional pada saya, Bapak salah besar. Saya masih punya hati, perasaan dan juga harga diri. Bahkan Bapak sekarang sudah berhasil membuat saya malu di depan semua orang. " Izzi bertepuk tangan keras. "Dan selamat, Bapak berhasil mempermalukan saya. "
Zain diam. Tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Merasa menyesal karena telah mempermalukan Izzi meskipun itu tidak sengaja.
"Saya tid-"
"Saya berhenti Pak. "
Deg!!!!
Sedikit ada rasa sakit hati di dalam diri Zain. Rasanya tidak terima dirinya jika kata itu keluar dari bibir Izzi. Zain menggigit bibir bawahnya pelan.
"Evellyn, kita bisa membicarakannya baik-baik. "
"Saya tidak bisa Pak. Keputusan saya sudah bulat. Saya akan berhenti sekarang juga, dan tidak akan pernah menginjakkan kakiku di sini lagi. "
"Woiii Izzi!!!! Gila ya lo?!!!!" Ranti berteriak. Mengabaikan tatapan dari para karyawan lain.
"Kecilin sedikit suara lo. " Galang memperingati.
"Bodo amat!!!! "
"Saya permisi. "
Izzi meninggalkan Zain yang kini berdiri sambil menatap punggung Izzi yang telah menjauh.
☕☕☕
"Lo serius?! " Izzi hanya diam sambil membereskan semua barangnya dan juga berkasnya. Mengabaikan ocehan dari teman-temannya.
"Zii, coba lo pikirin sekali lagi, takut lo nyesel belakangnya. " Dimas mulai angkat bicara.
"Keputusan gue udah bulat bang. Gue udah pernah bilang kan ke kalian, kalau gue bakalan resign? "
"Tapi ya gak gini juga kali Zii.... "
"Iya Zii. Gue bakakan ngomong sama tuh Alana, biar dia ngejelassin semuanya ke Bos. "
"Kalian gak usah repot-repot. Lagian gue udah bikin surat pengunduran diri kok. "
"Hah!!! Sejak kapan ogeb?!! Kok lo gak ngasi tahu gue?! "
Izzi menggaruk tengkuknya yang tak gatal. " Udah lama sih, sekitar 2 mingguan. "
"Kampret lo ya!!! "
"Zii, kayaknya si bos rada' kagak ikhlas gitu pas lo ngomong mau berhenti. "
"Seriusan lo bang? Alah gue gak percaya. " Ucap Izzi acuh.
"Eh beneran!!! Gue gak bohong. Di lihat dari raut mukanya tuh, dia kagak seneng gitu. "
"Masa sih?! "
"Halah! Palingan itu cuma akal-akalannya doang. "
Ranti melipat kedua tangannya di depan dada, menyesap kopi favoritnya pelan. " Andai aja, budak mendadak jadi atasan, bakalan gue pantattin tuh si Zainnn ipritt!!! "
"MUSTAHIL!!!!!! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
hayatun nufus
izzi memang ok tuh... sekali2 zain jg harus di kasih pelajaran
2022-09-06
0
Alya Alghazali
bagus zii pasti zainn iprittt nyesel udah semena2 sama kamu
2020-12-31
2
litz_be
Akhirnya izzi mengekuarkan segala uneg-uneg yg sdh tertahan di hatinya pada si bos zain
2020-01-29
16