Di Pantai
Nana yang semangat 45 keluar dari kamarnya membawa tas jinjing tempat baju pantainya, juga beberapa snack yang sengaja ia siapkan buat mereka.
Di depan kak saka sudah menunggu dengan gaya coolnya, tidak lupa kiki juga sudah lengkap dengan topi pantainya..
Tapi,
Kak dicky juga ada di sini.. nana menatap kak saka minta penjelasan, bukankah kemarin kak saka hanya mengajak dia dan kiki?
Saka yang di tatap begitu menjawab sambil memasukkan tas yang sedang di tangan nana.
“Dicky juga ikut sama kita, kakak gak bisa menjaga kalian berdua sekaligus. Kakak bisa jatuh pingsan disana” canda saka dan hanya di balas senyuman oleh dicky
Sedangkan kiki dan nana hanya mencebikkan bibir, seolah olah mereka itu menyusahkan.. padahal memang iya.
Mereka berempat melaju ke pantai yang sudah di tentukan kak saka sebelumnya. Di kursi belakang seperti biasa nana dan kiki membicarakan nanti foto dan akan upload di instagram. Perjalanan yang mereka tempuh kira kira 1 setengah jam, akhirnya samapi juga. Pegal rasanya terbayar dengan pemandangan yang indah di depan mata.
Kiki dan nana berlari tidak sabaran di atas pasir, sambil menunggu kak saka dan kak dicky membawa perlengkapan mereka.
Saka memilih satu tempat pondokan tempat berteduh yang memang khusus di sedikan tepat di pinggil pantai. Saka dan dicky yang memang kelelahan memilih mendudukkan pantatnya di pondokan kecil itu.. ah udaranya segar sekali, walapun memang cuacanya panas, tapi angina yang dihempaskan laut memang menyegarkan.
“Dek.. Sini dulu, bentar lagi baru kita main ke air, ini masih panas” ucap saka sedikit berteriak karena suaranya kalah dari ombak
“Iya kak” jawab nana dan kiki sama sama.
Mereka berempat sedang duduk mengarah ke lautan lepas di hadapan mereka, tiak lupa kiki mengabadikannya dengan kamera canggihnya.
Mereka berempat seperti 2 pasang kekasih yang sedang berlibur. Gaya yang mereka gunakan memang tidak mencolok tetapi terlihat modis dan elegan.
Nana saat ini terlihat cantik dan lucu menggunakan baju motif lengan pendek, dipadukan dengan celana jenas pendek, tidak lupa dia juga memakai topi pantai yang sengaja di bawakan oleh kiki.
Kak dicky apalagi hari ini terlihat sangat tampan, memakai celana potoh dan kaos oblong polos, begitu juga dengan kak saka.. ah, semuanya lengkap hari ini.
Dicky beberapa kali menatap ke arah nana, dia menyunggingkan senyum saat melihat nana begitu bahagia berbincang dan mengecek foto yang ada di kamera kiki.
“Cantik sekali” batinnya
Karena cuaca hari itu sangat panas, dicky berinisiatif membeli es kelapa untuk mereka berempat. Sepertinya es kelapa adalah perpaduan yang epic dengan suguhan pemandangan alam sebagus ini, pikirnya.
Saka sebenarnya tau saat saka curi curi pandang kea rah adiknya, tapi melihat nana sekarang yang akan trauma akan membuka hatinya membuat saka kasihan melihat dicky.
Tapi jika dicky ingin berusaha mendekati nana, saka tentu akan mendukungnya.. toh saka juga mengenal baik dicky dan keluarganya. Seperti saat ini, saka sengaja menggoda adiknya.
“Dek, apakah menurutmu dicky tampan?” Tanya saka
“Tampan..” ucap saka dan kiki berbarengan
Hish.. saka menepuk jidatnya, 2 gadis polos di depannya memang susah di kasih kode seperti itu.
“Kakakku memang tampan kak” ujar kiki lagi kebingungan. Saka merutuki kebodohannya. Ah nanti dia akan bicara sendiri dengan nana.. dia perlu meluruskan usaha sahabatnya yang sudah sangat lama memendam perasaan kepada adiknya. Mau samapai kapan adiknya menutup diri? Bukankah masalah dihadapi, bukan di hindari.
“Kenapa? Tanya dicky melihat wajah mereka bertiga kebingungan..
“EH, gak ada dikk..” jawab saka merampas satu es kelapa dari tangan dicky.
Mereka menikmati suasana pantai dengan banyak canda tawa. Dan akhirnya yang di tunggu tunggu pun tiba ya itu sunset.
Setelah puas bermain dan mengukir ukir diatas pasir bersama kiki, nana berjalan agak ke ujung menjauh sedikit dari kakaknya dan kiki. Dia ingin menikmati suasana ini sepuasnya, seorang diri.
Saka yang melihat adiknya sendiri, menepuk pelan bahu dicky, dengan tatapan matanya menyuruh dicky menenangkan adiknya yang saat itu pasti banyak beban. Dan tentu dicky iyakan.. kesempatan…
Saka sengaja mengajak kiki dan menawarinya mengambil foto dengan sudut dan gaya yang berbeda beda. Saat kiki dan saka sibuk dengan dunianya, ada nana dan dicky sedang bertukar cerita.
“Dek.. apa kamu ingin berteriak? Kakak akan menemanimu kea rah sana supaya tidak di dengar orang banyak” tawar dicky melihat nana seperti menahan kesedihan
“Jangan menahannya, lepaskan.. seberat apapun itu lepaskan.. atau kamu akan tetap terbayang bayang”
Karena nana hanya diam, dicky menarik tangan nana dan membawanya ke arah samping dan mendekat kea rah desiran ombak yang baru hilang.
“Apa kamu malu berteriak sendiri?” goda dicky membuat wajah nana merona
“Kakak juga akan ikut berteriak, ayo..” ujarnya lembut
AAAAAAAAKKKH…
AAAAHHHKKK…
HAHAHAHAHAH mereka berdua tertawa setelah melepaskan suaranya yang tertahan oleh suara ombak di depan.
Entah karena sengaja atau bagaimana, dicky masih menggenggam erat tangan nana.. seolah enggan untuk melepaskannya. Mereka sempat saling menatap dalam diam,
“Astaga kenapa aku deg deg an di samping kak dicky” batin nana lalu menuduk karena tidak tahan lama lama memandang manik dicky
Dicky hanya tersenyum melihat wajah malu malu nana.
“Makasih kak..” ucap nana lirih tapi tulus saat pelan pelan tangan mereka terlepas
“Bukan apa apa, kakak bisa kapanpun kamu butuh bantuan” ucap dicky
“Bolehkah kakak minta sesuatu dek?” Tanya dicky hati hati, dan dibalas tautan alis oleh nana..
“Jangan menutup dirimu dari kakak juga, kakak tau kamu sedang berusaha menutup hatimu dari laki laki diluaran sana. Tapi bolehkah kakak jangan diberikan sekat?”
“Bolehkah kamu memperlakukan kakak sama seperti saka untuk sekarang?, jangan membuat jarak dengan kakak” tambah dicky
“Tapi kak..” lirih nana terpotong
“Kakak menyukaimu, kasih kakak kesempatan untuk mendekatimu dek. Tidak harus sekarang, anggap aku seperti saka sekarang. Sampai kamu siap, kakak akan menunggu” ucap saka serius.
Nana mendongakkan kepalanya mencari kebohongan dari mata dicky, tapi sepertinya dicky sangat serius kali ini.
Nana diam sebentar..
“Kasih nana waktu kak” ucap nana akhirnya, dan dibalas senyuman tulus oleh dicky.
Nana berfikir, tidak adil hanya karena penghianatan yang dilakukan dion kepadanya, orang orang yang menyayanginya harus menerima akibat juga.
Nana memutuskan untuk mulai melepaskan yang memang pantas di lepaskan, semoga yang baik akan segera menyususl..
BERSAMBUNG….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments