21th+ bijaklah memilih bacaan
Selama dua tahun pernikahan, Rose hanya dijadikan sebagai bank darah untuk Mia Winters oleh suaminya sendiri, Alexander Preston. Selama itu juga bisa dihitung berapa kali Alex tinggal di rumah mereka. Alex hanya mendatangi atau menghubungi Rose jika Mia membutuhkan donor darah.
Rose tidak pernah dianggap sebagai istri, ipar, ataupun menantu oleh Alex dan keluarganya. Bahkan teman-temannya hanya tahu bahwa Alex sudah menikah tapi tidak ada yang pernah melihat istri Alex. Semua orang tahu bahwa satu-satunya wanita yang dekat dengan Alex hanya Mia.
Sudah tidak tahan lagi, Rose meminta cerai, Alex menyetujuinya dengan syarat, setelahnya Rose menghilang tanpa jejak.
Tiga bulan berlalu, Alex dan Rose dipertemukan lagi dalam suatu acara, Alex terkejut karena mantan istrinya itu bergandengan mesra dengan laki-laki lain. Orang itu adalah pewaris Hawkins Group, Sky Hawkins. Semudah itukah Rose berpaling dari Alex?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Alex Merasa Kesal Entah Kenapa
Sejak masuk pintu depan, Sarah sudah berteriak-teriak memanggil Rose sambil mengumpat seperti orang tidak berpendidikan.
Tanpa diduga, Alex dan Ronald sedang berada di mansion, hari ini Alex ingin bekerja dari rumah, jadi Ronald datang ke mansionnya.
Alex dan Ronald sangat terkejut mendengar teriakan Sarah.
Ronald yang mendengar dengan jelas umpatan yang keluar dari mulut Sarah untuk Rose hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
Alex meminta Ronald melanjutkan pekerjaannya sedangkan dia akan turun untuk memeriksa apa yang diinginkan mamanya itu kali ini.
Sarah duduk di sofa ruang keluarga dengan menyilangkan kakinya sambil terus berteriak memanggil nama Rose.
Kemudian terdengar suara langkah kaki turun dari lantai 2 yang Sarah pikir itu adalah Rose.
Sarah pun kembali memaki.
Sarah:"Cepat turun, Rose! Kenapa lama sekali?! Apa saja yang kau kerjakan di atas sana?! Kau tahu kan ini jadwalku arisan, kenapa kau membuat aku harus repot-repot menjemputmu ke sini?!"
Sata Alex tiba di bawah tangga, tubuh Sarah seketika membeku.
Sarah tidak tahu Alex ada di rumah.
Sarah:"Alex... Kau.... Kau ada di rumah...? Apa kau tidak bekerja hari ini?"
Alex :"Apa yang mama lakukan di sini? Kenapa berteriak-teriak memanggil nama Rose? ada keperluan apa Mama dengan Rose?"
Sarah:"Oh.. Oh itu.. Mama cuma mau minta bantuan terus Rose.. hari ini mama mau Ada arisan dengan teman-teman Mama di mansion utama"
Alex:"Kenapa harus Rose? Sudah ada banyak pelayan yang dipekerjakan di sana"
Sarah:"Oh soal itu... Mereka sedang diliburkan..."
Alex:"Kenapa juga mereka diliburkan saat Mama membuat acara di mansion?"
Sarah:"Eh... Itu...."
Alex:"Jangan bilang Mama sengaja ingin mengerjai Rose? Apa ini yang Mama lakukan selama ini pada Rose jika aku tidak ada?"
Sarah:"Alex, bukan seperti itu... Lagipula Rose cuma di rumah saja, apalagi yang bisa dia kerjakan selain bersih-bersih dan masak?? Apa salahnya kalau mama minta bantuannya?"
Alex:"Apa dengan berteriak dan mengumpat seperti tadi cara yang benar untuk meminta bantuan seseorang?"
Sarah:"Kenapa kamu jadi mau marahin mama? Kamu memarahi mama hanya karena Rose? Apa Rose lebih penting daripada Mama?"
Alex:"Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku yang bertanya duluan pada mama"
Sarah:"Pokoknya... Sekarang dimana Rose?"
Alex:"Tidak ada"
Sarah:"Apa maksudmu tidak ada?"
Alex:"Dia sudah tidak ada di sini lagi"
Sarah:"Kalau tidak ada di sini, lalu di mana? Memangnya dia punya keluarga di kota ini?"
Alex:"Kami sudah bercerai jadi jangan cari lagi dia"
Sarah:"Benarkah? Baguslah! Mama memang tidak pernah setuju dengan pernikahan kalian. Lebih baik kamu menikahi Mia daripada Rose. Sekarang karena kamu sudah bercerai, artinya kamu sudah bisa menikahi Mia kan?"
Alex: "Ma! Aku tidak pernah punya niat untuk menikahi Mia! Jadi hentikan omong kosong ini! Aku masih punya banyak pekerjaan, aku akan kembali ke ruang kerjaku sekarang. Kalau mama sudah tidak ada urusan lagi, pulanglah"
Sarah:"Alex! Kau...!"
Meskipun mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari putranya itu, Sarah tetap merasa senang mengetahui bahwa Alex sudah bercerai dengan Rose.
Sarah mengambil ponselnya untuk menghubungi Valencia, dia pun segera mengabarkan bahwa Alexander bercerai.
Tentu saja keduanya sangat senang, mereka berdua berencana mengajak Mia untuk belanja gaun sepatu dan perhiasan untuk dipakai di acara Grand Launching Hotel Bintang Lima milik Preston Group yang akan datang, setelah Sarah selesai arisan nanti sore.