NovelToon NovelToon
ME OR HER, MR?

ME OR HER, MR?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Pelakor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Blueberry Solenne

Serafim Dan Zephyr menikah karena di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dari awal Serafim tahu Calon suaminya sudah mempunyai pacar, dan di balik senyum mereka, tersembunyi rahasia yang bisa mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blueberry Solenne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 - Ide Berlian Serafim

(Serafim) 

Napasnya terasa di kulit leherku. Jantungku seolah akan meloncat keluar. Aku juga tak sanggup menjawabnya. 

Ketika Zephyr mencium telingaku, tubuhku merinding. 

Ia tersenyum, kemudian mencium leherku. Refleks, aku langsung mendorongnya. 

“Berhenti, Phyr. Tolong… jangan begini. Kau tidak boleh menyentuhku lagi. Kita akan segera bercerai. Kita tidak saling mencintai. Aku tidak mau menghancurkan masa depanku.”

Badanku gemetar, darahku terasa panas mengalir di sekujur tubuhku, aku pun berlari ke kamar. 

(Zephyr) 

Aku mengacak rambutku. 

“Aahh apa yang sudah kau lakukan padanya, Phyr!

Aku memegang dadaku yang berdetak cepat, kemudian langsung membasuh wajahku, agar sadar kembali. 

Aku  langsung membuat makan malam untuk kami berdua, kebetulan Bibi Naureen, Art kami sedang pulang kampung. 

Saat aku memotong sayuran, tanpa kusadari senyumanku terus muncul, aku teringat saat ciuman kami di pinggir hutan, dan saat ia berlari masuk kamar karena malu dan kejadian barusan, lalu terdiam dan menggeleng kan kepalaku. 

Tidak…  aku sudah punya Zea, aku tidak boleh menyakiti mereka, terutama Serafim, gadis itu, hah… 

Setelah makanan siap aku langsung mengetuk kamarnya. 

“Fim… makanannya sudah siap.”

“Fi… 

Pintu kamar pun terbuka. Ia menjawab sambil menunduk. 

“Iya…” 

Aku tersenyum, namun saat menatap bibirnya yang merah, aku berusaha tenang dan mengendalikan diriku. 

“Kau boleh makan di meja makan, aku akan makan di Balkon, jika kau malu.”

“Siapa bilang aku malu,” ucapnya sambil berusaha mengangkat kepalanya, ia keluar kamar dan berjalan ke meja makan. 

Dan untuk pertama kalinya setelah hampir lima tahun kami makan di meja yang sama. Kami duduk bersebrangan. Lalu dia menyantap masakanku. Dan aku menunggu responnya. 

“Emmm, enak banget, rasa lembut, namanya apa?”

Aku senang dia menyukai masakanku. 

“Split pie soup, dulu aku sering makan ini di kanada.”

“Ohh, oke…  Apa Zea sering makan masakanmu!” tanyanya tiba-tiba. 

Aku meletakkan sendok di mangkuk. 

“Fim, kenapa setiap kita mengobrol, kau selalu membahasnya?”

Ia menatapku sambil melumat sisa makanan di bibirnya. 

“Emmm, tidak apa-apa, memangnya kenapa, apa kau keberatan? aku juga tidak berkata kasar soal dia kan.”

Aku hanya tersenyum sambil geleng-geleng.

Setelah meneguk jus jeruknya hingga habis. Ia menungguku hingga selesai makan dan menarik piring kotor ku untuk di cuci, aku berusaha melarangnya tapi dia memaksa. 

“Kau sudah membuat makan malam untuk kita, jadi biarkan aku yang mencucinya, aku harus tahu diri kan, aku tidak mau punya hutang budi padamu.”

Aku pun mengalah dan membiarkan dia mencuci piring. Sementara berdiri di dekat  tiang sambil memerhatikannya. 

Setelah selesai ia mengelap tangannya. 

“Kenapa kau menungguku.”

Lalu aku mengajaknya ngobrol di Balkon, ia pun tidak keberatan. 

Malam itu malam bersinar terang, balkon kami ada beberapa tanaman hingga terasa segar. 

Ia berdiri di dekat pagar melihat ke bintang-bintang, lalu menoleh kesamping tatapannya ke arah bunga mawar yang ia bawa dari rumah ibuku. Wajahnya mendadak murung. 

“Fim, apa kau masih mencurigaiku, aku yang membunuh, ibuku?”

Ia berbalik. Rambutnya menari karena tertiup angin malam. Lalu menyilangkan tangannya. 

“Apa kau benar-benar  bukan pelakunya?”

Aku mendengus.

“Serafim, jadi kau masih mencurigaiku?”

Aku menoleh ke arah bunga mawar itu lalu menatapnya dalam-dalam.”

“menurut hasil otopsi dan jawaban polisi, apa yang kau tahu Fim?”

Ia menggigit bibirnya. 

“Bukan kau!” 

Tapi aku tahu ada keraguan dari raut wajahnya.

 

Aku tertawa getir, lalu suasana menjadi hening. Supaya  tetap ada bahan obrolan, aku langsung mengganti topik. 

“Fim, kau bilang tidak mau punya hutang budi?”

Ia mengerutkan dahinya. Sambil melihat ke arahku. Aku bangkit dari kursi dan berjalan ke dekatnya. 

“jadi alasanmu membalas ciumanku tadi sore, karena tidak mau punya hutang budi padaku,” ucapku sambil menyeringai. 

Mendadak mukanya cemberut alisnya hampir menyatu. Ia bicara dengan keras. 

“Apa hubungannya? bukan seperti itu, kau… kau yang mulai, ah sudahlah jangan dekat-dekat denganku, itu kesalahan terbesarku, jangan mengungkitnya, anggap saja itu hanya kecelakaan.”

Lalu ia pamit tidur sambil menggerutu. Aku hanya menertawakannya. 

(Serafim). 

“Kenapa Zephyr terus membahasnya, aku tidak suka dia membicarakan hal itu, aku malu.”

“Ya Tuhan. Baiklah mulai besok aku harus jaga jarak lagi dengannya, aku tidak boleh sering berduaan dengannya. 

Aku menatap langit-langit kamar, jantungku masih berdebar. Aku harus menjauh. Aku tak boleh terus seperti ini. Aku butuh udara. Aku ingin ada seseorang yang bisa membuatku tetap waras. 

Aku langsung menelpon Sahabatku. 

“Liam, besok kau bisa jemput aku kan?”

Liam tertawa. 

“Kenapa kau bertengkar lagi dengan suamimu?”

“Tidak hanya saja aku ingin membangun tembok lebih tinggi dari sebelumnya?”

“Apa maksud kamu Fim, apa kau berubah pikiran dan kalian melakukan hal itu? X ucapnya ragu.”

“Ah tidak bukan seperti itu.”

Lalu ia pun bersedia menjemputku, pada akhirnya. 

Keesokan harinya aku bagun lebih pagi agar tidak bertemu dengannya dan langsung turun menunggu Liam. 

(Zephyr) 

Saat aku bangun Serafim sudah berangkat duluan. Waktu di telpon, panggilan itu ditolak. Aku hanya tertawa dan aku tahu jelas dia pasti sangat malu dengan kejadian kemarin. 

(Serafim) 

Liam mengajakku pergi jalan-jalan untuk naik gunung, tapi aku tidak pernah hiking. Ia memastikan, perjalanan kami akan seru dan berjanji akan menjagaku. 

“Kalau kau kelelahan, aku akan menggendongmu. Kau tahu kalau badanku kekar, menggendong mu itu hal kecil buatku, Fim.”

Setelah ku pikir-pikir aku pun bersedia.

“Baiklah, aku akan pergi. Tapi aku harus menipunya, agar dia tidak menyusulku.”

Dan aku pun punya ide berlian, yaitu pura-pura menginap di rumah Ayah. 

Liam sepakat, ia juga akan mendukungku. 

Beberapa hari kemudian aku izin ke Zephyr untuk menginap di rumah Ayahku, Untungnya dia mengizinkan tanpa banyak tanya. 

Satu hari sebelumnya, Aku menelpon Bibi Naureen dari kantor, agar ia membantu menyiapkan semua pakaianku ke dalam koper dan memasukkannya ke mobilku diam-diam. 

Aku dan Liam janjian di Rumahnya dan aku meninggalkan mobilku di garasinya. 

Perjalanan kami berjalan dengan lancar.   Liam melihat barang bawaan ku di  bagasinya dan malah menertawakanku. 

“Fim kau mau hiking atau pindahan?”

“Kenapa memangnya? aku harus membawa semua keperluan ku, ada makanan, obat-obat-an, pakaian dalamku lebih banyak, 

 aku bahkan bawa pembalut.”

“Ya ampun, Fim, apa kau tidak malu padaku menceritakan sedetail itu.”

“Kenapa memangnya, aku harus memastikan aku aman di sana, kalau mendadak aku datang bulan gimana?” 

Dan ia pun mengalah. 

Beberapa jam kemudian, kami tiba di tempat tujuan. 

(Zephyr) 

Hari itu rumah kami terasa sepi, karena tidak ada Serafim, Bibi Naureen sibuk membersihkan halaman rumah, aku hanya mondar mandir di rumah karena bosan. Aku juga tidak bisa menemui Zia, apalagi beberapa minggu lagi akan diadakan kampanye, aku harus menjaga citraku di mata masyarakat. 

Aku duduk di Ruang TV, saat di rumah kami seperti orang asing, bahkan setiap bicara kami seperti anjing dan kucing. 

Aku iseng melihat GPS, tapi…  lokasinya bukan di rumah Ayahnya. 

Aku langsung menelpon ke rumah Mertuaku. Ayahnya mengatakan, bahwa Serafim tidak menginap di rumah.

“Lalu dimana dia?"

Bersambung... 

1
🦋Rosse Roo🦋
timpuk aja tuh, muka pake tas. Daripada di anggurin tasnya.. 😩
🦋Rosse Roo🦋
sori sori tu say bang,, 😌
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
katanya kalau orang yang minta cerai, nanti pernikahannya akan awet terus
📚ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸🐇
hahaha kamu yang terlalu bodoh😂
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟
Klo suka mulai brubah bukannya ngekang gak jelas
⛧⃝ 𓂃Luo Yi⧗⃟
Ni Zapyr tu maunya apa dah.. Posesif tpi masih main ama selingkuhan juga dasar nyebelin
dilafnp
sabar ya bu..
dilafnp
aku kebayang kok, pasti cantik..
dilafnp
pake jaket kamu sekarang, aku traktir seblak.. dijamin ga hambar.
kim elly
🙄🙄🙄kok gitu
kim elly
wow gundik 🤣
kim elly
🙄🙄bingung ya kalo bukti terarah padanya
Ani Suryani
ibunya di bunuh siapa
Iyikadin
Weh ternyata menikah diaaa
Iyikadin
Baru kali ini ada yang menolak perjodohan
Mingyu gf😘
ehh langsung di snaggul ya kirain cuma fitting coba coba gaun aja
Kutipan Halu
Di sogok dong biar dapat cucu🤣🤣
rahmad faujan
tenang bakal tau juga lama²
Nadin Alina
Visual yang keren dan cool banget cowok jas hitam itu
Wida_Ast Jcy
wah... kuat juga ya. keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!