Proses Revisi bertahap...
Rate 21+++
Cerita ini mengandung adegan yang cukup ngeri di harap yang masih di bawah umur, segera tinggalkan setelah membaca warning ini... gak boleh ngintip apalagi mampir..
______
Berawal kabur dari rumah dan bekerja menjadi sekretaris lalu mendapat misi untuk menyembuhkan penyakit bos nya, Aqella malah mendapati dirinya berakhir di dalam ranjang dan membuat hidup nya menjadi sepenuh nya milik Cleo Rodriguez.
Namun siapa sangka jika pilihan nya untuk memilih Cleo, malah menimbulkan banyak masalah kedepan nya untuk dirinya sendiri dan hubungan yang ia jalani.
Mampukah Aqella melewatinya ?
Ataukah memilih mundur perlahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kris muntari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MUNGKINKAH CEMBURU
haii kawan kawan yang setia pembaca karya ku yang tidak seberapa ini.
mohon untuk tinggalkan like komen dan fav ya untuk author, agar author nya semangat up nya
suwun
...----------------...
Hari ini adalah hari pertama bagi Aqella bekerja sebagai sekretaris Cleo, dan melupakan yang udah udah Aqella akan mencoba bersikap formal kepada Cleo walaupun ia sendiri tidak begitu yakin.
"Selamat pagi tuan Cleo, tuan Robby." sapa Aqella, tersenyum semanis mungkin saat melihat Cleo dan Robby tiba.
"Selamat pagi juga."balas Robby.
Cleo tidak membalas ucapan Aqella seperti Robby, malah lebih terkesan mengabaikan kehadiran Aqella dan masuk begitu saja.
"Kenapa tuh orang."gumam Aqella pada dirinya sendiri.
Di dalam ruangan, Cleo langsung menyalakan komputer dan mengecek data data yang kemarin belum sempat ia lihat karena tiba tiba mendapat panggilan darurat dan meminta nya untuk segera datang.
Tok..tok..tok.
"Iya." Robby membuka pintu dan mendapati Aqella sudah berdiri di depan nya sambil membawa baki berisi dua cangkir kopi.
"Tuan, saya membuatkan kopi untuk anda dan tuan Cleo."ucap Aqella.
"Terimakasih... kopi untuk tuan Cleo kamu bisa letakan di dekat tuan Cleo, kalo untuk saya biar saya bawa keruangan saya, dan lain kali kamu tidak perlu membuatkan saya kopi, itu bukan tugas kamu."terang Robby panjang lebar.
"Baik tuan."ucap Aqella.
"Tuan saya undur diri, kembali keruangan saya."pamit Robby.
"Hmmm."
Aqella meletakan kopi di samping Cleo "tuan ini kopi anda."ujar Aqella.
Cleo tidak menjawab dan langsung menarik Aqella, membuat wanita itu terjatuh di pangkuan nya, melingkarkan tangan nya di pinggang Aqella, menahan agar ia tidak melarikan diri "cowok yang kemarin siapa?"tanya Cleo penasaran.
Jujur saja karena untuk pertama kali nya dalam hidup nya Cleo tidak bisa tidur semalaman karena memikirkan tentang wanita.
Aqella berusaha melepaskan tangan Cleo dari perut nya, namun tangan Cleo seperti diberi lem dan sangat sulit melepaskan nya "tuan tolong lepaskan." pinta Aqella.
"Berhenti bersikap formal!!." teriak Cleo, ia sangat kesal jika melihat Aqella bersikap seperti ini kepadanya, jika Aqella bersikap formal maka itu seperti dinding yang tidak terlihat dan membatasi perilaku aslinya, padahal Cleo sangat menyukai Aqella yang bar bar.
"Tapi kan, sekarang saya bekerja dan menjadi bawahan anda ja-"
"Berhenti bersikap formal, apa lo tuli hah?!"potong Cleo cepat.
Aqella memegangi telinga nya yang berasa pengeng, akibat teriakan dari Cleo, untung nya telinga ini ciptaan Tuhan, jika buatan pabrik sudah pasti telinga nya akan rusak "bisa gak kalo ngomong gak perlu teriak teriak,kuping gue kasihan."ujar Aqella kesal.
"Sorry."mengelus telinga Aqella "jadi siapa cowok yang kemarin?"tanya Cleo lagi.
"Cowok yang mana?" Aqella malah bingung sendiri.
"Yang jemput lo siang siang."terang Cleo.
"Oh...sahabat gue, kenapa emang?"
"Yakin cuma sahabat?"
"Iya, kenapa sih?!" Kini gantian Aqella yang sedikit berteriak, karena ia kesal dengan pertanyaan Cleo yang aneh ini, tapi jika di pikirkan lagi apa iya Cleo sedang cemburu kepadanya, tapikan ia tidak memiliki hubungan yang spesial dengan Cleo.
Cleo melepaskan tangan nya dari pinggang Aqella "lo diem disini, gak boleh kemana mana."perintah Cleo.
"Gak mau, gue banyak kerjaan!" Aqella segera berdiri dan berjalan kearah pintu.
Namun belum sampai di pintu, Cleo sudah menarik tangan Aqella lalu menghempaskan tubuh Aqella di sofa "aduh."pekik Aqella.
"Gue kan udah bilang diem disini, nurut aja kenapa sih."omel Cleo.
Aqella menghembuskan nafas nya pelan, jujur saja ia bingung dengan sifat Cleo, tadi pagi saat Aqella menyapa nya ia mengabaikan nya, dan sekarang sok bersikap posesif "tapi gue banyak kerjaan Cleooo." Aqella sengaja memanjangkan nama Cleo, agar pria di depan nya ini melunak sedikit.
Cleo mendengar nama nya disebut oleh Aqella menjadi girang "coba sebut lagi nama gue yang panjang."pinta Cleo.
"Cleooooooo."
Hahaha senang nya gue.batin Cleo.
"Jadi sekarang gue boleh keluar gak?"tanya Aqella.
"GAK!!"
Yang benar aja.
Cleo berjalan ke arah meja nya, dan menghubungi Robby.
Hallo. suara Robby disebrang.
"Bawa OB kesini, gue pengen meja kerja Aqella pindah ke dalem." Perintah Cleo di telpon.
Aqella yang mendengar perintah Cleo, membelalakkan mata nya tidak percaya, bagaimana bisa ia fokus bekerja jika yang ada di hadapan nya adalah pria aneh, ayolah.
"Gue gak setuju!!."tolak Aqella dengan keras.
"Siapa bos nya disini?"tanya Cleo.
"Ya lo...tapi kan gue punya hak untuk menolak, demi kenyamanan gue."terang Aqella.
"Terserah!! Gak ada penolakan!"ucap Cleo tegas.
Aqella mendengus kesal dan sekarang ia menyesali keputusan nya untuk bekerja, tapi kalo pun dia mengundurkan diri ia juga tidak akan bisa karena sudah terikat kontrak.
