NovelToon NovelToon
Dua Penjaga Hati

Dua Penjaga Hati

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Moonlightaura09

Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu

Alanz dan Gerson adalah kakak beradik yang tumbuh bersama, saling menjaga dan berbagi suka duka. Namun, takdir berkata lain ketika Erni hadir dalam kehidupan mereka. Erni yang mereka tahu sebagai adik kandung ternyata menyimpan rahasia besar.

Seiring berjalannya waktu Alanz dan Gerson mulai merasakan sesuatu yang berbeda terhadap Erni. Bukan lagi kasih sayang seorang kakak kepada adik, melainkan gejolak cinta seorang pria kepada wanita. Mereka berdua mengetahui bahwa Erni bukanlah adik kandung mereka, fakta yang semakin memperumit perasaan mereka.

Gerson dengan segala pertimbangan dan kedewasaannya, memilih untuk memendam perasaannya. Ia sadar cinta kepada Erni adalah sebuah kesalahan yang tak mungkin termaafkan. Gerson berusaha keras untuk menghilangkan rasa cintanya dan menggantinya dengan kasih sayang seorang kakak. Perlahan tapi pasti, ia mulai melihat Erni sebagai adik yang harus dilindungi dan dijaga.

Namun, berbeda dengan Alanz. Ia tak mampu mengendalikan hatinya yang telah terpaut pada Erni. Segala cara telah dicoba untuk melupakan Erni, namun bayang - bayang wanita itu selalu menghantuinya. Alanz sadar, Erni adalah satu - satunya wanita yang mampu mengisi hatinya.

Alanz memilih untuk tetap menyembunyikan perasaannya. Ia takut jika ia mengungkapkan cintanya, hubungan mereka akan hancur berantakan. Alanz lebih memilih untuk menyimpan cintanya dalam diam daripada kehilangan Erni selamanya.

Setiap hari, Alanz berjuang melawan perasaannya sendiri. Ia berusaha untuk bersikap biasa di depan Erni, seolah tak ada cinta yang terpendam di hatinya. Namun, di balik senyumnya, tersimpan luka yang mendalam. Alanz mencintai Erni, namun ia tak bisa memilikinya.

"( dalam hati ) Aku ingin Erni menjadi pasangan hidupku. Tapi aku tidak berani mengungkapkannya. Aku takut dia akan menjauhiku, membenciku dan menganggap ku gila. Luna hanyalah pelapisan ku saja. Cinta sesungguhnya adalah untuk Erni seorang. Aku harus bagaimana? Apakah aku harus terus memendam perasaanku dan hidup dalam kebohongan? Atau aku harus mengungkapkan semuanya dan mengambil risiko kehilangan Erni?"

Alanz memilih untuk memendam perasaannya dalam - dalam. Ia berusaha menyibukkan diri dengan pekerjaan dan kegiatan lainnya. Ia bahkan menjalin hubungan dengan Luna, seorang wanita cantik dan baik hati. Namun, Luna hanyalah pelarian semata. Hati Alanz tetap terpaut pada Erni.

Alanz tahu bahwa Erni bukan adik kandungnya. Ia dan Gerson mengetahui rahasia besar tentang asal - usul Erni. Erni adalah anak sahabat mendiang ibu mereka yang sengaja menghilang setelah melahirkan demi memberikan kebahagiaan pada keluarga Jeon.

Pengetahuan ini seharusnya membuat Alanz lebih leluasa untuk mengejar cintanya pada Erni. Namun, ia tetap ragu. Ia takut Erni akan merasa jijik dan tidak nyaman jika mengetahui perasaannya. Ia tidak ingin merusak kebahagiaan Erni hanya karena cintanya yang egois.

Alanz terjebak dalam dilema yang menyakitkan. Di satu sisi, ia ingin mengungkapkan cintanya pada Erni dan berharap cintanya terbalas. Di sisi lain, ia takut kehilangan Erni dan merusak hubungan keluarga yang sudah ia jaga selama ini.

Alanz tidak tahu jawaban yang tepat. Ia hanya bisa berharap, suatu saat nanti ia akan menemukan jalan keluar dari dilema ini. Jalan keluar yang tidak akan menyakiti siapa pun, terutama Erni wanita yang sangat ia cintai.

Dalam labirin hatinya yang rumit, Alanz semakin terbebani oleh kenyataan pahit. Bukan hanya dirinya yang menyimpan rasa terlarang terhadap Erni, tetapi juga Gerson adik laki - lakinya. Alanz mengetahui bahwa Gerson juga mencintai Erni, namun adiknya itu memilih jalan yang lebih mulia memendam perasaannya demi keutuhan keluarga.

Alanz merasa bersalah. Ia merasa egois karena masih berani memimpikan Erni, sementara Gerson dengan tulus mengorbankan perasaannya. Ia tahu, Gerson sangat menyayangi Erni sebagai seorang adik. Ia tidak ingin merusak hubungan mereka hanya karena cinta yang tidak mungkin terwujud.

"( bisik suaranya bergetar menahan emosi ) Gerson juga mencintai Erni. Tapi dia lebih memilih untuk mengubur cintanya dalam - dalam. Gerson lebih kuat dariku. Dia bisa mengendalikan perasaannya. Sementara aku, aku terus berjuang melawan gejolak hati yang semakin membara."

Alanz mengagumi keteguhan hati Gerson. Ia tahu, tidak mudah untuk memendam perasaan cinta yang begitu dalam. Namun, Gerson berhasil melakukannya demi kebahagiaan Erni dan keluarga mereka.

"( air mata mulai mengenang di pelupuk mata ) Aku harus belajar dari Gerson. Aku harus bisa mengendalikan perasaanku. Aku tidak boleh egois dan menyakiti Erni. Aku ingin seperti Gerson. Aku ingin bisa merelakan Erni. Aku ingin bisa melihatnya bahagia dengan orang lain."

Namun, semudah itukah? Mampukah Alanz mengubur cintanya pada Erni seperti yang dilakukan Gerson? Pertanyaan itu terus menghantuinya, membuatnya semakin bimbang dan tidak berdaya. Namun, setiap kali ia membayangkan Erni bersama pria lain, hatinya terasa seperti ditusuk ribuan jarum. Rasa cemburu dan sakit hati menghantuinya, membuatnya semakin sulit untuk melepaskan Erni.

Alanz menyadari, perjalanannya masih panjang. Ia harus berjuang lebih keras untuk mengendalikan perasaannya. Ia harus belajar dari Gerson, adiknya yang telah memberikan contoh pengorbanan yang tulus. Alanz tahu, ia tidak bisa menjanjikan apa pun pada dirinya sendiri. Ia hanya bisa berharap, suatu saat nanti, ia akan menemukan kedamaian dalam hatinya. Kedamaian yang akan membantunya merelakan Erni dan menerima kenyataan bahwa cintanya tidak mungkin terwujud.

POV Alanz

Apa aku salah mencintai adikku sendiri? Meskipun dia bukan adik kandungku, tapi aku ingin memilikinya sebagai pasanganku. Aku mencintainya, menyayanginya lebih dari nyawaku sendiri. Aku ingin melindunginya, menjaganya, dan membahagiakannya selamanya. Apa aku harus mengungkapkan perasaanku padanya? Apa aku hanya boleh mencintainya dalam khayalan saja? Jika aku mengungkapkan perasaanku padanya, apa dia akan menerimaku? Atau justru membenciku dan menjauhiku? Tapi, jika aku terus memendam perasaanku ini, apa aku bisa bahagia? Apa aku bisa melihatnya bersama pria lain tanpa merasa sakit hati? Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus bicara dengannya. Aku harus mengungkapkan perasaanku padanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!