NovelToon NovelToon
Hamil Anak CEO

Hamil Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / CEO / Hamil di luar nikah / Duda / Romansa
Popularitas:56.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hanela cantik

Dara yang baru saja berumur 25 tahun mendapati dirinya tengah hamil. Hidup sebatang kara di kota orang bukanlah hal yang mudah. Saat itu Dara yang berniat untuk membantu teman kerjanya mengantarkan pesanan malah terjebak bersama pria mabuk yang tidak dia ketahui asal usulnya.

"ya Tuhan, apa yang telah kau lakukan Dara."

setelah malam itu Dara memutuskan untuk pergi sebelum pria yang bersamanya itu terbangun, dia bergegas pergi dari sana sebelum masalahnya semakin memburuk.
Tapi hari-hari tidak pernah berjalan seperti biasanya setelah malam itu, apalagi saat mengetahui jika dia tengah mengandung. apakah dia harus meminta pertanggungjawaban pada lelaki itu atau membesarkan anak itu sendirinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanela cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Dara menggeliat pelan, matanya masih terasa berat. Ia menarik napas panjang, lalu membuka mata perlahan. Tapi saat mendengar suara dari dapur kecil di ruangan sebelah, tubuhnya langsung menegang.

Terdengar suara panci beradu dengan spatula, aroma nasi goreng yang khas menguar di udara.

Dara segera bangun dan duduk di pinggir kasur, rambutnya berantakan, napasnya masih setengah tertahan. Jangan-jangan… pikirnya cepat.

Dengan langkah hati-hati, ia keluar dari kamar. Begitu melihat ke arah dapur mungilnya, matanya langsung membesar.

Arkan berdiri di sana mengenakan kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku,

“Arkan…?” suara Dara keluar lirih, nyaris seperti bisikan.

Pria itu menoleh cepat, seolah kaget karena Dara sudah bangun. “Kamu udah bangun?” tanyanya tenang, suaranya dalam tapi lembut.

Dara menatapnya bingung. “Kamu kenapa bisa ada di sini?”

" ohh itu, semalam aku datang kemari. Tapi kamu sudah tidur. jadi saya ngga tega bangunin kamu dan kontrakan mu juga tidak di kunci jadi ya saya masuk aja " jelasnya.

“Lain kali sebelum tidur, tolong cek dulu semuanya pintu, jendela. Jangan sampai kebiasaan kayak gitu, bahaya.” Nada suaranya terdengar tegas tapi tak bernada marah.

Sedangkan Dara yang mendengar itu masih terheran-heran dengan kedatangan pria itu yang tiba-tiba.

“ lalu Kamu ngapain masih di sini?”

Arkan menaruh spatula dan mematikan kompor. “Masak sarapan. Aku pikir kamu belum makan sejak semalam.”

Ia membawa piring itu ke meja makan kecil yang hanya muat dua orang. Lalu menatap Dara, memberi isyarat untuk duduk. “Makan dulu. Kamu harus isi tenaga. Maaf cuma ini yang bisa saya masak"

Dara terdiam, menatap piring nasi goreng di depannya. Aromanya begitu menggoda, membuat perutnya yang keroncong ingin segera di isi.

Marah tentu saja. Tapi perutnya sudah. Minta di isi apalagi aroma nasi goreng itu sangat menggugah selera.

"pelan-pelan" ucap Arkan duduk di depan dara dan meletakkan segelas susu untuk ibu hamil di atas meja.

" Anda tidak makan" tanya dara

Arkan menggeleng pelan " Makanlah saya belum lapar"

Tak butuh waktu lama Dara segera menghabiskan sarapannya itu.

"Nih" arakan mendorong gelas susu itu. " kata dokter kamu butuh tambahan nutrisi untuk kesehatan kalian"

Dara terdiam sesaat tapi tetap meminumnya. Usai meneguknya sampai habis. Dara langsung menatap ke arah Arkan yang masih setia duduk di depannya.

"Bisa kita bicara sebentar. Ada hal yang ingin saya sampaikan"

Arkan melihat sejenak ke arah jam tangannya " bisa, tapi saya tidak punya banyak waktu. Apa yang ingin kamu bicarakan"

Dara sejenak ragu untuk mengatakannya " emmm...itu saya rasa anda tidak perlu untuk bertanggung jawab terhadap bayi ini. lebih baik menggugurkannya saja. Dan saya juga tidak ingin anda merasa terbebani karena ini. "

Dara tidak mau mengambil jalan yang salah dengan meminta lelaki di depan nya ini untuk bertanggung jawab. Apalagi saat mengetahui jika dia telah menikah dan telah memiliki anak.

Suasana langsung hening. Detik berikutnya, rahang Arkan mengeras. Tatapannya yang semula tenang berubah tajam, nyaris menahan amarah yang memuncak.

“Kamu bilang apa?” suaranya rendah.

Dara menatapnya takut-takut. “Aku cuma—”

“Tutup mulutmu, Dara.” Suaranya kini lebih dingin. “Jangan pernah ngomong hal kayak gitu lagi.”

Dara tersentak. “Tapi aku cuma nggak mau kamu—”

“Kamu pikir aku datang ke sini cuma buat basa-basi? Aku tahu aku salah. Tapi aku nggak akan lari dari tanggung jawab.” Arkan menatapnya lurus, pandangannya tajam tapi penuh tekad. “Selama aku masih hidup, nggak akan ada yang nyakitin kamu atau anak itu. Termasuk kamu sendiri.”

Dara membeku di tempatnya, matanya mulai basah.

Arkan mengembuskan napas panjang, mencoba meredam nada suaranya. “Istirahatlah. Aku akan urus semuanya nanti.”

Ia lalu berdiri, mengambil jasnya yang tadi ia taruh di sandaran kursi, dan berjalan menuju pintu.

Sebelum pergi, ia sempat berhenti sejenak dan menatap Dara sekali lagi.

“Mulai sekarang, jangan berani-berani ngomong soal menggugurkan anak itu. Aku serius dan segera mungkin aku akan menikahimu.”

"Aku tidak mau. Aku tidak mau jadi pelakor" jawab Dara dengan cepat dan menggelengkan kepalanya.

Arkan yang mendengar itu sontak menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Dara, " Kamu tidak perlu takut. saya seorang duda anak satu. Jadi kurasa kamu tidak perlu mencemaskan hal itu. Sebenarnya Saya juga tidak ada niat untuk menikah lagi. Tapi mendengar kamu mengandung benihku, saya jadi berubah pikiran."

Dara tidak bisa berkata-kata lagi. Bagaimana ini dia akan menikahi seorang duda. Jika arkan seorang duda lantah dimanakah istrinya, apakah mereka bercerai atau istrinya sudah meninggal.

Tapi untunglah tubuhnya rasanya mendingan dan sedikit membaik setelah makan dan minum daripada semalam.

Dia lalu mengangkat piring dan gelas kotor itu ke dapur untuk mencucinya. Gerakannya terhenti melihat ada beberapa stok makanan disana tidak ada mie instan semuanya terlihat sehat dan juga susu untuk ibu hamil.

"Apa dia yang membeli ini semua"

1
Lisa
Syukurlah kondisi Dara & bayinya baik²..byk istirahat y Dara..sehat selalu y debaynya juga
Rahmat
pk damar harus tegas sama ratna biar jera dan nadine harus di hukum
Lisa
Moga Nadine segera ditemukan utk mempertanggungjawabkan perbuatannya..
Dinar Almeera
Terimakasih banyak Author telah menciptakan sosok suami yang tegas dan berpihak pada istrinya, meskipun berawal dari sebuah kesalahan tapi mau berubah menjadi lebih baik cerita yang sangat berbeda 😍😍😍
Lisa
Si Nadine berulah lg..liat tuh pembalasan Arkan
anita
dara jgn sok2an jual mhal doong udah bgus arkan tnggung jwab
anita
kurang aapa lg arkan ganteng pinter masak prhatian kaya
anita
jgn trllu bnyk drama dara
anita
knp gk di rumah neneknya aja rafa...drpd sndirian di apartemen
anita
bhsanya jgn SAYA..SAYA..dong thor..krg pas kyaknya
anita
jgn aneh2 dara...jgn berpikiran mcam2 hiduplah dg sehat
anita
thor knp arkan harus duda ya...lajang kek...kan asyik
anita
kelamaan arkan
Lisa
Bahagia selalu y utk keluarga kecilnya Arkan..moga bu Ratna berubah sikapnya terhadap Dara..
Lisa
Sehat terus y Dara sampe HPL nya
anita
nikahi arkaan
anita
tuuu kaan arkan tanggung jwb dooong
anita
rafa mnta tante itu jadi mamamu
anita
tanggung jawab dooong jgn main asal celup aja
anita
duda critanya...cowok kita kali ini..lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!