Dia selalu tersenyum, menyapa setiap orang yang melalui pintu itu, dia belajar mengenali cara bicara mereka, setiap persoalan yang dibahas, makanan favorit mereka, disinilah tempat yang membuat dirinya merasakan kenyamanan.
Bertahun-tahun setelahnya, tidak ada yang tau bahwa Mar masih hidup, terkecuali Andrew. Hanya seorang Andrew yang sangat tau bahwa Mar kesepian, dia tidak memiliki siapa-siapa terlebih untuk menjadi tempat bergantung. Andrew perlahan mulai menyukai Mar, meski dengan segala keterbatasannya Andrew tetap menyukai Mar.
Sementara Sam muncul ke kehidupannya, Mar tidak menyangka dirinya akan dipertemukan kembali dengannya.
Kemana takdir menuntun Mar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Kurnia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memori Maret Komentar