NovelToon NovelToon
MISTERI TELAGA GINTUNG

MISTERI TELAGA GINTUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Iblis / Mata Batin / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:30.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Novel ini hasil collab antara Siti H dan Mom Young penulis novel 'Santet Pitung Dino'.

Sumber: Mbah Tainah, Desa Tiga Sari, kecamatan Jatenegara. Tegal-Jawa Tengah.

Diangkat dari sebuah kisah nyata. Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1968 silam, dimana seorang pemuda miskin harus terjebak oleh sesosok makhluk ghaib Ratu Ular bernama Nyi Arum Lopa.

Tanpa sengaja, ia bertemu dengan Nyi Arum Lopa dibawah pohon Gintung yang tumbuh tinggi menjulang dan berusia ratusan tahun.

Dibawah pohon Gintung itu juga terdapat sumber mata air yang membentuk sebuah telaga kecil dengan airnya yang sangat jernih.

Karena persekutuannya itu, membuat pemuda bernama Saryat mendapatkan wajah tampan dan tidak pernah tua, serta harta yang melimpah. ia memulai usahanya dengan menyewakan gamelan saat setiap ada hajatan, dan harus dikembalikan sebelum pukul 12 malam..

Ada apa dengan gamelan tersebut, dan bagaimana kisa Saryat dengan sang Ratu Ular Nyi Arum Lopa?

ikuti novel ini selan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teror-2

Saryat mengulas senyum tipis. Bahkan terlihat sangat berat dan tentunya dengan hati yang terpaksa. Obrolan Suta dan Joko barusan membuat hatinya sangat miris, dan ia merasakan sesak yang sangat berat menghimpit dadanya.

"Ya, Gusti, berikanlah jodoh terbaik untuk Sarimah, jangan sampai ia salah pasangan," doa Saryat dalam hatinya.

Ketiganya kembali bekerja dan ngebut demi harus kelar hari ini.

Akan tetapi, Suta sudah pulang saat jam empat sore, karena sepertinya ada urusan yang sangat penting.

Sementara itu, Ayu baru saja pulang dari kediaman Kang Karmin. Tugasnya untuk memandikan bayi perempuan yang mungil itu masih tersisa dua hari lagi dan Tainah akan memberinya upah dari bayaran yang diberikan oleh Karmin nantinya.

Gadis itu menghampiri pakaian kotor yang ia tinggalkan ditepian sungai. Ia sudah merendamnya terlebih dahulu dengan sabun batangan sebelum pergi menyeberang menggunakan rakit.

Ia mulai menggilas pakaiannya diatas batuan cadas yang berukuran sangat besar, sembari mengkhayalkan wajah Joko.

Tentu saja hal ini membuatnya senyam-senyum sendirian. Sebab malam tadi pemuda itu terlihat mendekatinya saat ia bersama Tini dan juga Iyem sedang jalan bersama.

Ia terus mencuci, sembari berkhayal andaikan Joko datang meminangnya, tentu ia akan terima, sebab gadis seusianya sudah banyak yang menikah.

Ia sudah selesai mencuci semua pakaiannya, dan kini hendak mandi sekalian, membersihkan tubuhnya. Saat ia mencelupkan kedua kakinya ke dalam air, ia melihat sesuatu bergerak melayang di air.

Semakin lama, pergerakannya srmakin cepat, dan ia merasakan bahaya sedang mengincarnya

Gadis nan manis itu mengangkat kembali kakinya, lalu mengencangkan kain sarung yang melilit dari bagian pangkal dadanya, atau istilah bahasa jawanya pinjungan.

Ia menyambar ember berisi pakaian yang sudah bersih dicuci, lalu menjunjungnya diatas kepala, dan tergesa-gesa pergi meninggalkan sungai.

Hati sang gadis merasakan ada sesuatu yang tidak beres didalam sungai, membuatnya harus segera pergi.

Nafasnya memburu, dan sesekali ia menoleh ke arah belakang, berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi padanya.

"Sejak pagi tadu, kenapa perasaanku gak enak, ya? Seperti ada yang merhatiin, dan mengikuti gitu," gumam Ayu, sembari bergidik ngeri.

Sepeninggalan Ayu, sesuatu menyembul dibalik sungai. Dua bola mata yang menatap tajam ke arah sang gadis yang sudah menjauh dan menghilang ditikungan jalan.

***

Hari sudah senja. Joko dan juga Saryat bersiap untuk pulang. "Ayo, Kang, pulang. Sudah mau hampir maghrib, takutnya nanti kemalaman dijalan, aku gak ada bawa obor, gelap jalan menuju ke arah rumahku," pemuda itu beriap membawa perlatannya dan diiyakan oleh Saryat.

Keduanya berjalan menuju pulang. Saat melintasi pohon gintung, Joko menatap pohon tersebut dengan kerutan dikeningnya.

"Kenapa daunnya tiba-tiba menguning semua ya, Kang?" unar Joko, yang mana pemuda itu berusia sekitar delapan belas tahun, dan lebih muda dari Saryat.

Ia melihat buah pohon itu sedang tumbuh lebat. Seharusnya tak musim gugur, sebab jika daun pohonenguning, menandakan akan muncul bakal buah.

Tetapi saat ini buahnya sedang lebat, dan hal ini tak biasa terjadi pada siklus tanaman.

Saryat yang mendengarnya tak imgik ambil perduli, dan ia terus saja berjalan, berusaha untuk tidak menoleh ke pohon tersebut.

"Udah, ayo jalan. Sudah mau petang. Nanti kalau kemalaman kan repot," Saryat berusaha untuk mengalihkan pembicaraan mereka, dan saat bersamaan, ia merasakan terpaan hawa panas yang menyentuh kulit wajahnya.

Saat bersamaan, ia merasakan bulu kuduknya meremang, dan bergegas mempercepat langkahnya.

Saat mereka tiba diatas bukit, hari sudah senja, dan tampak mentari bersinar dengan rona warna jingga.

"Kang, duluan, ya." Joko berbelok menuju ke arah selatan, sedangkan Saryat menuju sisi barat yang mengikuti arah mentari yang memperlihatkan keindahannya senja ini.

"Iya, hati-hati ya, Jok," pesan Saryat, lalu keduanya berpisah menuju arah rumah mereka masing-masing.

Hari semakin gelap, dan Saryat harus tiba dirumah sebelum waktu Maghrib tiba.

Kraaaaaaak

Terdengar suara derit pohon yang seolah hendak tumbang.

Saryat menoleh ke sisi kiri, dan benar saja, sebatang pohon beringin yang tumbuh tinggi dan besar, dengan sulurnya yang panjang menjutai hingga menyentuh tanah, tampak bergoyang.

Saryat membeliakkan kedua matanya, dan seolah memberi tanda, pohon itu bergerak tumbang, dan membuat Saryat berlari mundur ke arah belakang.

Braaaaaak

Buuuuum

Pohon itu ambruk ke atas tanah dengan menimbulkan bunyi dentuman yang cukup kuat, dan menggetarkan tanag disekitarnya hingga berjarak tiga puluh meter.

Batang pohon yang berukuran sangat besar dan hanya dapat dipeluk oleh lima orang dewasa menghalangi jalannya.

"Duh, Gusti. Ya kenapa harus tumbang sekarang? Kan bisa nunggu aku lewat dulu, toh," kesal Saryat dengan wajahnya yang sangat kesal.

Akibat hal tersebut, membuat pemuda itu harus memutar arah menuju utara, meski sedikit jauh, tetapi hanya itu satu-satunya yang dapat ia lakukan, dan tidak mungkin ia harus bermalam dihutan.

Pemuda itu kembali mempercepat langkahnya, sebab bagaimanapun, hutan semakin gelap, dan tampak was-was, sebab bisa saja ada hewan buas yang bersembunyi dibalik lebatnya hutan.

Saryat melihat sebuah rumah yang sudah terpasang lampu pelita. Rumah itu milik Suketi, janda muda yang ditinggal mati suaminya, karena penyakit aneh yang tidak diketahui penyebabnya.

Rumah penduduk yang berjauhan, membuat rumahnya terlihat begitu sangat sunyi. Namun, setidaknya Saryat sudah bertemu dengan rumah warga.

Saat melintasi rumah sang janda, ia mendengar suara desa-han manja dari sosok wanita tersebut.

"Bukannya Suketi seorang janda? Tetapi mengapa suaranya seperti orang yang sedang bercinta?" gumamnya dalam hati.

Bahkan saat Saryat berada tepat dihalaman depan, Suketi berteriak penuh hasrat, dan menyebut nama seseorang yang membuat Saryat bagaikan tersambar petir.

"Ah, Kang Suta, terus, Kang," pekik sang janda, yang mana seolah mengabaikan sekitarnya. Sebab ia meyakini jika tidak akan ada orang yang melintas didepan rumahnya, sebab jauh dari penduduk dan jalan utama berada dideberang sana, dimana pohon beringin itu tumbang.

Saryat merasakan hatinya bergetar. Rasa penasaran membuatnya ingin mengintai, lalu berjalan mengendap-endap menuju rumah sang janda.

Ia menuju bilik bagian kamar, dan suasan gelap diluaran, menguntungkan pengintainya.

Ia melihat dari celah anyaman bilik bambu, dan melihat jika Suta dan janda muda itu sedang memadu kasih dengan bermandikan peluh.

Pemuda itu merasakan hatinya sangat terbakar. Bukan tanpa sebab, hal itu karena ucapan Suta yang akan menemui Kang Tejo untuk meminta Sarimah menjadi istrinya. Bahkan Suta berusaha menghalangi sang gadis yang akan menuntut ilmu di pesantern.

Pemuda itu melangkah mundur. Lalu berbalik arah dan bergegas pergi meninggalkan rumah Suketi.

Ia merasakan sakit dihatinya. Mengapa Suta begitu licik. Meskipun ia banyak uang, setidaknya jangan berbuat sesukanya.

Lepaskan saja Sarimah, agar gadis itu mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik. Bukan memanfaatkan segalanya dengan uang yang dimilikinya.

1
kinoy
si Yeti mah DA cr gara2..mati kan
Ai Emy Ningrum: kebelet pengen makan pisang 🍌 nya kang Saryat 😹
total 1 replies
Sulis Wati
yg di pohon pisang merintih mulu thorrr
yg jadi istrinya yg ditumbalin anteng thorr
Siti H: karena jauh dari rumahnya, gak ada yang denger.. kalau ini kan bersebelahan dengan dapur, dekat pula sama barak..
total 1 replies
FiaNasa
ngeri kali efek digigit ular gibug itu
FiaNasa: separah itu y thor
total 2 replies
FiaNasa
hidupmu selamanya tak kan tenang saryat,,kau akan dihantui rasa bersalah & tertekan oleh NYI Arum lope
FiaNasa
kasihan tono
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kasiannn bangetttt
Reni
kenapa g langsung kabur wae g usah bawa apa2 itu ntar duit emas yg didapat jadi ular juga 😬😬😬
Reni
ya Allah sungguh makin brutal nyi lopa saat cemburu , gimana nasib sarimah dan keluarganya 😬
Ayu Putri
ya Allah JD banyak korban Thor,GK sesuai perjanjian
Siti H: makanya jangan terkecoh ama setan.. mereka itu licik
total 1 replies
Ayu Putri
KLO jaman dulu ditempatku liat yg begituan GK bakalan diambil Thor yg ada malah tambah takut
Ayu Putri: eehh pas lebaran kmren pulkam suami saya malah mancing ditempat yg ada penunggunya, padahal kata mbak'ku disana GK ada yg berani mancing,makanya ikannya bnyak Krn GK ada yg berani ambil,pantesan pulang2 bawa ikan banyak🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
total 2 replies
Endah SR
alah..alahh.. yg ada giliran kamu yg jd tumbal klo bawa pedatinya 😩
itu pedati bisa berubah jd ulaarrrr..
Siti H: 🥺🥺🥺🥺🐍🐍🐍🐍
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
seremm ya Bun..
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
waduhhh kang Tejo....takut bngt gagal
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
seremmm
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ciee ciee sarimah
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hayoloh si lopa marah🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
ciee ciee, tuhkan saling suka🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
sarimah, yu bantu saryat
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
nih ini sarimah😎😎😎😎
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja, kan yg saryat suka itu nama nya siapa ya lupa, Sumirah Samirah atau siapa gitu, dia kan lagi pesantren, semoga aja pas dia balik bisa bantuin saryat lepas dari si lopa itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!