Pada saat asyik bercanda, Bagas memberikan isyarat kepada Daniel, Fikri dan Tristan untuk melaksanakan rencana mereka.
"Ran...kita jalan ke danau yuk ? katanya disana kalau malem pemandangannya indah" ajak Fikri
"Mmm...oke deh" jawab Rani
"May, anterin gue beli Martabak di depan dong" pinta Tristan
" Hah ? Martabak ? gue suka banget sama Martabak. Yuk gue mau Tan"
Tinggallah Daniel, Stella, Syifa dan Bagas. Bagas telah memberikan isyarat kepada Daniel, tapi tetap saja ia tidak peka dengan isyarat yang diberikan bagas. Suasana menjadi canggung
"Gue pulang dulu ya Fa, udah malem nih..." kata Stella
"Gue anter loe..." kata Daniel
"baiklah..." jawab Stella pasrah
"Yesss..rencana gue bakal berhasil. Akhirnya Daniel peka juga" batin Bagas
Daniel dan Stella menuju ke parkiran. Daniel mempersilahkan Stella masuk ke mobilnya.
"Masak kamu dah mau pulang Stel ?" tanya Daniel
"panggil sayang dong Niel, kan kita pacaran" protes Stella dengan bibir cemberut
"gak mau ah... aku panggi baby aja ya? kan kamu cute kayak bayi" kata David dengan mengembangkan senyumnya
blush...pipi Stella memerah karena malu dipuji oleh Daniel.
"Yaudah, kamu tadi mau tanya apa ?" kata Stella
"kamu mau pulang sekarang beb ?" tanya Daniel
"Sebenernya aku belum pengen pulang beb, abis disana canggung banget" kata Stella
"Yaudah kita disini dulu aja beb" kata Daniel
Daniel terus memandang Stella hingga Stella menjadi malu.
"mmmm..beb kalau kita udah nikah kita bakal tinggal di Mansion keluargaku kan ?" tanya Stella
"Nggak, aku mau kita tinggal di Mansion kita sendiri. Aku pengen kita bisa mandiri beb. Selain itu, kalau kita tinggal sendiri kan kita bisa lebih dekat beb" jawab Daniel sambil menyenggol lengan Stella
"tapi aku galak loh kalau dirumah. kamu gak takut kalau aku memakanmu ?" goda Stella
"Hahahaha...mana ada ?? yang ada aku yang akan memakanmu sayang" jawab Daniel terkekeh
"kalau gitu aku akan memakanmu sekarang sebelum kamu memakanku beb" goda Stella sambil pura-pura menerkam Daniel
"hahahaha...coba saja kalau bisa beb" ledek Daniel sambil menghidar dari terkaman Stella.
Tanpa sadar pandangan mereka bertemu. Daniel menatap mata Stella dan Stella menatap mata Daniel.
"kenapa gue jadi deg-degan gini sih? pasti ada yang salah sama jantung gue. Dan ini kenapa Daniel jadi ganteng banget sih?" batin Stella
"bibirnya bikin gue gak tahan" batin Daniel
Karena sudah tak tahan, Daniel mencium bibir Stella dengan lembut. Stella yang pada saat itu merasa terkejut tidak membalas ciuman Daniel. Tanpa mereka sadari ternyata di depan mobil mereka Maya dan Tristan yang mengintip ciuman Daniel dan Stella.
"hah..mereka ciuman ? bukannya mereka gak akur ya?" fikir Tristan
"entahlah, Stella itu sangat susah ditebak Tan." jawab Maya
"Loe dari tadi manggil gue Tan..Tan mulu sih may ? emang gue setan ?? keluh Tristan
"Kan nama loe Tristan kan ? terus loe mau dipanggil apa Tan ?" tanya Maya
"Panggil gue honey may... gue kan manis" kata Tristan sengan PeDenya
"Enak aja, gue kan bukan pacar loe Tatan..." kata Maya
"Loe mau kan jadi pacar gue ?" tanya Tristan
"Oh .. Noooo ...saking terkejutnya sampai gue kelepasan kentut kaan... padahal udah gue tahan dari tadi..hiks..hiks.." tangis Maya dalam hati
"bau apaan nih ?" kata Tristan sambil mengendus
"Gue yang kentut Taan...hiks...hiks." jawab Maya dengan menunduk malu dan menangis
"Eh...May...loe kenapa nangis ? gapapa kok, gue suka loe jujur gini. Bagi gue bau kentut loe ini seperti angin surga May. Gue mau nerima loe meskipun loe tukang kentut May" kata Tristan meyakinkan Maya
"Loe kok jadi ngatain gue tukang kentut sih Tan?" rengek Maya
"salah lagi...salah lagi..." batin Tristan "Loe mau kan jadi pacar gue ?" Tanya Tristan serius
"kalau loe maksa, gue mau Tan" jawab Maya sambil menunduk malu
"terimakasih sayang..." kata Tristan memeluk Maya dan Maya membalas pelukan Tristan
Di dalam Cafe
"Fa...gue suka sama loe semenjak pertama kali gue ketemu loe di kantin waktu itu. Loe mau nggak jadi cewek gue ?" kata Bagas
"gue...gue...gue belum ada rasa sama loe Gas" kata Syifa
"belum ??? berarti gue masih ada kesempatan buat loe jatuh cinta sama gue kan?" tanya Bagas sedangkan Syifa hanya menangguk mengiyakan.
Di Danau
Fikri mengajak Rani jalan mengelilingi danau sambil melihat pemandangan malam. Di sepanjang perjalanan, Fikri bercerita kepada Rani tentang cewek idamannya. Rani juga menceritakan tentang cowok yang disukainya
"Ran...kalau menurut loe, gue masuk dalam kriteria yang loe sukai nggak ?" tanya Fikri, Rani hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Fikri
"Jadi gue termasuk kan Ran ?" tanya fikri memastikan. Rani mengangguk dan tersenyum
"Jadi loe mau kan jadi pacar gue ?" tanya Fikri
"Iya Fikri, gue mau..." jawab Rani
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments