Suara kicauan burung yang bersahutan membuat Anna terbangun dari tidurnya. Cahaya matahari pun mulai masuk melalui celah jendela kamarnya. Anna membuka matanya perlahan, kemudian dia melirik jam di dinding kamar yang sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.
"Astaga..., aku kesiangan..." Anna segera bangun karena dia takut terlambat. Apalagi dia berangkat dengan angkutan umum.
Anna keluar dari kamarnya, dan dia tidak melihat Rayyan di sana.
"Kemana dia sepagi ini..? udah ahh nggak penting...!"
Anna bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya. Ternyata airnya sangat dingin. Biasanya Anna akan mandi air hangat di pagi hari. Namun karna sangat dingin Anna pun tak ingin berlama-lama. Setelah selesai mandi, dia langsung bersiap-siap ke kampus.
Di saat Anna ingin keluar dari rumah, tiba-tiba Rayyan datang dengan membawa dua bungkus makanan di tangannya.
"Mau kemana sepagi ini..?" tanya Rayyan sambil menghalangi jalan Anna.
"Kampus lah.., emang mau kemana lagi.." jawab Anna ketus.
'Dasar cewek aneh. Tadi malam aja peluk-peluk, sekarang malah jutek lagi'
"Bukannya hari ini jadwal kuliahnya jam sembilan ya? belum juga jam delapan..." ternyata Rayyan tau jadwal kuliah Anna.
"Ihhh sotoy deh.. Aku kuliahnya jam delapan.."
'Iya... ya, hari inikan kelasnya pak Ikhsan. Memang jam sembilan sih. Kok aku bisa lupa ya..?'
"Udah.. sarapan dulu.." Rayyan menarik tangan Anna masuk ke dalam rumah.
"Iihhh apa-apaan sih.., aku nggak laper, jangan maksa deh..." Anna melepaskan tangan Rayyan dengan kasar.
Kriuk..
Kriuk..
Tiba-tiba perut Anna berbunyi, memang dari tadi dia merasa lapar. Dengan cepat Anna memegang perutnya agar Rayyan tidak bisa mendengarnya. Namun tentu saja Rayyan sudah mendengarnya dengan jelas.
Rayyan tersenyum miring "Lain kali perutnya di ajak kerja sama dulu dong, biar nggak malu-maluin.." ejek Rayyan.
Anna langsung bersemu malu.
"Nih aku belikan sarapan nasi uduk di warung sebelah. Katanya sih nasi uduk terenak di sekitar sini. Belinya aja sampai antri lama.." ucap Rayyan sambil membuka bungkus nasi uduk.
"Aku nggak suka nasi uduk.." Anna memandang aneh nasi uduk itu, karena memang dia belum pernah mencoba makan makanan itu sebelumnya.
"Belum di coba udah bilang nggak suka.."
Rayyan menyuapi nasi uduk itu ke dalam mulutnya. "Uumm.., ternyata emang beneran enak. Nggak percuma antri lama-lama.."
Sedangkan Anna masih terpaku di tempatnya tanpa berniat mencicipi makanan itu.
"Mau di suapin..?" goda Rayyan. "Kalau nggak sarapan ntar nggak aku anterin lo.." ancam Rayyan.
"Iiihhh emang siapa juga yang mau di anterin kamu. Orang aku bisa berangkat sendiri.."
"Yakin..?"
"Yakin lah..!"
"Mau berangkat naik apa? kopaja ? udah siap desak-desakan? emang nggak takut di godain? secara banyak lo kasus pelecehan dalam kopaja. Dan satu lagi yang paling sering terjadi tu adalah kasus pencopetan. Aku sih cuma ngingatin. Walau bagaimanapun kamu adalah istri aku.." ucap Rayyan sambil memberikan senyum yang susah di artikan.
"Iiiihhh..." Anna sangat kesal karna Rayyan menakut-nakuti dirinya. Walaupun sebenarnya apa yang di katakan Rayyan itu benar adanya. Dia sering mendengarkan teman di kelasnya bercerita.
Anna kemudian duduk dan menarik bungkus nasi uduk yang ada di depannya dan memakannya. Seketika dia langsung merasakan kenikmatan dari nasi uduk itu.
"Ternyata enak juga rasanya"
Rayyan hanya tersenyum melihat tingkah istri sombongnya itu.
##
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Telik sandi Megantara
kontrakan ukuran 5x11 tuh lumaya. lebar
diba ding aku jaman dulu 3x8 doang
2024-07-04
1
Lina
lanjut dong
2021-05-29
1
Sabar Silalahi
lanjutkan
2021-05-28
0