POV Rayyan
Pagi-pagi sekali Rayyan sudah bersiap-siap dengan stelan jasnya. Hari ini dia tidak akan berangkat ke kantornya seperti biasanya, tapi dia akan berkunjung ke perusahaan Star Light milik Alfahri Sadiq. Rupanya kedatangannya sudah di tunggu oleh sang pemilik perusahaan. Terlihat wajah laki-laki paruh baya yang masih terlihat tampan itu tersenyum penuh kemenangan menyambut kedatangan putranya. Ini lah yang dia nantikan selama ini, putranya akan mengemis meminta pertolongannya dan bergabung dengan perusahaannya.
"Papa tidak menyangka jika hari ini adalah hari spesial buat papa. Karna hari ini putra yang sangat papa rindukan akhirnya datang menemui papa di sini..." ucap Fahri dengan senyuman yang sulit di artikan.
Rayyan tersenyum sinis "Tidak usah basa basi. Anda kan yang telah menyebabkan kehancuran RH group..?" ucap Rayyan dengan muka datarnya. "Jika anda berpikir setelah kehancuran RH group saya akan berlutut dan memohon kepada anda, anda salah besar..!"
"Hahaha... Apa kamu pikir papa tidak punya pekerjaan lain selain mengurus perusahaan kecil milik Rama itu..? Star Ligt bukanlah tandingan RH group.." ucap Fahri sombong. "Dan satu lagi, tolong bicara yang sopan pada orangtuamu. Saya ini papamu..!" suara Fahri mulai meninggi, namun tak ada orang lain yang bisa mendengarnya karena ruangan itu kedap suara.
Rayyan tersenyum miring. "Papa ? bukankah selama ini anda tidak pernah mengakui saya dan mama saya..?"
Fahri langsung berdiri dari duduknya "Rayyan.., kamu jangan salah menilai papa. Papa sangat menyayangi kamu dan juga mama kamu. Apa pun yang papa lakukan, semata-mata demi kebaikan kita bersama. Makanya papa memintamu untuk bergabung di perusahaan ini, karna papa ingin menjadikan kamu sebagai penerus perusahaan ini..."
"Jangan mimpi..! Karna saya tidak sudi merebut apa yang bukan menjadi hak saya. Saya bukan manusia serakah seperti anda.." tegas Rayyan.
Di tengah perdebatan keduanya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Masuk..." titah Fahri.
Seketika pintu langsung terbuka, ternyata Mirna lah yang datang istrinya Fahri.
"Hai ma, tumben pagi-pagi datang ke kantor..?" sapa Fahri semanis mungkin seolah sedang tidak terjadi apa-apa di sana. Sedangkan Rayyan sama sekali tidak menoleh.
"Mama mengantarkan sarapan buat papa. Tadi kan papa buru-buru banget berangkatnya sampai nggak sempat sarapan di rumah.." ucap Mirna dengan suara lembutnya.
Rayyan pun segera meninggalkan ruangan itu tanpa permisi. Entah kenapa dia tidak mau menatap wajah istri muda papanya itu.
"Siapa pa? nggak sopan banget. Karyawan kita ya?" tanya Mirna.
"Bukan ma.., klien. Sepertinya dia kecewa karna papa menolak bekerja sama dengannya..." ucap Fahri berbohong.
"Ohh gitu..."
POV Rayyan end.
****
"Lihat Anna, gara-gara kamu papamu kembali kritis. Kamu mau papa kamu meninggal ya..?" ucap Yasmin penuh amarah.
"Nggak tan, Anna nggak bermaksud begitu. Anna nggak mau papa meninggal tante.." Anna menangis tersedu.
"Makanya An, nurut apa kata papa mu. Kamu jangan egois dong.. ! Udah tau keadaannya begini. Lagian apapun yang papa kamu rencanakan, pasti itu yang terbaik untukmu.."
Anna hanya bisa menangis, dia tidak menjawab sama sekali. Sementara Yasmin tampak mondar mandir di depan pintu ruangan ICU.
"Si Rayyan mana lagi, udah di hubungi berkali-kali malah nggak nyambung juga.." gumam Yasmin dan ternyata ucapannya terdengar oleh Rayyan karna Rayyan sudah berdiri di belakangnya.
"Ma'af bu Yasmin, saya baru datang sekarang. Tadi saya ada urusan sebentar.." ucap Rayyan sopan.
"Ehh Ray, kamu sudah datang ternyata.." Yasmin terlihat lega. "Mas Rama kembali kritis Ray..."
"Kok bisa bu..?" tanya Rayyan khawatir.
Belum sempat Yasmin menjawab, tiba-tiba dokter pun keluar dari ruangan. Yasmin buru-buru menghampirinya.
"Pak Rama sudah sadar kembali. Untuk saat ini tolong jangan membuat beban pikiran pasien. Karna itu bisa membahayakannya. Kalau bisa buat pasien senang, agar semakin cepat proses penyembuhannya..."
"Baik dok, terima kasih.." ucap Yasmin.
"Sama-sama bu, kalau begitu saya permisi dulu.."
Yasmin kemudian bergegas masuk ke ruangan Rama kembali. Sedangkan Anna hanya terpaku di tempatnya. Anna lega karna papanya sudah siuman kembali, namun dia belum berani menemui papanya karna merasa sangat bersalah. Anna tidak akan mema'afkan dirinya sendiri apabila terjadi sesuatu yang buruk terhadap papanya.
"Mas.., mas baik-baik aja kan..?" tanya Yasmin khawatir.
"Iya, saya baik-baik saja.." lirih Rama. "Anna mana..?" Rama mengedarkan pandangannya mencari keberadaan putrinya.
"Anna ada di luar mas, biarkan dia menenangkan dirinya dulu.."
"Baiklah.. Gimana dengan Rayyan, apa dia sudah datang? saya ingin bicara dengannya.."
"Sudah mas.. Bentar ya, saya panggil dulu.."
Yasmin langsung memanggil Rayyan memintanya segera masuk ke ruangan Rama. Kemudian Yasmin membiarkan mereka bicara empat mata.
"Ray.."
"Iya tuan.."
"Saya berencana ikut Yasmin ke Jerman untuk menenangkan diri sekaligus berobat di sana. Namun saya tidak bisa meninggalkan Anna sendiri di sini.." Rama mengatur nafasnya sebelum melanjutkan perkataannya kembali.
"Ray, saya punya satu permintaan dan saya harap kamu bersedia mengabulkannya..." Rama menatap Rayyan lekat seolah memohon padanya. "Menikahlah dengan Anna. Karna saya percaya hanya kamu yang bisa menjaganya.."
Deg... Rayyan begitu terkejut dengan permintaan pak Rama.
"Tapi tuan, apa mbak Anna bersedia menikah dengan saya..?"
Rama mengangguk sambil tersenyum.
"Baiklah tuan, jika itu permintaan tuan saya akan menikah dengan mbak Anna.."
"Makasih Ray. Kamu memang tidak pernah mengecewakan saya.." Rama memegang tangan Rayyan. "Kalau gitu tolong kamu persiapkan segalanya, besok pagi kalian akan menikah di sini.."
"Baiklah tuan..."
Rayyan kemudian meninggalkan ruangan pak Rama, karna dia akan mengurus persiapan pernikahan besok. Di liriknya Anna yang sedang tertunduk sedih di kursi tunggu. Besok gadis itu akan menjadi istrinya. Bukan karna dia mencintai gadis itu, tapi karna dia ingin bertanggung jawab atas perbuatan papanya. Lagian selama ini Rama begitu baik padanya, tak mungkin dia menolak permintaan orang yang sudah berjasa terhadap hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
ira
wajar aja Rayan membenci papanya orang kelakuan papanya nggak bener kayak gitu 😒😒demi papamu ana
2024-10-23
0
SEJATI KBS
cerita nya penuh misteri tersembunyi..
2024-07-17
0
Tulip
Alfahri sadiq nama yang bagus tapi tak sesuai dg sikapnya yg buruk
2022-04-05
2