Lahirnya Penguasa Kegelapan Season 2 : The Union Of World Academies
Kemunculan portal di seluruh dunia masih saja terus terjadi sampai sekarang. Setiap orang yang berada di semua negara terus menerus membasmi portal yang bermunculan, dengan niat untuk mencegah monster penghuni setiap portal keluar memasuki dunia yang mereka tinggali dan menyerang seluruh umat manusia.
Seperti hal yang disampaikan oleh jendral monster sebelumnya, mereka semua berniat untuk memusnahkan seluruh umat manusia yang berada di dunia sampai tidak tersisa satupun, lalu mengambil alih dunia yang ditinggali manusia sebagai wadah dari kekuatan Crystal suci.
Jendral dari para monster, sempat memberikan tawaran pada Tatsuya sebagai penerus dari penguasa kegelapan, untuk bergabung dengan mereka dan akan diberi apapun yang dia inginkan. Selain itu juga dia akan diberikan posisi yang lebih tinggi, seperti menjadi tangan kanan dewa dari para monster.
Namun Tatsuya menolak tawaran dari jendral monster tersebut, karena tujuan mereka berdua saling bertolak belakang. Dia lebih memilih melawan semua monster yang telah membuat kekacauan di seluruh penjuru dunia. Hanya dengan membalaskan dendam atas kematian orang tuanya, sudah cukup sebagai alasan utamanya untuk memusnahkan semua monster yang ada.
Selain itu, kekuatan misterius yang dimiliki oleh Tasya sudah di rasakan oleh jendral monster yang bernama Kuzzak, lalu menyampaikan informasi tersebut pada dewa dari para monster. Hal ini tentu saja membuatnya sangat senang, karena pada akhirnya dia menemukan salah satu pecahan Crystal suci yang bersemayam di dalam tubuh Tasya.
Meskipun kekuatan dari pecahan Crystal suci yang berada di dalam tubuh Tasya masih belum matang, dia menyimpulkan kalau di dunia manusia terdapat beberapa pecahan lainnya yang masih belum diketahui keberadaannya. Tanpa membuang banyak waktu lagi, dia memerintah Kuzzak mengumpulkan sembilan jendral lainnya, untuk menghadap kepadanya dengan niat mencari tahu dimana lokasi pecahan Crystal suci yang tersebar di dunia manusia.
Disisi lain Tatsuya, Tasya dan juga yang lainnya mulai beristirahat di kediamannya. Karena kamar mereka yang berada di dalam Vila tersebut terbatas, sebagian orang beristirahat di lantai pertama untuk laki-laki, sedangkan perempuan di lantai kedua.
Mereka semua langsung tidur dalam tempatnya masing-masing, akan tetapi Tatsuya masih belum tidur karena sedang memikirkan apa yang sudah terjadi dengan Tasya. Dia ingin sekali menanyakan hal ini kepadanya, namun dia mengurungkan niatnya lalu pergi ke halaman untuk menyegarkan pikirannya.
Suasana malam yang disinari bulan beserta bintang berkedip-kedip membuat pikirannya terbebas dari kejadian yang di alami olehnya. Namun tidak disangka Tasya berpikiran yang sama dengan Tatsuya, sehingga dia pergi keluar untuk mencari udara segar.
"Cklek"
Mendengar suara pintu yang terbuka, Tatsuya langsung menoleh ke asal suara tersebut dan tidak menyangka kalau Tasya masih belum istirahat.
"Tasya!?" panggil Tatsuya sambil menoleh padanya yang hendak keluar.
Seketika Tasya cukup terkejut setelah Tatsuya memanggil namanya, karena dia tidak menyangka kalau Tatsuya masih belum beristirahat.
"Kenapa kamu..." ucap mereka berdua secara bersamaan, namun perkataannya tidak dilanjutkan. Hal ini tentu saja membuat Tasya sedikit tertawa, setelah mereka berdua mengucapkan kata yang sama.
"Pffttt... Sepertinya dari dulu sampai sekarang kita masih bisa tetap seperti ini." ucap Tasya sambil berjalan mendekati Tatsuya.
Mendengar perkataan seperti itu dari Tasya dan juga melihat perasaan senang yang terlihat dari wajahnya, membuat Tatsuya sangat bahagia.
"Ya... Sepertinya aku berpikiran yang sama denganmu." ucap Tatsuya sambil tersenyum pada Tasya.
"Kenapa kamu belum tidur?" tanya Tasya sambil menghentikan langkah kakinya tepat dihadapan Tatsuya.
"Aku hanya ingin mencari udara segar. Lalu kenapa kamu juga masih belum tidur?" jawab Tatsuya, lalu dia balik bertanya kembali pada Tasya.
"Aku juga sama dengan apa yang kamu katakan." jawab Tasya sambil tersenyum pada Tatsuya.
"Aku sudah menduga dengan jawabanmu ini, namun maafkan aku kalau halaman ini masih belum menyediakan tempat duduk bagi kita berdua." ucap Tatsuya dengan sedikit menyesal, karena perlengkapan lainnya masih belum disediakan.
"Kenapa harus minta maaf, justru aku lebih senang untuk duduk di atas rerumputan ini." ucap Tasya sambil menarik tangan kanan Tatsuya, lalu mengajaknya untuk duduk bersama di atas rerumputan.
Hal ini tentu saja membuat Tatsuya terkejut, karena Tasya secara tiba-tiba menarik tangan kanannya. Namun dengan senang hati Tatsuya menuruti apa yang di inginkan olehnya, asalkan tetap melihat senyumannya.
"Wah, ternyata enak juga rasanya melihat bulan dan bintang sambil duduk disini." ucap Tasya sambil menatap ke atas langit.
"Tentu saja, karena kita berada di atas perbukitan. Bukankah hal ini sama seperti di tempat asalmu?" tanya Tatsuya sambil menoleh pada Tasya yang duduk disampingnya.
"Hmm... Perbedaan di sini sangatlah jauh dibandingkan di tempatku. Karena aku hidup di perkotaan, cahaya dari setiap gedung bersinar sangat terang sehingga pemandangannya tidak begitu indah." jawab Tasya sambil beraut wajah cemberut.
Melihat raut wajahnya seperti itu, membuat Tatsuya terhibur olehnya. Sudah lama sekali dia tidak merasakan hal ini, sejak Tasya masih dalam tahap penyembuhan.
"Syukurlah, aku masih bisa melihatmu tersenyum dan memasang wajah seperti itu. Meskipun lebih dari 1 minggu, tapi buatku ini terasa seperti satu tahun lamanya." ucap Tatsuya sambil memalingkan wajahnya, lalu menatap ke atas langit.
Mendengar perkataan seperti itu dari Tatsuya, membuat Tasya berpikir kalau dia selalu setia untuk menunggunya sampai kapanpun. Akan tetapi, dia teringat dengan kata-kata Aurel yang menyebutkan tentang sebuah janji.
"Aku mulai berpikir, kamu sudah melakukan hal yang tidak aku suka semenjak diriku berada dalam dunia lain." ucap Tasya dengan sangat kesal pada Tatsuya.
Seketika raut wajah Tatsuya sedikit murung, setelah mendengar perkataan mengenai hal yang sudah terjadi pada Tasya. Dia sangat menyesal, karena terlalu lambat untuk mengetahui keberadaan Tasya.
"Ahh... Lupakan yang aku katakan, aku hanya bercanda." ucap Tasya sambil mencoba untuk mengarahkan pembicaraan tersebut pada hal lain, karena dia melihat raut wajah Tatsuya seperti itu.
"Kami berdua bertemu di dalam penjara yang berada di markas pusat, namun sebelumnya dia mencoba untuk menggoda diriku lalu berniat membunuhku. Karena kekuatanku jauh lebih kuat dibandingkan dengannya dan dia juga berguna bagiku, aku hanya menjanjikan pada Aurel, untuk membalaskan dendam atas kematian ibunya asalkan dia bersedia menjadi bawahanku." jawab Tatsuya mengenai rasa penasaran akan janji yang dibuat antara Aurel.
Mendengar penjelasan dari Tatsuya seperti itu, membuat Tasya mengerti akan tujuannya yang mengumpulkan orang-orang kuat. Namun dia masih penasaran mengapa Tatsuya hanya mengumpulkan wanita saja yang berada di dekatnya.
"Hah... Jangan memasang wajah seperti itu, akan aku jelaskan semuanya padamu sekarang juga." sambung Tatsuya setelah melihat raut wajah Tasya yang kurang puas akan penjelasan darinya.
"Ahh... Tidak perlu sampai seperti itu, aku yakin kamu tidak akan berani bermacam-macam dengan wanita lain." jawab Tasya sambil tersenyum kepadanya, lalu dia memiringkan tubuhnya pada Tatsuya.
"Ya, di hatiku hanya ada dirimu seorang." ucap Tatsuya sambil menoleh Tasya yang bersandar pada tubuhnya.
"Aku sangat senang mendengarnya langsung darimu, aku harap momen seperti ini bisa bertahan selamanya. Lalu kapan kamu akan bertemu dengan ayahku?" tanya Tasya.
"Kapanpun aku siap, namun aku membutuhkan waktu untuk mengatasi semua orang dari guild Yakuza. Aku sangat yakin mereka berpikir kalau dirimu sudah mati, jadi untuk saat ini aku ingin kamu membatasi aktivitas di luar rumah." jawab Tatsuya sambil meminta pada Tasya.
Mendengar jawaban dari Tatsuya seperti itu membuat Tasya sedikit murung. Dia berpikir kalau Tatsuya sangat terbebani dengan masalah yang tidak seharusnya dia selesaikan sendiri, karena masalah ini adalah masalah antara keluarga Tasya dan juga Albert.
"Maafkan aku Tatsuya, karena diriku kamu jadi terseret dalam masalah pribadiku." ucap Tasya dengan sangat menyesal.
"Jangan meminta maaf atas hal ini. Dari awal kamu tidak ingin dijodohkan dengan Albert dan memilih diriku, namun mereka semua tetap memaksa membawa dirimu kembali meskipun kamu sudah bilang tidak mau pada mereka. Apalagi pada waktu itu mereka sudah berani membuatmu terluka, jadi tidak ada salahnya aku membalaskan rasa dendam ini pada guild Yakuza dan organisasi Black Dragon." ucap Tatsuya sambil mengepalkan tangan kanannya.
"Apakah kamu berniat untuk membunuh mereka?" tanya Tasya sambil kembali duduk tegap dan menatap Tatsuya.
"Aku akan melakukannya bila memang itu diperlukan." jawab Tatsuya dengan raut wajah serius sambil balik menatap Tasya.
Semua perkataan dari Tatsuya membuat Tasya berpikir, kalau dia sudah banyak berubah semenjak dirinya berada di alam kesadarannya. Tasya juga sempat merasakan aura membunuh dari Tatsuya, ketika dia menyebutkan guild Yakuza dan organisasi Black Dragon.
Tasya ingin sekali memberitahu Tatsuya mengenai mimpi yang sangat terlihat jelas, ketika dirinya pertama kali memasuki alam kesadaran lain atas dalang dibalik kematian ibunya. Namun Tasya sangat ragu karena mimpi tersebut masih tidak bisa dibuktikan, karena perlu mengumpulkan beberapa informasi yang terkait dalam kematian ibunya.
"Sepertinya ini sudah larut, sebaiknya kamu istirahat duluan." pinta Tatsuya untuk mengakhiri pembicaraannya dengan Tasya.
"Padahal aku masih ingin berada di sampingmu lebih lama lagi. " ucap Tasya dengan wajah cemberut.
"Kondisimu masih belum pulih sepenuhnya, jadi memerlukan banyak istirahat." jawab Tatsuya.
"Iya iya, jangan ceramahi aku terus menerus!" pinta Tasya sambil berdiri.
Di dalam hatinya Tasya ingin mengajak Tatsuya untuk segera beristirahat juga. Namun Tasya berpikir kalau Tatsuya membutuhkan waktu untuk menghilangkan beban pikirannya, sehingga dia mengurungkan niatnya untuk mengajaknya.
Kemudian Tatsuya berdiri sambil berhadapan dengan Tasya, lalu dia dengan sengaja mendekatkan wajahnya dan memberikan sebuah kecupan padanya.
"Kiss"
Hal ini tentu saja membuat wajah Tasya memerah, karena Tatsuya melakukannya secara tiba-tiba.
"Ka-kalau begitu aku istirahat duluan." ucap Tasya sambil berjalan mendekati pintu depan Vila.
"Ya selamat malam." ucap Tatsuya sambil tersenyum pada Tasya, karena melihat wajahnya yang memerah.
"Jangan begadang dan segera istirahat!" pinta Tasya dengan mengancam Tatsuya.
Tatsuya hanya tersenyum untuk menanggapi perkataan dari Tasya. Lalu Tasya menutup pintunya dan dia berjalan ke lantai 2 untuk beristirahat.
"Hah... Sepertinya sifatnya muncul kembali setelah beberapa lama." gumam Tatsuya sambil menghela nafasnya.
...Bersambung......
...{Pemberitahuan Update}...
...(Setiap hari up pada pukul 09.00 bila keadaan author sedang normal 🙏)...
...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....
...Terimakasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
baby_chubby
mampir kk
2022-10-24
1
🇮🇩⭕Nony kinoy❃hiat🇵🇸
Tasya... Cemburu nya berlebihan 🤦, di kasih kiss aja langsung kesem-sem😀
2022-10-04
1
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
awal cerita yg bagus sekali
knp sampai manusia di musnahkan di dunia itu dan malah di jadikan dunia moster aneh sekali 🤔
2022-10-03
2