Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Efek dari kecelakaan
"Kecelakaan itu membuat Kania terguncang, ia trauma karena kecelakaan itu membuatnya benar-benar melihat ayahnya untuk yang terkahir kalinya, tubuh om Bayu kala itu benar-benar terlindas mobil tepat di depan mata Kania, Kania bahkan sempat tertabrak motor dan kepalanya terbentur di trotoar, traumatis yang Kania alami membuatnya menjadi spesial, namun Tante yakin Kania akan segera pulih," ucap Mira.
"Iya tante kita harus yakin bahwa Kania pasti akan pulih, "ucap Arkan.
"Iya Arkan, tante juga berharap Kania cepat pulih,"ucap Mira.
"Iya tante, tenang saja semua pasti indah pada waktunya, "ucap Arkan.
"Emhg Arkan jangan pergi, Arkannnn,"Kania sampai teriak.
"Kania,"Arkan memeluk erat Kania, ia tahu ini reaksi alam bawah sadar Kania karena kejadian tadi.
Kania menangis sejadi-jadinya.....
"Loh kenapa anak ibu?"Mira bahkan sampai menepi karena Kania tiba-tiba teriak.
"Kania gak mau Arkan pergi bu,"ucap Kania.
"Engga nak, coba liat siapa yang peluk kamu,"ucap Mira.
"Arkan, tadi aku lihat kamu pergi sama wanita jahat itu, kamu jangan pergi ya Arkan,"ucap Kania.
"Aku gak akan pergi, udah kamu jangan nangis lagi Kania, "ucap Arkan.
"Mbak jangan nangis, Kei aja kalau nangis jelek, masa mbak Kania mah jelek juga si,"ucap Aksa.
"Iya jangan nangis lagi nak,"ucap Mira sambil menyalakan mesin mobil Arkan dan melanjutkan perjalanan pulang.
"Arkan kamu ga boleh pulang, pokoknya jagain aku,"ucap Kania.
"Iya Kania, "ucap Arkan mengusap lembut punca kepala Kania.
Mira tidak pernah melarang Arkan menyentuh putrinya karena ia sangat yakin Arkan tidak akan aneh-aneh, dan akan menjaga kepercayaannya.
Sesampainya di rumah, Kania benar-benar tidak mau jauh dari Arkan, bahkan saat ditinggal ke kamar mandi pun Kania tidak tenang.
"Tante, apa Kania harus di periksa lagi?"ucap Arkan.
"Aman, Kania hanya takut kamu di culik sama wanita lain, sudah kamu tunggu sampai Kania tidur ya Arkan biar Aksa tidur sama Kania juga, kalian tidur di depan TV saja biar tidak ada fitnah," ucap Mira.
"Iya tante, soalnya dari tadi Arkan benar-benar tidak bisa kemana-mana, ke toilet saja tidak tenang karena Kania tidak mau di tinggal,"ucap Arkan.
"Kania benar-benar merepotkan mu ya Arkan, tante minta maaf ya Arkan, disekolah pasti Kania juga merepotkan mu, belum lagi kebiasaannya yang ingin lari-larian, Kania yang cengeng, dan Kania yang suka sekali jajan, pasti sangat membuat mu repot ya Arkan?"ucap Mira.
"Tidak tante, kalau disekolah ada Pertiwi dan Kirana yang menemani Kania juga, mereka sudah Arkan jelaskan dan dari kelas satu mereka bertiga selalu bersama, bahkan Pertiwi dan Kirana juga senang bermain kejar-kejaran dengan Kania di lapangan basket, atau membeli jajan di kantin, mereka bertiga sama-sama suka makan, jadi Arkan kalau di sekolah sering menitipkan Kania, karena terkadang Arkan sibuk di OSIS tante, Kania juga OSIS tapi bukan OSIS inti seperti Arkan yang kebetulan tahun ini menjadi ketua OSIS, namun kerap kali Kania datang ke ruang OSIS sudah menangis karena diganggu oleh anak-anak cowo yang nakal, Arkan langsung ambil tindakan dan menjelaskan kepada mereka bagaimana Kania, agar mereka tidak menggangu Kania lagi,"ucap Arkan.
"Terima kasih ya Arkan, maaf tante selalu saja merepotkan mu,"ucap Mira.
"Tidak tante Arkan malah mau berterimakasih karena selama ini keluarga tante Mira selalu membantu Arkan, bahkan menerima Arkan seperti keluarga sendiri,"ucap Arkan.
"Bagaimanapun mendiang kedua orangtua Arkan adalah sahabat dekat tante, susah sewajarnya tante menggantikan peran mereka untuk Arkan, tunjangan ataupun warisan dari ayah jangan dihambur-hamburkan ya Arkan,"ucap Mira.
"Tidak akan tante, semua aman di tabungan ku,"ucap Arkan.