...Mohon maaf untuk up episode terbaru terlalu lama. Di samping author sedang tidak enak badan, saya perlu mengatur kembali alur ceritanya. Jadi mohon bersabar dan semoga saja di awal bulan up normal kembali....
...*Selamat Membaca*...
Hasil dari rapat darurat mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Tatsuya, membuat dirinya beserta anggotanya terancam bahaya. Segala upaya sudah dilakukan oleh Cecilia untuk mencegah penangkapan Tatsuya, namun sangat disayangkan kalau usahanya itu sia-sia terlebih lagi, Mozark mengingatkannya kembali pada kesalahan yang dilakukan kedua orang tuanya.
Pagi hari berikutnya dikediaman Tatsuya...
Seperti biasa, Tatsuya selalu bangun pagi-pagi untuk melakukan olahraga yang berada di belakang kediamannya. Bersamaan dengan itu, pikiran Tatsuya terasa sangat tenang dan senang karena pesta yang dilakukan waktu semalam.
Meskipun tidak semewah yang diharapkan olehnya, akan tetapi Tatsuya melihat semua orang merasakan kenikmatan dalam kebersamaannya. Hal ini tentu saja membuatnya ingin meluangkan waktu yang lebih banyak lagi, sebelum dia pergi ke daerah yang lainnya untuk mengatasi kemunculan portal. Tanpa terduga, alat komunikasi miliknya bergetar dari dalam sakunya.
"Dreddd... Dreddd... Dreddd..."
Sejenak Tatsuya menghentikan aktivitasnya dan menjawab panggilan tersebut. Lalu mengambil alat komunikasinya dalam saku dan menempelkannya di telinga.
"Selamat pagi tuan, maaf saya mengganggu anda pagi-pagi begini." sapa Antonio.
"Tidak juga, aku juga sudah mengira kalau kau akan menghubungiku." jawab Tatsuya sambil berjalan mendekati tempat duduk yang berada di halaman belakang.
"Alasan saya menghubungi tuan pagi-pagi begini, hanya ingin menyampaikan kalau acara untuk nona Tasya sudah dipersiapkan dengan sangat teliti. Jadi saya meminta pada tuan untuk datang jam 08.00." pinta Antonio pada Tatsuya.
"Kalau begitu aku hanya punya waktu 3 jam lagi, untuk mencari baju yang cocok dalam acara itu." ucap Tatsuya sambil memikirkan baju yang akan dia kenakan.
"Untuk itu anda tidak perlu memikirkannya tuan, semua pakaian sudah disiapkan bagi anda dan nona Tasya, beserta semua orang yang berada di kediaman tuan. " jawab Antonio dengan sangat senang.
"Aku tidak menyangka, kau akan memikirkan sedetail itu. Aku sangat senang mempunyai seseorang yang bisa di andalkan dalam hal ini." ucap Tatsuya.
"Terimakasih atas pujian dari anda, kalau begitu nanti akan ku kirimkan jemputan bagi anda dan semua orang pada pukul 07.30" ucap Antonio.
"Aku merasa tidak enak menerima semua ini darimu, apalagi semua pengeluaran ditanggung olehmu." ucap Tatsuya dengan mengeluh.
"Sudah kubilang tuan, anggap saja ini sebagai hadiah dari saya sebagai partner bisnis. Bila tidak ada tuan, mungkin bisnis dalam penjualan batu dari dalam tubuh monster tidak akan melonjak naik." ucap Antonio dengan meyakinkannya, supaya tidak terlalu memikirkan biaya dalam acara tersebut.
Sejenak Tatsuya terdiam dan berpikir mengenai kegunaan batu dari dalam tubuh monster. Dia sangat penasaran dengan semua orang yang rela menukarkan uang dengan beberapa batu dari dalam tubuh monster.
"Antonio, apakah kau mengetahui untuk apa mereka membeli batu dari dalam tubuh monster?" tanya Tatsuya dengan harap mendapatkan beberapa informasi darinya.
"Mmm... Untuk hal ini saya kurang mengetahuinya tuan. Saya menjual semua batu ini pada temanku yang berada di pelabuhan, dan katanya dia sering mengirimkannya pada orang luar." jawab Antonio dengan memberikan sedikit informasi yang di dapatkan dari temannya.
Mendengar jawaban darinya, Tatsuya semakin penasaran akan kegunaan batu dari dalam tubuh monster. Namun karena percakapan ini cukup sulit lewat alat komunikasi, dia mengesampingkan masalah tersebut dan berfokus pada acara besar yang akan mengejutkan Tasya.
"Informasi darimu sudah lebih dari cukup. Lain kali aku ingin bertemu langsung dengannya." ucap Tatsuya.
"Baik tuan, kalau begitu sampai nanti." ucap Antonio sambil menutup alat komunikasinya.
Tidak lama setelah itu, Tatsuya kembali kedalam kediamannya untuk segera bersiap-siap sebelum jemputan datang. Disisi lain Tasya yang baru saja bangun dari tidurnya, dia langsung membasuh mukanya lalu pergi ke lantai pertama untuk mempersiapkan sarapan bagi semua orang.
"Pagi ini aku harus menyiapkan sarapan seperti apa ya? Apakah sarapan dari negaraku sendiri atau bagaimana?" gumam Tasya dalam hatinya dengan memikirkan sarapan yang akan dibuatnya.
Tanpa disedari, Tatsuya secara tiba-tiba masuk dari pintu belakang yang menyambung dengan ruangan memasak, dan dia melihat Tasya yang sedang memilih bahan untuk memasak.
"Seperti biasa, kamu sering kali berpikir sebelum memasak sesuatu pada pagi hari." ucap Tatsuya sambil berjalan menghampirinya.
Seketika Tasya terkejut ketika sedang memilih bahan masakan tersebut, karena secara tiba-tiba Tatsuya datang menghampirinya dari pintu belakang.
"Ahh... Aku kira kamu masih tidur Tatsuya." ucap Tasya sambil menoleh padanya.
Mana mungkin aku melupakan aktivitasku setiap pagi untuk melakukan olahraga ringan." ucap Tatsuya sambil berhenti di depannya lalu tersenyum.
"Setidaknya istirahatkan tubuhmu itu selama beberapa hari, terlebih lagi kemarin kamu sudah melakukan keinginanmu." ucap Tasya sambil menatapnya dengan raut wajah cemberut.
"Sepertinya dia masih marah, ketika aku pulang terlambat kemarin malam." gumam Tatsuya dalam hatinya. "Sepertinya dalam beberapa hari ke depan, aku akan beristirahat sebelum pergi ke daerah selanjutnya." lanjutnya sambil memegang wajah Tasya.
"Apakah perkataanmu itu bersungguh-sungguh?" tanya Tasya dengan senang.
Tatsuya hanya menganggukan kepalanya untuk menanggapi pertanyaan dari Tasya. Hal ini tentu saja membuat perasaan Tasya sangat senang, karena Tatsuya bisa meluangkan waktu bersama dengannya.
"Kalau begitu, aku akan memasak makanan favoritmu sekarang juga." lanjutnya dengan penuh semangat dan keceriaan, lalu dia mulai memilih bahan masakan yang sudah ditentukan.
"Lalu bagaimana dengan semua orang yang tinggal di rumah ini? Apakah mereka tidak akan diberi makan?" tanya Tatsuya.
Sejenak Tasya berhenti setelah mendengar perkataan seperti itu dari Tatsuya. Dia terlupa kalau sekarang ada banyak orang yang tinggal di kediamannya.
"Ah... I-itu..." jawab Tasya dengan perkataan terputus-putus sambil sedikit tertawa.
"Bila kamu membutuhkan bantuan, aku bersedia melakukannya." ucap Rena secara tiba-tiba sambil menyandarkan tubuhnya di dekat pintu.
Hal ini tentu saja membuat Tasya sangat terkejut, sehingga dia hampir menjatuhkan bahan makanan.
"Haa... Hampir saja jatuh." ucap Tasya sambil memegang kentang yang hampir jatuh, sekaligus makanan favorit Tatsuya.
Tidak lama setelah itu, yang lainnya mulai bermunculan satu persatu dari belakang tubuh Rena.
"Waahh... Sepertinya kakak mau memasak. Kalau begitu aku juga mau membantu!" pinta Keira sambil berjalan melewati Rena.
"Aku juga ikut!" sambung Tiara.
"Bila diperbolehkan, aku juga ingin membantu mempersiapkan sarapan." pinta Aurel dengan sedikit malu.
"Sepertinya aku tidak bisa membantu dalam hal ini. Lebih baik aku menunggu saja di ruangan tamu." ucap Clara sambil membalikkan badannya dan berjalan.
Kedatangan mereka semua di dalam waktu bersamaan, membuat Tasya sangat bahagia karena suasana kediamannya menjadi sangat ramai.
"Kalau begitu, ayo kita mulai memasak!" ajak Tasya dengan penuh kegembiraan.
Tidak lama setelah itu, mereka semua memilih bahan masakan yang tersedia, lalu mulai memasak ketika semua bahannya sudah di tentukan. Merasa tidak ingin menggangu kesenangan mereka, secara diam-diam Tatsuya berjalan menuju ruang tamu.
Sesampainya di ruangan tamu, dia melihat semua tentara bayaran sedang duduk bersantai, sambil mengakrabkan diri mereka dengan yang lainnya. Canda dan tawa terlihat sangat jelas oleh Tatsuya, sehingga dia berpikir untuk selalu menjaga kesenangan mereka.
"Sebaiknya aku tidak mengganggu kesenangan mereka." gumam Tatsuya sambil berjalan kembali menuju lantai kedua dan mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan mereka.
Beberapa saat kemudian...
Tasya meminta pada semua orang yang berada di dapur, untuk memanggil yang lainnya karena sarapan sudah siap. Dengan spontan mereka melakukan apa yang diminta olehnya, sekaligus meminta penilaian akan hasil dari masakannya.
Tidak lama setelah itu, semua orang sudah berkumpul di ruang makan dan mereka melihat kalau masakan yang ada di depannya masing-masing, terlihat begitu sangat lezat. Tanpa membuang banyak waktu lagi, Tasya meminta pada semua orang untuk segera menyantapnya selagi masih hangat.
Dengan spontan semua orang langsung menyantap makanan tersebut, dengan penuh kegembiraan ketika sedang mengunyahnya. Hal ini tentu saja membuat Tasya beserta orang yang membantu merasa senang, karena masakan yang dibuat oleh mereka disantap begitu cepat.
Satu jam kemudian...
Semua makanan yang berada di atas meja, telah habis disantap oleh semua orang. Lalu mereka semua saling membantu membersihkan piring, serta membereskan yang lainnya termasuk Tatsuya.
Setelah semuanya beres, Tatsuya menyuruh semua orang untuk bersiap-siap, karena sebentar lagi akan ada orang yang tiba. Hal ini tentu saja membuat semua orang sangat penasaran, dan mereka menanyakan apa yang akan direncanakan oleh Tatsuya.
Namun pertanyaan mereka sama sekali tidak dijawab oleh Tatsuya, karena dia ingin mereka mengetahuinya dengan mata kepala sendiri. Akan tetapi, Tasya mulai merasa kesal mengenai perkataan Tatsuya yang tidak akan pergi untuk sementara waktu.
"Apakah kamu berniat untuk berbohong padaku, setelah apa yang kamu katakan tadi?" tanya Tasya dengan raut wajah kesal.
"Aku sama sekali tidak berniat seperti itu, melainkan ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu." jawab Tatsuya dengan meyakinkannya kalau ucapannya itu bukanlah sebuah kebohongan.
"Dilihat dari matanya, Tatsuya sama sekali tidak berniat untuk berbohong." gumam Tasya dalam hatinya. "Aku harap kamu bisa memegang perkataanmu." lanjutnya sambil berjalan ke kamarnya di lantai dua.
Diwaktu bersamaan, ketika Tasya beserta yang lainnya ingin bersiap-siap, suara dari beberapa klakson mobil berbunyi dengan sangat nyaring. Hal ini sangat mengejutkan semua orang, sehingga mereka keluar untuk melihat siapa yang tiba di halaman Vila milik Tatsuya.
Seketika mereka semua sangat terkejut, setelah melihat beberapa mobil mewah sedang berjajar, dan masing-masing sopir tersebut mengenakan baju yang sangat rapi.
Kemudian salah seorang dari mobil mewah tersebut turun, dan berjalan memasuki halaman kediaman Tatsuya. Tanpa terduga orang tersebut adalah Antonio rekan bisnisnya sekaligus anggota dari organisasi yang didirikan oleh Tatsuya.
"Mohon maaf, saya datang lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Apakah semuanya sudah siap untuk pergi?" tanya Shaman pada semua orang yang sedang berada di halaman, termasuk Tatsuya yang baru saja keluar.
Seketika mereka bengong setelah ditanya oleh Shaman. Hal ini dikarenakan Tatsuya masih belum berbicara apapun mengenai acara tersebut, karena dia sengaja melakukan supaya menjadi sebuah kejutan bagi Tasya.
...Bersambung......
...{Pemberitahuan Update}...
...(Untuk sementara Up masih tidak normal🙏)...
...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk terus up episode terbaru. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....
...Terimakasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
it's me oca -off
tasya mau jdi chef kah😅😅🤣
2022-10-28
0
Rosni Lim
Semangar
2021-07-02
0
Ajhumy Soares
next dng thot pnasaran dg kelajutan kisah penerus penguasa kegelapan
2021-06-28
0