Kehidupan Kuliah

Kehidupan kuliah

Semenjak mengubah status menjadi anak kuliahan, dan tempat kuliah yang berbeda beda, dion nana dan kiki sangat jarang bertemu.

Nana yang kuliah di Yogyakarta, Dion kuliah di Jakarta sedangkan Kiki juga di Jakarta tapi beda Universitas dengan dion.

Mereka masih sangat sering komunikasi, bahkan kiki juga menyempatkan waktu mengunjungi nana ke jogja sekalian mau kulineran dan jalan jalan ke beberapa objek wisata yang ada disana.

Nana pulang ke Jakarta hanya pada saat saat libur saja, selebihnya dia memfokuskan dirinya di Jogja dengan kegiatan kuliah, ikut organisasi di dalam dan luar kampus. Sebagai mahasiswi penerima beasiswa nana memiliki tanggung jawab besar menyelesaikan studi dengan cepat dan nilai yang memuaskan.

Sedangkan dion, menjalani kesehariannya sebagaimana mahasiswa pada umumnya, dia tidak terlalu aktif tapi juga tidak terlalu pasif. Ya biasa saja.

Dion juga pernah menyempatkan waktu mengunjungi nana di Yogyakarta.

Seperti itulah mereka menjalin komunikasi dengan tetap memperjuangkan perkuliahan masing masing.

"Hei.. apakah kamu akan membeli rumah di jogja?" ucap kiki di panggilan telfon saat mengobrol dengan nana.

Kiki sangat merindukan nana tapi nana jarang sekali pulang ke jakarta.

"Astaga ki, baru minggu lalu kamu kesini sama dion saat ulang tahunku.. kalau kalau kamu lupa" balas nana saat tau temannya itu menunjukkan kekesalannya karna dia jarang ke Jakarta.

"Iyaa tapi na.. kamu tau kak dicky mau pulang ke rumah minggu ini" ucap kiki penuh semangat,

"apa kamu tidak ingin menemui kakak?" tambahnya lagi

Mendengar nama dicky, nana seperti tersentil.. tapi cepat cepat dia menyadarkan pikirannya bahwa ada dion yang sudah engikatnya menjadi kekasihnya.

"Aku titip salam aja ya ki, aku emang banyak event di semester ini" ujar nana pelan, dan dibalas deheman oleh kiki..

Bohong kalau dia tidak merindukan kak dicky.

apakah kak dicky sudah punya kekasih saat ini?

Sudah jarang sekali mereka bertegur sapa, apalagi setelah nana berpacaran dengan dion, kak dicky tidak se ramah dulu lagi. Kak dicky seakan menjaga jarak. Tidak ada lagi chat wa atau vc, yang ada hanya like di postingan instagram saja.

Nana yang diperlakukan demikian tidak tau harus bagaimana, dia menjalani hari hari nya dengan berbagai kesibukan. Lagipula dion sekarang memperlakukan nana bak ratu.

Apalagi perlakuan dion yang sangat lembut, pelan pelan mampu meluluhkan pertahanan nana.

Dion yang sangat suka memberikan kejutan manis membuat nana merasa spesial dan tentu saja berbunga bunga.

"Sayang aku akan menjemputmu nanti ke kampus" itu isi chat wa dion..

"Lah.. kamu kapan sampai yon?" balas nana pasalnya ini hari jumat, besok memang tidak ada kuliah.. tapi Dion tiba tiba sudah di Jogja, apakah dia bisa teleportasi?

"Aku kangen.. hehe" balas dion manja.

chat itu hanya di read oleh nana, ada ada saja pikirnya. Tapi sedetik kemudian dia balas dengan stiker sebagai penutup.

Dan disinilah mereka, sepasang sejoli di alun alun keraton Jogja, duduk diatas rumput yang di kelilingi banyak penjual dan pejalan kaki.

ahh jogja memang sangat romantis malam malam begini.

Mereka mengobrol sambil menyecap minuman dingin dan gorengan yang tersedia dari angkringan pinggir jalan itu. Sebelum pulang ke Jakarta, dion ingin jalan jalan ke pantai di Jogja, dan berfoto di tempat tempat wisata lainnya dengan nana.

Dion akan pulang ke jakarta minggu pagi, karena senin dia ada kuliah siang hari. Dia ke jogja 2 hari.. itu cukup menuntaskan rindunya dengan kekasih hati.

Sebelum pulang, dion menolak saat nana menawarkan mengantarkannya ke bandara, tentu dia tidak akan membiarkan kekasihnya bolak balik hanya mengantarnya.

sebelum berpisah, tidak lupa dion memeluk erat kekasihnya yang mungil itu..

Pelan tapi pasti, dion mendekatkan wajahnya ke arah nana.

Nana yang melihat wajah dion begitu dekat menutup matanya sampai dia merasakan ada yang menyentuh bibirnya.

dion mengecup bibir nana sekilas dan kemudian mengecup lama keningnya. Memang selama berpacaran, mereka hanya sekedar berpelukan, pegangan tangan dan cium kening.

Nana sebenarnya kaget saat dion mengecup singkat bibirnya, tapi dion adalah pacarnya bahkan nana merasa sangat senang saat dion menghargai keputusannya untuk tidak berciuman dan skinship berlebihan lainnya.

Kehidupan semasa perkuliahan mengubah pola hidup mereka dan pola pikir tentunya.

Dion yang memang sangat mencintai nana, sudah pernah membicarakan arah hubungan mereka. Dion mengutarakan maksudnya setelah mereka kuliah.

"Sayang nanti setelah kuliah aku akan segera melamarmu ke rumahmu" ucap dion serius

Nana tentu saja senang saat dion menempatkan dirinya sebagai tujuan dan prioritasnya. Nana mengangguk saat dion mengatakan itu.

Waktu terus berlalu, memberikan pelajaran berharga bagi setiap orang yang melaluinya.

Hingga di akhir masa kuliah mereka, Ijazah sudah di tangan dan sedang merintis usaha dan masa depan masing masing.

Sedangkan kak saka juga sudah bekerja di luar negeri, Kak dicky juga bekerja di bisnis kerjasama keluarganya di tempat yang sama dengan kak saka.

Kiki saat ini memulai karirnya sebagai desainer dengan proyek proyek dan event baik dari parti kecil sampai event besar..

Dion juga saat ini di perusahaan papinya, perusahaan yang tempatnya di jakarta.

Sedangkan nana setelah mengurus berkasnya dari Jogja, dia memilih pulang dan mencari pekerjaan di Jakarta.

Dion awalnya menawarkan nana di perusahaan papinya, tapi nana menolak dengan alasan dia ingin bekerja ke perusahaan sesuai kemampuan dan usahanya sendiri.

Nana sebenarnya ingin membuka usaha setelah nanti dia mengumpulkan modal usaha, ini adalah cita citanya sejak lama.

"Ayah.. ibu, nana kangeee " nana menghampiri ayah dan ibunya lalu mememuk mereka dengan mesra

"Putri ayah sudah besar, tidak terasa ya bu putri kita sudah jadi alumni?" ucap ayah

"Iya yah.. saka pasti bangga dengan predikat nana" tambah ibu menggoda nana..

"Iya dong.. siapa dulu" jawab nana menyombongkan diri sambil menunjuk dirinyaa bangga.

Mereka berbincang bincang dari hal hal sederhana hingga hal yang serius.

"Yah.. bu, Kalau dion melamar nana menurut kalian gimana?" ucap nana memulai,

"Ayah sama ibu menyerahkan semua pilihan padamu nak, kamu yang menjalani.. lagi pula ibu melihat nak dion memang baik" ibu menjawab dengan hati hati

"Ayah hanya bisa mendoakan yang terbaik" ucap ayah dengan raut wajah yang susah diartikan, ayah seakan belum rela putri kecilnya sudah se dewasa ini..