Kedua mata hazelnya tak teralihkan sedikit pun dari jendela. Menikmati derasnya hujan yang dinginnya berhasil menusuk ke dalam tubuh meskipun sudah di lapisi kaca sekalipun. Tangannya mengaduk pelan minuman berwarna orange yang ada di depannya. Ia menghembuskan nafas lelah, kadang Izzi berfikir kapan dirinya seperti wanita yang lain??
Menikmati setiap momen yang di berikan oleh pasangannya. Namun semua itu hanyalah sebuah khayalan semata ketika bayangan-bayangan masa lalu kembali menghantuinya.
Trauma akan sesuatu yang membuatnya semakin benci dengan lelaki. Terlalu rumit untuk di ceritakan. Izzi mengaku saat ini, bahwa dirinya sangat menginginkannya. Namun ketakutannya mengalahkan keegoissannya.
Izzi melihat jam tangannya, berdecak sebal. Sudah 1 jam lebih dirinya menunggu, tapi dia tidak kunjung datang.
"Ck!! Lama amat sih?! " Gumam Izzi. Hingga matanya menemukan sosok yang dia tunggu.
Damn!!!!
Kenapa dia kelihatan tampan sekali. Izzi bisa mendefinisikannya sekarang. Bahwa pria itu mirip sekali dengan pria modelling asal Amerika Serikat. Matanya lalu menatap ke perut datar itu.
Izzi!!!! Apa-apaan sih lo?!! Ngeres banget otak lo?!
"Maaf membuatmu menunggu lama. " Izzi berdehem guna menstabilkan rasa gugupnya. Kepalanya menggeleng pelan.
"Tidak apa. Lagian saya juga baru sampai. " Bohongnya, padahal dalam hati ingin sekali mengumpati pria di hadapannya ini.
"Kamu sudah pesan? "
Heh????
"Eh? A... belum. Sebentar biar-"
"Tak apa. " Zain melambaikan tangannya agar Izzi tidak memesankannya. Izzi mengernyit. Seakan tahu arti Izzi, Zain tertawa pelan. " Biar saya saja yang mesenin. "
"Eh gak usah pak. Biar saya saja, tidak enak di lihat sama karyawan lain. "
"Kenapa? Untuk apa tidak enak? Disini saya bosnya. "
Tuh kan?? Mulai lagi deh dia....
"Ya sudah, terserah bapak. " Zain mengangguk. Zain memanggil pelayan itu dan segera memesan makanan.
"Evellyn? "
"I-iya Pak? " Jawab Izzi gugup.
"Dingin ya? "
"Ah!! Iya, disini dingin. Mungkin karena hujan. " Zsin hanya mengangguk. Entah mengapa ketika melihat senyuman tulus dari bibir Zain, sedikit membuat hati Izzi menghangat. " Bapak umur berapa? "
Ups!!!!
Seketika Izzi menutup mulutnya rapat, terlalu terkejut karena begitu lancang melontarkan pertanyaan itu. Izzi meneguk salivanya pelan, melihat ekspresi Zain itu, Izzi jadi merasa bersalah. Mungkin dia terainggung.
Zain tersenyum simpul. " 30 tahun. "
Uhuk!!!!
Izzi tersedak minumannya sendiri. Apa dirinya tidak salah dengar? 30 tahun??
"Kenapa? Ada yang salah dengan ucapan saya? " Sedikit tersinggung melihat respon darinya tadi .
"Ti-tidak kok. Em maksud saya, Bapak sudah usia 30, tapi wajahnya masih seperti orang umur 25. Lagi-lagi Zain tersenyum, kali ini senyuman mengejek.
"Saya memang sudaj berumur 30, dan saya masih lajang. "
Tepatttttt Guys!!!!!!
Sikat!!!!!!!!
Ok fix!!!! Zain masih lajang. Berarti dia masih belum pernah berpacaran.
"Bapak pernah pacaran? "
"Gak. "
"Kalau suka? " Izzi meneliti setiap inci
wajah tampan di depannya ini. Sangat tampan sekali.
"Pernah. "
What!!!!! Ini berita terhot yang pernah Izzi dengar. Selain beritanya si malika yang ada di kecap bango tersebut, sekarang ada yang lebih heboh lagi.
"S-sama siapa pak? "
"Ada."
"Memangnya kenapa? Kenapa kamu begitu kepo dengan urusan saya? "
"Tidak. Saya hany-"
"Apa mungkin kamu ingin menjadi calon saya? "
Uhuk!!!!
"Kok kamu hoby banget sih tersedak?! "
"Ini semua gara-gara bapak. "
"Kok jadi saya? "
" Soalnya Bapak masih lajang!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
hayatun nufus
jawaban macam apa itu zi ... hahaha
2022-09-06
0
Dian Mytha
soalnya bapak masih lajang 😂😂😂
udh kepincut tuh pak 🤣🤣
2022-01-15
0
Yuly Lyany
lucu cerita mu ni Thor aku suka
2021-02-28
0