Petang menjelang fajar.seorang wanita terlelap dengan mimpinya,
namun apalah daya hanya karena kelaparan,dia malah keluar saat hujan deras mengguyur bumi
sambaran petir menggelegar sepanjang jalan,membuatnya menjadi mundur mencari tempat berteduh.
namun malang nasib seorang gadis bernama syalila,entah apa yang terjadi..petir malah membawanya menuju tempat yang asing.dan bertemu seorang penguasa d kerajaan langit.
penasan kelanjutannya yuk baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Kaisar awan fhelip
Saat Syalila berhasil memecah kerumunan, itu, betapa terkejutnya dia. Melihat Kakek dan Neneknya di seret oleh pengawal. dan dia dapat melihat juga lelaki berensek yang bernama Reon bersama mereka.
Seketika darah Syalila memanas saat melihat sepasang suami istri itu di perlakukan semena- mena. Tanpa sadar syalila telah berada di belakang tubuh Kaisar Fhelip.
"Hai tampan." ucap Syalila yang tiba tiba mencul de belakang kaisar Fhelip, sambil menodongkan pisau di leher Sang Kaisar.
"Siapa kau!!" bentak Kaisar Fhelip yang tak bisa melihat wajah Syalila.
Spontan Pejabat Tung dan para pengawal menoleh ke arah suara Kaisar Fhelip. betapa terkejutnya mereka, dileher Kaisar telah bertengger sebuah pisau yang mengkilat.
"Kau!!" seru Reon sambil menunjuk ke arah Syalila.
"Siapa kau! berani sekali kau kurang ajar kepada Kaisar." seru Pejabat Tung sambil menunjuk Syalila.
"Hemm." Syalila yang tersenyum di balik tubuh kaisar.
"Ayah! dia adalah gadis itu." seru Reon sambil menunjuk Syalila yang wajahnya cuma kelihatan setengah.
"Hai jelek." seru Syalila sambil melihat Reon.
Seketika mereka menatap Reon.
"Jadi, kau yang melukai keponakanku dan putra Pejabat Tung." tanya Kaisar Fhelip.
"Iya memang, kau mau apa?" ejek Syalila yang suaranya tepat d telinga Kaisar Fhelip dan itu membuat bulu kudu Kaisar Fhelip berdiri.
"Berani sekali kau, kurang ajar pada Kaisar." bentak Pejabat Tung.
"Lalu? kau mau apa?" ejek Syalila dengan santainya, yang masih ada d belakang tubuh Kaisar Fhelip.
"Akan kuhabisi kedua orang tua itu." tunjuk Kaisar Fhelip kepada kedua orang tua itu.
"Sebelum itu,kau akan mati terlebih dahulu, lehermu akan kusayat, dan akan kukuliti sampai daging lehermu mengangah." bisik Syalila yang masih di belakang tubuh Kaisar Fhelip.
"Kau!!" seru Kaisar Fhelip yang murka, sejenak Kaisar Fhelip berfikir. Bagaimana bisa gadis ini sudah ada di belakangnya, dan menodongkan pisau di lehernya.
"Apa kau mau bukti tampan?" goda Syalila sambil tersenyum.
Tanpa waktu yang lama, Kaisar Fhelip langsung menyuruh pengawalnya melepaskan dua insan yang sudah tua itu.
"Lepaskan mereka!!" seru Kaisar Fhelip kepada para pengawalnya.
"Tapi Yang Mulia!!" seru Reon.
"Mau membantah" seru Kaisar, lalu menyuruh pengawal melepaskan Kakek dan Nenek.
"Sekarang lepaskan Kaisar" seru Pejabat Tung.
Tanpa di sadari, dari arah belakang Syalila, datang komandan Negeri awan Brandon.
saat menyadari ada orang di belakanya, dari bau tubuh mereka. Dalam sekejap mata komandan Brandon berusaha menyerang Syalila.
"Hai ganteng." ucap Syalila yang sudah menghindar dari tendangan Komandan Brandon.
Deg
Deg
Deg
Suara detak jantung para lelaki saat memandang wajah Syalila, memang wajah Syalila tidak terlalu cantik. Namun,wajahnya sangat mulus tanpa ada goresan luka ataupun jerawat yang bertengger diwajahnya.
"Heyyy.. ganteng. Kalau mau menyerang bilang terlebih dahulu." seru Syalila sambil melotot dan mendumel tak karuan,namun mereka tak mendengarkan gerutuan Syalila, mereka cuma fokus pada wajah Syalila yang sangat mulus.
"Benar- benar ini adalah dunia yang aneh,mungkin dunia 4 dimensi..dunia yang sangat aneh..masak aku langsung bisa loncat sana sini seperti mongkey." guman Syalila dalam hati.
Kemudian gadis itu berfikir dengan mangut- mangut, seraya menatap letak pohon dan tanah.
"Ini benar- benar sangat aneh dan membingungkan." guman Syalila lagi sambil menatap Meraka yang diam membeku.
Syalila seperti seorang yang tidak mempunyai dosa sama sekali, bahkan Gadis itu dengan santainya melewati dan mengacuhkan orang-orang yang menatapnya penuh pujah kepadanya.
Seorang wanita yang tidak mempunyai kepekaan terhadap orang lain, seolah dia hidup sendiri tanpa ada orang lain disekitarnya.
apalagi disini langsung ke peran kaisar, dan kaisar itu pastinya sangat bijak dan berwibawa..