Dion, saat ini sedang menggerutu kesal.. bagaimana tidak? baru saja dia melihat instastory dari kiki yang membuat hatinya terasa nyeri.
Terpampang nyata di hadapannya foto liburan mereka berempat, tetapi yang menjadi fokus dion adalah posisi nana dan dicky.
"Aku tau kamu belum melupakan aku na.." batinnya.
"Aku harus menemui nana.. iya aku harus menemuinya secepatnya" ucapnya bermonolog sendiri.
Foto ke bersamaan nana dan dicky memang sengaja di posting oleh kiki, supaya teman teman yang genit pada nana mundur teratur, sekaligus pukulan telak untuk dion..
Kiki memang terbaik.
Hari ini, adalah hari kerja dimana nana harus ke tokonya.
Nana sekarang adalah nana yang baru, yang membentengi dirinya dan hatinya dengan kuat dan kokoh.. jangan sampai roboh.
Ingatan nana tentang dion adalah rasa sakit. Nana belum membuka hatinya bukan karena masih mencintai dion, tetapi rasanya masih lelah hati dan pikir.
Seperti saat ini, menghabiskan waktu dengan keluarga ternyata sangat menyenangkan juga.
Oiyaa.. perihal permintaan kak dicky kemarin, nana belum memberikan jawaban pastinya. Setelah mendengar penjelasan kak saka hati nana menghangat tanpa di sadarinya.
Saat ini, jam makan siang, di ruangannya di lantai 2 nana sedang duduk sesekali mengecek laporan dari laptop di hadapannya. sambil menunggu kiki yang juga sebelumnya berpesan akan berkunjung ke tokonya.
Dion ternyata kekeh pada pendiriannya, dion sedang berada di toko nana.. (Karna dion sudah tidak memiliki kontak nana sama sekali, untuk itu dia memilih nekat ke toko langsung)
"Mau pesan apa mas?" tanya karyawan
"Saya mau ketemu nana pemilik toko ini mbak" pinta dion sopan
"Mohon maaf pak, Tolong tunggu mbak nana keluar karena hari ini memang tidak ada reservasi atau janji" jawab karyawan tidak kalah sopan
Dion memilih mengalah daripada membuat keributan lalu membuat nana semakin membencinya. dion memilih duduk di kursi kosong dan memesan cake kecil dan minuman ice dari toko.
"Mbaaaaak.. nana mana?" tanya kiki yang baru datang dengan suara cemprengnya
Kiki memang sangat sering datang ke toko, hingga semua karyawan menegnalinya sebagai sahabat dari owner toko tempat mereka bekerja.
"Mbak kiki, sebentar kayaknya mbak nana masih di atas mbak. mau langsung ke atas atau gimana mbak" tanya karyawan
"Enggak deh, saya tunggu disini aja" ucap kiki duduk tanpa memesan apa apa. dirinya saat ini sedang bermain hp mengabari nana bahwa dia sudah sampai.
Entah karena sibuk dengan banyaknya pekerjaan, nana belum juga turun. Kiki menggerutu, namun sedetik kemudian kiki terkesiap melihat dion juga sedang berada di toko nana.
Rasanya kiki ingin menjambak rambut dion, atau setidaknya melemparinya pakai es batu sebanyak banyaknya supaya otak dion tidak lagi bodoh..
Kiki merasa kesal dan jijik melihat dion saat ini.
"eh.. gaboleh, kak saka bilang jangan sampai dion ada kesempatan" pikir kiki
Senyum miring tiba tiba muncul di wajah kiki, dia punya ide. Sekali mendayung 2, 3 pulai terlampaui wkwkwk
"Kak.. aku lagi di toko nana, apa kakak sibuk? ingin makan siang bersama?" isi pesan beruntun yang dikirim kiki untuk kak dicky. Walaupun tidak mendapat balasan, tapi kiki yakin kakaknya sudah melihat pesannya.
4 menit kemudian, nana turun dari ruangannya.. dengan sedikit tergesa gesa dia menghampiri kiki.
"Maaf ki, tadi tanggung banget heheee" kata kiki dengan cengirannya
"Hmm.. udah lumutan aku disinii" jawan kiki pura pura cemberut
"Jangan ngambek dong.. cantik deh pakai baju ini" ucap nana mengalihkan perhatian kiki
"Oiyaa dong, ini baru aku pesan" jawab kiki dengan raut bahagia.
"Mau makan dimana?" tanya nana..
Belum sempat kiki menjawab, dion menghampiri 2 sahabatnya Eh.. Mantan sahabatnya
"Na.." panggil dion lembut cukup mengalihkan kepala nana, tapi tidak dengan kiki. Kiki cuek dan ketus tanda tidak suka.
"Ayo na.. keburu sore" ucap kiki menarik tangan nana, jujur saja kiki sangat tidak suka dengan teman penghianat dan pengecut seperti dion.
"Bentar na.. aku mau ngomong sebentar" potong dion lirih,
"Bukan kah sudah aku katakan sebelumnya tuan dion, bahwa kita tidak saling mengenal?" ucap nana santai
" Na.. jangan begini.. aku pengen ngomong sebentar aja na" jawab dion memelas
"Hah.. jangan begini?" ucap nana dengan senyum mengejek. Lucu sekali manusia ini pikir nana, dia yang membuangku dulu kenapa sekarang menampilkan wajah sok polosnya yang mnejijikkan itu.
Sepertinya aku harus mengakhiri masa lalu masa kini bahkan masa depan dion dalam perjalanan hidupku. batin nana
"Tidak lebih dari 10 menit, saya tunggu di kursi samping" ucap nana dingin, dan di tanggapi dion dengan senyum bahagia
"Ki.. bentar ya, aku harus menyelesaikan hama sebentar" bisik nana, membuat kiki mengangguk dan tidak bisa menahan tawanya. Hama? hahah cocok sekali.
"Langung aja, jangan lama" ucap nana dingin saat mereka sudah duduk berhadapan di kursi dan meja samping toko, di sana ada pohon yang membuat suasana sejuk.
"Na.. aku mau minta maaf. aku tau aku salah. Aku gak ada hubungan sama perempuan itu na.. aku mencintaimu na" ucap dion
"Kasih sku kesempatan na, untuk memulai dari awal lagi sama kamu" tambah dion, saat melihat wajah nana datar dan biasa saja
"Maaf tuan, saya tidak berminat" ucap nana santai
"Kalau tidak ada lagi, tolong jangan membuat keributan di hadapan saya. Tolonggg sekali jangan pernah bersinggungan lagi dengan saja" tambah nana tak kalah datar
Hati dion rasanya sakit mendengar nada bicara nana yang sangat jauh dari kata ramah. Tapi dion harus berusaha
"Na.. aku mencintaimu, dan aku tau kamu mencintaku. 4 tahun lebih kita berpacaran na.. kamu pasti masih mencintaiku" ucap dion percaya diri.
Entah dari mana rasa percaya diri itu hadir, hingga mulut itu sangat lancar mengucapkan kata keramat seperti cinta
"HAHAHA kau lucu sekali tuan, ternyata selain pengecut anda juga tidak tau malu." ucap nana sinis
"Cinta? aku bahkan telah mengubur dan membuang jauh jauh semua rasa cinta bahkan sahabat eh mantan sahabat. Sekarang yang tersisa hanya masalalu yang buruk dan kecewa" cibir nana lagi
Dion menunduk, kepala nya penuh dengan rasa kesal kecewa sedih merasa bersalah apalagi..
"Jadi Tuan dion, saya Anastasya Perdana, dengan sejujur jujurnya sudah melupakan semua tentang anda, dan mengikhlaskan semua penghianatan anda. Saya tidak lagi mencintai anda. Saat ini bukan kamu lagi yang membuangku. Aku tidak butuh orang yang sangat pengecut bahkan sebagai sesama untuk tegur sapa"
"Jadi.. tolong tuan dion yang terhormat, kita adalah orang asing. Kisah kita usai dan saya tidak ingin memiliki kisah apapun dengan anda" ucap nana tegas dan datar.
Nana berdiri dan berbalik hendak menuju kiki yang dia tinggalkan tadi. Rasanya nana sangat lega.. nana sudah ikhlas akan semua rasa sakit itu dan mengambil pelajaran berharga.
Nana ingin memulai hidup yang baru, tanpa bayang bayang masa lalu. Dia tersenyum bangga akan keberaniannya melawan ke pedean dion tadi.
Langkahnya terhenti saat mendapati kak dicky tak jauh dari mereka, kak dicky tersenyum.
"Kak dicky" lirih nana pelan
"Apa kak dicky mendengar kami" batin nana
Nana, tidak tau kenapa kak dicky ada di tokonya saat ini. Kenapa waktunya harus tidak tepat sekali.
"Ayo.. kiki udah menunggu lama." ucap dicky
"Kakak tadi diajak kiki katanya mau makan siang" menjawab rasa penasaran diwajah nana. Nana hanya ber oh ria saja.
"Udah di basmih hamanya" ucap kiki membuka suara sembari ikut berjalan keluar menuju mobil,
Nana menajamkan matanya ke arah kiki, melihat hal itu kak dicky hanya tersenyum tipis.
Tak jauh dari mereka bertiga yang tampak akrab bercengkarama, dion berdiri melihat bagaimana perubahan wajah dan sikap nana saat bersamanya dan saat bersama kiki dan kak dicky.
"Aku kalah.." ucap dion pelan
Langkahnya terasa berat. Dia sudah tidak dianggap oleh nana..
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments