Fan Lao sangat terkejut ternyata dirinya sekarang telah di teleportasi ke dimensi tempat para manusia , siluman dan iblis saling membunuh untuk memperebutkan wilayah .
Fan Lao bertekad harus menjadi kuat jika berada di dalam dimensi ini , sebelum para iblis menyerap tubuhnya , karena yang kuat akan berkuasa dan yang lemah akan di tindas.
Jika Fan Lao ingin kembali ke dimensi Roh , maka dia harus memiliki kekuatan yang sangat tinggi dan merebut artefak yang ada di tangan Raja iblis Mo Wuyue , karena kunci ini di gunakan untuk membuka belenggu dimensi ini agar bisa keluar dari sana.
Akankah Fan Lao bisa bertahan di dalam dimensi ini...? Dan mendapatkan kunci yang di gunakan untuk keluar dari dimensi ini..!!!!
Yukk... ikutin kelanjutan cerita perjalanan Fan Lao akan seperti apa nantinya...? .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmat sodiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 09 ~ Terus berlatih.
.
.
Setelah ember air telah terisi penuh kemudian Fan Lao langsung membawanya ke kebelakang rumah paman Xiao Shen lagi , tapi tiba tiba ada yang memanggilnya sehingga Fan Lao langsung menghentikan langkahnya , ternyata yang memanggilnya adalah nona Xiao Douya.
'' Ada apa nona Xiao Douya, maaf aku sedang berlatih dengan paman Xiao Shen , jadi jika nanti aku sudah selesai berlatih kita bisa berbincang bincang lagi....''
'' Iya silahkan...''
Kemudian Fan Lao langsung berjalan ke belakang rumah paman Xiao Shen kembali , dia mengesampingkan dulu keindahan para gadis yang telah mandi tadi agar bisa fokus berlatih dulu , nanti kalau sudah menjadi pemuda yang kuat maka bisa layak bersanding dengan mereka.
Sesampainya di belakang rumah kemudian Fan Lao langsung naik di atas balok kayu tadi lalu mengangkat kedua ember itu hingga sejajar dengan bahunya .
Kepala desa Xiao Shen tampak sangat puas melihat kesungguhan Fan Lao dalam pelatihan ini , karena jika seseorang yang berlatih dengan sungguh sungguh maka akan mendapatkan apa yang di impikan .
Nona Xiao Douya dan teman teman temannya memberi semangat kepada Fan Lao ketika melewati Fan Lao yang sedang berlatih , Fan Lao langsung membalas dengan senyuman ramahnya .
Tapi ada satu teman nona Xiao Douya yang mengedipkan matanya membuat Fan Lao jadi tidak konsentrasi , apalagi gadis itu juga tidak kalah cantik dengan nona Xiao Douya.
Fan Lao kemudian mengesampingkan pikiran itu dulu , karena jika paman Xiao Shen tahu dirinya tidak fokus berlatih maka pasti pamannya akan sangat marah kepadanya .
Setelah 2 jam berlalu tubuh Fan Lao langsung ambruk ke tanah karena tubuhnya kembali terasa kram lagi , Fan Lao sedikit laga karena dirinya sudah bisa bertahan cukup lama dalam pelatihan ini , kemudian Fan Lao langsung berdiri lalu berjalan ke sungai untuk mengambil air lagi , karena mengambil air ke sungai seperti ini bisa sedikit beristirahat untuk melemaskan tubuhnya yang terasa kaku dan kram .
Semakin siang sinar matahari semakin terik membuat bulir keringat Fan Lao bercucuran membasahi pakaiannya , tapi Fan Lao tetap melanjutkan pelatihan ini karena paman Xiao Shen juga ada di sana untuk menasehati Fan Lao, bahwa panas seperti ini bukanlah apa apa ketika menjadi seorang prajurit yang terjun di medan peperangan .
Paman Xiao Shen juga bercerita tentang perjuangan nya dulu ketika mendapatkan kekuatan nya , agar Fan Lao lebih semangat berlatih dan tidak bosan di sana berlatih sendiri .
Ketika sudah sore hari kemudian paman Xiao Shen mengintrusikan Fan Lao untuk segera mandi , karena besok akan berlatih lagi seperti ini hingga fisik Fan Lao benar benar kuat menahan ember air itu seharian penuh tanpa terjatuh ke tanah.
Paman Xiao Shen juga ikut ke sungai untuk menangkap ikan di sana , sedangkan Fan Lao langsung menceburkan tubuhnya di air sungai ini .
Fan Lao merasakan tubuhnya sangat segar ketika sudah selasai mandi di sungai ini , karena ini adalah pertama kali nya dia mandi di sungai seperti ini .
Kemudian Fan Lao berjalan ke tempat paman Xiao Shen yang sedang membakar ikan , lalu duduk di sana untuk menikmati api unggun .
Paman Xiao Shen langsung memberi nya satu tusuk ikan untuk Fan Lao bakar sendiri .
'' Besok kamu berlatihlah sendiri seperti tadi , karena aku besok berencana ingin ke hutan terlarang untuk mencari bahan pil , maaf aku tidak bisa mengajakmu ke sana , karena kekuatanmu masih lemah , nanti jika kamu sudah berhasil menerobos ke tahap 5 baru boleh masuk ke sana...''
'' Iya paman , tapi bagaimana dengan sumber daya untuk meningkatkan kekuatanku ini , karena aku sebenarnya juga harus masuk ke hutan terlarang untuk mencari bahan pil di sana...''
'' Kamu tenang saja Fan Lao, karena untuk saat ini aku yang akan mencarikan sumber daya untukmu , jadi kamu sekarang fokus saja untuk meningkatkan kekuatanmu dulu ....''
'' Apakah paman membutuhkan koin emas...? karena aku memiliki sedikit banyak koin emas di dalam cincinku ini , lagi pula aku sudah tidak membutuhkan koin emas ini lagi ...''
'' Coba aku lihat dulu...?''
Kemudian Fan Lao langsung mengeluarkan setengah Koin emas yang dia miliki di samping tubuh paman Xiao Shen .
'' Koin emas seperti ini sangat lah berharga di dalam dimensi ini , kalau ada koin emas sebanyak ini maka kamu bisa meningkatkan kekuatanmu sampai di tingkat Dou Jun tahap 1 , kalau begitu aku besok tidak jadi ke hutan terlarang, karena aku akan membeli bahan bahan pil ke para warga desa Lou Tong ini ...''
Fan Lao langsung tersenyum bahagia mendengar koin emas itu bisa di gunakan untuk membeli bahan pil yang sangat banyak , karena dengan koin emas itu Fan Lao bisa meningkatkan kekuatannya hingga tingkat Dou Jun tahap 1.
'' Kalau paman ingin membeli keperluan lain silahkan memakai koin emas itu , karena aku masih memiliki koin emas lagi di dalam cincinku ini ....''
'' Soal itu kamu tenang saja Fan Lao, karena aku juga masih memiliki koin emas seperti ini , kalau begitu aku akan menyimpan semua cincin emas ini ....''
'' Iya silahkan paman...''
Kemudian paman Xiao Shen langsung memasukan semua koin emas itu, lalu melanjutkan membakar ikan lagi .
Setelah ikan yang mereka bakar sudah matang kemudian mereka berdua langsung menyantapnya dengan lahap , Fan Lao terlihat sangat menikmati ikan bakar ini , karena suasana kebersamaan seperti ini tidak pernah dia rasakan ketika berada di istana kekaisaran .
Ketika mereka sudah selesai makan ikan ikan bakar itu hingga habis kemudian paman Xiao Shen langsung mengajak Fan Lao segera pulang untuk segera istirahat , agar besok pagi tubuhnya lebih segar ketika berlatih .
****
Keesokan harinya paman Xiao Shen berpamitan kepada Fan Lao untuk membeli bahan pil , dia juga mengatakan agar Fan segera berlatih lagi di belakang rumah .
Kemudian paman Xiao Shen langsung keluar rumah , sedangkan Fan Lao berjalan ke belakang rumah untuk berlatih lagi .
Ketika Fan Lao mengambil air di sungai , lagi lagi dia melihat nona Xiao Douya mandi di sungai tapi kali ini nona Xiao Douya mandi sendiri saja .
Fan Lao masih sempat melirik keindahan ini , karena sangat di sayangkan jika tidak di nikmati pemandangan indah ini , setelah puas menikmati keindahan ini kemudian Fan Lao langsung bergegas mengambil air lagi untuk segera berlatih .
Lalu membawa Air itu ke belakang rumah paman Xiao Shen kembali untuk berlatih lagi.
Kemudian Fan Lao langsung melompat ke atas kedua balok kayu lalu mengangkat kedua ember itu di depan dadanya hingga sejajar dengan bahunya .
Setelah beberapa saat nona Xiao Douya melewati tempat Fan Lao berlatih , lalu memberi semangat agar Fan Lao lebih semangat berlatih , Nona Xiao Douya menanyakan keberadaan paman Xiao Shen kenapa tidak ada di sini , kemudian Fan Lao menceritakan kalau paman Xiao Shen sedang membeli bahan pil untuk dirinya kepada para warga desa.
Setelah mendengar paman Xiao Shen ternyata tidak ada di rumah kemudian nona Xiao Douya memutuskan untuk duduk di sana menemani Fan Lao berlatih , karena ayahnya hari ini sedang mencari bahan pil ke hutan terlarang.
Fan Lao sangat bersemangat melihat nona Xiao Douya mau menemaninya berlatih di sana karena bisa di ajak bicara agar tidak bosan berlatih sendiri.
.
.
...[ Bersambung ] ™...
ini dgn mudahny d obral sm org lain..
oon tahu?