Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
"Astaga Azzam"Kata Shanum kaget dan tak percaya kalau akhirnya Azzam pulang.
"Mommy"Kata Azzam sambil merentangkan tangan dan langsung di peluk Shanum.
Cukup lama mereka berpelukan Shanum sampai mengeluarkan airmata karena selama ini Shanum sangat merindukan Azzam.
"Ayo kita masuk di dalam ada Azzura"Ajak Shanum masih dengan merangkul Azzam.
Azzam menengok dan mengajak Zahra masuk.sampai di dalam rumah syila langsung berteriak melihat Azzam datang.
Syila langsung berlari kearah Azzam dan langsung minta di peluk.
"Om Azzam kenapa baru pulang syila telpon kenapa nggak bisa?"Tanya syila saat berada di gendongan Azzam.
"maaf sayang di tempat kerja om nggak bawa hp"Jawab Azzam.
"Itu siapa om?"Tanya syila sambil menunjuk ke arah Zahra.
Semua orang menengok ke arah Zahra semua.
"Siapa dia Azzam?"Tanya Shanum penasaran.
"Dia".
"Saya Zahra ikut tuan Azzam karena ingin mencari pekerjaan di kota"Jawab Zahra memotong ucapan Azzam.
Azzam mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Zahra kenapa dia harus berbohong padahal Azzam berniat Jujur sama keluarganya.
"Kamu lulusan apa?"Tanya Shanum.
"Saya hanya lulusan SMA nyonya".
"Bagaimana kalau kamu kerja di rumahku"Tawar Azzura.
"Tidak boleh"Tolak Azzam cepat.
"memang kenapa?"Tanya Azzura curiga dengan sikap Azzam yang menurutnya aneh.
"Nggak kenapa-napa ayahnya menitipkan ke aku jadi dia harus disini"Jawab Azzam.
"Ya udah kalau gitu dia bisa kerja disini menjaga syila kata kamu kan mau ikut Abi ke Paris jadi syila ada yang jaga"Jelas Shanum.
"Tumben kamu mau ikut Abi"Heran Azzam.
"Ini bawaan bayi".
"Jadi kamu hamil lagi"Azzam memastikan.
"Iya sekarang udah berjalan empat bulan"Jawab Azzura sambil mengelus perutnya.
"Ternyata aku nggak ada banyak yang aku lewatkan ya".
Azzam cukup senang dengan kehamilan kedua Azzura sedangkan syila beranjak menuju Zahra berada.
"Aku syila,tante cantik siapa namanya?"Tanya syila sambil mengulurkan tangannya.
"Zahra sayang,kamu sangat cantik"Sanjung Zahra sambil mengangkat syila ke pangkuannya.
Melihatnya orang-orang pada heran tumben syila langsung mau sama orang asing.
Tanpa sadar Azzam tersenyum tipis bahkan kalau tidak diperhatikan dengan teliti tidak akan terlihat kalau dia lagi tersenyum.
"Bahkan anak kecil saja menyukaimu Ra aku akan ikuti mau kamu dan aku pastikan orang rumah ini menerima mu sendiri tanpa tahu status kita"Kata Azzam dalam hatinya.
"Mbk Siti tolong antarkan Zahra ke kamarnya ya"Suruh Shanum.
"Aku masih pengen sama Tante Zahra nek"Rengek syila.
"Tapi Tante zahranya butuh istirahat sayang dia habis perjalanan jauh nanti kalau capeknya hilang main sama syila lagi".
"Nggak apa-apa nyonya biar saya temenin syila"Kata Zahra merasa kasihan sama syila.
"Nggak Zahra kami tahu kamu pasti capek istirahatlah dulu".
Zahra akhirnya menurut saja dia mengikuti ke mana mbok Siti membawanya.
"Ini kamarmu maaf ya tinggal kamar ini disana sudah penuh"Kata Mbk Siti"Aku Siti pembantu juga disini panggil saja mbok Siti".
"Nggak apa-apa mbok".
"Kamu pasti betah disini karena semua orang di rumah ini sangat baik".
"Iya mbok semoga saja saya betah".
"Ya udah kamu istirahat saja besok kamu mulai bekerja saya akan memberitahu apa. Pekerjaanmu".
Malam harinya Azzam melihat Zahra dari balkon kamarnya sedang duduk di taman rumahnya dikemudian turun Dan menyusulnya.
"Kenapa kamu merahasiakan hubungan kita Ra?"Tanya Azzam tiba-tiba Zahra saja sampai kaget.
"Biarkan saja begini mas Azzam status kita berbeda aku kira kamu hanya orang biasa tapi kenyataannya".
"Orang tuaku nggak sepicik itu Ra mereka tidak pernah memandang orang berbeda semua sama saja".
"Tolong mas Azzam biarkan seperti ini hanya kita berdua yang tahu status kita".
Karena marah Azzam langsung pergi dia tidak tahu jalan pikiran Zahra.
Sedangkan Zahra masih diam di sana tanpa terasa air matanya menetes begitu saja.
"Aku takut kejadian dulu terulang kembali apalagi kamu sangat jauh dariku"Gumam Zahra.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/