My Possesive Husband

Jangan lupa vote dan sarannya yaa.. Karna saran dan masukkan dari kalian itu penting.. 🙂😊

Silahkan tinggalkan jejak dengan menekan tombol like dibawah agar aku lebih semangat update cerita ini..

Terimakasih sudah membaca ceritaku 🤗

dan jangan lupa beri bintang 5 ya 😚

Jangan lupa baca cerita aku yang lainnya. kisah nyata 🤗

Happy Reading

***

Dara menangis terisak. Air matanya meluncur bebas dari kedua bola matanya. "Hiks. Hiks. Hiks." Isaknya lirih. "Tuan, jika kau marah karna aku kabur malam itu. Aku minta maaf tuan. Tapi aku mohon, tuan jangan kau lakukan itu padaku. Aku benar-benar minta maaf." Ucapnya lirih sambil menatap tepat ke kedua bola mata tajam Sean.

Sean tertegun ketika melihat tatapan perempuan dibawahnya. Perasaanya terasa campur aduk. *S*ialan! Ada apa dengan diriku? Kenapa gara-gara tatapannya seperti itu membuatku merasa ragu untuk melakukannya? Sialan! Aku benci melihatnya menangis seperti ini!

"Baiklah." ucap Sean lalu bangun dan turun dari tempat tidur. "Bukankah malam itu kau bilang padaku kalau kau akan melakukan apapun jika aku sudah menolongmu?" Ujar Sean dengan suara dinginnya. Tidak lupa juga dengan tatapan datarnya yang selalu setia berada di wajahnya.

Lantas, Dara segera bangun dan duduk di atas tempat tidur milik laki-laki di depannya. "Iya, aku ingat tuan." Ucapnya lirih. Jika boleh di putar ulang, Dara tidak ingin mengucapkan kata-kata seperti itu. Harusnya Dara bilang akan memberinya uang jika membantunya. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Waktu juga tidak bisa di ulang kembali.

"Jadi, aku ingin kau berbalas budi padaku."

Dara terdiam tak merespon. Sean yang melihat respon Dara padanya langsung merasa kesal. Baru kali ini ucapannya tidak direspon oleh seseorang. Biasanya dirinyalah yang mendiamkan orang lain. Tidak merespon. Sean harus mengalah sekarang. Belajar untuk bersabar.

"Aku ingin kau menjadi istriku sebagai bentuk balas budi pada ku karna telah menyelamatkanmu."

Dara langsung tertegun. "Apa selain itu tidak ad?" tanya Dara dengan raut wajah khawatir. Dirinya masih muda. Masih ingin merasakan nikmatnya sebuah kebebasan yang tak terikat dengan siapapun. "Pernikahan adalah sesuatu hal yang sakral tuan. Bukan mainan."

"Tidak ada pilihan lain nona." Final Sean.

"Tapi aku masih muda. Sedangkan kau sudah tua." *upss,dasar mulut. jadi keceplosan*kan!

Sean semakin terperangah di buatnya. Apa gadis didepannya ini tidak tau siapa dirinya? Atau hanya ingin memancing emosinya?

"Aku tidak tua nona. Umurku masih 27 tahun dan kau sudah 20 tahun bukan? Jadi umur itu cukup untuk menjadi seorang istri."

"Tapi.."

"Tidak ada bantahan sayang. Kau akan menikah denganku. Bersiap-siaplah. Satu bulan ku rasa itu cukup untuk saling mengenal. Satu hal lagi, aku tidak suka dengan gadis pembangkang. Kau catat baik-baik itu dalam ingatanmu. Jika kau langgar, kau akan tau akibatnya." Sean langsung berlalu meninggalkan Dara sendirian didalam kamar.

Dara tertegun dengan perkataan Sean tadi. Dirinya masih terlalu shock dengan apa yang telah terjadi menimpa dirinya.

Tak terasa buliran kristal jatuh membasahi kedua bola mata cantiknya.

"Hiks! Apakah harus secepat ini Tuhan?"

***

Yang mau ngobrol dengan Visual My Possesive Husband atau ingin memberi pesan/nasehat untuk Sean, Dara, Nick, dll kalian bisa follow Instagram aku ya 😊

Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊

instagram: @fullandari

Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QNA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊

Aku tunggu notif dari kalian ya 😊 Terimakasih teman-teman.. ❤