PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Kepergian Manda tidak langsung menuju bandara,Ia bertemu dengan Citra disebuah warung makanan yang dekat dengan tempat tinggal Citra.

Saat Manda tiba,Citra sudah menunggu dengan seorang teman yang menatap Manda dengan sinis,bahkan Manda menjadi sedikit kesal karena mendapat tatapan seperti itu.

"Duduklah Manda....,kita perlu bicara panjang lebar untuk masalah kita masing-masing",ucap Citra dengan lembut.

Manda duduk didepan Citra sambil memangku Kayla,karena obrolan menjadi serius dan Kayla tak boleh mendengarnya,Cindy mengajak Kayla bermain ketaman yang tak jauh dari tempat Manda dan Citra duduk.

Kini Citra dan Manda saling menatap satu sama lain dan masih saling membisu dengan masalah yang ingin mereka segera selesaikan,sampai suara Citra lebih dulu berbicara.

"Maafin aku Manda....,Aku sungguh-sungguh tidak tau jika Fahri adalah suamimu,Aku tidak peka dengan semua ceritamu,Tapi kamu tenang aja karena hubunganku sama Fahri sudah putus dan aku berniat untuk keluar dari tempat kerja dan tempat tinggalku sekarang,aku akan pergi jauh dari kehidupan Fahri karena aku nggak ingin menyakiti kamu dan Kayla,Aku juga perempuan dan aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan selama 2 tahun ini bahkan mungkin kamu lebih sakit hati karena ternyata akulah yang membuat Fahri mengabaikanmu selama ini,Aku benar-benar menyesal telah salah menjalin hubungan ini dengan Fahri,aku bodoh dan sangat bodoh karena percaya begitu saja dengan mulut manis Fahri padahal jika aku peka dari awal mungkin aku tidak akan selama ini menjalin hubungan dengan dia,Maafin aku sekali lagi Manda...,Aku sungguh-sungguh minta maaf".

Manda dapat merasakan kesedihan dan kekecewaan yang Citra rasakan terhadap Fahri,karena bagaimanapun Citra juga korban dari keegoisan Fahri.

"Citra...,Aku maafin semua ketidaktauanmu,tapi jika kamu ingin kembali dengan Fahri silahkan saja aku ikhlas,karena aku memutuskan akan menceraikan Fahri secara diam-diam,aku baru tau kenapa dia tidak ingin menceraikan aku selama ini karena dia takut dimutasi oleh tempat kerjanya sekarang,Aku yakin Fahri sangat mencintaimu tapi dia tetap ingin mempertahankan pernikahan ini gara-gara pekerjaan aja,jadi sekarang aku akan pamit sama kamu sekalian aku minta maaf jika kehadiranku disini mengacaukan hubungan kalian",ucap Manda pada akhirnya.

"Nggak Manda....,Fahri nggak mencintaiku,Fahri hanya menganggapku pelampiasannya sesaat karena dia jauh dari kamu,karena jika Fahri tulus maka dia tidak akan tega menipuku selama ini",ucap Citra menjelaskan.

"Tapi Cit,Fahri juga sudah tidak mencintaiku,dia sangat mencintaimu melebihi apapun,dia nggak jujur sama kamu karena dia mau jujur saat nantinya telah selesai hubunganku sama dia,namun nyatanya sekarang aku menghancurkan rencana Fahri dan masa depan kalian,tapi aku nggak peduli lagi bagaimana Fahri nantinya,yang jelas aku akan tetap menceraikannya dan Fahri bebas menjalin hubungan dengan siapapun termasuk dengan kamu Cit".

Citra terdiam,Ia yakin akan keputusannya untuk tidak lagi menerima Fahri mau sekeras apa Fahri membujuknya,karena 2 tahun bukan waktu yang sebentar dalam menjalanin hubungan,dan yang lebih menyakitkan untuk Citra adalah kebohongan bahwa Fahri telah menikah dan memiliki anak sekaligus Fahri adalah suami sahabatnya.

Suasana menjadi sama-sama diam,karena baik Manda maupun Citra pusing dengan isi pikiran mereka masing-masing.

Seketika Manda berdiri dan berpamitan dengan Citra yang sebenarnya Citra masih ingin berbicara panjang lebar.

"Aku pulang ya Cit..,Aku juga minta maaf jika kedatanganku kesini mengacaukan kebahagiaan kalian,tapi aku pulang dengan perasaan lega karena aku tau alasan mengapa suamiku berubah,Aku tidak membencimu Cit,Aku hanya marah pada Fahri karena dia tega mengabaikan aku dan memaksaku tetap dalam rumah tangga yang sudah hambar,aku harap hubungan persahabatan kita akan langgeng dan masalah ini selesai sampai disini".

Citra tak bisa berbuat banyak,Ia kasian dengan Manda tapi diri dia sendiripun perlu dikasihani karena Ia juga korban perasaan Fahri yang telah menipunya selama 2 tahun ini.

Setelah Manda benar-benar pergi,Citra dan Cindy duduk dan membicarakan misi penting setelah kejadian ini,karena bagaimanapun Citra harus memutus semua apapun yang berhubungan dengan Fahri jika tidak ingin diganggu.

"Pertama kita harus cari kontrakan untuk kamu Citra,setelah kontrakan ada maka setelahnya kamu harus mencari pekerjaan dan membuat surat pengunduran diri kamu ditempat kerjamu sekarang,aku akan menemanimu kemanapun kamu ingin pergi,karena kamu hari ini ijin sakit maka sebaiknya kita gerak cepat agar Fahri tidak berusaha membujukmu lagi dengan seribu alasan,karena aku muak bahkan untuk melihat wajahnya",ucap Cindy.

Namun Citra justru terdiam karena bertepatan dengan sebuah pesan yang masuk kedalam ponselnya.

"Nak...,bagaimana kabarmu?Apa kamu sehat Nak?Maaf jika Ibu mengganggu kerjaanmu disana,tapi Ibu harus mengatakan ini karena perintah Ayahmu,Ayah sedang sakit Nak...,pulanglah dulu beberapa hari,mungkin Ayah kangen sama kamu yang sudah tidak pulang beberapa bulan ini,sekali lagi Maafin Ibu ya Nak...,kamu hati-hati disana".

Citra menyerahkan ponselnya ke Cindy tentang pesan yang baru masuk dari Ibunya.

"Pulanglah dulu Cit...,sekaligus anggap aja kamu butuh waktu untuk menenangkan diri,barang-barang ditempat kostanmu biar dirumahku dulu aja,mungkin ini yang terbaik untuk kamu saat ini,semoga setelah pulang kampung kamu bisa memutuskan langkah selanjutnya dengan lebih ikhlas",ucap Cindy memberi nasehat.

Tiba-tiba Citra memeluk Cindy,."Terimakasih Ya Cin...,kamu selalu tau apa yang terbaik untuk aku,kamu juga selalu menjadi garda terdepan membelaku dan melindungiku,aku akan pulang sore hari nanti ke Yogyakarta untuk melihat keadaan orang tuaku,tolong rahasiain masalah ini dari siapapun ya Cin...,karena aku nggak mau siapapun tau masalah tentang aku,fahri dan juga Manda,karena jika orang lain tau pasti mereka akan menyalahkan aku",ucap Citra dengan sendu.

"Iya Citra...,kamu tenang aja,aku akan diam dan menutup mulutku rapat-rapat,karena bagaimanapun masalah ini Fahri yang salah jadi dia yang harus menderita bukan kamu Cit".

Akhirnya keduanya kembali ketempat tinggal Citra dan mengemasi barang-barang yang akan dibawa kerumah Citra dan yang akan dibawa pulang ke Yogyakarta.

Citra juga membalas pesan Ibunya bahwa Ia akan pulang sore hari sekaligus memperpanjang masa cuti ke Perusahaan tempatnya bekerja.