Pagi harinya...
Kegaduhan hendak terjadi di dalam kediaman Tatsuya, setelah Alex mendapatkan kabar kalau pembasmian portal akan di undur. Dia mencoba untuk membangunkan Tatsuya dan juga yang lainnya, supaya segera melihat informasi yang baru saja di dapatkan.
Hal ini tentu saja membuat semua orang sangat terkejut setelah melihat informasi tersebut bukanlah sekedar kebohongan, bahkan Mozark mengumumkannya pada semua saluran media sosial yang berada di dalam negara Indonesia.
Mendengar berita seperti itu, semua orang sangat lega karena mereka tidak akan bertarung dengan mempertaruhkan nyawa mereka di dalam portal. Akan tetapi Tatsuya ingin menjalankan rencananya dalam pembasmian portal yang berada di daerahnya, meskipun dengan kekuatannya sendiri.
Tatsuya sengaja melakukan hal ini, untuk membuat wilayahnya terbebas dari kemunculan portal, yang membuat semua masyarakat sangat ketakutan dengan adanya portal tersebut. Tatsuya juga berpikir kalau penghuni monster yang berada di dalam portal tersebut, bisa keluar kapan saja dan menyerang semua manusia.
Kemudian Tatsuya menyuruh semua orang untuk bersiap-siap membawa perlengkapannya masing-masing, untuk segera berangkat dan membasmi portal yanng berada di wilayah tersebut. Akan tetapi semua tentara bayaran sedikit keberatan dengan tugas yang diberikan oleh Tatsuya, karena mereka menginginkan untuk beristirahat sejenak.
Hal ini tidak begitu dipermasalahkan oleh Tatsuya, karena dia juga mengetahui kalau mereka membutuhkan istirahat, setelah mengerjakan tugas yang diberikan olehnya. Akan tetapi Muzan, beserta kelima orang lainnya yang memakai gelang khusus, sudah siap untuk mengikuti perintah dari Tatsuya.
Kesiapan mereka semua membuat Tatsuya cukup senang, namun dia meminta pada Muzan untuk tetap berada di kediamannya dan menjaga Tasya supaya tidak keluar dari area tersebut. Hal ini Tatsuya lakukan untuk berjaga-jaga, karena bisa saja mata-mata dari guild Yakuza berada di sekitar mereka dan mengungkapkan kalau Tasya masih hidup. Tanpa terduga, Tasya terbangun dari tidurnya setelah mendengar beberapa keributan yang terjadi di lantai pertama.
"Apa yang sedang kalian ributkan pada pagi begini?" tanya Tasya sambil berjalan menuruni tangga dan menggosok salah satu matanya.
Setelah pandangannya mulai terlihat jelas, dia melihat kalau Tatsuya beserta yang lainnya sedang berkumpul sambil membawa beberapa perlengkapan. Tasya menduga kalau Tatsuya berniat untuk pergi kembali dan membasmi portal yang bermunculan.
"Apakah kamu berniat untuk pergi lagi?" lanjutnya sambil bertanya pada Tatsuya dengan raut wajah cemberut dan berjalan mendekatinya.
"Ya, aku harus melakukannya demi keamanan semua masyarakat dan juga kita semua." jawab Tatsuya sambil menatap Tasya yang berada di hadapannya.
Melihat mereka berdua sedang membicarakan masalah pribadinya, semua orang pergi keluar rumah karena tidak ingin mengganggu pembicaraan mereka berdua.
"Tuan, aku akan menunggu anda di halaman." pinta Clara sambil mengajak yang lainnya untuk segera keluar rumah bersama dengannya.
"Ya." jawab Tatsuya dengan singkat untuk menanggapi perkataan Clara.
"Hah... Sepertinya aku akan menyerahkan hal ini padamu, calon adikku." ucap Muzan sambil menepuk pundak Tatsuya, lalu dia berjalan keluar bersama yang lainnya.
"Terimakasih kakak." ucap Tatsuya sambil menoleh pada Muzan.
Terselang beberapa menit, setelah semua orang keluar dari dalam rumah. Tatsuya dan Tasya melanjutkan kembali pembicaraannya dengan tenang.
"Apakah kamu benar-benar akan pergi kembali dan melakukan sesuatu yang dapat membahayakan nyawamu?" tanya Tasya sambil menatap Tatsuya dengan raut wajah khawatir.
"Jangan memasang wajah seperti itu." pinta Tasya sambil memeluk Tasya yang berada di hadapannya. "Aku tidak akan memasuki portal yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, yang bisa membahayakan nyawaku. Aku hanya akan membersihkan portal yang berada dekat dengan daerah selatan ini, dan kemungkinan semua portal hanya kelas A, B dan C." lanjutnya sambil menjawab pertanyaan Tasya, lalu memeluknya dengan erat.
"Apakah kamu tidak ingin merayakan kesembuhanku terlebih dahulu?" tanya Tasya dengan balik memeluk Tatsuya.
"Tentu saja aku sangat ingin melakukannya, namun bisakah kamu menunggu ku sampai sore nanti?" jawab Tatsuya sambil balik bertanya pada Tasya.
"Intinya kamu tidak membiarkan ku untuk ikut bersamamu." ucap Tasya dengan sedikit kecewa dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Tatsuya.
"Kondisimu masih belum pulih sepenuhnya, jadi aku meminta pada kak Muzan untuk menjagamu selagi aku pergi memasuki portal dengan yang lain. Aku harap kamu mengerti dengan kondisimu, dan aku berjanji akan pulang sebelum malam hari. Lalu setelah itu mari kita rayakan kesembuhan mu bersama dengan teman yang lainnya." pinta Tatsuya sambil membujuk Tasya, supaya bisa mengerti dibalik alasan dari tindakannya.
"Sepertinya tidak ada pilihan lain selain mengizinkan mu pergi, namun aku akan memegang janjimu itu dan berharap kamu menepatinya." jawab Tasya sambil melepaskan pelukannya dan tersenyum pada Tatsuya.
"Terimakasih kamu sudah mengizinkanku pergi dan tentu saja aku akan menepati janjiku hari ini." ucap Tatsuya memegang pipi Tasya menggunakan tangan kanannya.
Tasya hanya menganggukan kepalanya, sambil memegang tangan Tatsuya yang menyentuh pipinya. Dia berharap kalau Tatsuya beserta yang lainnya kembali dengan selamat tanpa ada yang terluka.
Kemudian Tatsuya mengajak Tasya keluar, untuk bertemu dengan yang lainnya yang berada di halaman. Setibanya di luar, semua orang sudah menunggu kedatangan mereka berdua.
"Dilihat dari wajah mereka berdua, sepertinya sudah selesai." gumam Rena sambil menatap Tatsuya dan Tasya yang baru saja keluar.
"Apakah kau cemburu pada mereka?" tanya Aurel sambil menyiku salah satu tangan Rena.
"Hah? Jangan sembarangan kalau bicara!" pinta Rena dengan raut wajah sedikit memerah.
"Bisakah kalian berdua diam, ketika kita semua berada di hadapan tuan!" pinta Clara sambil menoleh pada mereka berdua yang berada di sampingnya.
Melihat kelakuan mereka bertiga seperti itu, membuat Tatsuya merasakan kesenangan akan berkumpulnya orang-orang yang mulai dipercaya olehnya.
Kemudian Tatsuya meminta pada semua orang yang berada di hadapannya untuk tenang, supaya dia bisa menyampaikan sebuah permintaan. Tatsuya meminta pada semua tentara bayaran untuk berjaga di lingkungan kediamannya, dan tidak memperbolehkan siapapun yang masuk.
Selain itu, Tatsuya menjelaskan pada mereka, kalau keselamatan Tasya adalah prioritas paling utama. Bila ada kelalaian dalam menjaga kediamannya, Tatsuya tidak akan segan-segan untuk menjatuhkan hukuman yang sangat berat, yaitu halusinasi kematian seperti yang sudah di alami oleh Rifaldi.
Ancaman dari Tatsuya membuat semua orang dari tentara bayaran menjadi merinding, sehingga mereka berjanji akan melakukan tugas tersebut sebaik mungkin. Tasya yang berada di dekatnya, meminta pada Tatsuya untuk tidak terlalu serius dalam sebuah hukuman bila mereka melakukan kesalahan.
Namun Tatsuya tidak mendengarkan permintaan dari Tasya, karena semua yang dilakukan olehnya semata-mata untuk melatih orang-orang tersebut, supaya bisa berguna bagi dirinya dan juga semua orang.
"Bila mereka semua dibiarkan sesuai dengan keinginannya sendiri, dan dimanjakan olehku. Apa yang akan terjadi nanti bila keluarga kalian terancam bahaya?" tanya Tatsuya pada tentara bayaran yang berada di hadapannya.
"Tentu saja kami akan menyelamatkannya!" jawab semua tentara bayaran dengan serentak.
"Jawaban seperti itu sungguh membosankan. Ini artinya kalian tidak bersungguh-sungguh dalam pekerjaan kalian." ucap Tatsuya dengan nada yang sangat kesal.
Mendengar perkataan seperti itu dari Tatsuya, membuat semua orang yang berada di hadapannya ikut berpikir akan alasan dibalik ucapannya itu. Namun beberapa kali mereka semua berpikir, tidak ada seorangpun yang mengerti dengan perkataannya.
"Jika dijelaskan, lebih baik mencegah daripada menunggu hal itu terjadi. Intinya aku ingin kalian sebisa mungkin untuk mencegah semua hal buruk yang akan terjadi, baik itu pada diri kalian ataupun keluarga kalian sendiri." lanjut Tatsuya sambil menjelaskan maksud dari perkataannya, setelah menyimpulkan kalau jawaban dari mereka salah.
Mendengar penjelasan darinya, semua orang berpikir kalau ucapan dari Tatsuya sangat benar. Mereka semua percaya kalau satu-satunya hal yang terbaik adalah mencegah suatu hal yang akan terjadi, lalu memikirkan resiko kedepannya.
Tidak lama setelah itu, Tatsuya memberikan perintah pada Josep untuk mengatur semua keamanan yang berada di kediamannya. Selain itu juga, Tatsuya meminta pada Muzan untuk menjaga Tasya agar tidak berkeliaran kemana-mana.
"Hah... Memangnya kamu itu meminta pada siapa Tatsuya? Sudah seharusnya bagiku untuk melindungi adikku sendiri." ucap Muzan sambil menghela nafasnya, lalu tersenyum kepadanya.
"Ya aku hanya ingin mengingatkan saja, barangkali kakak terlupa seperti sebelumnya." jawab Tatsuya sambil memikirkan kejadian yang pernah terjadi dulu.
"Iya... Iya... Aku mengerti, dan jangan bahas hal itu lagi. Sebaiknya kamu segera berangkat, supaya bisa menyelesaikan pembasmian portalnya." pinta Muzan dengan raut wajah sedikit kesal karena mengingatkannya pada kejadian di dalam portal dulu.
Tatsuya hanya tersenyum tipis untuk menanggapi perkataan dari Muzan. Lalu dia bersiap-siap untuk berangkat bersama dengan 5 orang lainnya. Tatsuya juga membagikan beberapa alat komunikasi yang bisa digunakan ketika berada di dalam portal pada kelima orang tersebut. Dia juga memberikan alat komunikasi tersebut pada Tasya, karena tidak ingin membuatnya terus khawatir.
"Dengan ini kamu bisa menghubungiku, meskipun diriku sedang bertarung di dalam portal." ucap Tatsuya sambil menyodorkan alat komunikasi yang berbentuk handsfree.
"Baiklah, aku akan menghubungimu nanti sore, untuk mengingatkanmu atas janji yang sudah kamu ucapkan semalam. Aku tidak ingin mengganggumu ketika sedang bertarung, jadi selesaikanlah apa yang ingin kamu lakukan dan setelah itu segeralah pulang." pinta Tasya sambil mengambil alat komunikasi yang diberikan oleh Tatsuya.
"Ya aku pasti akan memenuhi janjiku, dan disaat aku pulang nanti tolong sediakan kentang goreng pedas." pinta Tatsuya sambil tersenyum.
"Hah... Dasar kamu ini, setiap kali meminta pasti makanan favoritmu." ucap Tasya sambil menghela nafasnya, lalu balik tersenyum pada Tatsuya.
Tidak lama setelah itu, Tatsuya berpamitan pada Tasya, lalu dia berjalan menghampiri sebuah mobil sedan berwarna hitam, diikuti oleh 5 orang lainnya. Mobil tersebut di kemudikan oleh Clara, karena waktu di tempat tinggalnya dia bisa mengendarai sebuah mobil.
Tanpa membuang banyak waktu lagi Tatsuya memintanya untuk segera menyalakan mobilnya, lalu berjalan menuju sebuah titik pertemuan dengan Antonio dan Shaman. Hal ini membuat semua orang yang berada di dalam mobil sangat kebingungan, sehingga Clara memberanikan diri untuk bertanya kepadanya.
"Tuan, mengapa kita tidak langsung saja memasuki portal?" tanya Clara dengan sangat penasaran akan keputusannya, untuk pergi ke tempat pertemuan terlebih dahulu.
"Nanti juga kalian semua akan mengetahuinya." jawab Tatsuya dengan singkat karena tidak ingin terlalu banyak bicara.
...Bersambung......
...{Pemberitahuan Update}...
...(Setiap hari up pada pukul 09.00 bila keadaan author sedang normal 🙏)...
...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....
...Terimakasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ajna dillah
lanjut
2024-04-19
0
baby_chubby
kira2 kenapa ya
2022-10-24
0
тαуσηg
ceritanya bagus semangat ka
2022-10-24
0