Motor baru

Sepanjang hari Anna terus berdiam diri di kamar, dia terlalu malu bertemu Rayyan setelah kejadian tadi. Bagaimana mungkin dia membiarkan laki-laki yang di anggapnya asing melihat tubuhnya yang berharga hanya karna seekor kecoa.

Anna hanya tiduran di kamar sambil membaca buku, karna sudah seminggu ini dia libur kuliah. Besok Anna akan kembali kuliah, dia tak ingin terlalu banyak ketinggalan materi.

Sesekali Anna menyeka keringat di keningnya dan mengipasi badannya dengan buku yang di pegangnya. Cuaca di luar begitu terik hingga Anna sangat kegerahan apalagi tak ada kipas angin yang tersedia di sana.

Tok..tok..

"An.." panggil Rayyan dari luar.

"Ump.." jawab Anna tanpa berniat membuka pintu kamar.

"Aku keluar bentar ya, ada urusan. Oh ya aku udah pesan makanan, bentar lagi datang. Uangnya ada di meja ya.."

"Iyaaa..."

"Jangan lupa kunci pintunya, aku mungkin akan pulang malam.."

Setelah tak terdengar lagi suara Rayyan, Anna pun keluar kamar. Dia melihat ada uang seratus ribuan yang di letakkan Rayyan di atas meja. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar, sepertinya tukang go-food yang datang mengantarkan makanan. Segera Anna membuka pintu. Dia menerima satu kotak makanan, dengan jus mangga kesukaannya.

Anna sudah tak sabar lagi ingin membuka kotak makanan itu, karna memang dia sudah sangat lapar. Dari aromanya saja sudah tercium wangi bebek goreng kesukaannya. Rayyan seolah mengerti jika dia sangat menyukai bebek goreng dengan sambel ijo yang super pedas. Anna makan begitu lahap tanpa bersisa sedikit pun.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, namun Rayyan belum pulang juga. Sebenarnya Anna sangat takut tinggal sendiri apalagi di tempat yang baru. Namun rasa takutnya terkalahkan dengan suara nyamuk yang beterbangan di sekitarnya. Anna ingin masuk ke kamar dan tidur, tapi dia tidak tahan karna di kamar terasa sangat panas.

"Hey nyamuk, bisa diam nggak sih? jangan berisik ngapa. Jika kamu ingin menghisap darahku silahkan saja hisap sepuasnya, asalkan jangan berisik.." Anna bicara sendiri sambil tangannya sibuk menepuk nyamuk-nyamuk itu.

Karna lelah dan kesal, Anna akhirnya hanya bisa menangis. Mungkin dengan menangis bisa meringankan sedikit beban di hatinya.

'Pa..., Anna nggak kuat hidup kayak gini pa. Anna pengen hidup kayak dulu lagi pa'

Anna menangis terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Tak lama kemudian dia mendengar suara motor memasuki pekarangan rumah. Segera Anna mengusap air matanya. Kemudian Anna mengintip dari balik tirai jendela, untuk melihat siapa yang datang. Dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat Rayyan lah yang datang dengan menggunakan motor itu. Segera Anna menyeka air matanya agar Rayyan tidak tau jika dia sedang menangis.

'Kok pulangnya pakai motor ya? terus mobilnya mana?' gumam Anna dalam hati.

Segera Anna membukakan pintu.

"Kamu belum tidur..?" tanya Rayyan.

"Belum.." jawab Anna singkat.

"Lain kali kamu tidur aja duluan, nggak usah menungguku. Aku bawa kunci kok.."

'PD amat. Siapa juga yang menunggumu..!'

"Itu motor siapa..?" Anna melirik motor yang di bawa Rayyan. Sepertinya motor itu masih baru.

"Ohh itu motor kita, baru tadi aku beliin.." jawab Rayyan sambil menyunggingkan senyum di bibirnya.

"Untuk apa beli motor, terus mobil kamu mana..?"

"Oohh kalau mobil udah aku jual.." Rayyan menjawab dengan santai.

"Di jual..?" Anna terbelalak kaget.

"Iya.. Saat ini kita nggak butuh mobil. Bahkan tempat parkirnya aja nggak ada. Nggak enak dong numpang parkir terus tempat tetangga.."

'Nggak butuh mobil..? parah ni orang'

Anna tak bisa lagi berkata-kata. Bagaimana mungkin Rayyan menganggap mobil bukanlah sesuatu yang penting. Padahal mobil itulah satu-satunya harapan Anna untuk di pinjamnya ke kampus. Karna tidak mungkin dia berangkat naik angkutan umum. Apa kata teman-temannya nanti jika mereka tau dirinya naik angkutan umum. Tapi kini pupus sudah harapan Anna, mobil Mercy di ganti dengan motor bebek.

Anna kemudian berjalan gontai menuju ke kamar.

"Aku berencana membuka usaha dengan uang hasil penjualan mobil itu. Kamu do'akan aja usaha ku nanti berjalan lancar biar nanti kita bisa pindah ke tempat yang lebih layak.." ujar Rayyan.

Namun Anna tidak menggubrisnya. Dia terlanjur kecewa dengan Rayyan yang tidak meminta pendapatnya terlebih dahulu. Memang sih mobil itu miliknya, tapi harusnya dia meminta persetujuan Anna terlebih dahulu.

Anna perlahan merebahkan badannya di ranjang. Sudahlah kamar itu panas di tambah lagi suasana hatinya juga ikutan panas. Sedangkan Rayyan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi Rayyan segera membaringkan tubuhnya di sofa yang tersedia di ruang tamu dengan beralaskan lengannya. Rayyan sangat lelah setelah setelah pindahan hari ini. Dia tidak peduli jika sofa yang di tempatinya itu sangat keras dan jauh dari kata empuk, yang penting dia bisa istirahat.

Anna melirik ke arah Rayyan karna tadi pintu kamar belum sempat di tutupnya. Ada rasa kasian ketika melihat laki-laki itu terbaring di sofa. Pasti nggak nyaman banget tidur di atas sofa itu. Tapi mau gimana lagi, Anna nggak mungkin mengajak Rayyan untuk tidur sekamar dengannya. Apalagi ranjang itu sangat kecil.

Malam semakin larut, namun Anna masih belum bisa memejamkan matanya. Tak lama kemudian hujan turun sangat deras di iringi suara petir yang menggelegar. Anna sangat ketakutan, karna dari kecil dia sangat takut dengan petir. Anna lalu bangun kemudian menutup telinganya dengan kedua tangannya, namun suara petir itu masih terus terdengar menggelegar dan cahayanya menembus jendela kamar.

Anna tak tahan lagi, dia langsung menghampiri Rayyan dan duduk di sisi sofa itu. Seandainya masih bisa mungkin Anna akan berbaring di samping Rayyan dan memeluknya erat. Karna Anna benar-benar ketakutan sekarang.

Menyadari ada seseorang di dekatnya, Rayyan pun langsung terbangun dari tidurnya. Ternyata dia tidak tau jika di luar hujan petir karna saking nyenyaknya.

"Anna.., kamu kenapa..?" tanya Rayyan sambil bangun.

Anna langsung menghambur memeluk Rayyan erat. "Aku takut..."

Rayyan pun membalas pelukan Anna. "Nggak usah takut.. Ayo kembali ke kamar, aku temenin..."

Akhirnya Anna kembali ke kamarnya di temani Rayyan. Kemudian dia pun langsung tertidur.

***

Terpopuler

Comments

Janah Husna Ugy

Janah Husna Ugy

alam semesta menghendaki kalian tidur bersama

2024-06-09

2

Sity

Sity

aku curiga ini akal"n pra orgtua mngrjai si manja,untk mnddknya....tapiii nthlah aku bca z seru hehe

2024-05-01

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Rayan seperti pura2 susah mungkin untuk mengajari Ana mandiri

2022-10-19

2

lihat semua
Episodes
1 Queen Anna
2 Bangkrut
3 Menikahlah dengan putriku
4 SAH
5 Jangan bunuh diri di sini
6 Pindah ke kontrakan
7 Motor baru
8 Nasi Uduk
9 Sakitnya di khianati
10 Cewek missqueen
11 Tetangga julid
12 Jangan mempermainkan pernikahan
13 Belanja ke pasar
14 Maaf, aku tidak mencintaimu
15 First kiss
16 Hidup bagai roda berputar
17 Biarkan aku menentukan pilihan ku sendiri
18 Bukan cewek murahan
19 Ketika harus memilih
20 Warung tenda
21 Terpaksa berbohong
22 Di kunjungi tetangga julid
23 Bersandiwara
24 Hamil?
25 Istriku bukan barang
26 Curang
27 Ketemu cowok arogan
28 Biarkan aku pergi
29 Aku mencintaimu
30 Malam minggu pertama kita
31 Anna tak boleh hidup bahagia
32 Aku akan mengambil kembali apa yang sudah menjadi milikmu.
33 Rahasia yang hampir terungkap
34 Roti Sobek
35 Istri bos
36 Bersin Cinta
37 Skin to skin
38 Bergosip
39 Hazel
40 Ketemu cowok arogan itu lagi
41 Tentang masa lalu Fahri
42 Rayyan sakit
43 Rayyan sakit part 2
44 Rayyan Sakit Part 3
45 Pindah ke apartement
46 Pekerjaan baru
47 Kedatangan bik Sri
48 Ujian di hari pertama kerja
49 Teman baru
50 Bom waktu
51 Rencana papa
52 Ungkapan hati
53 Karya pertamaku
54 Gaun untuk Anna
55 Benarkah?
56 Semua sudah berakhir
57 Jujur?
58 Masuk Angin?
59 Memanfaatkan keadaan
60 60
61 61
62 62
63 Tertangkap Basah
64 Aku ingin kita segera memiliki anak
65 Anna Hamil
66 Ngidam
67 Bom waktu yang kini meledak
68 Anna pergi
69 Selamat Tinggal Rayyan
70 Rayna Rahardian
71 Mencarimu
72 Begitu mudahnya kau melupakanku
73 Welcome to Bali
74 Apakah itu kamu?
75 Aku menemukanmu
76 Dia anakku?
77 Uncle Baik
78 Mengurai benang kusut
79 Kemarahan Anna
80 Welcome to Jakarta
81 Menyusul Rayyan ke Bali
82 Kebenaran yang menyakitkan
83 Aku tertangkap
84 Apartment kita
85 Aku bukan istrimu lagi
86 Mendaftarkan Rayna sekolah
87 Sebaiknya kita bercerai
88 Boneka Barby
89 Jangan menikah dengannya
90 Stempel kepemilikan
91 Bertemu Calon mertua
92 Penghinaan Calon mama mertua
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 Rayna bertemu Elsa
100 Ketahuan
101 Pertengkaran pertama kita
102 Jerry menikah
103 Aku bisa mati karenamu
104 Anna cemburu
105 Hukuman yang pantas untuk mereka
106 Besok Kita Nikah
107 Sah menjadi istriku lagi
108 Malam pertama yang gagal
109 Menantuku
110 Permintaan ma'af
111 Sahabat selamanya
112 Hadiah dari grandpa
113 Aku akan mendampingimu hingga kita tua
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Queen Anna
2
Bangkrut
3
Menikahlah dengan putriku
4
SAH
5
Jangan bunuh diri di sini
6
Pindah ke kontrakan
7
Motor baru
8
Nasi Uduk
9
Sakitnya di khianati
10
Cewek missqueen
11
Tetangga julid
12
Jangan mempermainkan pernikahan
13
Belanja ke pasar
14
Maaf, aku tidak mencintaimu
15
First kiss
16
Hidup bagai roda berputar
17
Biarkan aku menentukan pilihan ku sendiri
18
Bukan cewek murahan
19
Ketika harus memilih
20
Warung tenda
21
Terpaksa berbohong
22
Di kunjungi tetangga julid
23
Bersandiwara
24
Hamil?
25
Istriku bukan barang
26
Curang
27
Ketemu cowok arogan
28
Biarkan aku pergi
29
Aku mencintaimu
30
Malam minggu pertama kita
31
Anna tak boleh hidup bahagia
32
Aku akan mengambil kembali apa yang sudah menjadi milikmu.
33
Rahasia yang hampir terungkap
34
Roti Sobek
35
Istri bos
36
Bersin Cinta
37
Skin to skin
38
Bergosip
39
Hazel
40
Ketemu cowok arogan itu lagi
41
Tentang masa lalu Fahri
42
Rayyan sakit
43
Rayyan sakit part 2
44
Rayyan Sakit Part 3
45
Pindah ke apartement
46
Pekerjaan baru
47
Kedatangan bik Sri
48
Ujian di hari pertama kerja
49
Teman baru
50
Bom waktu
51
Rencana papa
52
Ungkapan hati
53
Karya pertamaku
54
Gaun untuk Anna
55
Benarkah?
56
Semua sudah berakhir
57
Jujur?
58
Masuk Angin?
59
Memanfaatkan keadaan
60
60
61
61
62
62
63
Tertangkap Basah
64
Aku ingin kita segera memiliki anak
65
Anna Hamil
66
Ngidam
67
Bom waktu yang kini meledak
68
Anna pergi
69
Selamat Tinggal Rayyan
70
Rayna Rahardian
71
Mencarimu
72
Begitu mudahnya kau melupakanku
73
Welcome to Bali
74
Apakah itu kamu?
75
Aku menemukanmu
76
Dia anakku?
77
Uncle Baik
78
Mengurai benang kusut
79
Kemarahan Anna
80
Welcome to Jakarta
81
Menyusul Rayyan ke Bali
82
Kebenaran yang menyakitkan
83
Aku tertangkap
84
Apartment kita
85
Aku bukan istrimu lagi
86
Mendaftarkan Rayna sekolah
87
Sebaiknya kita bercerai
88
Boneka Barby
89
Jangan menikah dengannya
90
Stempel kepemilikan
91
Bertemu Calon mertua
92
Penghinaan Calon mama mertua
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
Rayna bertemu Elsa
100
Ketahuan
101
Pertengkaran pertama kita
102
Jerry menikah
103
Aku bisa mati karenamu
104
Anna cemburu
105
Hukuman yang pantas untuk mereka
106
Besok Kita Nikah
107
Sah menjadi istriku lagi
108
Malam pertama yang gagal
109
Menantuku
110
Permintaan ma'af
111
Sahabat selamanya
112
Hadiah dari grandpa
113
Aku akan mendampingimu hingga kita tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!