Keynna Alsha Iskandar, gadis bar-bar yang merupakan mantan seorang cowo kutub berparas malaikat. Meski udah putus, nyatanya Keynna masih belum move on!
Arshaka Juna Aldebaran, si most wanted boy kesayangan guru-guru. Bermuka datar yang jago bikin anak gadis klepek-klepek. Cucu pemilik SMA Cakra yang gak pernah diketahui orang. Arshaka punya mantan namanya Keynna, si gadis bar-bar yang kini satu sekolah dengannya.
Kepindahan Keynna ke SMA Cakra membuat benih-benih cinta kembali terbentuk. Kisah kasih cinta monyet saat SMP kembali terulang.
Apakah Keynna dan Arshaka bisa mengatasi semua rintangan dan kembali bersama? Dan jangan lupakan soal Alfaro, mantan sahabat Arshaka yang kini bersaing merebut hati Keynna.
Psst, tapi satu kenyataan yang didapat, mantan lebih memesona sesudah putus!
***
Season 1 ~ Kisah CLBK gagal di SMP
Season 2 ~ Mari berjuang mengejar cinta Keynna lagi bersama si Playboy Arshaka!.
Yuk dengerin juga audio playbook dari novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KyGe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan malam
Anak cantik POV
Udah setengah jam gue nunggu di depan teras rumah. Menunggu sesuatunya Syahrini sih masih mending lah ini, nunggu kemunculan sesosok makhluk nista kek bangKe lama bener. Kalau diibaratin, masih lama nungguin bangKe dibanding nemenin telur ayam netes jadi ayam terus digoreng.
“Ck, bangKe lama ih!” gerutu gue. Ini udah jam enam lewat lima puluh menit alias jam tujuh kurang sepeluh menit malam waktu indonesia barat.
Lalu bagai menemukan oase di tengah gurun pasir, akhirnya bangKe muncul ke peradaban. Motor sport hijau lumut nya sudah terparkir cantik dengan pengemudi yang masih duduk anteng di jok motor, sedang nyisir rambut.
Gue berdiri dan nunggu ga sabaran dengan kaki dihentak-hentakkin. Sumpah, nunggu Keenan dandan sama aja nungguin bi Dora berhenti ngayal jadi istrinya Jimin BTS. Buang-buang waktu karena ngelamain.
“Hai adek abang yang cantik tapi otaknya cuma se ons. Gimana udah cetar belum gue?” tanya Keenan narsis. dasar Keenan gila, gumam gue.
“Semerdeka budak lo aja. Cape gue nungguin lo. Dasar abang laknat!” gue berbalik pergi meninggalkan si kerupuk udang.
“Adek durhaka emang lo!” teriak Keenan.
“Bodo amat gue masih cantik.” Balas gue teriak.
Gue berjalan menuju ruang makan. Disana sang nyonya sedang menata meja makan dibantu bi Dora yang masih asik nyanyi lagu korea, mana belepotan lagi vokalnya. Aduduh.
“Loh, Key. Abang kamu mana?” tanya ibu negara.
Gue mengendikkan bahu, “Diculik Giant.” Jawab gue acuh.
“Dasar gila kamu, Key. Ada ada aja.” Ibu negara geleng-geleng kepala kayak badut pasar rebo.
“Selamat malam everybody. Any body home? Karpet merahnya mana? Pangeran tampan nan gagah dateng!” sapaan dari Keenan gila.
“Keenan! Mama miss you so much.” Teriak mama lalu merantangkan tangannya. Hmm, adegan menye-menye mode ON.
“Keenan juga kangen banget sama mama. Mama sehat kan? Gak diculik lagi sama Swipper buat jadi istri kedua?” ocehan gak jelas Keenan emang bikin mual.
Plak
Ibu negara menabok kepala Keenan dengan penuh suka cita. Salah apa dia sampe punya dua anak yang gilanya sudah kronis?
“Udah ah capek mama kalau ladenin ocehan gila kamu. Mending makan aja yah, mama masakkin makanan kesukaan kamu sama Keynna.” Ajak Ibu negara lalu menggiring si gila Keenan untuk duduk.
“Woy babu, diem diem ae lo.”
“Gue?” gue memutar bola malas.
“Bukan, mang ogah.”
“Dasar syaitonnirodzim.” Umpat gue.
“Wah, mama liat tuh masa adek ngumpatin abang? Jahat bener deh.” Ujar Keenan dramatis. Pengen muntah gue!
“Udah-udah ah, ga usah pada ngeledek gitu lagi. Makan aja ya.” Ibu negara yang udah lelah lahir batin langsung melerai.
“Bi Dora yang cantik, engga kangen Keenan?” buset dah si Keenan masih sempet-sempetnya ngegodain.
“Bibi kangen sih tapi gak terlalu soalnya Keenan suka PHP.” Jawab Bi dora acuh.
“Hahahaha, ****** lo!”
Kami berempat pun tertawa.
***
Selesai makan, gue dan Keenan memutuskan ke balkon kamar Keenan. Kamar yang dulu dia tempati. Ga jarang, gue mendapati mama sering tidur disini, kangen Keenan kayaknya.
Malam ini kita cuma duduk lesehan dengan dialasi karpet dan dipangkuan Keenan ada gitar lama hadiah dari papa mama buat ulang tahun dia dua tahun lalu. Hadiah terakhir sebelum mereka berpisah. Mereka tahu bahwa anaknya menyukai musik.
Keenan mulai memetik gitar, menyenandungkan sebuah lagu favoritnya belakangan ini, katanya.
Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melayang
Disisimu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu
Kau ingin’ku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu, jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan dalam waktu kuberanjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelenggu, jatuh dan terinjak
(Ada Band – Yang Terbaik Bagimu)
Keenan menghentikan petikannya, dan menatap lurus ke arah gue. Sorot matanya menyendu lalu menghela nafas pelan. “Key, kalau gue bisa balikkin waktu, gue pengen balik ke masa kecil kita.” Lirihnya.
“Kita main tanah pagi-pagi, lalu mama teriak-teriak panggil kita. Mama marah-marah karena kita udah mandi malah kotor lagi dan papa ketawa ngeliat kita kayak kucing kena lumpur. Terus kita mandi, sarapan dan sekolah bareng. Gue pengen jagain lo yang sering dipalakkin sama kakak kelas. Tapi lo malah bikin kakak kelas itu nangis gara-gara ditonjok. Terus mama sama papa ke sekolah dan kita dimarahin, abis dimarahin kita beli es krim. Dan itu semua cuma kenangan.” Dia tertawa pelan.
Gue ikut tertawa pelan, kembali mengingat memori kecil di masa lalu. Masa kecil adalah masa paling membahagiakan. Kita gak perlu merasa khawatir akan apapun. Tidak ada beban masalah yang harus difikirkan dan ditanggung.
“Lo sedih gak kita kepisah kayak gini?” tanya gue tiba-tiba.
“Bodoh kalau gue bilang engga. Kadang gue berfikir, apa kalau kita gak lahir, kita gak bakal ngerasain hal kek gini? Apa kalau papa mama gak jadi nikah, mereka bakal bahagia?”
“Tapi dari situ gue belajar kalau itu udah takdir. Takdir, hal yang gue suka dan gak suka. Gue gak suka liat keluarga kita ancur kayak gini, tapi gue sadar ketika masalah ini terjadi gue banyak belajar. Dan gue bisa dewasa.”
“Mungkin, lo mikir kalau gue adalah abang paling bobrok yang ada di dunia. Tapi satu hal yang harus lo tau, gue sayang sama lo. Meski kita udah punya tempat neduh masing-masing, gue selalu berharap bahwa tempat kita pulang sebenernya masih papa mama. Gue selalu berdo’a, kita tetap bahagia meski alasan bahagia kita bukan karena keluarga.” Keenan terisak pelan. Gue tercekat, baru kali ini semenjak dua tahun yang lalu gue liat dia selemah ini. Bahkan ketika palu hakim memutuskan perceraian papa mama, dia gak nangis sama sekali. Gue ikut meneteskan air mata dan memeluk tubuh yang bergetar itu.
“Gue juga sayang lo, bang. Lo adalah abang terbaik yang gue punya. Jangan tinggalin gue bang.” Isak gue.
Di malam berbintang ini, dua anak manusia merenungi takdir yang sudah terjadi. Kadang keegoisan orang tua membuat seorang anak hancur tak berdarah. Sama seperti gue dan Keenan, masa 15 tahun bersama harus kandas karena sebuah kata, perceraian.
Dan tanpa gue sadari, ada sepasang mata yang ikut menangis. Dia hancur melihat anak-anaknya hancur. Karena penyesalan terbesar seorang ibu adalah ketika anak-anaknya tidak bahagia.
....................................................
NOTE : Sekali lagi para pembaca budiman, cerita ini adalah cerita ringan. kalau ada adegan menye-menye, anggap aja hiburan semata untuk mata kamu, hehe.
NEXT SPOILER :
“Masih mau?” tanya Arshaka. Keynna menggelengkan kepala. Bisa tambah malu nanti.
“Kenapa? Ini kesukaan lo kan?”
"AADC."
..................................................
Terima kasih bagi yang sudah membaca. jangan lupa jempolnya ya👍🤗