Mentari pagi bersinar cerah menembus celah-celah diantara tirai indah yang menghiasi kamar Daniel. Pantulan sinar matahari menyilaukan sepasang mata indah Daniel Alexander dan membangunkanya dari mimpi indahnya.
Daniel segera membasuh tubuh kekarnya dengan air hangat untuk merilekskan otot-otot yang kencang. Setelah selesai mandi, Daniel bersiap pergi ke sekolah untuk terakhir kalinya karena besok dia harus libur untuk persiapan pernikahan dengan gadis pujaan hatinya.
Setelah selesai siap-siap, Daniel segera menjemput Stella untuk berangkat ke sekolah bersama. Diperjalanan, Daniel melihat ada seorang nenek-nenek tua sedang menjual bunga mawar bersama anak kecil. Melihat itu, Daniel menjadi iba. Daniel berhenti untuk membeli bunga mawar itu
"Mawarnya semua berapa nek ?" tanya Daniel
"300 ribu den" jawab nenek penjual mawar
"saya beli semua ya nek ?" kata Daniel sambil memberikan 10 lembar seratus ribuan.
"Loh den ini uangnya kebanyakan den" kata nenek sembari ingin mengembalikan uang
"Gapapa nek, buat jajan cucuNya yaa..." jawab Daniel sambil senyum dan meninggalkan nenek beserta cucunya
"terimakasih Aden" teriak nenek penjual mawar.
Setibanya di depan mansion keluarga Arnault, Daniel turun dan menjemput Stella. Sebelum Daniel mengetuk pintu, Stella sudah terlebih dulu membukanya karena mendengar suara mobil Daniel.
"Berangkat yuk sayang ?" ajak Daniel dengan menggandeng tangan Stella
"Kamu udah makan beb ?" tanya Stella
"Belum sayang, nanti kita makan di kantin yuk ? kamu belum makan kan ?" tanya Daniel
"Belum sayang" jawab Stella
Di sepanjang perjalanan menuju sekolah. Stella terus diam sehingga Daniel penasaran akan apa yang membuat Stella diam
"Sayang, kamu kenapa diam aja ??" tanya Daniel
"Sayang akhir-akhir ini perasaanku gak enak deh. Apa jangan-jangan pernikahan kita akan dibatalkan ya ??" jawab Stella sembarangan
Mendengar ucapan Stella, Daniel segera menepikan mobilnya dan berhenti.
"Sayang, kamu jangan pernah ngomong gitu. Pernikahan kita gak akan pernah dibatalkan. Aku gak suka kamu ngomong gitu sayang" jawab Daniel sedikit kecewa mendengar perkataan Stella
"Maafin aku sayang" jawab Stella dengan menundukkan kepala
"jangan ngomong gitu lagi ya" kata Daniel memegang pipi Stella dan Stella mengangguk. Melihat Stella yang mengangguk patuh Daniel merasa gemas dan mencium bibir Stella.
"Sayang kok dicium sih ?" kata Stella kesal
"Abis kamu gemesin sayang" jawab Daniel terkekeh
"Yaudah, ayuk lanjut berangkat sayang udah siang nih" kata Stella
"Cium dulu dong" kata Daniel sambil menunjuk bibirnya
"mmuah" Stella mencium pipi Daniel
"Kok pipi sih beb ? Aku maunya bibir" kata Daniel dengan bibir cemberut
"hahaha...sabar, nunggu 2 hari lagi ya sayang" kata Stella mengelus pipi Daniel. Daniel hanya bisa tersenyum karena diperlakukan manis oleh Stella. Beberapa saat kemudian, Daniel dan Stella tiba di Sekolah.
Setelah memarkirkan mobilnya Daniel meminta Stella untuk tetap di dalam mobil. Sedangkan Daniel yang membukakan pintu mobil untuk Stella. Saat hendak turun, tiba-tiba Daniel menghadang Stella dan berlutut.
"Maukah kamu menikah denganku ?" kata Daniel dengan membawa buket bunga mawar merah yang dibeli dari nenek tadi.
Melihat ketulusan dari Daniel, mata Stella berkaca-kaca. Ia merasa terharu sekaligus bahagia mendapat pendamping seperti Daniel.
"Sayang, kamu..." jawab Stella Speechless
"Tolong jangan tolak sayang, atau aku akan memaksamu" kata Daniel dengan nada candaan.
"Iya...aku mau sayang" jawab Stella sambil menerima buket Mawar yang diberikan Daniel
"jangan pernah kamu bilang tentang pembatalan pernikahan ya sayang ?" kata Daniel
"iya sayaaang" kata Stella sembari memeluk Daniel
Tanpa mereka sadari banyak pasang mata menyaksikan keromantisan antara Daniel dan Stella. Sebagian dari mereka ada yang menggunjing buruk dan adapula yang mendukung hubungan Daniel dan Stella
"Sayang, laper nih ke kantin yuk ?" ajak Stella
"Yuk sayang" jawab Daniel
Mereka berdua ke kantin tanpa sahabat-sahabatnya. Setelah makan, Stella dan Daniel pergi ke kelasnya masing-masing
~Kelas Stella~
"Hai guys" sapa Stella
"Tumben siang loe Stel ?" tanya Syifa
"Enggak kok, tadi sarapan di kantin dulu soalnya" jawab Stella
"gitu yaaa sekarang, mainnya sendirian gak mau ajak kita-kita" sindir Maya
"kalian kan udah sarapan, jadi gak mungkin gue ajak kalian" jawab Stella
"iya...iya nyonya Daniel Alexander, kita hanya bercanda kok" kata Maya. Oleh karena disebut Nyonya Daniel Alexander, pipi Stella seketika berubah menjadi merah.
"Guys...ada yang pengen gue omongin sama kalian" kata Rani
"Ngomongin apa sih Ran ??" tanya Syifa
Sebelum menjawab pertanyaan Syifa, bel masukpun berbunyi. Akhirnya Rani menunda untuk membicarakan masalah dia dan Maya.
~Ruang kelas Daniel~
Setelah bel masuk berbunyi, Pak Trisno Wali Kelas membawa murid baru, pindahan dari sekolah Negeri di Jakarta. Pak Trisno mempersilahkan murid baru itu untuk memperkenalkan dirinya
"Hai teman-teman gue Debby Wiryawan. Salam kenal" kata Debby sambil tersenyum melihat Daniel.
Daniel yang dari tadi sibuk memainkan ponselnya tidak menghiraukan orang yang baru saja memperkenalkan diri. Sedangkan teman sekelas Daniel memuji kecantikan Debby.
"Gila murid baru cakep bener" kata Bagas
"Tapi masih cakep queen kita deh" sambung Tristan
"Iya lah Stella mah gak ada yang bisa nandingin" celetuk Fikri
Pak Trisno mempersilahkan Debby untuk duduk di sebelah Bela. Bela dan Debby saling senyum kemudian berkenalan
"Hai..Deb gue Bela" kata Bella
"Hai bel... gue Debby" kata Debby
"Sebenernya masih ada satu temen gue lagi, Monica. Tapi sekarang dia sedang kena skorsing." kata Bella
Debby terus-teruasan melihat Daniel. Ternyata pakai seragam SMA dia ganteng banget.
"Loe harus jadi milik gue Niel" batin Debby
Bel Istirahat berbunyi. Stella dan teman-temannya pergi ke Taman sekolah. Tepatnya dibawah pohon mangga yang rindang. Disana, Rani akan melanjutkan pembicaraan yang tadi sempat tertunda.
"Guys, gue sama Maya lusa udah mau berangkat ke Korea guys" kata Rani
"Loe bercanda kan Ran ?" tanya Stella memastikan kebenaran
"Gue serius Stel..Tapi loe tenang aja, gue sama Maya akan tetep datang ke pernikahan loe kok Stel". Jawab Rani
"Kalian kenapa sih buru-buru banget" tanya Syifa sedih
"Orang tua kita besok lusa udah memulai kerjasama Syif. Proyeknya juga udah mulai berjalan" jawab Maya
"Yaudah kalau itu sudah keputusan kalian, tapi kalian jangan lupain kita ya ? jangan lupa Video Call kita juga" kata Stella.
"Iya sayaaaang" jawab Rani sembari mengelus pipi Stella
Beberapa saat kemudian. Daniel, Fikri, Tristan dan Bagas menyusul Stella dan teman-temannya di Taman sekolah. Disana mereka bersenda gurau dan saling bercengkrama layaknya sahabat sejati.
Tanpa mereka sadari Bela dan Debby menyusul Daniel dan teman-temannya di Taman Sekolah.
~ Bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments