NovelToon NovelToon
Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda_Cahyani

Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Perlu Menunjukkan Kemewahan

"Wanita? apa wanita yang berbicara dengan dokter tadi?" tanya Felix.

"Iya Lix, dia wanita yang berbicara dengan saya tadi, " jawab dokter itu.

"Lalu, dimana wanita itu?" tanya Felix.

"Wanita itu sudah pergi pak Felix, dan dia meninggalkan kalung ini sebagai jaminan agar pihak rumah sakit mengobatinya dengan baik," bukan dokter itu yang menjawab melainkan resepsionis sambil menunjukkan kalung Rayana.

"Dan kalung ini adalah kalung kesayangannya, barang peninggalan satu-satunya dari ibunya," sambung resepsionis.

"Apa? wanita itu meninggalkan kalung ini demi kakek?" cicit Felix.

"Iya pak," sahut resepsionis.

"Kalung ini akan saya bawa, dan kalau dia datang meminta kalungnya kembali kamu suruh dia mecari saya di rumah," ucap Felix.

"Baik pak Felix," sahut resepsionis itu.

"Dokter Arya, saya mau melihat kakek dulu," pamit Felix.

"Baiklah," sahut dokter Arya yang merupakan sahabat Felix dan juga dokter keluarga Felix setelah menggantikan ayah dokter Arya yang terlebih dahulu menjadi dokter keluarga di keluarga Felix.

"Felix, tunggu sebentar," panggil dokter Arya.

"Ya, ada apa dokter Arya?" tanya Felix.

"Kamu harus mengucapkan terima kasih yang tulus kepada wanita itu, karena saat wanita itu mengantarkan pak Anton, sangat terlihat kekhawatiran diwajahnya seolah yang sakit adalah keluarganya sendiri, sangat jarang ada orang yang tulus seperti itu, dan dia bahkan rela meninggalkan barang kesayangannya demi orang lain," jelas dokter Arya yang tahu sifat Felix yang keras, dokter Arya menebak kalau Felix akan menganggap wanita itu mengenali kakeknya dan mencoba untuk mendekatinya melalui kakeknya atau hanya untuk meminta uang terima kasih dengan jumlah besar.

Dokter Arya tidak mau Felix salah paham, dan dokter Arya sangat yakin kalau Rayana tulus menolong kakeknya Felix, dan dokter Arya pun mencoba untuk memberi pengertian kepada Felix.

"Baiklah, nanti saya akan mengucapkan terima kasih kepadanya," sahut Felix.

"Hemmm...." sahut dokter Arya sambil menganggukkan kepalanya.

Felix pun pergi melangkahkan kakinya menuju ruangan kakeknya.

"Kakek," panggil Felix dengan lembut.

Kakek Anton pun membuka matanya dengan perlahan dan saat melihat Felix yang berdiri didepannya, kakek Anton pun tersenyum.

"Kamu sudah datang?" tanya kakek Anton.

"Hemmm... apa yang terjadi degan kakek? bukannya Felix menyuruh galang untuk mengantarkan kakek ke hotel?" tanya felix yang menatap kakeknya penuh intimidasi.

"Memang Galang mengantarkan kakek ke hotel, tetapi kakek pergi dari hotel untuk mencari seorang gadis yang kakek temui saat dilampu merah waktu itu," jawab kakek Anton.

"Ck kakek, kakek selalu aja begitu gadis mulu yang dipikir," decak Felix yang kesal dengan kakeknya.

"Ingat umur kek," cibir Felix.

"Bukan untuk kakek gadisnya tapi untuk kamu Felix," jelas kakek membela dirinya.

"Emangnya kakek ketemu dengan gadis itu? kenapa dia gak nolongin kakek? pasti sia-siakan? " tanya Felix dengan keangkuhannya.

"Siapa bilang sia-sia, kakek ketemu sama dia, bahkan dia yang membawa kakek kesini, cuma kata dokter Arya dia sudah pergi," jawab kakek Anton yang kini wajahnya terlihat sedih.

"Apa? jadi yang bawa kakek kesini dia?" cicit Felix.

"Hemmm... tapi sayangnya kakek gak bisa berbicara banyak hal, kakek hanya bisa mengucapkan satu kata yaitu bawa kakek kerumah sakit ini dan dia membawa kakek kesini," jelas kakek Anton.

"Felix apa kamu melihat gadis itu?" tanya kakek Anton.

"Tidak kek, Felix tidak melihatnya," jawab Felix.

"Emmm... kek, kakek kan tidak mengenalnya, bisa aja kan gadis itu sudah punya pacar atau bahkan istri orang," ucap Felix yang tak ingin kakeknya berharap lebih dengan gadis itu.

"Mending kakek lupakan saja dia, dan nanti malam Felix akan mengenalkan pacar Felix kepada kakek," ungkap Felix.

"Hemmm... padahal gadis itu gadis yang sangat baik, kakek berharap dia lah yang akan menjadi istri kamu," gumam kakek.

"Kek, janga terlalu berharap ya, lagian Felix bakalan bawa pacar Felix nanti malam dan akan mengenalinya kekakek," ucap Felix kembali.

"Baiklah, ajak lah pacar kamu kesini, dan kakek akan melihat gadis seperti apa yang kamu pilih," imbuh kakek Anton.

"Emmm... tapi Felix," panggil kakek Anton yang tampak ragu-ragu.

"Ya kek," sahut Felix.

"Mending bawa kakek kerumah aja, kita ketemu dengan gadis itu dirumah saja," pinta kakek Anton.

"Tidak kakek! kakek harus sembuh dulu baru boleh pulang!" tolak Felix mentah-mentah.

"Tapi Felix, kakek mau terlihat baik-baik saja," pinta kakek Anton dengan memohon.

"Tidak kakek, kakek harus menginap satu malam disini, Felix mau memastikan kalau kakek benar-benar sudah tidak apa-apa baru boleh pulang, lagian ini kesalahan kakek, kenapa kakek pergi sendirian, malah jalanan padat gitu banyak debu dan asap," omel Felix yang sebenarnya memberi pengertian kepada kakeknya agar kakeknya menuruti ucapannya.

Kakek Anton terdiam dan tak bisa memaksa Felix untuk membawanya pulang.

"Ya baiklah, kalau gitu pergilah bersiap dan jemput pacar kamu itu," ucap kakek Anton yang kini terlihat seperti orang merajuk.

"Iya Felix ini mau pulang, tapi bibirnya gak usah manyun gitu juga kek, makin kelihatan jelek kakek," seloroh Felix.

"Dasar cucu kurang ajar, ngatain kakeknya jelek, apa kamu gak tahu kalau kakek ini dulu jadi rebutan para gadis-gadis?" cetus kakek Anton yang kesal mendengar ucapan Felix.

"Kalau gitu Felix akan pulang, dan Felix harap kakek tidak nakal disini," ucap Felix sebelum benar-benar pergi dari ruang rawat kakeknya.

"Anak itu benar-benar sangat nakal, tapi aku sangat menyayanginya," gumam kakek Anton yang menggelengkan kepalanya.

Felix kini sampai di parkiran dan meliat Galang terus bermain dengan ponselnya.

"Ck, cewek mulu," sarkas Felix.

"Ya kan normal bos," sahut Galang.

"Mau kemana kita?" tanya Galang.

"Pulang," jawab Felix.

"Siap bos," sahut Galang yang membukakan pintu mobil untuk Felix.

Felix pun masuk kedalam mobil dan mereka menuju rumah Felix.

"Emmm... bos," panggil Galang yang kini sedang menyetir mobil.

"Hemmm... apa kamu mau membawa mobil saya untuk pamer dengan pacar-pacar kamu itu?" tanya Felix yang sudah hapal dengan tabiat Galang.

"Nah bos tahu aja, ia bos benar, saya mau pinjam mobil," jawab Galang sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Pacaran itu gak harus memperlihatkan kemewahan Lang, kalau dia memang benaran cinta, pasti dia bakalan terima kamu apa adanya," nasihat Felix.

"Tapi bos, ini beda, saya mendapatkan gadis kaya kali ini," ucap Galang yang merasa bangga dengan dirinya.

Felix yang mendengar ucapan Galang hanya memutar kedua bola matanya jengah, dan menggelengkan kepalanya meliht tingkah Galang yang tak pernah berubah dari dulu, menjadi seorang Casanova.

1
Nicol Ibarra
Thor, kapan update lagi nih?
Dinda Cahyani: Segera ya kak/Smile/
total 1 replies
Zenny_ Jason
Langsung jatuh cinta deh!
Dinda Cahyani: Terima kasih sudah mampir.😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!