"Alhamdulillah, sekarang kamu sudah sembuh, jadi sudah bisa pulang ke rumah!" Lastri berkaca-kaca, akhirnya anak perempuannya bisa kembali kerumah.
"Intan nggak mau ke sana lagi, Mah!" ujar Intan yang sedang bermanja-manja di pelukan ibunya.
"Selama kamu sudah tidak memikirkan apa yang membuat kamu sedih, mama papa nggak akan bawa Intan kesana!"
"Intan janji nggak akan merepotkan Mama Papa lagi!"
Lastri menitikkan air mata, niat hati ingin menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya agar menjadi orang yang lebih baik dari orangtuanya, malah malang yang dia dapatkan!
Lastri menyesali keputusannya. Seandainya dulu ia sependapat dengan Karno, suaminya, untuk membiarkan Intan tetap di desa dan fokus mengurus perkebunan teh milik keluarga, mungkin sekarang ia sudah menjadi orang yang berhasil, orang yang sukses.
Namun nasi sudah menjadi bubur, ia tidak bisa mengembalikan waktu seperti sebelum Intan pergi keluar kota untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tak bisa!
Dan inilah sekarang anaknya, anak bungsunya, seorang janda desa yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa!
Mendadak hatinya Lastri sangat perih. Terbayang kemalangan yang bertubi-tubi menimpa putrinya, yang kemudian menghilangkan kewarasannya.
Kini Lastri berjanji, ia tak akan membiarkan Intan pergi dari sisinya. Akan ia jaga putri nya itu agar tidak kembali terluka dan mendekam di sana sebagai pasien gangguan jiwa.
***
Yudha meletakkan map status pasien terakhirnya, ia langsung meraih Smartphone yang tergeletak di meja. Nomor Lili lah yang kemudian ia tekan.
"Hallo, gimana udah makan?" suara Lili begitu renyah, membuat senyum Yudha langsung merekah.
"Aku jemput mau? Kita makan di luar!" Yudha tampak memainkan pulpen di meja. "Jangan kemana-mana, aku perjalanan ke sana!"
Yudha segera bangkit dan bergegas keluar dari ruang prakteknya. Ia benar-benar seperti remaja kasmaran sekarang!
"Dokter, mau kemana?" Suster Rina tergopoh-gopoh menghampirinya.
"Mau keluar makan sebentar, ada apa?"
"Nanti jam lima sore ada jadwal OK, Dok!" Rina menyerahkan map hijau itu pada Yudha
Yudha hanya mengangguk, menerima map itu lalu berbalik dan pergi. Ya ... begitulah ia bersikap pada perempuan semenjak kejadian itu! Kejadian yang meluluhkan kepercayaan nya pada wanita, cinta, dan sejenisnya! Hingga kemudian ada sosok yang datang mengembalikan semua kepercayaannya, hasratnya, dan semangat hidupnya.
***
"Mas!" panggil Lili ketika mereka sudah dalam perjalanan keluar.
"Apa? Gimana, Sayang?"
Lili mulai membiasakan diri mendengar Dokter Yudha memanggilnya 'sayang' tapi wajahnya tetap saja memerah, ah ada rasa malu, canggung, tapi bahagia menyeruak di dalam hatinya.
"Aku udah bicara sama Mami!"
"Ha? Serius? Trus gimana jawabannya? Kapan aku boleh kesana ngelamar kamu?" Yudha sangat antusias, akhirnya tinggal selangkah lagi!
Lili tersenyum, Dokter Yudha tampak sangat gembira, dan itu semakin membuat Lili yakin bahwa laki-laki ini tidak main-main dengan perasaannya.
"Mami malah pengen kesini, ketemu sama Mas!"
"Kapan?"
"Entah, belum pasti! Soalnya jadwal praktek mami papi lagi banyak-banyak nya!"
"Lho mami papi dokter juga?" Dokter Yudha melirik Lili, pantas aja!
"Heem. Mami dokter jiwa, kalo papi dia dokter syaraf!"
"Hebat! Satu keluarga dokter semua berarti!" Dokter Yudha tersenyum, setidaknya ia seorang dokter juga!
"Iya, jadi kayak turun-temurun gitu, Mas! Kakak nomor satu dia juga dokter, lulusan Jerman, sekarang masih di sana. Yang nomor dua lagi internship, di Kalimantan sana!"
"Kamu anak ke tiga berarti?"
Lili hanya mengangguk pelan, "Kita mau makan di mana?"
"Serba sambal mau?" Yudha menyebutkan salah satu resto dengan varian sambal terbanyak, yaa dia tahu Lili sangat menyukai sambal.
"Mau!" tepat prediksi Yudha, Lili sangat antusias .
"Gass bosku!"
***
"Reyhan, jadi kamu sudah tau?" Dewi mengerutkan keningnya ketika si sulung tertawa renyah mendengar cerita tentang sang adik.
"Iya, Mi! Jadi dia minta saran sebelum dia cerita ke mami papi."
Dewi tampak berpikir sesuatu, nampaknya Melisa tidak main-main dengan hubungannya. Siapa sebenarnya Yudha Bhaskara itu?
"Dia bilang sih dulu Yudha itu konsulen paling menyebalkan, judes, dingin, kaku, pokoknya yang jelek-jelek lah."
"Dan sekarang mereka jatuh cinta?"
"Ya begitulah, Mi! By the way, Mami sudah tahu kalau Yudha seumuran dengan ku?"
"Tentu sudah!" Dewi memijit keningnya. "Besok Mami ke Solo! Jangan beritahu adikmu!"
"Nggak, Mi! Lagian Melisa nelpon atau chat aku kalau cuma mau nitip beli sepatu lah, barang ini lah, malakin duit lah."
Dewi tertawa. Masih belum berubah juga rupanya! Tradisi palak memalak Melisa terhadap kakak-kakaknya.
"Oke, udah dulu ya, Rey!" Dewi menutup telponnya, ia harus segera kesana.
***
"Apa?" Lili memekik, Yudha yang berada disampingnya pun ikut melonjak kaget.
Yudha segera menyodorkan mangkuk kobokan untuk Lili cuci tangan. Ia terus mengamati mimik wajah Lili yang tampak tegang. Ia makin penasaran ketika Lili masih tak berekspresi sambil masih mendengarkan suara di ujung telepon.
"Oke oke ... baik! Hati-hati, Mi!" ujarnya lalu meletakkan iPhone miliknya.
"Ada a ..."
"Besok mami mau kesini, Mas!" Lili tersenyum lebar, berbeda seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.
Yudha ikut tersenyum, rasanya ia sudah makin dekat! "Akhirnya, jam berapa sampai Solo?" tanyanya sambil menggenggam tangan Lili. "Eh ... tunggu! Kalau gitu kenapa kamu tegang tadi?"
"Sengaja, biar mas panik!" Lili nyengir lebar, spontan Yudha memanyunkan bibir.
"Awas kalo kamu udah aku nikahi besok!" ancam nya lalu kembali serius pada ayam goreng dan sambal terasinya.
"Eh ... eh ... eh ... mau ngapain emang besok?"
Yudha tak menjawab, ia menyuapkan nasi ke mulutnya sambil melirik Lili. 'Tunggu saja!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 458 Episodes
Comments
Destya Prasetyaningsari
Ceritanya aku suka bangettt 😍😍😍
Tp sblmnya maaf ya author, aku br tau klo Sp.PD melakukan tindakan OK, krn ditempat aku kerja untuk penyakit yg membutuhkan penanganan ok akan diserahkan ke dokter bedah. Maaf sx lg klo sy salah ya 🙏
2022-02-10
0
Kemilau Senja
waduhhh....jgn2 Intan mantannya Yuda...
trus dokternya..Intan maminya lili
2021-12-07
0
Heny Ekawati
flaskbackx yudha mana thor
2021-10-18
0