Belanja ke pasar

"An, kok malah bengong sih? ntar kesambet lo.." Bu Lastri membuyarkan lamunan Anna. Padahal Anna sedang memikirkan cara gimana caranya agar Sari tutup mulut. Anna harus bicara empat mata dengan Sari, tapi Sari udah keburu pulang di suruh bu Lastri.

"An, mendingan kamu belanja ke pasar, mumpung libur. Daripada si Rayyan harus belanja ke tukang sayur terus.."

Sepertinya bu Lastri cukup sering melihat Rayyan belanja di tukang sayur. Padahal Anna sendiri tidak tau. Yang dia tau ketika pulang kuliah makanan sudah tersedia di meja. Mungkin Rayyan takut jika terjadi lagi kejadian serupa.

"Iya An.. Kalau untuk belanja harian sih mendingan di pasar aja. Banyak pilihannya. Selain sayur dan ikannya yang masih seger, harganya juga miring An. Apalagi kalau pintar nawar. Beuh bawa uang seratus rebu aja udah penuh tuh tas belanjaan.." sahut bu Wati.

"Iya bu,, Anna juga rencananya mau belanja ke pasar. Tapi nungguin mas Rayyan dulu.." Anna melirik ke arah Rayyan yang masih sibuk mengejar bola.

"Aduuhh An, kalau nungguin Rayyan selesai main bola kapan berangkatnya? yang ada ntar pasarnya malah tutup..."

"Ray... Rayyan..." Bu Lastri sudah tak sabaran lagi memanggil Rayyan.

Rayyan menoleh ke arah mereka. "Ibu manggil saya..?" Rayyan menunjuk dirinya.

"Iya, elu..." teriak bu Lastri.

"Si Rayyan gimana sih, udah jelas-jelas dia yang bernama Rayyan, masa masih nanya juga.." omel bu Lastri.

Rayyan segera menuju ke arah mereka. Kemudian dia melirik ke arah Anna sekilas.

"Ada apa bu..?" tanya Rayyan.

"Nih si Anna udah dari tadi nungguin kamu, katanya mau minta temenin belanja ke pasar.." bu Lastri mulai sok tau. Padahal Rayyan lah tadi yang mengajak Anna belanja ke pasar.

"Ooo.." jawab Rayyan singkat.

"Kok O doang jawabnya? kalian lagi berantem ya, dari tadi diam-diaman aja.." bu Wati mulai kepo.

"Nggak bu, kita nggak berantem kok. Tadi kelamaan nunggu Anna dandan makanya di tinggalin main bola.." sepertinya Rayyan tak ingin orang lain tau masalah rumah tangganya.

"Ooo gitu.., syukurlah..."

"Oh ya bu Lastri kita pulang yuk. Kan kita juga mau ke pasar. Udah nggak sabar nih pengen makan bubur ayam haji Somad.." ujar bu Wati.

"Iya ya.. Jadi lupa gara-gara kelamaan ngobrol ma Anna.." bu Lastri cengengesan. "Oh ya, Anna mau coba bubur ayamnya haji Somad nggak? enak banget lo An.." tu kan bu Lastri malah ngajak ngobrol lagi, padahal bu Wati udah nggak sabaran.

"Mau sih bu, tapi Anna nggak tau tempat yang jualnya, kan baru pertama mau ke sana.."

"Gampang itu An, tanya aja nanti ama orang yang ada di pasar. Siapa sih yang nggak tau bubur ayam haji Somad.."

"Iya deh bu, nanti Anna coba tanya ya.."

"Sampai jumpa di sana ya An.." ucap bu Wati sambil berlalu pergi bersama bu Lastri.

Anna hanya tersenyum.

Melihat Anna yang akrab dengan ibu-ibu komplek, membuat Rayyan jadi kagum. Ternyata Anna tidak sesombong yang di pikirkannya, buktinya dia mudah bergaul dengan orang yang lebih tua darinya yang mungkin sebaya dengan ibunya.

Kini tinggal lah mereka berdua di sana. Anna sengaja mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Begitu berat untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Itulah sifat Anna yang paling tidak di sukai Rayyan.

"Kamu mau tetap di sini? soalnya aku mau lanjut main sama anak-anak.."

"Katanya mau belanja ke pasar, aku laper.." ucap Anna manja.

Entahlah setelah sekian lama baru kali ini Anna bicara manja pada Rayyan, hingga Rayyan sangat senang mendengarnya. Selama ini Anna selalu ketus.

"Ya udah kalau gitu kamu tunggu di sini ya. Aku pulang dulu ambil motor, soalnya pasarnya lumayan jauh jika jalan kaki.."

"Ummpp, Jangan lama-lama ya.."

Rayyan hanya tersenyum kemudian berlalu pergi meninggalkan Anna sendiri.

Tak lama kemudian Rayyan pun kembali dengan motor beatnya. Anna segera naik ke atas motor. Mereka sengaja tidak mengenakan helm karna jarak pasar ini cukup dekat dengan rumah dan hanya melewati gang antar kampung.

Banyaknya polisi tidur membuat Anna terpaksa harus berpegangan kuat pada pinggang Rayyan. Sesekali Anna juga menabrak tubuh Rayyan karna Rayyan yang tiba-tiba ngerem secara mendadak.

Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh menit mereka akhirnya sampai juga di pasar. Anna mengikuti langkah kaki Rayyan memasuki pasar karna dia tidak pernah masuk pasar sebelumnya. Kecantikan Anna benar-benar mampu menarik perhatian pedagang pasar. Dari tadi dia terus di goda dan itu membuat Anna takut.

Menyadari itu Rayyan langsung menggandeng tangan Anna seakan memberitahu jika wanita cantik yang menjadi pusat perhatian itu adalah istrinya. Dan tak ada seorangpun yang boleh mengganggunya. Anna pun hanya membiarkan saja tanpa berniat melepasnya. Biasanya dia akan marah jika Rayyan menyentuhnya sedikit saja.

"Kamu mau makan dulu atau belanja dulu..?" tanya Rayyan.

"Belanja dulu aja, takut kehabisan.."

"Ya udah.."

Rayyan kemudian membawa Anna menuju kios ayam. Anna tampak menutup mulutnya, dia ingin muntah karena tak tahan baunya, namun sekuat tenaga di tahannya karena tak ingin di cap sombong. Dan dia harus terbiasa dengan tempat itu karena sekarang dia bukanlah siapa-siapa lagi.

Kemudian lagi-lagi Anna ingin muntah ketika Rayyan membawanya ke kios ikan. Karna lama menunggu pedagangnya, Anna terpaksa membenamkan kepalanya di punggung Rayyan. Dia mencium aroma parfum Rayyan, supaya tidak mual lagi. Entah mengapa Anna begitu nyaman mencium aroma itu seakan tak ingin beranjak dari situ.

"Hey Anna kamu ngapain peluk-pelukan di sini..?" tiba-tiba bu Wati dan bu Lastri mengagetkan Anna. Entah kenapa mereka selalu saja bisa menemukan Anna walau di tempat ramai sekalipun.

Anna segera menjauhkan dirinya dari Rayyan. "Anna nggak peluk-peluk kok bu, tadi nggak sengaja aja.." Anna berkilah, dia sangat malu sekarang.

"Anna tu nggak bisa kalau nggak nempelin aku bu.." sahut Rayyan yang sukses mendapat cubitan di pinggangnya oleh Anna.

"Udah udah, kalau mau mesra-mesraan mending di rumah. Di sini mah bau, banyak orang yang liat lagi. Oh ya mau beli kepiting nggak? tuh ada yang jual kepiting masih seger dan gede-gede lagi.." tunjuk bu Lastri.

"Kalau Anna nggak bisa masak kepiting bu.." ujar Anna malu-malu.

Bukan hanya nggak bisa masak kepiting, tapi masak apa aja belum bisa.

"Ada kepiting ya bu, boleh tu.." ucap Rayyan.

"Ya udah, yuk kita ke sana.." ajak bu Wati.

Rayyan segera membayar ikan kembungnya dan mengikuti bu Lastri ke kios kepiting.

Setelah selesai belanja bu Lastri dan bu Wati segera mengajak Anna dan Rayyan untuk makan bubur ayam. Ternyata benar kata bu Lastri dan bu Wati, buburnya beneran enak. Tempatnya juga bersih walau berada di tengah pasar. Mereka makan sepuasnya dan Rayyan yang traktir.

****

Terpopuler

Comments

Tulip

Tulip

mulai jinak nih ana

2022-04-06

3

Desmawati

Desmawati

bagus cerita nya aku suka...

2021-10-28

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

bgus crynya thor

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Queen Anna
2 Bangkrut
3 Menikahlah dengan putriku
4 SAH
5 Jangan bunuh diri di sini
6 Pindah ke kontrakan
7 Motor baru
8 Nasi Uduk
9 Sakitnya di khianati
10 Cewek missqueen
11 Tetangga julid
12 Jangan mempermainkan pernikahan
13 Belanja ke pasar
14 Maaf, aku tidak mencintaimu
15 First kiss
16 Hidup bagai roda berputar
17 Biarkan aku menentukan pilihan ku sendiri
18 Bukan cewek murahan
19 Ketika harus memilih
20 Warung tenda
21 Terpaksa berbohong
22 Di kunjungi tetangga julid
23 Bersandiwara
24 Hamil?
25 Istriku bukan barang
26 Curang
27 Ketemu cowok arogan
28 Biarkan aku pergi
29 Aku mencintaimu
30 Malam minggu pertama kita
31 Anna tak boleh hidup bahagia
32 Aku akan mengambil kembali apa yang sudah menjadi milikmu.
33 Rahasia yang hampir terungkap
34 Roti Sobek
35 Istri bos
36 Bersin Cinta
37 Skin to skin
38 Bergosip
39 Hazel
40 Ketemu cowok arogan itu lagi
41 Tentang masa lalu Fahri
42 Rayyan sakit
43 Rayyan sakit part 2
44 Rayyan Sakit Part 3
45 Pindah ke apartement
46 Pekerjaan baru
47 Kedatangan bik Sri
48 Ujian di hari pertama kerja
49 Teman baru
50 Bom waktu
51 Rencana papa
52 Ungkapan hati
53 Karya pertamaku
54 Gaun untuk Anna
55 Benarkah?
56 Semua sudah berakhir
57 Jujur?
58 Masuk Angin?
59 Memanfaatkan keadaan
60 60
61 61
62 62
63 Tertangkap Basah
64 Aku ingin kita segera memiliki anak
65 Anna Hamil
66 Ngidam
67 Bom waktu yang kini meledak
68 Anna pergi
69 Selamat Tinggal Rayyan
70 Rayna Rahardian
71 Mencarimu
72 Begitu mudahnya kau melupakanku
73 Welcome to Bali
74 Apakah itu kamu?
75 Aku menemukanmu
76 Dia anakku?
77 Uncle Baik
78 Mengurai benang kusut
79 Kemarahan Anna
80 Welcome to Jakarta
81 Menyusul Rayyan ke Bali
82 Kebenaran yang menyakitkan
83 Aku tertangkap
84 Apartment kita
85 Aku bukan istrimu lagi
86 Mendaftarkan Rayna sekolah
87 Sebaiknya kita bercerai
88 Boneka Barby
89 Jangan menikah dengannya
90 Stempel kepemilikan
91 Bertemu Calon mertua
92 Penghinaan Calon mama mertua
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 Rayna bertemu Elsa
100 Ketahuan
101 Pertengkaran pertama kita
102 Jerry menikah
103 Aku bisa mati karenamu
104 Anna cemburu
105 Hukuman yang pantas untuk mereka
106 Besok Kita Nikah
107 Sah menjadi istriku lagi
108 Malam pertama yang gagal
109 Menantuku
110 Permintaan ma'af
111 Sahabat selamanya
112 Hadiah dari grandpa
113 Aku akan mendampingimu hingga kita tua
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Queen Anna
2
Bangkrut
3
Menikahlah dengan putriku
4
SAH
5
Jangan bunuh diri di sini
6
Pindah ke kontrakan
7
Motor baru
8
Nasi Uduk
9
Sakitnya di khianati
10
Cewek missqueen
11
Tetangga julid
12
Jangan mempermainkan pernikahan
13
Belanja ke pasar
14
Maaf, aku tidak mencintaimu
15
First kiss
16
Hidup bagai roda berputar
17
Biarkan aku menentukan pilihan ku sendiri
18
Bukan cewek murahan
19
Ketika harus memilih
20
Warung tenda
21
Terpaksa berbohong
22
Di kunjungi tetangga julid
23
Bersandiwara
24
Hamil?
25
Istriku bukan barang
26
Curang
27
Ketemu cowok arogan
28
Biarkan aku pergi
29
Aku mencintaimu
30
Malam minggu pertama kita
31
Anna tak boleh hidup bahagia
32
Aku akan mengambil kembali apa yang sudah menjadi milikmu.
33
Rahasia yang hampir terungkap
34
Roti Sobek
35
Istri bos
36
Bersin Cinta
37
Skin to skin
38
Bergosip
39
Hazel
40
Ketemu cowok arogan itu lagi
41
Tentang masa lalu Fahri
42
Rayyan sakit
43
Rayyan sakit part 2
44
Rayyan Sakit Part 3
45
Pindah ke apartement
46
Pekerjaan baru
47
Kedatangan bik Sri
48
Ujian di hari pertama kerja
49
Teman baru
50
Bom waktu
51
Rencana papa
52
Ungkapan hati
53
Karya pertamaku
54
Gaun untuk Anna
55
Benarkah?
56
Semua sudah berakhir
57
Jujur?
58
Masuk Angin?
59
Memanfaatkan keadaan
60
60
61
61
62
62
63
Tertangkap Basah
64
Aku ingin kita segera memiliki anak
65
Anna Hamil
66
Ngidam
67
Bom waktu yang kini meledak
68
Anna pergi
69
Selamat Tinggal Rayyan
70
Rayna Rahardian
71
Mencarimu
72
Begitu mudahnya kau melupakanku
73
Welcome to Bali
74
Apakah itu kamu?
75
Aku menemukanmu
76
Dia anakku?
77
Uncle Baik
78
Mengurai benang kusut
79
Kemarahan Anna
80
Welcome to Jakarta
81
Menyusul Rayyan ke Bali
82
Kebenaran yang menyakitkan
83
Aku tertangkap
84
Apartment kita
85
Aku bukan istrimu lagi
86
Mendaftarkan Rayna sekolah
87
Sebaiknya kita bercerai
88
Boneka Barby
89
Jangan menikah dengannya
90
Stempel kepemilikan
91
Bertemu Calon mertua
92
Penghinaan Calon mama mertua
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
Rayna bertemu Elsa
100
Ketahuan
101
Pertengkaran pertama kita
102
Jerry menikah
103
Aku bisa mati karenamu
104
Anna cemburu
105
Hukuman yang pantas untuk mereka
106
Besok Kita Nikah
107
Sah menjadi istriku lagi
108
Malam pertama yang gagal
109
Menantuku
110
Permintaan ma'af
111
Sahabat selamanya
112
Hadiah dari grandpa
113
Aku akan mendampingimu hingga kita tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!