Matahari menyinari pagi yang indah bagi pasangan pengantin baru yang merasakan kebahagiaan yang tak terkira. Cahayanya menembus dinding kaca kamar Daniel dan Stella. Terlihat dua insan yang masih terlelap karena rasa lelah setelah melakukan penjelajahan yang menguras tenaga.
Stella yang tersilaukan cahaya dari dinding kaca segera bangun dari tidur lelapnya. Ponsel Stella berbunyi sangat nyaring sehingga ia segera mengecek ponselnya. Stella melihat banyak chat dari teman-temannya. Ia baru ingat bahwa hari ini adalah keberangkatan Rani dan Maya. Stella segera membangunkan Daniel.
"Sayang, bangun dong udah jam 8 nih..." kata Stela dengan lembut. Daniel membuka matanya, ia melihat Stella membangunkannya. Daniel teringat akan pertempuran panasnya dengan Stella semalam. Tak lupa ia juga melihat bekas kepemilikan yang ia buat di seluruh tubuh Stella.
Ternyata gue ganas juga. hehehe...*batin Daniel. Melihat Daniel yang terbengong melihatnya, Stella kembali memanggil Daniel.
"Kok malah bengong sih sayang ?" tanya Stella
"iya sayang aku bangun kok, tapi cium bibir aku dulu" kata Daniel menggoda Stella. Daniel hanya berniat menggoda Stella tetapi tidak disangka Stella malah beneran mencium bibirnya. Daniel yang pada saat itu baru bangun tidur secara alamiah juniornya juga bangun. Ketika Stella mencium bibirnya, keinginan untuk melakukannya lagi kembali muncul di fikiran Daniel.
Dengan Sigap Daniel mel*mat bibir Stella. Daniel yang diliputi oleh ***** segera menindih tubuh Stella. Stella hanya bisa pasrah karena pada dasarnya tenaga Daniel lebih kuat darinya. Daniel memegang gunung kembar Stella dan memainkannya. Setelah Daniel memastikan Stella dalam kondisi ready, ia memasukkan juniornya ke dalam goa Stella. Ia gerakkan juniornya dengan perlahan. Stella merasakan sakit kembali karena luka sobekan bekas tadi malam kembali terbuka.
Sekitar 30 menit, pertempuran selesai dengan keluarnya muntahan dari junior Daniel kedalam Goa Stella. Stella terlihat capek sehingga Daniel tidak meminta ronde berikutnya. Ia pun berbaring disebelah Stella yang sedang kecapekan.
"Sayang hari ini Rani sama Maya mau berangkat ke Korea, aku mau nemenin mereka sebelum berangkat boleh nggak ?? tanya Stella agak ragu karena takut dimarahi
"boleh lah sayang, nanti aku antar ya ? Tristan sama Fikri juga berangkat hari ini kok" kata Daniel sambil memainkan rambut Stella. Sebenarnya Stella ingin sekali menanyakan kepada Daniel tentang pertempurannya semalam. Akan tetapi ia sangat malu untuk menanyakannya. Oleh karena rasa penasarannya, ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Sayang, kamu kok bisa gituan sih? " tanya Stella dengan polosnya
"Hahahaha...ya bisa lah sayang, itu udah naluri sayang" jawab Daniel
"Masak hanya naluri sih, jangan jangan kamu pernah liat film biru ya ?" kata Stella asal tebak
"Pernah lah sayang, semua cowok udah pasti pernah" jawab Daniel jujur
"Jadi kamu udah pernah liat aset wanita lain Niel ?" tanya Stella dengan bibirnya yang cemberut
"ii...iiya sayang" jawab Daniel pasrah. Mendengar jawaban Daniel, Stella pun kesal dan pergi ke kamar mandi. Akan tetapi pada saat hendak berdiri, ia merasa kesakitan di area asetnya. Ia pun tak bisa berjalan dengan nyaman. Melihat Stella yang tidak baik-baik saja, Daniel segera menggendong Stella ke Kamar mandi.
Bukannya senang, Stella malah marah kepada Daniel.
"Ngapain kamu gendong aku ? gendong aja tuh cewek di film biru" kata Stella kesal.
"Aku cuma mau gendong kamu sayang, cuma kamu yang aku mau" jawab Daniel dengan nada lembut. Mendengar jawaban Daniel, pipi Stella bersemu merah. "Yaudah, mandi bareng yuk ?" ajak Daniel dan dijawab anggukan oleh Stella.
Setelah selesai mandi, Daniel dan Stella turun menuju ruang makan. Genta sudah berdiri di dekat meja makan untuk menyambut tuan dan nyonyaNya.
"Selamat pagi nyonya, tuan" sapa Genta dengan membungkukkan badan. Daniel tidak mempedulikan sapaan Genta, Akan tetapi Stella menyambut sapaan Genta dengan ramah.
"Selamat pagi pak genta" jawab Stella dengan ramahnya
Daniel makan dengan lahap karena tenaganya telah terkuras untuk pertempuran semalam dan tadi pagi.
"Sayang, kamu makan yang banyak biar nanti kuat" kata Daniel dengan entengnya yang seketika membuat Stella tersedak. Genta yang mendengarnya hanya bisa menahan tawa. Daniel memberikan minum kepada Stella. Stella menginjak kaki Daniel karena merasa malu dengan perkataan Daniel.
"Kamu kok ngomong gitu sayang ?? malu tau" kata Stella
"Ngapain malu, kan kita suami istri yang sah sayang" jawab Daniel
"tapi kan tetap saja malu sayang ada orang lain loh.." kata Stella. Setelah selesai makan, Daniel mengajak Stella menemui teman-temanya yang akan berangkat ke Korea. Daniel dan Stella langsung menuju ke Bandara untuk melepas kepergian teman-temanya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, Daniel dan Stella tiba di Bandara. Stella melihat teman-temannya sedang berkumpul dan siap untuk berangkat. Stella pun menghampiri mereka.
"Pengantin baru bangunnya kesiangan. Abis lembur ya Stel ??" tanya Maya
"itu semua gara-gara kalian" jawab Stella kesal
"kok kita ? kan kamu yang kesiangan, kenapa nyalahin kita ? kata Syifa berkelit agar tidak disalahkan
"Kalian nyembunyiin pakaian kita dimana ?" tanya Stella kepada teman-temanya
"nanti loe cari di kamar tamu rumah loe ya..." jawab maya sambil tertawa
"Kalian menyebalkan sekali" kata Stella kesal
"Tapi loe seneng kan ?" tanya Rani yang sukses membuat wajah Stella memerah.
"Tuh kan, kalian liat deh... leher Stella kena gigit drakula tuh" kata Syifa sambil menyingkap rambut panjang Stella. Oleh karena terlalu malu, Stella memeluk Syifa karena gemas.
Di sisi lain para cowok berkumpul dengan squadnya sendiri. Fikri, Tristan dan Bagas menanyai pengalaman pertama Daniel setelah menikah.
"Gimana bro enak nggak ?" tanya Bagas
"enak banget lah" jawab Daniel dengan jujur
"ya jelas enak lah, secara... body Stella aja sexy gitu" kata Tristan yang langsung di pelototi oleh Daniel
"Habis berapa Ronde loe Niel ?" tanya Fikri
"1 ronde aja, nanti lagi" jawab Daniel dengan entengnya
"waaa...enak banget dia Gas, bisa nyelup mulu tiap hari" kata Tristan
"Niel, Gas... gue pesen sama kalian, jangan sampai persahabatan kita putus, kita harus saling menguatkan dan membantu jika ada yang susah, kita harus saling mendukung, jangan mudah di adu domba. Dan kalian ingat cewek kalian itu orang yang baik. Jaga mereka baik-baik, jangan sakiti mereka. Bahagiain mereka" kata Fikri dengan bijaksana
"Tentu gue akan bahagiain istri gue tanpa loe suruh Fik" jawab Daniel
"Dan kalian inget juga pesan gue, kalian harus selalu bersama, jangan sampai kalian bertengkar dan ingat cewek kalian juga orang yang baik, jaga mereka, jangan rusak mereka dan segera pulang kesini kalau kalian sudah selesai" kata Bagas
"Oke..Oke.. eh guys, waktunya berangkat nih" kata Fikri
Jam keberangkatan mereka telah tiba, Tristan dan Fikri memanggil Rani dan Maya untuk masuk pesawat bersama. Syifa dan Stella bergantian memeluk Rani dan Maya.
~bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments