NovelToon NovelToon
Wasiat Yang Menyakitkan

Wasiat Yang Menyakitkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:44.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Enam bulan pernikahan Anindia, badai besar datang menerpa biduk rumah tangganya. Kakak sang suami meninggalkan wasiat sebelum meninggal. Wasiat untuk menjaga anak dan juga istrinya dengan baik. Karena istri dari kakak sang suami adalah menantu kesayangan keluarga suaminya, wasiat itu mereka artikan dengan cara untuk menikahkan suami Nindi dengan si kakak ipar.

Apa yang akan terjadi dengan rumah tangga Nindi karena wasiat ini? Akankah Nindi rela membiarkan suaminya menikah lagi karena wasiat tersebut? Atau, malah memilih untuk melepaskan si suami? Ayok! Ikuti kisah Nindi di sini. Di, Wasiat yang Menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#09

Wajah Afi yang terlihat murung sebelumnya, semakin tampak murung karena pertanyaan sang mama. "Anin ... aku akan berpisah dengannya untuk sementara waktu?"

"Apa?"

"Tunggu! Bagaimana maksudnya? Kamu akan berpisah dengannya untuk sementara waktu? Apa kamu berencana untuk berpisah dengan Desi setelah menikah, Hanafi?"

"Tidak perlu membahas hal itu sekarang, Ma. Yang penting, menikah saja dulu. Apa yang terjadi selanjutnya, kita lihat saja nanti."

Ucapan Afi membuat Nisa terdiam. Namun, benaknya langsung membenarkan apa yang Afi katakan. 'Ya. Menikah saja dulu. Kedepannya, aku akan pikirkan cara lain untuk mempertahankan pernikahan mereka. Hah. Lagian, aku yakin nantinya juga Afi pasti tidak akan rela melepaskan Desi. Secara, Desi lebih baik di segala sisi ketimbang Anin yang tidak punya keistimewaan sama sekali.' Nisa bicara dalam hati dengan raut wajah yang sangat bahagia.

"Iya, iya. Kamu benar, Fi. Menikah saja dulu. Kedepannya, biarkan takdir yang menentukan ya. Sekarang, kapan waktu pernikahan itu akan kalian langsungkan. Menikah tidak perlu terlalu mewah juga gak papa sih. Tapi yang penting, Desi tetap menjadi menantu mama, Fi."

Afi langsung melepas napas berat. "Terserah mama saja. Kapan waktu yang baik, aku akan mengikuti."

"Ah, kalau begitu, bagaimana kalau minggu depan saja? Minggu depan bisa di katakan waktu yang baik. Tanggal nikah mama sama papa kan juga minggu depan, Fi. Bagaimana? Setuju gak?" Nisa terlihat sangat bersemangat sekarang. Sangking semangatnya wanita tua ini, dia terlihat seperti tidak pernah mengalami sakit sebelumnya.

Afi bangun dari duduknya sambil berucap. "Terserah mama. Atur saja. Aku akan mengikuti apa yang mama katakan."

Setelah berucap, Hanafi langsung beranjak meninggalkan kamar rawat sang mama. Melihat anaknya yang langsung pergi tanpa mengakhiri ucapan, Nisa langsung menahan langkah si anak dengan cepat.

"Eh, Fi. Kamu mau ke mana?"

"Pulang, Ma. Aku punya banyak hal yang harus ku urus."

"Lah, mama siapa yang jaga?"

"Minta Mbak Desi datang. Aku yakin, dia pasti akan senang buat jagain mama."

"Lho, kamu-- "

Hanafi yang tidak ingin berdebat dengan sang mama malah langsung membuka langkah kembali. Jujur, Nisa cukup kesal akan ulah anak tengahnya ini. Tapi, karena Hanafi baru saja memberikan kabar yang sangat membahagiakan buat hati Nisa, maka rasa kesal karena ditinggalkan si anak bisa segera menghilang.

"Ah, gak papa. Biar saja dia pergi sekarang. Yang penting, dia sudah setuju untuk menikah secara sah dengan Desi. Aku bahagia banget karena kabar ini. Sungguh-sungguh bahagia. Akhirnya, Desi tetap jadi menantu aku walau Ali sudah tidak ada." Nisa bicara sambil tersenyum lebar.

Sementara di luar sana, Afi sedang melangkah dengan perasaan berat. Setuju untuk menikah dengan kakak ipar adalah karena terpaksa. Hatinya luka saat memikirkan hidupnya yang kacau berantakan. Tapi, setitik embun tetap ia pertahankan. Menjadi penguat langkah untuk tetap maju ke depan.

"Berpisah hanya untuk sementara saja. Aku pasti bisa mendapatkan Anin lagi nantinya. Bercerai, bukan berarti tidak bisa menikah lagi, bukan?"

"Ya, ya, ya. Aku bisa menikah lagi dengan Anin setelah berpisah. Nanti, tunggu Anin sudah tidak marah lagi padaku. Aku akan buat Anin jatuh cinta lagi setelah bercerai."

Hanafi berhenti di bawah pohon besar yang ada di taman rumah sakit. Satu tangan ia pukul ke batang pohon tersebut. "Agh! Andai saja aku tidak perlu bercerai sekarang. Aku yakin, hidupku pasti akan bahagia."

"Anin, andai kamu bisa sedikit rela mengorbankan perasaan mu, Nin. Aku pasti akan mengutamakan kamu setelah aku menikah dengan mbak Desi. Karena hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cintai di dunia ini. Hanya kamu, Anin."

*

Beberapa hari kemudian, mama Afi sudah pulang dari rumah sakit. Persiapan pernikahan pun langsung wanita tua itu lakukan. Dia dengan penuh semangat menyiapkan pernikahan kedua untuk anaknya sendiri tanpa memikirkan perasaan menantunya yang sedang tersakiti.

"Nah, ini semua undangan yang akan kita bagikan," ucap Nisa pada Hana.

"Sebanyak ini, Ma?"

"Iya. Tentu saja. Kenapa? Terlalu banyak nurut kamu?"

"Iya ... iya lumayan sih. Kan, katanya cuma nikahan kecil-kecilan aja. Tapi, ini kok banyak banget, Ma?"

"Banyak apanya? Ini itu gak ada seperempat dari kenalan dekat kita yang mama undang. Huh, jika saja Afi bersedia mengadakan pesta yang besar, mama pasti akan siapkan lebih banyak undangan lagi buat pernikahan mereka."

Saat ibu dan anak sibuk berbincang tentang pernikahan Afi, Nindi yang tidak punya jalan lain untuk menuju pintu keluar terpaksa melewati pasangan ibu dan anak yang sedang ngobrol di ruang tengah. Dua manusia yang tidak punya hati itupun langsung menegur Anindia yang sedang melangkah dengan santai menuju pintu.

"Anindia."

Suara lantang Nisa langsung menahan langkah kaki Anin yang sedang bergerak. Mau tidak mau, Nindi pun terpaksa berhenti. Menoleh ke arah mama mertuanya dengan engan.

"Ada apa, Ma?"

"Mau ke mana kamu?"

"Minimarket."

"Minimarket? Ngapain kamu ke sana?"

"Ada yang-- "

"Kamu gak tahu rumah sedang sibuk? Kenapa kamu malah keluyuran, Anin?" Nisa malah memotong ucapan Nindi dengan kesal. "Tidak perlu pergi. Jika ada yang ingin kamu beli, titipkan saja uangnya ke bibi. Biar bibi yang sekalian belanja beli barang yang kamu butuhkan. Sedang kamu, bantuin persiapan yang masih banyak kurang di dapur."

Nindi langsung menatap tajam Nisa.

"Bantu? Apa gak salah, Ma?"

"Mama minta aku bantu? Hati mama masih ada? Gak hilang, bukan?"

Wajah Nisa langsung berubah kesal bukan kepalang. Menantu penurut itu sudah menjadi sangat pembangkang. Dulunya, Nindi hanya akan melakukan apa yang Nisa ucap. Sekali ucap, wanita itu langsung pergi tanpa membantah. Lah sekarang, uh ... bukan hanya membantah. Malah langsung mengeluarkan kata-kata tajam tanpa ampun lagi.

Kesal Hana bukan kepalang saat mendengarkan jawaban Nindi. Dia pun langsung bangun dari duduknya. "Anindia! Kamu lancang banget ya sekarang. Semakin gak tertolong lagi ucapan mu itu. Sadar gak sih? Yang kamu ajak bicara itu mama mertua kamu. Di mana kesopanan yang sebelumnya kamu perlihatkan pada kami, ha? Kok cepat banget ngilangnya."

"Aku rasa, kamu juga bicara dalam kondisi yang gak sadar, Han. Karena jika kamu sadar, kamu gak akan ikut-ikutan bicara dengan kata-kata sok tahu seperti barusan. Bisa-bisanya kamu tanya di mana sopan santun ku yang sebelumnya. Kamu lupa? Kalau kamu saja tidak punya sopan santun sejak kamu hidup?"

Mata Hana membulat. Hatinya semakin merasa kesal. Tapi Nindi tidak ingin mengakhiri ucapannya sekarang. Seolah, apa yang baru saja dia ucap masih tidak cukup untuk memukul adik iparnya yang memang sok pintar sejak lama.

"Ah, aku nyaris lupa dengan pertanyaan mu yang pertama, Han. Aku sadar kok siapa yang sedang aku ajak bicara. Tapi masalahnya, yang ngajak aku bicara itu pernah anggap aku menantunya atau tidak? Karena yang menghormati akan tetap di hormati. Begitu pula sebaliknya. Manusia itu akan menerima apa yang dia tanam."

1
Lee Mbaa Young
Cerai saja, hana yg gadis saja ortu eri kayak gitu sikapnya, apalagi kl tau selingkuhan eri janda punya anak gk akn setuju mereka. palagi desi dah gk bisa hamil. 🤣🤣🤣
hasatsk
eri ketemu dengan Hana di rumah sakit ketika sedang bersama Desi 🤣🤣
serunya waktu ketahuan 🤣🤣🤣
Rani: uh ... iya yah. mmm
total 1 replies
Cookies
akankah afi bertemu desi dan suami hana??
Rani: kek nya nggak deh🤭
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: Syiap laksanakan 😄
total 1 replies
Hanipah Fitri
Desi muka seribu
Rani: ku pikir muka tembok tadi😄
total 1 replies
Hanipah Fitri
sandiwara receh, akal bulus
Hanipah Fitri
masih menyimak
Hanipah Fitri
aku mampir Thor
Rani: yuhu ... moga betah ya.
total 1 replies
Lee Mbaa Young
bginilah kl susah tanpa malu minta tolong, trus nindi yg baik hati juga akn menolong. pdhl dah cerai tp masih juga di ribetin. kl jd nindi mnding kasih utangan kl bnyak buat perjanjian. kl sekitar 100 200 gk papa ngasih. sekali kali kasih pelajaran jng mudah di manfaat kan. baik boleh bodoh jangan.
Cindy
lanjut kak
Rani: aaasyyyyiap
total 1 replies
Patrick Khan
waktu nya hana tobat😁
Rani: wuahahahahaa ... udah kena baru taubat kan yah
total 1 replies
Patrick Khan
kapok opo gk km hana.. /Grin//Grin//Grin/
Rani: uh .... jangan di kata. beneran udah kapok dia nya mah
total 1 replies
Cookies
menyesalpun tiada arti
Rani: hiks, iya. inilah yg di katakan penyesalan
total 1 replies
Cookies
betul sekali
Rani: uhuk.... 😄😄😄😄
total 1 replies
Cindy
lanjut
Rani: laksanakan 😄
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: syiap👍👍👍👍
total 1 replies
Jumiah
naa tu nindi buang sendal dapat sepatu ..
Rani: yuhu... iya hiks. buang kerikis dapat berlian juga kan yah
total 1 replies
Jumiah
semoga yg selingkuh sma dedy mendapat kesialan ,biar tau rasa dua 2nya..
istri sah buat ap melabrak ...
tendang jauh2 buat buat ap pelihara suami yg gk setia
Rani: bener tuh
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Rani: yuhu .... siap. tapi pelan yah
total 1 replies
Lee Mbaa Young
walah desi ternyata jd selingkuhan lagi. semoga kali ini istri sah tahu dan gk lembek biar bisa ngasih pelajaran buat desi.
Rani: nah lho, siapa dia?
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!