NovelToon NovelToon
Lari Dari Jerat Presdir

Lari Dari Jerat Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Single Mom / Percintaan Konglomerat / Cinta Terlarang
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Katherine mencintai Ethan. Melakukan semuanya dengan nama cinta. Sementara Ethan hanya menjeratnya dalam hubungan tanpa nama.

Saat Katherine berusaha lari tali di lehernya semakin mengencang dan mengerat. Ketidak relaan Ethan semakin menjeratnya semakin dalam.

"Kamu hanya milikku, Kath!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalah

Kath menatap Ethan yang menikmati makanannya. Pria itu nampak tersenyum saat makanan masuk ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan bahagia seolah makanannya sangat enak.

"Apa sangat enak?" tanya Kath dengan meletakkan sendoknya untuk mengakhiri makannya.

"Hm, tidak buruk." gumamnya.

Kath mendengus. "Apa sangat rugi memuji seseorang?"

"Aku memujimu saat sedang bercinta."

"Apa di otakmu hanya ada itu?"

"Hanya saat bersamamu." Ethan berucap acuh dan tak memperhatikan Kath yang sedikit tertegun.

"Dengan kata lain. Saat aku tidak ada kamu tidak bisa melakukannya?"

Ethan menghentikan kunyahannya, lalu menatap Kath dengan mengernyit.

Kath terkekeh. "Aku harap itu benar. Saat nanti aku tidak ada kau benar-benar tidak bisa bercinta lagi."

Ethan mendatarkan biasnya, lalu meletakkan sendoknya. "Jadi sebelum itu terjadi, aku akan melakukannya sampai puas." Ethan melangkah mendekat lalu mengungkung tubuh Kath yang berada di kursi makan.

Kath tersenyum lalu mengalungkan tangannya di leher Ethan. "Baiklah untuk hari ini aku akan menurutimu."

Kath terkekeh saat merasakan tubuhnya melayang sebab Ethan membawanya ke arah kamar dengan cara menggendongnya.

....

Ponsel Kath berdering. Saat melihat siapa itu Kath hanya bisa menghela nafasnya dengan panjang.

"Kapan kau akan menepati janjimu?" Terdengar suara dingin dan angkuh di seberang sana membuat Kath mendatarkan wajahnya.

"Secepatnya, Nyonya. Pastikan saja anda menyiapkan uangnya." Setelah itu Kath mematikan teleponnya.

Kath menoleh pada pakaiannya yang sudah dia masukan ke dalam koper, lalu tiket pesawat dan beberapa dokumen kepergian.

Kath menatap pada ranjang besar di kamarnya. Tempat yang dua tahun ini dia tinggali dimana dia selalu merasa nyaman apalagi jika di pelukan Ethan.

Kath menyentuh permukaan ranjang. Bayangan semalam terlintas. Ada senyum yang tersirat meski matanya menggenang.

Kath menghela nafasnya lalu mengusap air matanya agar tak sampai jatuh.

Setelah memastikan semuanya rapi Kath menutup kopernya lalu meletakannya di ujung ruangan.

Sekarang tinggal bagaimana dia menyelesaikan semuanya, lalu pergi.

Kath meraih tas kerjanya. Lalu keluar dari apartemen.

Saat memasuki gedung Kath melihat beberapa karyawan melihat ke arahnya, ada juga yang saling berbisik.

Kath mengerutkan keningnya. Namun dia mencoba acuh dan terus melangkah menaiki lift untuk segera ke ruangannya.

Baru saja keluar dari lift Kath berpapasan dengan Serena.

Wanita itu tersenyum. Namun lebih kepada senyum sinis.

Mata Kath beralih ke semua karyawan yang sudah ada di sana menatapnya juga dengan tatapan asing. Jika biasanya mereka tersenyum dan bertanya ramah, kini mereka hanya saling berbisik seolah membicarakannya.

Kath menyingkirkan prasangkanya lalu pergi menuju ruangannya. Namun baru saja akan masuk dia melihat Davin melangkah ke arahnya.

"Kath ..." Davin nampak ragu, namun dia segera melanjutkan. "Tuan menunggumu." Kath melihat ke pintu ruangan Ethan, lalu mengangguk.

Kath mengikuti langkah Davin untuk masuk. Saat melihat Ethan dia bisa merasakan hawa dingin dari pria itu. Tatapannya yang menusuk. Dan juga nampak marah membuat Kath sedikit bergidik.

Kath menoleh pada Davin namun pria itu hanya menggeleng pelan dengan tatapan kasihan seolah sebentar lagi dia akan menghadapi masalah besar.

"Anda memanggilku Tuan?" Bukan jawaban yang Kath dapatkan justru sebuah berkas yang terlempar padanya dengan kasar.

Kath menunduk dan mengambil berkas tersebut, saat matanya membaca satu persatu lembar di dalamnya matanya tak bisa tak tertegun.

"Berapa mereka membayarmu?" tanya Ethan dengan dingin.

"Maksudmu aku yang melakukannya?"

"Lalu?"

Kath menggeleng. "Kami memeriksanya email itu terkirim dari surelmu, Kath," ucapan Davin membuat Kath kembali melihat berkas tersebut. Dan ya, yang tertera memang alamat surelnya.

"Bukan aku, Tuan—" ucapan Kath terhenti saat ponselnya bergetar tanda pesan masuk.

Kath membelalak saat melihat pesan apa itu. Sejumlah uang masuk ke rekeningnya.

Melihat Kath terdiam dengan menatap ponselnya Ethan segera memerintahkan Davin untuk membawa ponsel Kath.

"Kath?" Davin mengulurkan tangannya meminta ponsel Kath.

Kath menelan ludahnya kasar lalu menyerahkan ponselnya.

Tanpa menunggu lama ponsel Kath sudah berpindah ke tangan Ethan.

Mata Ethan menggelap. "Hanya demi uang tak seberapa ini kau menjual rahasia perusahaanku?" Ethan berucap dingin saat telah melihat nominal yang masuk ke rekening Kath lengkap dengan sebuah chat yang masuk.

Uangnya sudah aku kirim. Kerja bagus!

"Aku sungguh tidak melakukannya, Tuan—"

"Apa yang aku berikan padamu selama ini tidak cukup?!" Ethan menggebrak meja mambuat Kath berjengit.

Kath menggeleng air mata menggenang dia tak pernah melihat Ethan begitu marah. Tapi pantas saja sebab kerugian Ethan mencapai triliunan karena rahasia yang bocor ini.

"Ethan—" Kath mendekat namun saat ini suara Ethan menghentikannya.

"Tapi, ya. Harusnya aku tak berharap lebih darimu." Mata Ethan begitu dingin hingga Kath rasanya tak bisa menembusnya. "Jalang tetap saja jalang! Uang adalah segalanya bagimu bukan?!"

Setetes air mata jatuh. Kath bahkan menelan dengan sulit. Senyum miris muncul di bibirnya.

"Maafkan aku." Hanya itu yang dia ucapkan. Lagi pula untuk apa dia mengelak. Bukankah niat awalnya adalah untuk membuat Ethan memecatnya. Dan sekarang, entah lewat tangan siapa niatnya terlaksana.

"Pergi, kemasi barangmu!" Ethan berucap tanpa menoleh.

Kath tak berkata apapun. Dia hanya berbalik lalu pergi.

Dengan masih menangis Kath mengemasi barang- barang di ruangannya. Beberapa berkas penting dia rapikan lalu meletakannya di meja. Sisanya Kath memasukkannya ke dalam kotak.

Baru saja akan pergi pintu ruangannya terbuka menampilkan Serena yang tersenyum. "Kau benar Kath, aku tetap pemenangnya." Kath tertegun.

"Bagaimana pun jalang sepertimu tidak akan bisa bersaing denganku."

"Ini ulahmu?" Serena hanya mengedikkan bahunya acuh lalu pergi.

Kath meremas kotak di tangannya. Lalu mengusap air matanya.

Saat keluar dari ruangannya Kath melihat orang-orang menatapnya, namun dia tak menghiraukan dan terus melangkah ke arah lift.

Kath menekan tombol lalu masuk saat pintu benar-benar terbuka. Baru saja pintu akan tertutup Davin masuk dan berdiri di sebelahnya.

Pintu tertutup membuat Davin menoleh padanya.

"Aku tak tahu kenapa kau melakukan itu, Kath."

Kath terdiam. "Kau tak tahu selama ini Tuan memperlakukanmu dengan baik? Lalu ini balasanmu?"

Kath menunduk. "Tuan bahkan tak ragu membatalkan kerjasama dengan Tuan Martin hanya karena pria itu mengganggumu."

Kath mendongak dengan tertegun. "Apa?"

"Tapi, sudahlah. Kau juga sudah tidak bekerja lagi." Kath menelan ludahnya kasar.

"Apa maksudmu, Dav?"

Davin memalingkan wajahnya. "Percaya atau tidak Tuan selalu melindungimu dengan caranya."

Kath masih tertegun saat Davin keluar di lantai berikutnya.

Pintu tertutup, dan Kath menjatuhkan tubuhnya lemas. Tangisnya pecah. Benarkah Ethan melakukannya untuknya? Lalu untuk apa? Untuk membuatnya merasa bersalah?

Kath menahan agar lift tak terbuka dalam beberapa saat demi mengeluarkan tangisnya. Tubuhnya terlalu lemas untuk bangun hingga dia membutuhkan waktu untuk kembali tegar.

....

Pada kemana sih😞

1
Dewi Lestari
Kya ny eps nya gk lama ya kk
Dewi Lestari
di sini keterlaluan banget kk
Dewi Lestari
ya ampun Ethan gila emang
Dewi Lestari
makin seru kk
Dewi Lestari
sepi sekali kk padahal bagus alur ny
Dewi Lestari
egois gk sihh si Ethan
Dewi Lestari
lanjut kk banyak novel yg cerita nya ngambang gk sampai happy ending
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ayesha Almira
ternyata etan selalu dtng..g bnr2 melepaskn..
ollyooliver🍌🥒🍆
ethang ngomong aja kagak berperasaan tapi tau"nya nyuri start tiap malam🙂
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
ollyooliver🍌🥒🍆
plinplan
Inara Khimar
ayo Ethan kejar Kath
ollyooliver🍌🥒🍆
lanjuttt
ollyooliver🍌🥒🍆
muka dua😒
ollyooliver🍌🥒🍆
karna uang?..wanita bodoh aja yg mau tingga dengan makluk egois kayak lu..hidup dlm ketidakpastian lagi😒
ollyooliver🍌🥒🍆
kau?
ndk sopan
LB
jadi kematian Theresa ada kaitannya dengan Serena? pantesan mati mendadak.
Ita Putri
syukaaaa
Ita Putri
jangan" Andreas lagi......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!