NovelToon NovelToon
Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Menggoda Anak Mantan Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Balas dendam pengganti
Popularitas:86
Nilai: 5
Nama Author: khayalancha

Gena Febrian pernah mengambil resiko untuk kehilangan segalanya demi seorang Indri, perempuan yang Ia cintai namun perempuan itu malah meninggalkannya untuk orang lain. Semenjak saat itu Ia bersumpah akan membuat hidup Indri menderita. Dan kesempatan itu tiba, Indri memiliki seorang anak sambung perempuan. Gena c akan menemukannya, membuatnya jatuh cinta padanya, dan kemudian dia akan menghancurkannya.

Sally Purnama seorang staff marketing dan Ia mencintai pekerjannya dan ketika seorang client yang dewasa dan menarik memberi perhatian padanya Ia menaruh hati padanya.

Tak lama kemudian dia menerima ajakan Gena, lalu ajakan lainnya. edikit demi sedikit, Genamengenal perempuan yang ingin ia sakiti, dan ia tidak bisa melakukannya. Dia jatuh cinta padanya, dan Sally jatuh cinta padanya.

Tapi-dia telah berbohong padanya, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia terjebak. Saat Sally menemukan kebenaran, dia patah hati. Pria pertama yang sangat dia cintai telah mengkhianatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khayalancha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Sally dan Gena saat ini sedang bersama. Mereka berdua sedang melakukan meeting di kantor Sally. Mereka berdua sedang membahas masalah iklan yang akan dikerjakan. Anak-anak kantor mereka, belum mengetahui jika Gena dan Sally berpacaran. Tapi, Fani sahabatnya tahu hal itu. Para sahabatnya tahu karen Sally sudah memberitahukannya kepada mereka. Hari ini, Yeni masuk telat ke kantor, karena dia harus memperpanjang SIM.

"Nah, akhirnya jadi juga." Sally merenggangkan tangannya ke atas. Dia menyerahkan aplikasi yang nantinya akan digunakan untuk proyek di perusahaan Gena.

"Bagus, Sa. Aku bangga deh sama kamu, karena kamu bisa ngebuat design kaya gini. Bakat kamu harus kamu tingkatkan lagi." Kata Gena menepuk-nepuk pundak Sally.

Suara ketekukan pintu terdengar, Sally yang sedari tadi sedang memperhatikan Gena, langsung gelagapan. Tidak mau tertangkap basah jika mereka berdua sudah berpacaran.

"Selamat pagi, Pak Gena." Lula, Yeni dan Tita masuk ke ruangan. Tita tersenyum melihat kedekatan Sally dan juga Gena.

"Pagi, Bu Tita dan juga Lula. Lalu, Bu Yeni. Saya sangat bangga dengan bawahan Bu Tita, dalam mengerjakan proyek untuk saya." Gena memuji Sally. Pipi Sally memerah mendengar pujian dari Gena.

"Ini karena Pak Gena juga mau mensupport saya." Sally merendahkan dirinya di hadapan Gena dan yang lainnya.

"Pak Gena memang pandai menilai seseorang. Memang Sally adalah anak kebanggaan di tim saya." Tita juga memuji Sally.

Yeni yang mendengar itu, langsung kesal. Dirinya tidak terima karena Sally sangat ditinggi-tinggikan disitu. "Itu juga ada ide saya disitu."

"Benarkah?" Tanya Gena tertawa.

"Maaf Mbak Yeni, di kerjaan ini, sama sekali enggak ada ide Mbak Yeni. Sedikitpun enggak ada." Sally menekankan kata-katanya. Muka Yeni memerah menahan malu.

"Yeni! Nanti kamu ikut ke ruangan saya!" Tita menginterupsi Yeni.

"Ba.. ba.. baik Bu Tita." Yeni ingin menangis, tapi egonya yang tinggi, malah membuat dirinya semakin tidak jelas.

"Pak Gena, jangan dengarkan ucapan Yeni ya, Yeni pasti sedang pusing. Makanya bicara ngelantur." Tita tertawa, dia bingung dengan bawahannya yang satu itu. Ada saja kelakuannya. Dulu saat pertama kali Sally bekerja di sini, Yeni selalu mengganggu Sally. Dia selalu menjilat Sally. Dia membanding-bandingkan dirinya lebih hebat dari Sally. Tapi buktinya sekarang, Sally lah yang menjadi karyawan terbaik di tim.

"Baik kalau begitu. Karena semuanya sudah selesai, saya pamit dulu, Pak Gena. Jika masih ingin berbicara dengan Sally saya persilahkan." Tita menarik tangan Lula dan juga Yeni untuk pergi meninggalkan Sally berdua. Yeni benar-benar kesal, karena Gena memilih Sally.

Setelah di rasa tidak ada lagi pengganggu di ruangan itu, Gena mulai angkat suara memecah keheningan, "Sa, pulang dari kantor, aku anterin ya ke rumah." Ajak Gena.

"Nanti ngerepotin, Gen." Sally menolak. Dia tidak mau kekasihnya itu kesusahan.

"Enggak ngerepotin, Sa. Aku seneng kok di repotin kamu, nanti pokoknya pulang kerja, aku anterin kamu pulang, titik." Gena tidak bisa di tolak. Sally akhirnya menyerah mengiyakan ajakan Gena untuk pulang bersama.

*****

Sally menunggu Gena di depan kantor, saat ini sudah masuk jam pulang kerja. Setelah beberapa menit, Gena akhirnya datang menjemput Sally. Pria itu mengendarai mobil Mercy miliknya. "Asa, ayo masuk." Gena membukakan pintu mobil untuk Sally.

"Terima kasih, Gen." Sally memegang tangan Gena. Mata wanita itu mengantuk, hari ini rasanya Sally sangat kelelahan. Tanpa di sadari Sally tertidur dalam perjalanan pulang bersama Gena.

"Sa, bangun. Kita udah sampai." Gena membangunkan Sally. Wanita itu terbangun dan langsung kaget.

"Aku tidur? Yaampun, maaf banget ya Gen, aku enggak temenin kamu nyetir." Kata Sally merasa bersalah.

"Enggak pa-pa, Sa. Udah sampai di rumah kamu."

"Oh iya, ini rumah aku. Aku pulang dulu ya Gen, kamu hati-hati di jalan." Sebelum turun dari mobil, Sally mencium bibir Gena dan juga memeluknya.

Sally berjalan masuk ke dalam rumah, kedua orang tua Sally sudah menunggu penjelasan dari anaknya, yang pulang bersama lelaki lain.

"Siapa itu? Kamu ketangkap basah pulang sama laki-laki." Tanya Ayahnya Sally.

"Itu pacar kamu, Sa?" Tanya Indri pada Sally.

"Rahasia. Udah ah, aku mau ke kamar. Mau bersih-bersih, capek habis pulang kerja." Ayah dan Ibunya mengangguk, mereka tidak mau mencampuri urusan anaknya itu. Indri dan juga Surya masuk ke dalam kamar. Jaka tiba-tiba menarik Sally. Sally kaget dengan tingkah laku yang di lakukan Jaka.

"Sa kamu pulang sama pria itu?!" Tanya Jaka marah. Wajah Jaka terlihat sangat marah.

"Apa maksudnya pria itu sih?! Kamu itu kenapa sih? Mau aku pulang sama siapapun juga, harusnya kamu enggak masalah karena kamu bukan siapa-siapa." Sally menghempaskan tangan Jaka kasar. Sally masuk ke dalam kamarnya. Jaka sangat frustasi. Dia bingung.

*****

Sally mendengar kabar dari Gena, bahwa Gena pergi ke Singapura. Mereka berdua tidak sempat bertemu. Jadi saat ini, Gena dan Sally menjalani LDR. Sally yang menerima hal itu melakukan pekerjaannya seperti biasa. Tapi, ada masalah yang muncul pada hubungan Sally dan Gena. Mereka berdua jadi jarang berkomunikasi. Hari ini, Sally sedang bersama dengan sahabat-sahabatnya. Sally ingin curhat dengan sahabatnya masalah hubungan mereka.

"Jadi gitu, Gue sama Gena, jadi jarang komunikasian. Padahal waktu disini lancar-lancar aja." Sally menceritakan masalahnya pada ketiga sahabatnya.

"Yaudah, kalau gitu, lu temuin aja Gena di Singapura. Masalah beres kan." Kata Fani pada Sally.

"Tapi, gue kan harus kerja, Fan. Masa iya gue tinggalin kerjaan." Kata Sally menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau pekerjaannya nanti terbengkalai.

"Udah, lu ambil cuti aja," Kata Vera. "Iya, lu kerja terus juga capek, Sa. Lebih baik cuti buat liburan, dan ketemu ayang." Kelli menyetujui ucapan Vera.

"Cuti ya?" Oke deh. Gue ambil cuti dan pergi ke Singapura." Kata Sally. Wanita itu menekatkan dirinya untuk pergi menemui pacarnya di Singapura.

"Iya, Sa, biar urusan kerjaan, lu serahin aja tuh ke si Yeni biang kerok. Daripada lu terus yang kerja, wanita tua itu malah enak-enakan." Intonasi suara Fani berubah menjadi kesal.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!