NovelToon NovelToon
MENDADAK CERAI

MENDADAK CERAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Selingkuh
Popularitas:91.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nita

Grace Li selalu mencintai Ethan dalam diam. Tak pernah berani berharap, sampai takdir mempertemukan mereka dalam sebuah pernikahan yang terpaksa harus mereka jalani.


Sayangnya, meski Grace Li adalah istri sah, hatinya bukanlah tjuan cinta sang suami. Semua kasih sayang lelaki itu justru tertuju pada adiknya.


Namun, bukankah waktu bisa mengubah segalanya? Akankah pernikahan tanpa cinta ini prlahan melahirkan rasa yang tulus?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GIGOLO TAMPAN

Grace menyimpan draft itu di laci, sambil memikirkan waktu yang tepat untuk membuat Ethan menandatangani surat perceraian itu. Di ruang tamu, Sarah masih merengek kepada Ethan, tidak terima jika dirinya di usir dari kediaman Mo.

Suasana hati Ethan juga masih tidak baik. "Kau sebaiknya pulang saja, apa yang Grace bilang betul!"

Ethan langsung berlalu pergi, Sarah ingin mengejarnya. Tapi, dihalangi oleh kepala pelayan. "Sebaiknya Nona tidak mengganggu istirahat Tuan dan Nyonya!"

"Kak Ethan...!" panggil kesal Sarah sambil menghentakan kakinya. Lalu mendengus kesal kepada pelayan.

Dengan tatapan marah, Sarah pergi meninggalkan kediaman Mo. "Lihat saja nanti, aku pasti akan menyingkirkanmu!"

Keesokan paginya, Grace berusaha bersikap biasa, meski kesedihan masih menjejak di wajahnya. Grace pagi ini memakai baju terusan berwarna putih. Menandakan bahwa dia masih berduka. Untuk tas dan sepatu dia memakai warna hitam.

Bahannya ringan, mengikuti bentuk tubuh Grace tanpa berlebihan, membuatnya terlihat segar sekaligus anggun. Rambutnya disanggul seadanya, seperti hanya diputar cepat lalu disematkan dengan penjepit kecil.

Beberapa helai lepas, jatuh di sekitar wajahnya, memberi kesan santai yang justru mebuatnya semakin memikat. Pada saat ini Grace masuk ke ruang makan sambil merapikan kerah bajunya pelan-pelan, jari-jarinya yang lentik bergerak tanpa tergesa.

Wajahnya polos, hanya dihiasi sedikit bedak tipis yang nyaris tak terlihat. Bibirnya berwarna alami, seolah dia baru saja meminum segelas air dingin. Tatapannya jernih, sedikit melamun, seperti sedang menyiapkan diri menghadapi hari yang panjang.

Saat grace berjalab masuk, gaun putih itu berayun pelan mengikuti langkahnya. Tidak ada yang berlebihan dari dirinya, namun justru itu yang membuatnya mencuri perhatian.

Dia tampak seperti gadis yang tidak berusaha menjadi cantik, tapi kecantikannya datang begitu saja,alami, tulus, dan sulit untuk dilupakan.

Grace menarik kursi meja makan, tanpa menyadari Ethan tengah memperhatikan sedari Grace masuk ke ruang makan. Mata Grace sedikit menelisik ruang makan itu. Tidak melihat Sarah, senyum samar menjejak di wajahnya.

Ethan melanjutkan sarapannya sambil memandang sebuah amplop coklat yang dibawa oleh Grace. "Itu apa?" tanyanya sambil menunjuk kepada berkas disebelah sisi Grace.

"Ah ini, hanya berkas pekerjaan saja!" jawab Grace.

"Kemarikan berkas!" Pinta Ethan.

Wajah Grace sedikit menegang, lalu dia segera berkata, "Aku tidak suka membahas pekerjaan di rumah!"

Grace mati-matian mencoba bersikap biasa. Agar Ethan tidak memaksa melihat draf berkas percerain mereka. Untungnya kali ini Ethan tidak bersikeras, karena merasa sedang dalam masa berduka, sebaiknya menghindari perdebatan

Melihat Ethan tidak memaksa, Grace langsung menghabiskan makanan. Dan, segera beranjak pergi. Siapa tahu telat satu menit saja, Ethan berubah pikiran dan memaksa meminta berkasnya.

Baru ingin masuk ke dalam mobil, tiba-tiba saja tubuh Grace terhuyung. "Naik mobilku saja!" kata Ethan.

"Tidak mau!" Kata Grace sembari mendorong Ethan.

"Demi kakek!" Suara Ethan Merendah.

"Aku tidak ingin ada yang menggunjingi keluarga Mo, selepas kepergian Kakek!"

Raut keras di wajah Grace tadi langsung melemah, ketika Ethan berkata "Demi Kakek Mo!"

Dengan mata sedikit memerah, Grace membasahi bibirnya, lalu mengangguk. Dan memilih patuh pada pengaturan Ethan kali ini. Grace langsung masuk duduk di kursi penumpang.

Ethan melihat dari balik jendela mobil, Grace sedang menghapus air matanya. Ethan berpikir, sebenarnya seberapa dalam cinta Grace untuk Kakek Mo. Karena tidak butuh waktu lama, ketika dia memakai nama Kakek Mo sebagai senjata agar Grace patuh, maka istrinya itu pun langsung patuh.

Mereka pun pergi bersama ke Grup Mo."pakai sabukmu!" kata Ethan.

Grace mengangguk, tanpa menoleh. Lalu memakai sabuk pengaman. Mobil pun melaju. Pagi itu, suasana di dalam mobil terasa aneh. Tidak ada suara musik seperti biasanya, hanya dengungan mesin dan deru angin dari luar jendela.

Grace duduk di kursi penumpang dengan tangan terlipat di pangkuan. Pandangannya lurus ke depan, menatap jalanan tanpa ekspresi. Ethab, yang duduk di balik kemudi, sesekali melirik istrinya dari sudut mata.

Meski sedang bertengkar, Ethan tetap fokus menyetir, dia memutar setir dengan hati-hati, menjaga agar suasana tidak semakin tegang.

Saat mereka berhenti di lampu merah, Ethan menarik napas panjang. “Apa kau marah ?” katanya, seolah-olah itu adalah upaya untuk mencairkan suasana.

Grace akhirnya menoleh sedikit, matanya bertemu dengan mata Ethan. Ada kilatan rasa lelah di sana. “Tidak,” jawabnya singkat.

L

Senyuman kecil yang disembunyikan mengatakan sebaliknya. Ethan hanya bisa menghela napas panjang. Lalu dia berkata, "Jangan pernah berpikir untuk bercerai!"

Wajah Grace langsung memucat, "Bagaimana dia tahu?" pikirnya seraya berkata lagi, "Maksudmu?"

"Jangan berpikir selepas kepergian Kakek Mo, kau bisa bercerai dariku!" kata Ethan Mo sambil tetap fokus menyetir.

Grace merasa canggung dengan perkataan Ethan. Belum sempat mendebat, mereka sudah sampai di Grup Mo. Baru sampai di lobi, Sarah terlihat sudah menunggu. "Kak Ethan, aku dan ibuku tadi memasak sarapan pagi untukmu. Kami khawatir kau makan tidak teratur karena masih berduka!"

"Ini, di makan dulu, selagi hangat!" kata Sarah dengan senyum sumringah tapi mengandung senyum provokasi kepada Grace.

Grace tersenyum kecut, lalu berbisik kepada Ethan, "Kalau aku punya pria simpanan boleh tidak, seorang gigolo tampan!"

1
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
wah calon mantu nyonya Nan ini nantinya Nania Tan akan disandingkan dengan Nathan entah bagaimana caranya nanti mereka akan bersatu 🤭😛🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Tri Lestari
dan nanthan ada di rumah juga
Gia Nasgia
Si Ethan bodoh atau apa ya🤔😡
Gia Nasgia
kak jangan Sean penggantinya Ethan yg msh bocil🤭 pertemukan Grace dgn yg se level dgn Ethan si borokokok😏
Dewi Ariyanti
kasihan hidup cheryl ternyata dua nona muda juga bersikap manja karena ingin menarik perhatian sekeliling karena dia merasa terabaikan oleh orang tuanya
Nova Silvia
bimbang sama cjarlos yg baik pi inget cowo yg dnkolam renang🤭
Gia Nasgia
Ini orang atau apa ya 🤔benar"nggak punya rasa malu🤦‍♀️
Gia Nasgia
Ibu anak sama"rubah😡
Gia Nasgia
Makin cetar dong Grace klau benar"jadi model🤭
Gia Nasgia
Gimana rasanya di tinggal tanpa pesan
Gia Nasgia
Kepalanya Ethan terantuk batu buktinya baru sadar klau pesona istrinya nggak kaleng"
Rosy
Nania bingung mau pilih siapa tuh..antara Nathan dan Carlos ..🤭
Ethan..kalau kamu mau Grace berarti kamu harus buang si Sarah..jangan jadi orang serakah
Rosy
wohoho.. ceritanya Nania bakal jadi rebutan Carlos sama Nathan dong..
udah Sean..kamu sama Cheryl saja 🤭
Tuti Tyastuti
nania mau curhat ya🤭
Ricis
dgn segala problemnya masing²
Tuti Tyastuti
waduh sarah
Tuti Tyastuti
membahagiakan diri sendiri ya grace
Tuti Tyastuti
lanjut
Gia Nasgia
yg ada Ethan jadi murka klau tahu Grace tiba"jadi model
💞🖤Icha
Kasihan Ethan...katakan cinta dengan tulus k Grace..dari pada galau setiap hari ingin bertemu Grace. 💖💖💖💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!