Daniel dan Stella pergi ke Rumah mereka sendiri. Setibanya mereka di rumah, mereka disambut hangat oleh para ART, sopir dan bodyguard. Setelah turun dari mobil, Daniel memperkenalkan Stella sebagai istri dan nyonya muda di rumah itu.
Semua membungkuk kepada Daniel dan Stella setelah Daniel memperkenalkan Stella. Kepala ART mempersilahkan Daniel dan Stella untuk masuk. Saat masuk Stella sangat terkejut dan bahagia karena rumahnya dihias dengan sangat cantik. Danielpun juga sama terkejutnya dengan Stella. Ia merasa tidak pernah meminta siapapun untuk menghias rumahnya, tetapi kenapa rumahnya bisa dihias seperti itu.
"Siapa yang menghias rumah ini Genta ?" tanya Daniel kepada kepala pelayan
"Orang tua tuan Daniel dan Nyonya Stella, serta para sahabat anda berdua tuan" jawab kepala Pelayan, Daniel-pun hanya mengangguk.
"Sayang, yuk ke kamar ?? ajak Daniel.
"ii..iya..." jawab Stella singkat. Stella sangat gugup karena mulai saat ini ia harus berbagi ranjang dengan Daniel. Selain itu, ia juga takut jika Daniel meminta haknya untuk melakukan "itu", karena ia tak tahu cara melakukannya.
"Sayang, aku mandi dulu ya..." kata Stella langsung masuk kamar mandi. Sambil menunggu Stella yang sedang mandi, Daniel membuka ponsel Stella, ia membuka gallery foto Stella. Mata Daniel tiba-tiba melotot melihat salah satu foto Stella yang memakai baju seksi dengan memperlihatkan paha mulus, perut yang indah dan belahan dada yang menggoda
Tanpa ia sadari juniornya yang semula jinak kini meraung karena haus akan belaian dan kasih sayang. Setelah selesai mandi, Stella keluar dan hendak ganti Baju. Mata Daniel semakin melotot ketika melihat Stella yang baru keluar dari kamar mandi hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuhnya. Juniornya semakin tidak terkendali, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mandi dan menenangkan juniornya.
Daniel tidak mau langsung meminta haknya, karena ia khawatir kalau Stella akan takut padanya. Di tempat lain, Stella mencari bajunya tapi tidak ketemu juga. Ia melihat kado dari sahabatnya, Stella segera membukanya, terdapat surat khusus untuk Stella
Hai.. Stell...selamat menempuh hidup baru. Semoga selalu bahagia dan cepet dapat momongan. Pasti loe bingung kan kenapa baju loe dan Daniel nggak ada di lemari ? Kita udah simpan baju loe di tempat yang aman kok. Loe nggak akan nemuin. Jadi kita minta loe pake baju dari kita yaa.. selamat malam Stell... Muach... dari saudara saudaramu yang cantik
"Sial... pantes gak ada baju satupun, ternyata gue dikerjain mereka" kata Stella dengan kesal. Kemudian ia mengambil baju dari sahabatnya. Mata Stella melotot ketika membuka baju itu.
"lingerie ??? habis sudah gue malam ini" kata Stella pasrah. Dengan terpaksa Stella memakai lingerie warna merah dari sahabatnya. Stella terlihat sangat seksi dengan baju itu, warna merah yang kontras dengan warna kulitnya membuat penampilan Stella semakin menggoda. Karena takut Daniel melihatnya memakai baju itu, ia memilih pura-pura tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Setelah melewati upaya penjinakan terhadap juniornya, Daniel akhirnya keluar dari kamar mandi. Daniel melihat Stella tidur memakai selimut hingga lehernya. Daniel ingin segera ganti baju dan menyusul Stella untuk tidur. Akan tetapi ia sangat terkejut ketika ia melihat lemarinya hanya berisi boxer. Dengan terpaksa Daniel tidur hanya memakai boxer.
Tidak membuang waktu, Daniel merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan memeluk Stella. Daniel terkejut karena ia memegang benda kenyal, lembut dan hangat. Ia segera melepaskan pelukannya karena takut juniornya kembali meraung.
"kenapa rasanya begitu nyata? gue jadi pengen pegang lagi. Tapi gue penasaran, kenapa bisa gitu" batin Daniel. Karena rasa penasarannya yang tinggi, ia memberanikan diri membuka selimut Stella. Selimut pun terbuka, Stella segera menutup bagian asetnya menggunakan tangannya. Daniel seketika terlihat Shock melihat pemandangan seindah itu. Seketika ia meneguk ludahnya sendiri saat melihat Stella.Tanpa disadari, juniornya kembali meraung meminta untuk dilepaskan dari kandangnya.
"Daniel, kamu jahil banget sih..." rengek Stella
"Sayang, aku kira kamu pakai baju. Jadi kamu mau goda aku yaa ?" tanya Daniel yang saat ini sedang menutup juniornya agar tidak terlihat sedang meraung.
"Sayang aku dikerjain sama anak-anak, baju aku disembunyikan entah kemana, adanya cuma ini doang" kata Stella
"Kalau gitu jangan ditutupin dong sayang, kita kan udah jadi suami istri, aku mau liat dong" kata Daniel yang sudah diliputi ***** dan fikiran kotor.
"Tapi sayang aku..." belum sempat Stella menyelesaikan bicaranya Daniel sudah mencium bibir Stella. Perlahan Daniel melepaskan tangan Stella yang menutupi tubuh indahnya. Dengan lembut Daniel mel*mat bibir indah Stella. Tanpa melepaskan pagutannya Daniel membaringkan tubuh Stella diatas ranjang.
Saat ini Daniel menguasai tubuh Stella. Setelah dirasa berada di posisi yang nyaman, Daniel melepaskan lum*tan dan menciumi leher Stella. Tak lupa ia tinggalkan jejak kepemilikan di leher Stella. Stella yang merasakan sensasi geli hanya bisa memejamkan mata dan menahan suara agar tidak mengeluarkan *******.
Setelah puas bergerilya di leher Stella, Daniel berpindah ke gunung kembar Stella. Dengan tidak sabar Daniel merobek busana merah yang dikenakan Stella hingga tampaklah dua gundukan gunung dengan puncak yang menggoda. Tanpa ba bi bu, Daniel segera mencium gunung kembar Stella. Tangan Daniel digunakan untuk memainkan puncak gunung Stella dan sesekali Daniel mengecupnya dengan lembut hingga membuat Stella melepaskan suara indah penuh kenikmatan.
Suara indah nan penuh kenikmatan dari Stella, membuat Daniel semakin semangat untuk mengeksplore gunung Stella. Daniel menghisap puncak gunung Stella seakan ingin menghabiskan sari-sari yang terkandung di dalamnya.
"Ahh.... sayang, geli sayang ahh..." desah Stella yang berada di antara kenikmatan
"Keluarkan sayang, suaramu, tubuhmu sangat indah sayang" kata Daniel yang sudah tidak bisa mengontrol mulutnya lagi.
Setelah puas menjelajahi gunung kembar, Daniel beralih menuju padang pasir yang lembut. Ia ciumi aroma wangi padang pasir yang membentang indah. Akhir dari penjelajahan Daniel berada di suatu lembah yang lembab dengan rumput yang terawat indah. Disana nampak sebuah goa yang sempit dengan jalan yang sangat licin.
Kini junior Daniel semakin meraung karena sudah tidak sabar untuk menjelajahi goa sempit itu. Daniel segera mengajak juniornya menjelajahi goa nan indah itu. David mendorong Juniornya dengan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit kepala juniornya masuk kedalam goa yang sempit itu
"Auh....sakit sayang" kata Stella menahan sakit hingga keluar air mata
"Tahan sebentar lagi ya sayang, setelah ini rasanya akan berbeda kok" jawab Daniel sambil mengelap air mata Stella.
Daniel mencium bibir indah Stella dan mendorong juniornya dengan keras hingga seluruhnya berhasil masuk kedalam goa yang kini mengalir jus strawberry segar. Daniel menggerakkan juniornya perlahan. Daniel melihat Stella sudah terbiasa dengan juniornya sehingga ia melajukan juniornya semakin cepat
"Uhm...uhm..." desah Stella menahan kenikmatan
"Lepaskanlah sayang... ahh...ahh..." kata Daniel yang juga merasakan kenikmatan bagai di surga
"Ah...say..sayaanghhh... aku mau pipis" kata Stella dengan polosnya
"Keluarkanlah sayang...ahh.." kata Daniel semakin mempercepat tempo gerakannya. Junior Daniel yang melaju cepat saat menjelajah membuatnya ingin muntah. Daniel-pun memuntahkan isi perut juniornya kedalam goa Stella. Pertama kali melakukan penjelajahan membuat mereka berdua sangat lelah hingga akhirnya tertidur.
~ bersambung ~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments