Daniel dan Stella asik berduaan di ruang kelas yang sudah tak terpakai. Di sanalah Stella mengetahui lebih dalam tentang Daniel.
"Sayang, jangan marah lagi yaa..." kata Daniel sembari memeluk Stella
"Tapi jelasin dulu apa hubungan kamu sama Debby?" jawab Stella kesal
"Aku gak ada hubungan sama dia beb, dia aja yang ngaku ngaku. Kamu ingat nggak waktu kita makan siang setelah foto pre wed ? kamu tahu kan ada bapak-bapak sama cewek yang nyamperin aku ? yang bapak-bapak itu rekan kerja aku, dan yang cewek itu Debby" jelas Daniel kepada Stella
"Ooh...jadi yang waktu itu Debby sama ayahnya.." kata Stella dan Daniel hanya menganggukkan kepala.
"Sejak saat itu si cewek gatel ngechat aku terus beb. Nih kamu liat aja beb chat dia" jelas Daniel sambil memberikan ponselnya kepada Stella. Melihat chat yang dikirimkan Debby kepada Daniel membuat Stella kesal.
"kok dia gak tau malu sih, kamu juga kenapa gak bilang kalau kamu udah punya aku ?" tanya Stella dengan bibir yang cemberut
"gak penting ngomong sama dia beb" kata Daniel sambil mengelus rambut Stella
"Ja..jadi aku penting ya sayang ?" tanya Stella malu malu
"gak penting sayang" kata Daniel sengaja tidak melanjutkan bicaranya yang membuat Stella kecewa. "Gak penting tapi sangat penting banget sayaaang" tambah Daniel sambil mencubit pipi Stella
"sayaaang..." kata Stella dengan manja dan memeluk Daniel. Puas berpelukan, Daniel mengajak Stella pergi ke suatu tempat. Mereka tiba di tempat tujuan setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dari sekolah.
Daniel memberikan kejutan kepada Stella sebagai hadiah dari pernikahan yang akan digelar lusa. Sebuah hunian mewah yang sangat nyaman bagi yang menempati
"Waaah...ini cuma ditinggali kita berdua sayang ?" tanya Stella
"IyaLah sayang, tapi mungkin juga sama beberapa asisten rumah tangga, tukang kebun dan yang lainnya. Kamu tau nggak ? Aku bangun ini pakai gaji aku sendiri loh. Ini semua demi kamu sayang." kata Daniel dengan berbangga diri. Stella hanya bisa tersenyum bahagia mendengar penjelasan Daniel. "Kita liat dalamnya yuk ?" ajak Daniel sambil menggandeng tangan Stella. Stella hanya mengikuti Daniel dari belakang.
Daniel memperlihatkan kepada Stella kamar yang akan ditempatinya kelak setelah menikah. Kamar tersebut sangat luas dengan jendela yang langsung memperlihatkan keindahan taman dan kolam renang.
"Waaah...indah banget sayang" kata Stella takjub dengan keindahan rumah itu. Dari kamar tidur beralih ke kamar mandi. Kamar mandi yang sangat rapi dan sesuai dengan harapan Stella.
"kamu suka sayang ?" tanya Daniel. "Suka banget sayang" jawab Stella. Setelah capek melihat isi rumah, Daniel dan Stella merasa lapar sehingga Daniel mengajaknya untuk makan di restoran dekat rumah mereka.
"Sayang, nanti malem kamu mau ikut hangout ke cafe nggak ?" tanya Daniel kepada Stella sambil memakan steaknya.
"Ikut aja yuk sayang, anggep aja sebagai acara perpisahan sama Rani dan Maya" kata Stella
"Sayang, setelah menikah kamu mau cepet-cepet punya anak atau menunda dulu?" kata Daniel yang membuat Stella tersedak. Danielpun memberikan minun kepada Stella dan menepuk punggungnya
"Sayang, belum juga nikah udah mikirin anak" jawab Stella dengan muka memerah
"Gapapa lah, itu namanya menata masa depan sayang" kata Daniel
"cieee.... yang udah mikir masa depan" ledek Stella. Merasa diledek, Daniel berpura-pura marah sama Stella sehingga Stella merasa tidak enak dengan Daniel.
"Jadi kamu gak mau mikirin masa depan dengan aku ?" kata Daniel pura-pura marah
"sayang, jangan marah dong... aku cuma bercanda looh" bujuk Stella kepada Daniel agar Daniel tidak marah lagi kepadanya
"Cium dulu.." kata Daniel singkat dan dingin. Stella dengan enggan mencium pipi Daniel. Namun bukannya merasa cukup dengan ciuman di pipi, Daniel malah meminta ciuman di bibir. Stella dengan tegas menolaknya.
"Kalau mau ciuman bibir, tunggu kalau udah nikah niel.." kata Stella kesal
"iya-iya aku paham sayang" jawab Daniel.
Ponsel Daniel berbunyi yang menandakan ada chat masuk. Danielpun membuka chat tersebut dan tersenyum setelah membacanya. Sikap Daniel membuat Stella curiga. Ia takut bahwa yang mengirimkan chat adalah Debby. Stella ingin sekali menanyakannya kepada Daniel, namun ia sadar dengan statusnya saat ini yang hanya seorang kekasih, bukan istri. Jadi menurutnya dia tidak mempunyai hak untuk menanyakaNnya pada Daniel.
Karena merasa tidak nyaman dengan ponsel Daniel yang terus menerus berbunyi, Stella minta untuk diantar pulang. Daniel menyetujui permintaan Stella karena ia juga harus pergi ke kantor untuk menyelesaikan urusan yang belum selesai.
Dalam perjalanan menuju mansion keluarga Arnault, Stella hanya diam karena memikirkan hal yang tidak-tidak tentang Daniel. Tak lama kemudian, Daniel dan Stella tiba di mansion keluarga Arnault.
"Sayang, aku ke kantor dulu yaa..." pamit Daniel kepada Stella. Belum sempat Stella menjawab, ponsel Daniel berbunyi. Daniel membuka chat dan sekilas tersenyum setelah membaca chat itu. Melihat gerak gerik Daniel, Stella semakin curiga.
"Yaudah, aku masuk dulu ya" kata Stella sedikit enggan
"iya sayang, ntar malem aku jemput yaa.." kata Daniel sambil melambaikan tangan dan segera melajukan mobilnya menuju ke Alexander Group
~Mansion keluarga Arnault
Stella yang merasa kesal dengan Daniel langsung pergi ke kamarnya dan menutup pintu kamar dengan kencang. Kerasnya suara pintu membuat Mama Bianca terkejut dan menghampiri Stella
"Stella sayang, kamu kenapa banting pintu nak ?" tanya Mama Bianca
"Gapapa Ma, aku tadi kebelet pipis aja kok" bohong Stella kepada Mama Bianca
"Oh ..yaudah, sayang besok kamu tidak usah sekolah yaa, besok akan ada persiapan pernikahan kamu sama Daniel" kata Mama Bianca
"Iya Ma, aku mau istirahat dulu ya Ma" kata Stella
Stella terus memikirkan Daniel dan Debby. Karena tidak ingin terus larut dalam beban pikiran, Stella memilih untuk tidur di ranjangnya. Akan tetapi ia tidak bisa tidur dan semakin memikirkan Daniel.
"Gimana ini? Kenapa perasaan gue jadi gundah gini? Gue takut banget kalau Daniel hanya mainin gue?"
"Apa Daniel bohongin gue tentang Debby ya ?? jangan-jangan mereka beneran punya hubungan spesial?"
"Kalau gue gak mau nikah sama Daniel boleh gak ya ?? tapi gue udah cinta banget sama Daniel.. Ya Tuhan...gue bingung banget " batin Stella
Setelah lelah bertempur dengan fikirannya, Stella lantas tertidur.
~Alexander Group
Daniel merasakan resah karena beberapa kali ia menghubungi Stella tetapi tidak juga dijawab. Daniel memutuskan untuk pulang karena ia tidak bisa fokus dengan pekerjaannya.
👆👆👆
Visual Debby Wiryawan
~ bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments