NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Cinta Terlarang
Popularitas:597
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

Ana yang baru masuk ke tempat kerja baru, terpikat dengan Aris, pemuda yang tampan, baik, rajin bekerja dan sopan. Sempat pacaran selama setahun sebelum mereka menikah.
Di tahun kedua pernikahan mereka, karakter Aris berubah dan semakin lama semakin buruk dan jahat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 - Kerja di kamar Ana

Sesampainya mereka tiba di mess dan setelah motor Aris ikut dimasukkan ruang berkumpul bersama, mereka berdua langsung menuju kamar Ana di lantai 2.

Kamar Ana memang sudah berpindah ke lantai 2, di kamar yang jauh lebih besar dan bagus daripada kamar yang ia dapat pertama kali tiba.

Hendra dan Aris banyak membantu agar kamar Ana menjadi nyaman.

Singkat cerita, Ana tidak sendirian menyelesaikan semua tugas kantornya.  Dita datang membantu. Aris pun juga membantu setelah sebelumnya mandi dulu dan ketika ia datang lagi membawa 2 kotak martabak telur dan 2 kotak martabak manis.

Berkat bantuan Aris dan Dita, pekerjaan mereka berjalan dengan cepat. 

Pukul 10.30 malam Dita berucap, “Aku boleh balik dulu ya. Besok aku morning shift jam 5 in charge breakfast buffet.” 

Ana segera menjawab, “Boleh banget, Dita. Terima kasih banyak lho. Tanpa bantuanmu, entah sampai jam berapa aku nanti.”

Sewaktu Dita berdiri dan hendak beranjak keluar, Ana memanggilnya. “Dit, bawa martabak ya. Kamu suka martabak manis kan?”

Dita senang, “Maulah kalau kamu kasih.”

Ana memberikan 1 kotak martabak manis yang masih utuh kepada Dita.

“Xie xie Ni.” - terima kasih  kata Dita menerima sambil nyengir. Sebagai seorang hotelier sudah terbiasa berbahasa asing secara campur aduk.

Dita keluar melambaikan tangannya. “Wan an.” - selamat malam/tidur.

Tinggal mereka berdua. Ana dan Aris. 

Dan pekerjaan mereka pun akhirnya selesai pada pukul 11.10 menit.

“Selesai juga akhirnya.” Ana meregangkan punggung dan tangannya. “Aku berterima kasih banget lho. Hari ini Mas Aris luar biasa baik. Bantuuuuu banget udah sejak di office siang tadi. Sampe udah tengah malem gini. Makasih banget….”

“Sama sama, Ana. Kalau Ana punya kesulitan dan butuh bantuan, hubungi aku aja. Sudah tau nomorku kan?”

Ana mengangguk. “Bener boleh nih aku sering sering minta tolong sama Mas Aris.”

“Tentu saja. Jangan sungkan. Aku pasti berusaha bantu sebisa mungkin.” Senyum Aris terlihat menawan di bawah lampu neon kamar Ana.

Lalu…

Ketika sedang merapikan surat-surat sebelum dimasukkan ke dalam folder plastik  untuk di bawa besok, Ana merasakan gatal luar biasa di dahinya. 

PLOK! 

Lalu Ana merasakan gatal di kakinya. Ia melihat 2 ekor nyamuk mengerumuni telapak kaki kirinya.

“Sedari tadi pintu kamar terbuka,” keluh Ana. “Makanya banyak nyamuk. Aku lupa tadi. Terlalu fokus mikirin kerjaan.”

Aris meraih botol minyak kayu putih di meja rias ala-ala (terbuat dari kotak kardus besar dibalik dan diselubungi kertas kado yang cantik sehingga terlihat estetik) lalu mendekati Ana. Tangannya yang sudah di baluri minyak kayu putih menyentuh benjolan akibat gigitan nyamuk di dahi Ana.

DEG!

Nyaris copot jantung Ana akibat sentuhan Aris. Sentuhan dan usapan lembut jari pada dahinya mengantar jutaan sengatan listrik ke jantungnya.

Memang sebetulnya sangat konyol, seorang wanita berusia hampir 22 tahun, sudah punya pengalaman kerja selama lebih dari 2 tahun dan cukup mantap di bidang karier, tetapi  ternyata ia adalah seorang newbie di bidang asmara. 

Tapi itulah sisi tersembunyi dari kepribadian Ana yang terlihat selalu santun, penurut dan pekerja keras. 

Aris berjongkok dan tanpa ragu meraih kaki kiri Ana dan meletakkan di atas pahanya. Lalu Aris mulai mengoleskan minyak kayu putih di sepanjang kakinya yang bentol-bentol. 

Ana sampai menahan napas saking terkejutnya. Namun Ana menyimpan dalam hati gejolak perasaannya itu. Dia yang newbie di bidang mesra-mesraan dengan laki-laki, jadi penasaran ingin tahu bagaimana rasanya jika menjalin asmara.

Dan suara Aris yang lembut, perhatian dan suka menolong semakin menghipnotis pikiran dan hatinya.

“Wah banyak sekali nyamuk yang masuk ke kamarmu Ana,” ucap Aris dengan nada prihatin. “Pasti akan sangat mengganggu tidurmu nanti.”

Ana berusaha keras agar bisa berbicara dengan nada normal untuk menutupi gejolak hatinya yang sudah porak poranda. “Ak-ku punya spray obat nyamuk kok Mas. Nanti di semprot saja.”

“Ini sudah jam setengah dua belas. Semprot saja sekarang supaya tak tambah malam nanti kamu tidurnya.”

Aris segera menutup kotak martabak telur dan manis yang masih tersisa. Lalu dimasukkan lagi ke dalam plastiknya hingga rapat tertutup.  

Ana mengambil obat nyamuk spray-nya dan mulai menyemprot kamarnya. Bau obat nyamuk segera menyebar luas di kamar Ana. Ana berusaha menahan napas, kerah kaos putihnya dinaikkan sampai menutupi hidungnya.

“Ayo kita keluar dulu,” ajak Aris. “Perlu setengah jam agar baunya turun tak menyengat lagi.”

Mereka keluar. Ana mengunci pintunya. Dia memang selalu mengunci pintu jika berada di luar kamar.    

Baru saja mereka melangkah menuju ke ruangan depan yang ada televisinya, telinga Ana mendengar dengungan nyamuk berputar-putar di atas kepalanya.

Plok! Plok! Plok!

Ana sibuk membunuh nyamuk yang mengelilingi tubuhnya. Toh, rasa gatal tetap menyerang kaki, leher dan tangannya.

Aris tertawa kecil melihat Ana yang kerepotan diserbu nyamuk.

“Kita ke kamarku dulu saja sementara menunggu kamarmu tak terlalu bau obat nyamuk.” saran Aris santai saja. Seolah itu sekedar saran dari seorang kawan biasa saja 

Tapi Ana….??

DEG! 

Meriam serasa meledak di jantung Ana. Jangan lupa dia adalah gadis pingitan yang baru saja lepas dari sangkar.     

“A-paa…” Mata Ana terbelalak lebar tanpa bisa ditahan. “K-ke kamar Mas Aris??? Ber-dua saja?”

Aris berhenti melangkah dan berdiri menatap sedikit tajam ke Ana. “Kenapa jadi gugup begitu, Ana? Kan kamar Ana barusan disemprot. Jika kita tunggu di depan pasti akan lebih banyak nyamuk menyerbu-mu.”

Aris mengangkat tangan kanannya ke arah tangga. “Jika ke kamarku tak akan ada nyamuknya. Kan ku tutup sedari pagi. Lebih nyaman. Nanti AC-nya ku nyalakan.”

“Oh begitu ya.” Ana mengutuk dirinya sendiri karena ia sempat merasa gede rasa. 

Aris mulai memimpin menaiki tangga ke lantai 3, lantai di mana karyawan berlevel manajer tinggal. “Kenapa tadi kamu terlihat sangat enggan menunggu di kamarku?” 

Aris berhenti bicara sebentar sebelum menambahkan lagi, “Kamarku cukup bersih dan rapi kok. Aku jarang tidur di mess jadi kamarku tak berantakan.”

Sambil mengikuti langkah Aris menuju kamarnya yang tepat di depan ujung tangga di lantai 3, Ana buru-buru mengoreksi ucapan Aris sebelumnya. 

“Eh…, bukan begitu maksudnya, Mas. Bukan aku keberatan soal keadaan kamar Mas Aris. A-aku ituu..cuma tidak biasa saja masuk ke kamar cowok begitu saja… Ehmm begitulah…bukankah tidak pantas seorang gadis memasuki kamar seorang pemuda…sendirian lagi …ehmm..pada malam hari.”

Ana merasa serba salah sekarang. Mau melanjutkan ucapannya tetapi terdengar aneh dan lucu. Karena didikan keluarga yang strict soal hubungan dengan orang beda jenis kelamin, akhirnya membuat Ana seperti manusia aneh di jaman sekarang ini.

Aris memasukkan kunci ke lubang kunci kamarnya dan membuka kamarnya. Sebelum membuka lebar pintu kamarnya, ia berpaling menghadap ke Ana.

“Jadi maunya gimana? Tetap mau menunggu di ruang bersama di lantai 1 atau mau menunggu di sini? Aku ikuti saja apa yang Ana mau.”

Kata-kata Aris langsung membuat Ana merasa tidak enak hati. Rasanya ia seperti orang yang tak tahu berterima kasih. Bisa-bisanya meragukan kebaikan Aris yang sudah hampir satu harian ini membantu mempermudah pekerjaan Ana.

“Oh tentu saja lebih baik tunggu di kamar Mas Aris.” Dalam satu tarikan napas Ana buru-buru menjawab. Dia tak ingin menimbulkan salah paham.

1
strawberry 27
di tunggu kelanjutannya kak , bikin penasaran
strawberry 27
di tunggu keseruan selanjutnya author
strawberry 27
Klo Aris tidak ada niat buruk ke Ana, dan niat nya tulus nganterin Ana liat² Batam, tidur di rumah Hendra pasti mau, ini Aris sudah pertama ke Tanjung Pinang ,Ana yg bayar i , SPT nya gue tau niat busuk Aris apalagi KLO bukan pingin melancarkan aksi nya di hotel sama Ana
strawberry 27: salah paham sy dgn author nya, maksud sy bukan pertama x Aris ke Tanjung Pinang tapi ,dari awal yg Aris minta duit 200 ribu buat bayar PP itu lho hehehe,,,
total 2 replies
strawberry 27
Wah Aris ada mau nya sama Ana tu, sudah ke Tanjung Pinang minta di bayar i , e Hendra baik banget nawari bermalam di rumah nya di tolak, hati² Ana , si Aris ada niat busuk ke Ana, Aris pasti pingin nginep di hotel berdua an sama Ana, dah gitu x aja Ana yg di suruh bayari hotel bukan itu aja, Aris punya niat buruk ke Ana , Ana hati². sama Aris buaya darat
strawberry 27: iya bikin penasaran aja si Aris mau ngapain ke Ana 🤭🤭
total 3 replies
strawberry 27
waduh si Aris kok pelit ,nggak bayari Ana yg 200 ribu buat ke TP😠
strawberry 27: Aris ternyata cuma pingin menaklukkan Ana doank, habis itu ya sudah
total 4 replies
Frans Lizzie
Terima kasih buat dukungannya.😍😍
strawberry 27
lanjut kak,,,nunggu in nich
strawberry 27
wah ,,Tiur perlu bingit blajar basa Jawa thor biar makin seru KLO ngobrol bareng 😄
strawberry 27
di tunggu kelanjutannya kak, seru nich. bikin penasaran
strawberry 27: sama² kak 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!