...*Selamat Membaca*...
Hasil yang cukup memuaskan sudah didapatkan oleh Tatsuya, setelah dia berhasil membasmi semua portal yang berada di daerah selatan bersama dengan yang lainnya. Permintaan Tatsuya mengenai uang 400 juta pada Antonio, dengan sangat cepat dia mentransferkan uangnya pada rekening milik Tatsuya.
Tidak lama setelah itu, Antonio meminta pada orang sewaannya untuk membantu mengambil batu-batuan tersebut, dan menaruhnya pada mobil miliknya. Hanya dalam beberapa menit, semua batu tersebut sudah selesai diangkut pada mobilnya.
Kemudian Antonio meminta izin untuk pulang terlebih dahulu, karena dia harus menawarkan semua batu tersebut pada pelanggan setianya, supaya dapat menghasilkan uang dengan sangat cepat. Dalam waktu yang sama, Shaman yang sudah memindahkan Keira dan Tiara, dia juga meminta izin pada Tatsuya untuk segera pulang.
"Tadinya aku ingin mengajak kalian semua untuk singgah ke tempatku dan merayakan kesembuhan kekasihku." ucap Tatsuya sambil membujuk mereka.
"Kami merasa terhormat atas ajakan dari anda tuan, akan tetapi dengan pakaian seperti ini aku rasa kami tidak pantas menghadirinya." jawab Shaman dengan sangat menyesal.
"Itu menurutmu orang tua gila, dan tentu saja kau selalu memakai pakaian seperti itu setiap kali keluar dari kediamanmu." ucap Antonio sambil menatap seluruh pakaian yang dipenuhi dengan cipratan oli.
"Aku ini seorang mekanik, jadi sudah sewajarnya bagiku berpakaian seperti ini. Daripada kau yang takut dengan kotor, sebaiknya tutupi saja seluruh tubuhmu dengan seragam pembersih, terutama wajahmu itu yang selalu membuatku kesal." ucap Shaman sambil menatapnya dengan sorotan mata yang tajam.
"Siapa bilang aku takut dengan kotor!? Justru wajahmu itu yang membuatku sangat kesal." ucap Antonio dengan balik menatapnya.
"Daripada harus melihat kalian berdua berkelahi, lebih baik aku pergi duluan." ucap Tatsuya sambil berjalan melewati meraka berdua.
Mendengar perkataan seperti itu dari Tatsuya, seketika mereka berdua berhenti bertingkah.
"Ahh... Tu-tunggu sebentar tuan!" pinta Antonio sambil berjalan di samping Tatsuya.
"Apakah kau berniat untuk membuang waktuku lagi?" tanya Tatsuya sambil menoleh padanya, dengan sorotan mata yang tajam.
Seketika Antonio merinding ketakutan, setelah melihat tatapan dari mata Tatsuya menunjukkan sebuah kengerian. Akan tetapi dia memberanikan diri untuk berbicara, dengan niat untuk menawarkan sesuatu pada Tatsuya.
"Ti-tidak tuan, saya tidak berniat seperti itu. Sa-saya hanya ingin menawarkan untuk merayakan kesembuhan kekasih anda dengan sangat meriah, dan untuk masalah biaya anda tidak perlu memikirkannya." jawab Antonio dengan gugup, dan berharap kalau Tatsuya menerima tawarannya.
Sejenak Tatsuya berpikir untuk memberikan jawaban dari tawaran yang diberikan oleh Antonio.
"Karena kesibukanku, aku tidak sempat memikirkan tentang hal ini. Mungkin sebaiknya aku meluangkan waktuku bersama dengan Tasya." gumam Tatsuya dalam hatinya. "Baiklah, aku serahkan semuanya padamu dan berapapun biayanya pasti akan ku bayar." lanjutnya sambil menerima tawaran dari Antonio.
"Kalau masalah biaya biar aku yang menanggung semuanya, anggap saja ini adalah hadiah dari saya karena anda sudah menjadi patner dalam berbisnis." pinta Antonio sambil tersenyum padanya.
"Jangan sungkan untuk meminta apapun padanya tuan, saya sangat mengenal baik orang ini meskipun kami berdua selalu berdebat. Bukannya saya ingin menyombongkan dirinya pada anda, namun kenyataannya orang ini adalah salah satu orang terkaya di negara ini." sambung Shaman untuk meyakinkan kalau Tatsuya tidak perlu khawatir dengan biayanya.
"Hah... Aku akan menerima tawaranmu, namun aku ingin acaranya dilakukan pada besok pagi. Jangan lupa untuk mengundang orang sewaan kalian, karena mereka turut membantuku dalam pembasmian portal ini." ucap Tatsuya dengan menghela nafasnya, lalu dia kembali berjalan menuju mobilnya.
"Baik tuan, terimakasih sudah menerima tawaran dari saya." ucap Antonio dengan senyuman yang sangat puas.
Tatsuya hanya melambaikan tangannya sambil berjalan membelakangi mereka berdua, untuk menanggapi perkataan dari Antonio. Lalu mereka berdua memasuki mobilnya dan pulang pada kediamannya masing-masing.
Tidak lama setelah itu, alat komunikasi milik Tatsuya bergetar. Lalu dia melihatnya dan ternyata yang menghubunginya itu adalah Tasya. Baru saja Tatsuya mengangkatnya dan hendak menyapanya, suara dengan nada tinggi dikeluarkan oleh Tasya lewat alat komunikasi itu.
"Dimana kamu sekarang Tatsuya? Bukankah kau sudah berjanji akan segera pulang setelah menyelesaikan semua portal di daerah selatan?" tanya Tasya dengan nada tinggi dan marah.
"Aku baru saja selesai, dan sekarang aku akan segera pulang." jawab Tatsuya secara singkat.
"Ya, pulanglah dengan cepat aku sudah lelah menunggu dan memperhatikan layar komputer." pinta Tasya dengan menjelaskan padanya, kalau setiap waktu dia selalu memperhatikan portal yang menghilang.
Kemudian Tatsuya menutup alat komunikasi miliknya, lalu dia bergegas untuk pulang pada kediamannya. Di dalam pikirannya, dia tidak menyangka kalau Tasya selalu memperhatikannya meskipun hanya menatap sebuah layar komputer.
Beberapa jam kemudian...
Tatsuya dan yang lainnya sudah tiba di depan gerbang Vila miliknya. Mereka semua langsung turun dari mobil, sedangkan Clara memarkirkan mobilnya pada tempat di samping Vila tersebut. Tanpa terduga Tasya sudah menunggu kepulangan Tatsuya di depan pintu kediamannya, dengan raut wajah cemberut.
"Hah, sepertinya ini akan menjadi masalah yang merepotkan." gumam Tatsuya dalam hatinya, lalu dia berjalan memasuki halaman rumahnya dan diikuti oleh yang lainnya.
"Apakah ada alasan yang ingin kamu sampaikan padaku Tatsuya?" tanya Tasya dengan mengerutkan dahinya.
"Sudah kuduga dia akan bertanya seperti itu, gara-gara aku pulang melebihi jam 7 malam." gumam Tatsuya sambil meletakkan salah satu tangannya pada dahinya.
Ketika Tatsuya hendak berpikir untuk memberikan sebuah alasan padanya, dengan sengaja Mysha berjalan mendahului yang lainnya secara perlahan-lahan.
"Tap... Tap... Tap..."
Dengan perasaan canggung, Mysha berjalan untuk menghampiri Tasya. Di dalam lubuk hatinya, dia masih takut kalau Tasya masih tidak mengingatnya.
"Ma-mama!" panggil Mysha dengan gugup dan menghentikan langkah kakinya, tepat di hadapan Tasya.
"Kenapa kamu beraut wajah seperti itu Mysha? Apakah mereka sudah melakukan sesuatu padamu, termasuk Tatsuya?" tanya Tasya sambil menghampirinya, lalu menatap Tatsuya dengan sorotan mata yang sangat tajam.
Mendengar perkataan seperti itu dari Tasya, seketika Mysha memeluknya dengan erat lalu menangis. Hal ini tentu saja membuat Tasya sangat bingung, karena baru saja bertemu kembali Mysha langsung bertingkah seperti itu.
"Meskipun Mysha pada saat ini dalam bentuk roh, akan tetapi dia sama sekali tidak kehilangan perasaannya sebagai seorang manusia." gumam Tasya dalam hatinya sambil balik memeluknya.
Tidak lama setelah itu, tangisan Mysha mulai mereda. Lalu dia melepaskan pelukannya dan menatap wajah Tasya dengan penuh senyum bahagia. Seketika Tasya juga menunjukkan senyumannya yang sudah lama hilang dari pandangan semua orang, dan membuat Tatsuya ikut tersenyum setelah melihat mereka berdua seperti itu.
"Perutku sudah lapar, apakah makan malam sudah disediakan?" tanya Tatsuya sambil berjalan mendekati mereka berdua.
"Hah... Sebelum itu, bersihkan badanmu dulu dan juga bawa yang lainnya. Setelah semuanya selesai baru kita semua makan malam bersama." jawab Tasya sambil memberikan perintah pada Tatsuya dan yang lainnya.
"Ya." jawab Tatsuya dengan singkat, lalu dia mengajak semua orang untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Tasya.
***
Disisi lain dalam waktu yang bersamaan, Mozark sudah mengumpulkan semua ketua guild yang tersebar di negara Indonesia. Mereka semua disuruh menunggu di dalam ruangan khusus, dan duduk pada kursi yang sudah disediakan pada ruangan tersebut. Mereka semua saling bercakap-cakap satu sama lainnya, karena sudah lama tidak bertemu ataupun dengan alasan lainnya, sambil menunggu kedatangan petinggi akademi.
Di dalam ruangan lain, Mozark sedang mempersiapkan beberapa dokumen mengenai apa yang dilakukan oleh Tatsuya sampai akhir-akhir ini. Tanpa terduga, salah satu bawahannya menghubunginya menggunakan telepon yang hanya bisa diakses di dalam markas pusat.
"Lapor pak, semuanya sudah memasuki ruangan sesuai dengan yang anda minta." ucap salah satu bawahannya.
"Apakah dia sudah datang?" tanya Mozark.
"Maksud anda nona Cecilia?" ucap bawahan tersebut sambil bertanya balik padanya.
"Ya, siapa lagi kalau bukan dia, orang yang paling dekat dengan Tatsuya." jawab Mozark.
"Nona Cecilia baru saja tiba di depan markas pusat dan dikawal oleh 2 orang dari ketua tim pasukan elit." ucap bawahannya tersebut.
"Baguslah kalau dia sudah tiba. Sebentar lagi aku akan menuju ke sana dan sampaikan pada semua orang untuk menunggu dalam waktu 10 menit lagi." pinta Mozark dengan sangat senang, karena orang yang diharapkan sudah datang.
"Baik pak." jawab bawahan tersebut sambil menutup teleponnya, dan melakukan apa yang baru saja diperintahkan olehnya.
Setelah itu, Mozark sudah selesai menyiapkan semua dokumen mengenai aktifitas Tatsuya pada akhir-akhir ini. Lalu dengan segera dia keluar dari ruangan pribadinya, dan menuju ruangan lain yang di dalamnya seluruh ketua guild sedang menunggu kehadirannya.
"Mulai sekarang, aku pasti akan mengetahui rencana yang sedang kau buat Tatsuya." gumam Mozark sambil berjalan keluar dan berharap kalau rapat darurat yang akan dijalankan olehnya, membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
...Bersambung......
...{Pemberitahuan Update}...
...(Setiap hari up pada pukul 22.00 bila author sedang normal, karena sekarang tambah lagi masalah dalam pekerjaan🙏)...
...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk terus up episode terbaru. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....
...Terimakasih 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Agoes Tenna
lanjut thor
2021-06-20
1
Zulak Ujang
kapan upx nih Thor...
2021-06-19
1
Pincuran
lanjutkan ya kak
2021-06-17
2