Malam menjadi sangat indah karena kemesraan dan cinta yang dipancarkan oleh Daniel dan Stella. Melihat ketulusan Daniel yang tengah meminta maaf, Stella juga dengan ikhlas memaafkan Daniel.
Stella menerima bucket bunga mawar dari Daniel. Mata Stella berkaca-kaca karena terharu akan keromantisan dan sikap manis Daniel kepadanya.
"Aku maafin kamu sayang, tapi jangan kamu ulangi lagi" kata Stella dengan air mata yang mulai bercucuran
"Stop, jangan nangis ya sayang" kata Daniel dengan lembut sambil mengusap air mata Stella. Perlakuan manis Daniel membuat Stella sangat bahagia dan seketika langsung memeluk Daniel dengan erat
"I Love You Stella" kata Daniel dengan sangat lembut dan serius
"I Love You More Daniel" jawab Stella dengan senyum manisnya yang di ikuti tepuk tangan oleh para pengunjung cafe.
"Uuh....sweet banget sih kalian" kata Maya yang turut merasa bahagia dengan kebahagiaan dua insan yang saling mencintai itu
"IyaLah...emangnya loe May, jadian sama Tristan gara gara ketahuan ngintipin gue sama Daniel" jawab Stella asal nyeplos
"Sayaaaang, Stella ngledekin kita tuuh" rengek Maya kepada Tristan. Tristan hanya tersenyum malu mengingat kejadian malam itu.
"Guys...yuk kita ke Danau, viewNya bagus banget" teriak Bagas memanggil teman-temannya. Semuanya beralih menuju ke Danau sesuai dengan permintaan Bagas kecuali Stella dan Daniel.
"Gas, kita pulang dulu ya ? Kita sedang dalam masa pingitan" kata Daniel meyakinkan bagas
"Emang ada yang kayak gitu?" tanya Bagas heran. "Ada lah, itu kepercayaan nenek moyang kita gas" jawab Daniel
"jangan-jangan itu cuma alasan loe aja biar bisa berduaan sama Stella ?" tambah Bagas
"bukan urusan loe" jawab Daniel dengan nada dingin
Daniel dan Stella akhirnya diperbolehkan oleh Bagas untuk pulang terlebih dahulu setelah melalui perdebatan sengit. Di perjalanan pulang, Stella terus menerus mengukir senyum di wajahnya.
"Sayang aku bahagia banget malam ini, makasih ya sayang" kata Stella dengan mengusap tangan Daniel
"Kamu nggak perlu bilang makasih sayang, kalau kamu bahagia aku juga bahagia. Aku akan memberikan kebahagian buat kamu bukan hanya untuk malam ini saja, tapi setiap hari aku akan buat kamu bahagia sayang" jawab Daniel sambil mencium kening Stella dan Stella menyandarkan kepalanya ke pundak Daniel
"Sayang, kata Mama besok aku gak perlu ke sekolah" kata Stella
"memang kita besok udah cuti dari sekolah sayang, kita harus fokus ke pernikahan kita" kata Daniel
"Sayang, aku mau setelah kita nikah kita saling jujur, gak ada yang di tutup tutupin lagi" kata Stella
"Iya sayang, aku tau kamu masih belum percaya sepenuhnya sama aku. Aku bisa memakluminya." jawab Daniel
"sayang, aku mau tanya.. kamu pernah punya pacar ?" tanya Stella penasaran
"Gak pernah sayang, baru pertama kali pacaran sama kamu. Kamu sendiri pernah pacaran nggak?" tanya Daniel
"Nggak pernah kok beb, baru kali ini juga. Tapi yang suka sama aku banyak.. hahahaha" jawab Stella. "Sayang tapi beneran yaa jangan sampai kabar pernikahan kita bocor ke sekolah" kata Stella
"Memangnya kenapa sih sayang di sembunyiin segala ?" tanya Daniel bingung
"penggemar kamu kan banyak, aku takut hidup aku gak tenang sayang. Aku takut ada yang nyelakain aku, terutama bela sama Debby tuh, di bela-in sampai dia bertengkar denganku bahkan Debby juga berani ngchat kamu kan" jawab Stella kesal.
"jadi kamu cemburu nih ceritanya ?" goda Daniel
"Nggak, ngapain juga cemburu?" bohong Stella
Oleh karena terlalu asyik mengobrol, tidak terasa Daniel dan Stella sudah tiba di Mansion Keluarga Arnault. Stella meminta Daniel untuk masuk ke dalam. Daniel menuruti permintaan Stella karena sebelumnya selalu menolak jika diminta untuk sekedar mampir.
Stella mengajak Daniel ke ruang makan. Disana nampak Mama Bianca bersama para ART sibuk menyiapkan makan malam.
"Mama, aku pulang" kata Stella sambil memeluk Mama Bianca
"Sayang, kamu kan udah besar, manjanya dikurangin dikit dong... Ada Daniel gitu masak kamu gak malu ?" kata Mama Bianca menasehati Stella
"Nggak.., ngapain malu Ma kan Daniel calon suami aku.." jawab Stella seakan tidak peduli dengan nasehat dari Mama Bianca
"Biarin aja Ma, aku sudah siap kalau Stella mau manja-manja kepadaku Ma" kata Daniel sambil tersenyum malu-malu
" ekhm...ekhm.... ada yang udah mulai mikirin pernikahan niiih." goda Mama Bianca kepada calon menantunya.
"Mama kasih nasehat ya nak, menikah itu bukan buat main-main sayang. Kalian harus saling percaya satu sama lain, saling mendukung, saling jujur. Kalian ingat kata Mama, jangan pernah ada kebohongan diantara kalian berdua nak. Suatu saat nanti pasti akan ada badai yang menyerang rumah tangga kalian. Gak selamanya kehidupan rumah tangga itu berjalan sesuai dengan keinginan kita. Tapi apapun yang terjadi kalian harus tetap bersama." kata Mama Bianca memberikan wejangan kepada calon pengantin
"iya Ma" jawab Daniel dan Stella bersamaan
"Yaudah makan dulu sayang" ajak Mama Bianca kepada Daniel dan Stella
"Papa mana Ma?" tanya Daniel
"Daddy sibuk mempersiapkan acara pernikahan kalian" kata Bianca
Setelah makan malam, Daniel berpamitan kepada Mama Bianca untuk pulang. Stella mengantarkan Daniel sampai di depan gerbang
"Sayang, besok seharian kita gak bakal ketemu, pasti aku kangen banget sama kamu" kata Daniel dengan bibir cemberut sambil mengelus pipi Stella
"Gapapa sayang, setelah besok kita akan bertemu tiap hari, tiap jam, tiap menit bahkan tiap detik untuk menghabiskan waktu bersama dan menua bersama" jawab Stella dengan senyum cantiknya
"Aku bener-bener gak sabar nunggu hari pernikahan kita" kata Daniel sambil memeluk Stella
"gak lama lagi sayang, sabaaarr" jawab Stella sambil mengelus punggung Daniel. "Yaudah, udah malem nih pulang dulu gih" tambah Stella
"Yaudah aku pulang ya sayang" jawab Daniel sembari mencium kening Stella
Sementara di cafe, Bagas, Syifa, Maya, Tristan, Rani dan Fikri menyusun rencana untuk memberi hadiah pernikahan dan kejutan kepada Daniel dan Stella.
~Ke esokan harinya
Di sekolah, Debby sedang celingukan mencari pujaan hatinya. Sudah sekitar setengah jam Debby menunggu kedatangan Daniel tapi yang ditunggu tak kunjung datang. Karena tak kunjung datang, Debby bertanya kepada Bagas
"Gas loe tau Daniel dimana ? udah jam segini kok dia belum masuk ya ? biasanya kan dia selalu pagi" tanya Debby
"ini nih calon pelakor di masa depan. kelakuannya bikin muak" batin Bagas
"Gue nggak tahu deb.. gue juga lagi nungguin dia" bohong Bagas kepada Debby
"gue bohongin loe, masih kecil udah jadi bibit pelakor. Dasar nggak tahu malu" batin Bagas
Debby masih penasaran dengan keberadaan Danie. ia merasa sangat rindu kepada Daniel. Debby pun akhirnya mengirimkan pesan kepada Daniel.
~bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments